Penelitian ini menggunakan dasain kausal dengan metode deskriptif yang bersifat ex post-facto atau kajian fenomena alami yang mempelajari proses-proses yang terjadi ditambak sesuai dengan kondisi yang ada dengan mengobservasi kegiatan budidaya udang vaname secara intensif pada petak tambak yang terkendali selama ± 100 hari. Kegiatan pengelolaan tambak dilakukan sesuai dengan prosedur operasional baku . Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian meliputi satu petak tambak berukuran 3.295,5 m2, berpola intensif dengan padat tebar 120 ekor/m2, sarana dan prasarana produksi serta alat pengambilan dan pengukur contoh sesuai dengan variabel yang diukur. Parameter utama yang diukur adalah pH harian pada pagi hari dan siang hari. Parameter pendukung lainnya yang diukur setiap hari adalah suhu, salinitas, kecerahan, dan mingguan TOM, karbonat, bikarbonat dan total alkalinitas Data yang dikumpulkan dianalisis untuk melihat keragaman data yang diukur. Selanjutnya dibuat model model hubungan pH-pagi dan pH sore hari selama satu siklus pemeliharaan udang vanamei. Selanjutnya dibuat korelasi antara kelarutan pH dengan Parameter kualitas air lainnya. Untuk mengetahui keterkaitan antar variabel, data yang diperoleh dianalisis regresi dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 16 serta analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan pH-pagi ditambak udang adalah 7.94 ± 0.41 (7.70- 9.00) dan model hubungan pH-pagi adalah oksigen terlarut harian adalah Y = = 0.0065x2 - 0.1973 X + 9.48 (R² = 0.77) dan pH-siang hari adalah Y = 0.0064x2 - 0.175x + 9.4825 (R² = 0.801). pH air tambak berkorelasi dengan suhu, total alkalinitas dan karbonat (CO32-) dan korelasi negatif dengan ortho fospat (PO43-), bikarbonat (HCO3-) dan TOM (total organic matter) dan tidak ada korelasinya dengan salinitas dan kelarutan oksigen di dalam air tambak