Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERMODELAN PERSEBARAN KONSENTRASI NITRAT DALAM AIR SUNGAI DENGAN SOIL AND WATER ASSESSMENT TOOL Atiqi, Randhi; Kusratmoko, Eko; Indra, Tito Latif
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.753 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2014.16-2.62

Abstract

ABSTRAKPendekatan modeling merupakan metode yang banyak digunakan untuk manajemen daerah aliran sungai (DAS) dengan lebih baik karena dimungkinkan untuk dilakukan forecasting terhadap dampak-dampak yang mungkin akan terjadi sehubungan dengan aktivitas manusia di DAS tersebut. Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) secara ekstensif telah umum digunakan untuk mempelajari debit sungai, hasil sedimen, dan muatan nutrien. Penelitian ini dilakukan pada Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, dan Kali Angsana yang tersebar di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan, Depok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil simulasi model SWAT terhadap persebaran konsentrasi nitrat dalam air sungai sehubungan dengan penggunaan lahan dan membuat simulasi persebaran konsentrasi nitrat dengan skenario wilayah permukiman mengalami perluasan sebesar 1,2% per tahun. Validasi hasil simulasi model menggunakan data konsentrasi nitrat hasil pengukuran langsung yang dilaksanakan pada bulan April 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SWAT dapat menghasilkan simulasi yang baik pada wilayah dengan topografi dan jenis tanah yang homogen, serta jenis penggunaan lahan yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Normalized Objective Function (NOF) untuk Kali Gede adalah 0,21, Ci Putat 0,11, Kali Caringin 0,09, dan Kali Angsana 0,05. Sementara NOF yang dapat diterima adalah dari 0-1, dimana nilai 0 adalah nilai yang paling sempurna. Selain itu, meluasnya wilayah permukiman akan meningkatkan konsentrasi nitrat dalam air sungai di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan.Kata Kunci: model, SWAT, DAS, konsentrasi nitrat, penggunaan lahanABSTRACTModelling approaches is widely used to get best watershed management because it’s possibility to forecast the impact of human activities on watershed. Soil and Water Assessment Tool (SWAT) model has been used extensively to study run off, sediment yield, and nutrient load. This research was take place at Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, and Kali Angsana located in Bojongsari and Sawangan Sub-district, Depok City. The purposes of this research were to know accuracy of SWAT modeling making simulation nitrate concentration in river related with homegeneous slope and soil, and heterogeneous landuse and to forecast tthe impact of the residential area expansion to the nitrate consentration. Model simulation is validated using observe nitrate concentration data which was taken from river in April 2013. The conclusion of this research are SWAT model can be used to make acurate simulation of nitrate concentration whichare shown by Normalized Objective Function (NOF) values which 0.21 at Kali Gede, 0.11 at Ci Putat, 0.09 at Kali Caringin, and 0.05 at Kali Angsana. NOF value indicated how accurate models simulation which is allowed from 0-1 and 0 indicated perfect simulation. The expansion of residential area in Bojongsari and Sawangan Sub-district will cause nitrate concentration in these rivers increase.Keywords: model, SWAT, watershed, nitrate concentration, landuse
Ancaman Kekeringan Meteorologis di Pulau Kecil Tropis akibat Pengaruh El-Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif, studi kasus: Pulau Bintan Ida Narulita; Rahmawati Rahayu; Eko Kusratmoko; Supriatna Supriatna; Muhamad Djuwansah
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 10, No 3 (2019)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1685.117 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v10i3.252

Abstract

Sumberdaya air Pulau Bintan sangat tergantung pada curah hujan, informasi ancaman kekeringan meteorologis sangat diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya air di masa mendatang. Faktor kekeringan meteorologi merupakan faktor utama yang berpotensi menurunkan daya dukung sumberdaya air pulau. Pulau Bintan adalah pulau kecil dengan batuan penyusunnya granit dan batupasir Tuf, mempunyai daya-simpan dan berkelulusan air rendah. Aktifitas perekonomian dan tingkat pertumbuhan penduduknya yang tinggi, berpotensi menurunkan daya dukung sumberdaya air. Studi ini melakukan analisis curah hujan yang menghasilkan informasi ancaman kekeringan di pulau Bintan karena fenomena iklim El-Nino dan IOD+. Data dasar yang digunakan adalah data curah hujan observasi Kijang periode 1980 – 2017 serta data curah hujan satelit CHIRPS, dengan resolusi spasialnya 0,05 ° x 0,05 ° periode 1981 – 2017. Hubungan antara hujan dan fenomena iklim dianalisis dengan metode statistik fungsi waktu. Ancaman kekeringan dianalisis dengan Standardized Precipitation Indeks (SPI) periode defisit 3, 6 dan 12 bulan. Hasil analisis menunjukkan curah hujan di pulau Bintan sangat sensitif terhadap fenomena iklim, korelasi sangat kuat antara curah hujan dengan ENSO dengan nilai R= - 0,75 dan dengan IOD dengan nilai R=-0,75. Hal ini menyebabkan musim kemarau yang cukup panjang saat terjadi El-Nino di tahun 1982, 1997 dan 2015. Hasil analisis SPI menunjukkan fenomena El-Nino 1997 menyebabkan kekeringan dengan intensitas yang sangat tinggi (ekstrim kering), El-Nino 2015 menyebabkan kekeringan dengan intensitas tinggi, durasi panjang. El-Nino lemah tahun 2002, sedikit mempengaruhi curah hujan. Adanya ancaman kekeringan di Pulau Bintan apabila terjadi fenomena iklim El-Nino dan IOD (+). Ancaman semakin tinggi bila kedua moda fenomena terjadi bersamaan. Pengelolaan sumberdaya air di pulau Bintan perlu mempertimbangkan fenomenaiklim (ENSO dan IOD), agar dampak negatif yang akan ditimbulkan dapat ditekan.
Karakteristik Permukiman pada Wilayah Rawan Tanah Longsor di Desa Cibanteng, Cianjur, Jawa Barat Desy Puspita; M.H. Dewi Susilowati; Eko Kusratmoko
Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3779.949 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13073

Abstract

ABSTRAK Tanah longsor sering terjadi di Desa Cibanteng yang dapat memperhatikan bukan hanya desa tetapi manusianya. Sebagai desa yang rawan longsor, Desa Cibanteng dicirikan oleh wilayah padat penduduk yang tersebar pada lereng-lereng yang berpotensi mengalami longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ruang wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi, sedang, dan rendah sehingga dapat diketahui sebaran permukiman yang berada di masing-masing tingkat kerawanan. Penelitian ini dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara, dan pengumpulan data dari beberapa instansi. Data yang terkumpul diolah menggunakan Ms. Excel dan ArcGIS 10.1 dengan metode pengharkatan, pembobotan, dan overlay untuk menghasilkan peta wilayah rawan tanah longsor. Parameter yang digunakan antara lain lereng, penggunaan lahan, dan riwayat longsor, serta peta karakteristik permukiman. Hasil yang diperoleh yaitu masih adanya permukiman yang dapat membahayakan keselamatan hidup penduduk di Desa Cibanteng, khususnya pada wilayah rawan longsor tingkat tinggi, dengan karakteristik berupa kerapatan rumah tinggi, serta jumlah rumah non panggung dan berdinding tembok yang relatif besar. Kondisi yang demikian menunjukkan mitigasi tingkat 1 dan 2, yang berarti bahwa daerah tersebut prioritas utama dalam proses mitigasi sebagai upaya pengurangan risiko bencana. Daerah yang termasuk dalam kategori tersebut adalah Kampung Gulingmunding dan Kampung Sukamulya. ABSTRACT Landslides often occur in the village Cibanteng which to be attention not only the village but humans. As  the village has prone of the landslide, Cibanteng village was characterized by densely populated areas spread on slopes that have potential to come through landslides. The aim of this study determine characteristics of region has impact in high, medium, and low so that it can be seen distribution of settlements in each level of vulnerability. This research method is field observations, interviews, and collect data from several agencies. Data has collected then processing use Ms. Excel and ArcGIS 10.1 with scoring, weighting, and overlay to produce a map of landslide vulnerability. Parameters used include slope, land use, history of landslides, and characteristic settlements map. The results are the settlements could endanger safety of life in Cibanteng village, especially in area has high vulnerability with the characteristics of high density populated, and the amount of non-stage houses and a relatively large wall. This conditions indicate mitigation levels 1 and 2, which means the area is a priority in process of mitigation as disaster risk reduction. Areas  which include that are Gulingmunding and Kampung Kampung Sukamulya. 
Risiko Kerugian Akibat Longsor di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Fathiyya Ulfa; Eko Kusratmoko; Adi Wibowo
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2743.145 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13114

Abstract

ABSTRAK Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki riwayat kejadian longsor tertinggi di Indonesia. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang sering terjadi longsor adalah Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Pada dua tahun terakhir telah terjadi dua kali pergerakan tanah di daerah yang berbeda di Desa Cibanteng. Penelitian ini bertujuan memprediksi besar risiko kerugian bencana longsor pada masa akan datang sehingga bantuan saat terjadi longsor dapat dioptimalkan. Untuk memprediksi besar risiko kerugian digunakan variabel bahaya, kerentanan dan kapasitas kebencanaan longsor. Masing-masing variabel memiliki beberapa indikator tertentu yakni penggunaan tanah, lereng, dan kepadatan penduduk. Penghitungan risiko kerugian dilakukan menggunakan metode overlay masing-masing variabel. Hasil penelitian adalah berupa prediksi risiko kerugian sebesar Rp. 10,1 milyar. Besar risiko kerugian tersebut didapat dari nilai bangunan, jaringan jalan, jaringan listrik dan produktivitas pertanian. Penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah risiko bencana longsor mendominasi dibagian selatan Desa Cibanteng. ABSTRACT West Java Province is a province have a high landslide history in Indonesia. One of the area in West Java Province which often occuring a landslide is Cibanteng Village, Sukaresmi District, Cianjur Regency. In the last two years has been soil movement twice in different areas in the village Cibanteng. This study aims to predict big losses from landslides in future so that assistance can be optimized during a landslide. To predict the risk of loss used hazards variable, vulnerabilities and capacities of landslide disasters. Each variables have some specific indicators namely landuse, slope, and population density. The calculation of losses risk using overlay method in each variable. The results are prediction of losses risk of Rp. 10.1 billion. Great of losses risk can be assessed from value of building , road networks, electricity networks and agricultural productivity. This study shows that risk of landslides dominated in southern of Cibanteng Village.
Model Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Swasembada Padi Dede Amrillah; Eko Kusratmoko; Supriatna Supriatna
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.001 KB) | DOI: 10.22146/mgi.31911

Abstract

Perubahan tutupan dan penggunaan lahan di Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro cukup signifikan khususnya untuk penggunaan lahan sawah. Suatu wilayah dikatakan berswasembada padi jika produksi berasnya lebih besar dibandingkan dengan angka konsumsi berasnya. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan spasial menggunakan metode jaringan saraf Multi-Layer Perceptron (MLP) dan Markov Chain (MC) yang terdapat dalam metode Land Change Modeler (LCM) pada perangkat lunak Idrisi. Pada pemodelan spasial tersebut digunakan variabel jalan sebagai faktor pendukung perubahan penggunaan lahan di tahun 2025. Hasil yang diperoleh dari pemodelan spasial tersebut yaitu besaran luasan sawah pada tahun 2025 dengan angka 4644.99 hektar dengan nilai akurasi 56.51%. Kemudian nilai tersebut dikalikan dengan angka produktifitas padi tahun 2015 dan angka konversi gabah kering giling (GKG) menghasilkan nilai produksi beras di tahun 2025 sebesar 95705.37 ton. Angka konsumsi beras tahun 2025 sebesar 4648.402 ton didapatkan dengan mengkalikan jumlah penduduk di tahun 2025 yang memiliki angka 52515 jiwa dengan angka rata-rata konsumsi per kapita per tahun yang berada di angka 88.52 kg. Dengan demikian Kecamatan Kalitidu di tahun 2025 mampu berswasembada padi.Changes in land cover and land use in Kalitidu District, Bojonegoro Regency are significant, especially for paddy land use. A region is said to be self-sufficient in rice if its rice production is greater than its rice consumption rate. In this research, spatial modeling using Multi-Layer Perceptron (MLP) and markov chain method is applied in Land Change Modeler (LCM) method in Idrisi software. In spatial modeling used road variables as a driving factor the change of land use in 2025. The results obtained from spatial modeling is the size of paddy field area in 2025 with the number 4644.99 hectares with an accuracy of 56.51%. Then the value is multiplied by the rate of rice productivity in 2015 and the conversion rate of dry milled grain (GKG) produces rice production value in 2025 of 95705.37 tons. The consumption rate of rice in 2025 amounted to 4648,402 tons was obtained by multiplying the number of population in the year 2025 which has the number 52515 people with the average rate per capita consumption per year which is at 88.52 kg. Thus Kalitidu District in 2025 is capable of self-sufficient rice.    
Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Berdasarkan Kerawanan Tanah Longsor di Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi Damar Fauzan Bayuhasta; Eko Kusratmoko; Adi Wibowo; Safira Nur Aisyah
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v5i2.4171

Abstract

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menjadi dasar dalam pengelolaan dan pemanfaatan ruang agar bencana tanah longsor di Indonesia tidak terjadi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kejadian tanah longsor yang paling sering terjadi di Kecamatan Cikakak setelah tahun 2012 atau saat RTRW telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kerawanan longsor dan mengevaluasi rencana tata ruang wilayah di Kecamatan Cikakak terhadap kerawanan longsor. Metode penelitian yang digunakan adalah model Index storie untuk pemetaan kerawanan longsor dan overlay data spasial kerawanan longsor dengan RTRW. Jenis data yang digunakan adalah data kejadian tanah longsor, curah hujan, lereng, litologi, jenis tanah dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Cikakak memiliki kerawanan longsor dominan sedang seluas 7.989,1 hektar (70,9%). Hasil analisis RTRW menunjukkan bahwa rencana tata ruang yang memiliki kerawanan longsor sedang dominan yaitu kawasan hutan konservasi, sedangkan penggunaan lahan permukiman yang telah sesuai dengan RTRW juga memiliki kerawanan longsor tinggi yang luas (249,8 hektar). Sistem peringatan dini, penghijauan, dan pembangunan infrastruktur lainnya di kawasan permukiman dapat dilakukan untuk mengurangi risiko longsor di Kecamatan Cikakak.
PEMODELAN TRANSPORT SEDIMEN DI PERAIRAN PESISIR SEMENANJUNG MURIA, JEPARA Heni Susiati; Wahyu Pandoe; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Eko Kusratmoko; Aris Poniman
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 12, No 1 (2010): Juni 2010
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2010.12.1.1447

Abstract

ABSTRAKPEMODELAN TRANSPORT SEDIMEN DI PERAIRAN PESISIR SEMENANJUNG MURIA, JEPARA. Penelitian pergerakan transport sedimen di perairan Semenanjung Muria telah dilakukan. Dalam studi ini digunakan model matematika yang terdiri dari model hidrodinamika dan model transport sedimen. Input data yang digunakan dalam model adalah pasang surut, angin muson, dan debit sungai. Hasil simulasi pemodelan transport sedimen menunjukkan bahwa penyebab utama dari variasi pola distribusi sedimen tersuspensi di perairan Semenanjung Muria adalah pasang surut dan variasi musim.Kata kunci: pemodelan, transpot sedimen, hidrodinamika ABSTRACTMODELLING OF SEDIMENT TRANSPORT AT MURIA PENINSULA COASTAL, JEPARA. Modelling of transport sediment modelling at Muria Peninsula have been done. In this study we had been used mathematical model that consist of hydrodynamics and sediment transport . Data input for modelling has been used tidal, moonson wind, and river debit. Simulation result of sedimen transport modelling showed that tides pattern and seasonal variations are the main causes of variations in the suspended sediment distribution in Muria Peninsula.Keywords: modelling, sediment transport, hydrodynamics
Pemodelan kejadian banjir daerah aliran sungai Ciliwung hulu dengan menggunakan data radar Sepanie Putiamini; Eko Kusratmoko; Fadli Syamsudin
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments) Vol 1, No 1 (2017): August
Publisher : Open Journal System

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.239 KB) | DOI: 10.7454/jglitrop.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini melaporkan penerapan pemodelan hidrologi, HEC-HMS, terintegrasi dengan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk mengkaji hubungan curah hujan dan debit aliran dengan kasus DAS Ciliwung Hulu. Data spasial curah hujan yang diperoleh dari data radar digunakan dalam proses simulasi curah hujan-debit aliran dan hasilnya dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan data curah hujan hasil observasi. Analisis hasil simulasi curah hujan-debit aliran dianalisis dengan pendekatan spasial, yaitu membandingkan perbedaan dan persamaan antar sub DAS. Simulasi dilakukan untuk kejadian banjir tahun 2002, 2007 dan 2013. Hasil simulasi curah hujan-debit aliran dengan menggunakan data radar hujan, menunjukkan bahwa sub-DA CiLiwung (Tugu) merupakan sub-DAS yang memberikan debit dengan volume tertinggi pada kejadian banjir bulan Januari - Februari tahun 2002 dan 2007 serta tanggal 16 - 17 Januari 2013 yakni masing- masing sebesar 117 mm, 124 mm dan 46 mm. Faktor karakteristik fisik DAS berupa kemiringan DAS, penggunaan lahan, jenis tanah, dan besarnya curah hujan menjadi faktor yang menentukan tingginya debit aliran. Hasil validasi menggunakan metode RMSE dan Nash menghasilkan nilai simpangan yang kecil terhadap data observasi. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan data radar cuaca dapat diandalkan dalam mensimulasikan hujan-debit.
Variabilitas curah hujan di Kabupaten Kebumen Satria Indratmoko; Djoko Harmantyo; Eko Kusratmoko
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments) Vol 1, No 1 (2017): August
Publisher : Open Journal System

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.977 KB) | DOI: 10.7454/jglitrop.v1i1.5

Abstract

Curah hujan merupakan unsur iklim yang sangat bervariasi, baik dalam skala ruang maupun waktu. Variasi curah hujan ini akan berdampak pada penentuan awal masa tanam khususnya tanaman padi. Melalui penghitungan statistik dan pemetaan data spasial, penelitian ini akan mengungkapkan pola awal musim tanam sebagai respon terhadap variabilitas curah hujan di Kabupaten Kebumen selama periode tiga puluh tahun, yaitu tahun 1981 – 2010. Analisis spasial yang diperkuat dengan pendekatan statistik mengungkapkan bahwa wilayah pesisir di Kabupaten Kebumen memiliki variabilitas curah hujan yang tinggi dengan rata-rata curah hujan rendah. Semakin tinggi tempat, variabilitas curah hujannya menurun diikuti rata-rata curah hujan tinggi. Selain itu, awal musim tanam padi dimulai pada wilayah dengan variabilitas curah hujan yang rendah (perbukitan) menuju wilayah variabilitas curah hujan tinggi (pesisir). Pada periode 1981 – 2000, awal musim tanam padi dimulai dari utara dan secara berkala menuju selatan Kabupaten Kebumen. Sedangkan pada periode 2001 – 2010, awal musim tanam padi dimulai dari barat laut dan secara berkala menuju tenggara dan selatan Kabupaten Kebumen.
Estimation of Potential Water Availability and Water Resources Carrying Capacity for Bogor City Spatial Plan Atie Tri Juniati; Eko Kusratmoko; Dwita Sutjiningsih
Journal of Geography of Tropical Environments Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Open Journal System

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jglitrop.v5i1.98

Abstract

The aim of the present research is to examine the effectiveness of rational method widely used in calculating water availability for spatial planning in Indonesia. The rational method is developed mainly for estimating the characteristics of drainage infrastructure instead of estimating water availability. The effectiveness of rational method and Soil-Conservation Service Curve Number (SCS-CN) method are compared by testing their performance in estimating water availability in the Upper Cisadane river basin in West Java, Indonesia. The results shows that calibrated SCS-CN model performs better than Rational model with R2 and NSE of 0,62 and 0,37. Result of model validation yields R2 = 0,73 and NSE = 0,52. The result suggests that SCS-CN performs better than the rational model in simulating the character of water catchment area and is suitable for model of choice in water availability estimation.Keywords: Bogor City, Regional Spatial Planning, Water availability, Water Balance, Water Resource Carrying Capacity