p-Index From 2019 - 2024
34.853
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Pemenuhan Gizi Berdasarkan AKG Bagi Anak di Lembaga Pemasyarakatan Mengenai Hak Mendapatkan Makanan yang Layak Setiawati, Mutiah; Mitro Subroto
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 13 No 2 (2021): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v13i2.108

Abstract

Nutritional Adequacy Rate (RDA) is the level of consumption of various essential nutrients with a value content that is used to meet the nutritional needs of an average healthy person living in a country. The AKG determination in Indonesia is based on the provisions regarding body weight for each gender, age and periodic physical activity according to the population survey. Where nutrition is a factor in child development. Children in prison have the right to obtain nutrition in accordance with the nutritional adequacy standard of 2,240 kcal / day. This has been regulated in Permenkumham No. 40 of 2017 concerning Food Administration for Prisoners, Children and Prisoners. The fulfillment of nutritional value is based on the use of food ingredients for 10 days / child. This juridical normative research focuses on literature study with three legal materials, namely primary legal materials using regulations regarding AKG standards, secondary legal materials with journals, books, research results, and documents and tertiary legal materials in the form of legal dictionaries, encyclopedias. The results showed that prisons have provided children's rights in the form of fulfillment of proper food, but it is still necessary to provide nutritional needs based on differences in children's nutritional status in order to obtain balanced nutrition according to the AKG standards that have been set so that they do not experience errors due to excess nutrition (overnutrition) and malnutrition (undernutrition). Abstrak Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan tingkatan konsumsi berbagai zat gizi esensial dengan kandungan nilai yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan gizi rata-rata orang sehat yang hidup disuatu negara. Penetapan AKG di Indonesia berdasarkan pada ketentuan mengenai berat badan untuk setiap gender, umur dan aktifitas fisik secara berkala sesuai dengan survei penduduk. Dimana gizi menjadi faktor dalam tumbuh kembang anak. Anak di dalam lapas berhak memperoleh gizi sesuai dengan standar kecukupan gizi sebesar 2.240 kkal/hari. Hal ini telah diatur dalam Permenkumham No 40 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Makanan bagi Tahanan, Anak dan Narapidana. Pemenuhan nilai gizi didasarkan pada penggunaan bahan makanan untuk 10 hari/anak. Penelitian ini bersifat yuridis normatif yang memfokuskan pada studi kepustakaan dengan tiga bahan hukum yaitu bahan hukum primer menggunakan peraturan-peraturan mengenai standar AKG, bahan hukum sekunder dengan jurnal, buku, hasil penelitian, dan dokumen serta bahan hukum tersier berupa kamus hukum, ensiklopedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapas sudah memberikan hak anak berupa pemenuhan makanan yang layak, namun masih perlunya pemberian kebutuhan gizi berdasarkan perbedaan status gizi anak yang agar diperoleh gizi yang seimbang sesuai dengan standar AKG yang telah ditetapkan sehingga tidak mengalami kesalahan akibat kelebihan gizi (overnutrition) dan kekurangan gizi (undernutrition).
PROSES PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA Aziz, Iqbal Kumoro; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40643

Abstract

Kebijakan penjara seringkali merupakan seperangkat aturan dan peraturan yang luas yang berusaha untuk mencakup semua situasi dan semua narapidana. Karena efek penuaan, narapidana lanjut usia menemukan diri mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan batasan kebijakan ini. Menurut seorang petugas, bahkan ketika tersedia area yang dapat diakses penyandang disabilitas, seringkali sulit untuk menempatkan narapidana di area tersebut. Kebijakan lain yang perlu direvisi adalah kebijakan visitasi. Di salah satu Lapas dalam penelitian ini, kunjungan narapidana dihentikan jika mereka perlu menggunakan kamar kecil. Hal ini menyebabkan potensi masalah bagi narapidana lanjut usia yang kurang mampu menahan air seni karena masalah medis seperti pembesaran prostat, yang umum terjadi pada pria yang lebih tua. Sementara kebijakan visitasi bertujuan untuk mengurangi masuknya selundupan selama kunjungan, akan lebih mudah bagi penjaga untuk mengawal dan memantau narapidana selama istirahat kamar mandi untuk memastikan bahwa selundupan tidak diperkenalkan selama kunjungan.
STRATEGI PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI DALAM RUTAN Subroto, Mitro; Akbar, Kukuh Al
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40430

Abstract

Strategi pembinaan terhadap narapidana ini untuk Mencegah Pengulangan Tindak Pidana. Kemudian dijabarkan kedalam submasalah yaitu bagaimana pelaksanaan pembinaan narapidana untuk mencegah pengulangan tindak pidana. dan hambatan-hambatan apa dalam pelaksanaan pembinaan narapidana dalam rangka mencegah pengulangan tindak pidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembinaan narapidana di Rumah Tahanan Negara Guna Mencegah Pengulangan Tindak pidana dan untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Pembinaan Narapidana dalam Rangka Mencegah Pengulangan Tindak Pidana.
ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PEMENUHAN HAK TERHADAP NARAPIDANA HAMIL DAN MENYUSUI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIB BENGKULU Ardiansyah, Ary; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40546

Abstract

Pemenuhan hak narapidana adalah suatu hal yang harus di berikan kepada narapida sesuai dengan undang undang nomor 12 tahun 1995 yaitu tentang hak pokok narapidana baik itu narapidana laki laki, perempuan, dan anak didik pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak dan factor penghambat pemenuhan hak bagi narapidana hamil dan menyusui di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Bengkulu, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.  sumber data yang diperoleh berupa obeservasi lapangan, wawancara dan studi literature. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung dan wawancara sebagai data primer dan studi kajian teori sebagai data sekunder. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa pemenuhan hak terhadap narapidana hamil dan menyusui sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa factor penghambat dalam pemenuhan hak bagi narapidana hamil dan menyusui di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Bengkulu.
PEMBERIAN HAK NARAPIDANA LANJUT USIA DALAM PEMENUHAN HAK KESEHATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Febrianti, Devi Ayu; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40642

Abstract

 Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang pemberian hak narapidana lanjut usia dalam pemenuhan hak kesehatan, kendala Lembaga Pemasyarakatan dalam pemenuhan hak narapidana lanjut usia di bidang Kesehatan serta usaha yang dilakukan Lembaga pemasyarakatan dalam menghadapi faktor penghambat dalam proses pemberian hak tersebut. Penelitian ini menerapkan metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif, penulisan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang masalah, gejala, fakta, realita, dan peristiwa yang terjadi. Melalui pembahasan secara mendalam dan luas, diharapkan pembaca memahami isi dari penulisan ini dan  memperoleh suatu pemahaman baru. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pelaksanaan pemberian hak narapidana lanjut usia dalam pemenuhan hak kesehatan di lapas belum berjalan dengan optimal, dikarenakan masih terdapat hambatan yang dialami. Upaya lapas dalam menghadapi hambatan, agar terlaksananya pemberian hak narapidana lanjut usia dalam pemenuhan hak kesehatan. Diharapkan usaha yang dikerjakan dapat menyelesaikan kendala dalam pemenuhan hak kesehatan narapidana lanjut usia yang dilakasanakan seoptimal mungkin agar tidak ada penyimpangan dalam pemberian hak tersebut.
PEMBINAAN KHUSUS TERHADAP ANAK DALAM KASUS TINDAKAN PIDANA PENCABULAN YANG TERJADI DIDALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS ANAK BLITAR Putra, Aldo Ramadhan Prasetyana; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40432

Abstract

Pembahasan dalam journal ini pada intinya pada peran lembaga pemasyarakatan dalam Pembinaan khusus, khususnya pembinaan dalam kasus tindak pidana pencabulan kepada anak narapidana. Oleh karena itu untuk membahas mengenai adanya masalah tersebut, maka dilakukan penelitian kepustakaan serta studi lapangan di Lembaga Pemasyarakatan Kusus Anak Di Blitar. Seorang dapat dikatakan anak jika memiliki umur kurang dari 18 tahun. Anak-anak yang melakukan kejahatan, terutama yang dalam tindak pidana pencabulan, dapat dihukum sesuai dengan berat ringannya kejahatannya selayaknya peraturan perundangang undangan yang berlaku. Beberapa hal seperti psikologis, ekonomi, serta lingkungan mendorong kuat anak untuk melakukan tindakan pidana pencabulan. Peran lembaga pemasyarakatan khusus anak ini adalah untuk memajukan, melindungi,mendidik dan menasihati agar narapidana anak dapat diterima oleh keluarga dan masyarakat setelah menjalani hukumannya dan dapat dengan mudah kembali bergabung serta di terima lagi ke dalam lingkungannya. ada beberapa hal khusus untuk diberikan yaitu Tetap memberikan pendidikan formal agar anak narapidana bisa belajar dengan sebagaimana mestinya dan dapat kembali normal yang bisa bermasyarakat dengan anak-anak yang lain seumurnya. Kesimpulan berdasarkan hasil wawancara, faktor anak melakukan tindakan melanggar hukum berupa pencabulan terhadap anak-anak dan perlu disesuaikan seiring pembinaan di lembaga pemasyarakatan khusus anak. Di pertegaskan lagi agar LPKA lebih memperhatikan narapidana anak  yang menjalani hukuman untuk melindungi hak asasi manusia, mulai dari pendidikan,penanganan khusus dalam anak yang terkena tindakan pidana kasus pencabulan serta point-point penting yang akan merubah dalam segala aspek kepribadian dari anak itu sendiri.
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR NARAPIDANA PEREMPUAN DALAM MERESTORASI MENTAL DI DALAM LAPAS PEREMPUAN KELAS II B BENGKULU Nurfajri, Alber; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40607

Abstract

Penulis artikel ini memberi judul Hubungan Komunikasi Interpersonal Antar Narapidana Perempuan Dalam Merestorasi Mental Di Dalam Lapas Perempuan Kelas II B Bengkulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi atau keterbukaan diri anatar sesama narapidana perempuan dalam pemulihan mental di dalam lapas. Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan teknik observasi lapangan dan wawancara kepada narapidana dan petugas pemasyarakatan di lapas perempuan Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara mendalam, observasi, serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga dari empat informan melakukan keterbukaan diri dan satu informan tidak melakukan keterbukaan diri dengan narapidana. Pada penelitian ini, hambatan keterbukaan diri hanya ditemukan pada satu informan yaitu pada faktor internal. Terdapat rasa malu serta keadaan biologis yang tidak mendukung untuk melakukan keterbukaan diri.
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR NARAPIDANA PEREMPUAN DALAM MERESTORASI MENTAL DI DALAM LAPAS PEREMPUAN KELAS II B BENGKULU Nurfajri, Alber; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40816

Abstract

Penulis artikel ini memberi judul Hubungan Komunikasi Interpersonal Antar Narapidana Perempuan Dalam Merestorasi Mental Di Dalam Lapas Perempuan Kelas II B Bengkulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi atau keterbukaan diri anatar sesama narapidana perempuan dalam pemulihan mental di dalam lapas. Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan teknik observasi lapangan dan wawancara kepada narapidana dan petugas pemasyarakatan di lapas perempuan Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara mendalam, observasi, serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga dari empat informan melakukan keterbukaan diri dan satu informan tidak melakukan keterbukaan diri dengan narapidana. Pada penelitian ini, hambatan keterbukaan diri hanya ditemukan pada satu informan yaitu pada faktor internal. Terdapat rasa malu serta keadaan biologis yang tidak mendukung untuk melakukan keterbukaan diri.
PEMENUHAN HAK PELAYANAN KESEHATAN BAGI TAHANAN PEREMPUAN HAMIL Handrian, Akbar Febri; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40437

Abstract

Memperoleh pertanggung jawaban terkait masalah kesehatan merupakan Salah satu hak tahanan, tidak terkecuali untuk tahanan perempuan hamil. Penulisan jurnal  ini memiliki maksud untuk melihat dan menjelaskan bagaimana implementasi dari pemenuhan hak-hak tahanan dibidang pelayanan kesehatan pada Rumah Tahanan/Rutan dan untuk melihat kendala atau masalah yang berpengaruh kepada pelaksanaan dan pemenuhan hak-hak tahanan di bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Tahanan/Rutan khususnya bagi tahanan perempuan hamil, Penulisan ini dilaksanakan dengan metode penelitian kualitatif dimana informasi atau sumber-sumber yang didapat bardasarkan analisis dari jurnal-jurnal, Undang-Undang maupum artiket yang telah ada. Pentingnya pemenuhan hak tahanan perempuan hamil untuk menjamin ia selama menjalani masa tahanan, salah satu faktor penghambat dalam rangka pengimplementasian hak kesehatan tahanan yakni kurangnya sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang kesehatan, maupun sarana atau kebutuhan pendukung lainnya.
PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI NARAPIDANA ANAK PENYANDANG DISABILITAS DI LEMBGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Fahressy, Muhammad Hisyam; Subroto, Mitro
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40566

Abstract

Penelitian ini bertujuan dalam rangka mengetahui dan memperoleh data atas pemenuhan hak pendidikan bagi anak didik pemasyarakatan khusunya anak disabilitas di lembaga pembinaan khusus anak. Dalam pengertiannya pendidikan yaitu usaha yang dilakukan seseorang demi mewujudkan proses pembelajaran yang aktif untuk memunculkan potensi bakat didirinya untuk dikembangkan agar tumbuhnya sikap kekuatan spiritual agama, kecerdasan, akhlak budi pekerti, serta keterampilan dalam mengelola diri. Sedangkan makna disabilitas bisa diartikan yaitu seseorang yang mempunyai keterbatasan dalam fisiknya dan mentalnya dalam berinteraksi mengalami hambatan dalam berpartisipasi dengan masyarakat pada umumnya berdasarkan haknya. Anak yang memiliki keterbatasan dalam segi fisik dan mentalnya juga memiliki haknya untuk mendapatkan pendidikan baik itu formal maupun non-formal, terlebih anak ini bermasalah dengan hukum harus lebih diperhatikan haknya terutama di bidang pendidikan karena pendidikan adalah pondasi penting bagi kehidupan masa depan anak. Dilihat dari keterbatasannya di lembaga pembinaan khusus anak dalam memenuhi hak pendidikan terkhusus anak disabilitas menjadikannya semakin sulit dikarenakan prosesnya akan pembelajaranya akan berbeda dengan anak pada umumnya, hal tersebut menunjukkan bahwa belum maksimalnya pemenuhan hak pendidikan pada narapidana anak disabilitas dikarenakan beberapa faktor permasalahan yang terdapat di lembaga pembinaan khusus anak tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan kualitatif dan tujuan penelitaian ini guna mengetahui pemenuhan hak pendidikan bagi narapidana anak penyadang disabilitasPenelitian ini bertujuan dalam rangka mengetahui dan memperoleh data atas pemenuhan hak pendidikan bagi anak didik pemasyarakatan khusunya anak disabilitas di lembaga pembinaan khusus anak. Dalam pengertiannya pendidikan yaitu usaha yang dilakukan seseorang demi mewujudkan proses pembelajaran yang aktif untuk memunculkan potensi bakat didirinya untuk dikembangkan agar tumbuhnya sikap kekuatan spiritual agama, kecerdasan, akhlak budi pekerti, serta keterampilan dalam mengelola diri. Sedangkan makna disabilitas bisa diartikan yaitu seseorang yang mempunyai keterbatasan dalam fisiknya dan mentalnya dalam berinteraksi mengalami hambatan dalam berpartisipasi dengan masyarakat pada umumnya berdasarkan haknya. Anak yang memiliki keterbatasan dalam segi fisik dan mentalnya juga memiliki haknya untuk mendapatkan pendidikan baik itu formal maupun non-formal, terlebih anak ini bermasalah dengan hukum harus lebih diperhatikan haknya terutama di bidang pendidikan karena pendidikan adalah pondasi penting bagi kehidupan masa depan anak. Dilihat dari keterbatasannya di lembaga pembinaan khusus anak dalam memenuhi hak pendidikan terkhusus anak disabilitas menjadikannya semakin sulit dikarenakan prosesnya akan pembelajaranya akan berbeda dengan anak pada umumnya, hal tersebut menunjukkan bahwa belum maksimalnya pemenuhan hak pendidikan pada narapidana anak disabilitas dikarenakan beberapa faktor permasalahan yang terdapat di lembaga pembinaan khusus anak tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan kualitatif dan tujuan penelitaian ini guna mengetahui pemenuhan hak pendidikan bagi narapidana anak penyadang disabilitas.
Co-Authors Abdul Majid Amanatullah Abdulah Nur Hamzah Abhirama Firdaus Abiyyu Gufran Achmad Raja Muzzafar Adi Nugroho Adi Nugroho ADITYA BAYU KRISNA Aditya Pandu Afredo Dian Prakosa Agrifa Leonardo Saragih Agung Sukmawijaya Ahmad Agung Raharjo Ahmad Gunawan Ahmad Gunawan Ahmad Rifa'i Ahmad Rifa'i Ahmad Rista Muzakki Ahsyamsa Naufal Irfansyah Akbar Febri Handrian Akbar, Kukuh Al Akhmad Faiq Maulana Al Amin Alber Nurfajri Aldi Satrio Hartawan Aldino Ponco Gunawan Aldo Prawira Aldo Ramadhan Prasetyana P Aldo Ramadhan Prasetyana Putra Alfin Hernanda Syahputra Alghifari, M. Fikri Alif Adhe Winandha Alisya Salsa Bila Alvin Pradana Fahmi Alvin Surya Pramana Andi Kurniawan Andi Muhammad Alifsa Mahendra Andrew Adityawan Wibowo Andriani, Hestin Febbia Angger Rahmat Fadilah Anisa Rizky Mahasinta Anugrah Anggri Hermawan Ardiansyah, Ary Ari Irmansyah Arvandio Meilvindra S Ary Ardiansyah Asep Dwi Haryanto Astana, Moch. Felix Ayu Purnama Sari Aziz, Iqbal Kumoro Bachtiar Ichsan Prasetyo Bagas Fikri Ramadhan Bagaskara Indra Saputra Bagaskara Indra Saputra Bangun, Hendra Arista Berniko Dwiantoro Bonanza Parulian Sidauruk Candra Sitepu Danang Wisnu Santoso Danur Tri Gonggo Deden Andrian Dendy Isdearko Deny Sifa Devi Ayu Febrianti Devi Ayu Febrianti Devin Christiyanto Ku Devy Yunitasari Dewo Tegar Prakoso Dhena Panji Pangestu Dhena Panji Pangestu Dhimas Agil Ksatria Dhini Annissa Silalahi Dhoni Tegar Kurniawan Dian Marva Dilla Diandra Jasmine Saskia Munandar Dicki Jhosep Sinaga Dimas Yustitia Putra Dinda Prischa Dinda V.C Heipon Dio Aji Winata Djian Fadilla Efaldi Butar-Butar Egitya Firdausyah Elika Sifra Lidya Elika Sifra Widya Elisabeth Simangunsong Erdi Christian Priyanto Mudumi Evi Puspita Sari Fahmi, Alvin Pradana Fahressy, Muhammad Hisyam Faizal Andriawan Fajar Wanandi Farhan Fadlurrohman Fari Gazianta Mustofa Fathoriq Yuliyanto Febby Ari Wibowo Febrianti, Devi Ayu Fendri Guspi Pratama Feoda Azzura Seany Fikri Firmansyah Fiqi Rheza Firmansyah Fitrian Romadhon Dwi Saputra Galang Tresno Prakoso S Galih Zhoohiru Galih Zhoohiru P Gazali Genepsi Gian Abelio Yusak Gibert Hosea Lorosae Siregar Gillbert Roganda Tampubolon Ginada Githadana Ayu S Githadana Ayu Syalsabila Haholongan, Mhd Raja Hakim, Arif Muhammad Hamzah, Imaduddin Handrian, Akbar Febri Hanif Ulwan Aqilah Haris Budiman Haris Syafrudin Harizon Noprizal Harizon Noprizal Harsyah Awalludin Ramadhan Hasudungan Ricardo Helda Nofika Rezki Hernes Askendita Hestin Febbia Andriani I Made Bhaskara Jaya Wardana Ibnu Hibatul Wafi Ibnu Zaldy Rizkianto Ihlas Asror Iin Feriandi Ilham Wahidul Imam Haidar Pratama Indah Noor Ramadhani Iqbal Kumoro Aziz Iqbal Rafi' Athallah Iqbal Rafi’ Athallah Iqbal Syaifulhaqur Rahman Syam Irpan Ariyansyah Irshandy Maulana Ivan Aditya Mileniawan Jauhar Lutfi Hibatulloh Jayandi Agung Ramadhan Kevin Rahmahesa Rihendry Kingkin Nendra Fibiyanto Kingkin Nendra Fibiyanto Kobara Risansaka Kukuh Al Akbar Kumdhan Prasetyo Nuari Kurniawan Tri Pamungkas lrnas, Muhammad M Abdu Nugraha M Abdul Hanif M Ridho Riansyah M. Adim Prasasta M. Afief Rifqi M. Aziz Rizkillah M. Daffa Baqir Ashidiqy M. Ichsan iwari M. Rino Fairi Tsalisa Ramadhan M. Rizky Kurniawan M. Umpu Dilaga Maharidho Deel Ziko Mahatir Muhammad Mardilana Gautama Mardilana Gautama Martial Tedi Marlissa Ma’afi, Dalil Mhd Raja Haholongan Misbah Ayu Nafarizka Mochamad Bilal Sindhu Reksa Mochamad Fardhil Prismawan Mochamad Naufal Adisaputra Mohamad Ashraff Mohamad Ashraff Mohamad Rizal Mu'arrif Nur Qowi Muh Hidayat Muh. Akhsan Muhamad Farhan Muhamad Luthfi Fadilatul Rasyid Muhamad Rifqi Nazief Hanif Muhamad Rizky Juliansyah Muhamad Romy Khadafi Muhammad Abdul Akbar Muhammad Akhsan Muhammad Ali Equatora Muhammad Alrian Tri Adianto Muhammad Alwi Harahap Muhammad Ar Rafii Arbi Muhammad Dwi Putra Muhammad Fadel Muhammad Fairuz Muhammad Farhan Abdillah Muhammad Farhan Nasyt Muhammad Garda Romado Muhammad Ghifari Alfarqan Muhammad Hidayat Muhammad Hisyam Fahressy Muhammad Naufa Fadli Muna Muhammad Nur Hadi Muhammad Okto Pazi Muhammad Orie Anantama Muhammad Ridwan Muhammad Rizky Al Amin Muhammad Saleh Muhammad Umpu Dilaga Muhibbul Kahfi Mu’arrif Nur Qowi Nabil Naufal Nabilla Ayaturrohman Naila Radha Olivia Nani Wondiwoi Nastalya Haqq Natasya Monica Paskah Naufal Ahmad Naufal Al Farisy Nico Parulian Sitompul Nindy Dwiyana Putri Novrianza Novrianza Nugroho, Aditya Pandu Nur Hanifah Nur Said Avandi Nurfajri, Alber Ovilia yana pradipta Pogy Hariyanto Saputra Ponso Jayaman Gultom pradipta, Ovilia yana Pratama, Ravi Agsel Pratiwi, Annisa Dewi Purba, Johanes Alfredo Putra Aditya Bagus S Putra Aditya Bagus Setyaki Putra, Aldo Ramadhan Prasetyana Rahardiawan, Bayu Rahmad Syawal Ravi Agsel Pratama Raynaldi Raka yuda Sinuraya Regita Devania Rendy Herdiansyah Reza Agselya Sari Ricky Martin Marpaung Rico Fitranto Rico Fitranto Rifky Ananda Tarigan Rifqi Mufadhol Masand Rio Kurniatama Ismail Rizka Akbar Yunanto Rizki Kurniawan Rizki Kurniawan Rizky B. Angkuna Rizky Ramadhan Adi Wijaya Rizqan Syahru Ramadhan Rizqi Mely Trimiyati Roby Agi Putra Romado, Muhammad Garda Rosa Loyalin Ruri Ayunda Ruri Ayunda Ruth Mirel Amabel Sallahudin Sallahudin Saputra, Fitrian Romadhon Dwi Setiawati, Mutiah Sumantri Aji Saputra Syahrial Yuska Tegar Aria Taba Teguh Prayadi Tessalonica Siahaan Theresia Panni Koresy Marbun Tiyas Argian Pramadhani Trio Saputro Aji Viqih Zeni Wardana Wahyu Cahyo Wibowo Wahyu Widjayanto Wisam Muhammad Nawwar yahiqqa naufal hudaya Yahya Rofi Triatmaja Yoga Pangestu Yourike Yasmine Layt Yudhistira Ilham Ihza Fadilla Zaini, M. Jifaan