Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pemodelan Sistem Dengan Metoda Identifikasi Parameter Menggunakan Pendekatan Model ARX (Autoregressive Exogenous) Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol.11 No.2, October 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2394.881 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v11i2.30970

Abstract

Abstract – Systems that exist in nature are a combination of linear and nonlinear elements, and there are still many other factors that affect the linearity of the system. System models are very difficult to obtain with mathematical calculations, and also many neglected elements, especially nonlinear elements. So that the resulting model becomes less effective to be applied directly in the field. In addition to these methods, there are other modeling methods, namely the identification method. This identification method is carried out on the basis of the input signal and output of the system to be modeled. All of that is considered to be an integrated system (black box). The model structure approach that will be used is ARX (Autoregressive Exogenous), which is a linear model structure, and parameter estimation algorithm uses the least square. Based on the analysis that has been done, the system is linear, there is no noise, has a time delay with off-line data pairs. From the modeling process carried out, order of the system and model parameters are obtained, so that a good system model is obtained. The model obtained, then can be used for other purposes, for example for the purposes of control, analysis needs, and for other simulation purposes.
Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrolic Pada Komponen Katup Kontrol (Control Valve) Elbani, Ade
ELKHA: Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 1 (2010): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.765 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v2i1.322

Abstract

Abstract Untuk keperluan proses suatu industri, komponen-komponen kendali tertentu selalu menggunakan sistem pneumatic, dimana menghasilkan daya dorong yang besar juga presisi, misalnya digunakan untuk mengatur aliran bahan kimia yang mudah terbakar, mengangkat barang yang berat, untuk menekan katup-katup kontrol, pemindahan barang dan sebagainnya. Penelitian ini akan mengamati prilaku komponen kendali katup kontrol yang menggunakan sistem pneumatic sebagai energi tekanannya, mengamati prilaku dinamik sistem pengaturan dengan tekanan komponen pneumatic terhadap masukan fungsi tangga (step function) dan sistem pengaturan berdasarkan titik kerja setiap komponen, serta menentukan konstanta waktu naik dan waktu stabilnya. Penelitian ini dilakukan pada simulasi control valve yang ada di laboratorium teknik kendali, Fakultas Teknik UNTAN. Secara umum dari hasil penelitian telah diketahui gerakan stem indicator pada katup kontrol (control valve), akan sangat dipengaruhi besar kecilnya tekanan udara, disamping juga mengetahui kurva karakteristik pneumatic yang diperoleh dari hubungan antara tekanan udara dan variabel pengaturan.. Dari kesemua hasil kajian ini akan merekomendasi penggunaan sistem pneumatic katup konrol (control valve) pada industri-industri yang bersesuaian secara efisien dan tepat sasaran, terutama industri proses yang memanfaatkan katup kontrol sebagai komponen utama pengendalian hasil industrinya, misal industri farmasi, industri makanan, maupun industri kimia lainnya. Keywords Katup kontrol (control valve), Stem Indicator, Karakteristik Sistem Pneumatic.
Pemodelan Sistem Motor DC-Shunt Menggunakan Pendekatan Model Hammerstein Dengan Estimasi Parameter Metoda Least Square Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 3, No 2 (2011): Edisi Bulan Juli
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.396 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v3i2.248

Abstract

Abstract Keberadaan sistem yang ada merupakan keterpaduan unsur-unsur linier dan nonlinier. Sistem Mechatronics (Mechanic dan elektronik), dalam hal ini digunakan motor dc-shunt, terdapat berbagai macam ketidaklinieran, misalnya friction (gesekan) pada system mekanik dan tourque saturation (kejenuhan) pada sistem elektronik. Pemodelan dengan penurunan matematis sangat sulit dilakukan, kesemua ini dilakukan dengan banyak sekali pengabaian, perhitungan dilakukan selalu berkisar pada daerah yang linier, oleh sebab itu hasil dari model yang diturunkan berdasarkan penurunan matematis, masih kurang begitu efektif guna implemetasi langsung di lapangan. Pada penelitian ini akan dilakukan pemodelan sistem dengan menggunakan metoda identifikasi, metoda ini dilakukan atas dasar sinyal masukan (input) dan keluaran (output) dari sistem yang akan dimodelkan, dengan demikian model yang didapat akan sangat mendakati pada keadaan yang sebenarnya. Struktur model yan digunakan adalah Model Hammerstein, yang mana pada model ini akan terpisah blok linier dan blok non-linier.Model yang didapat dari hasil identifikasi, akan merepresentasikan sistem yang sebenarnya, yaitu termasuk unsur-unsur linier dan nonlinier, sehingga dengan model tersebut bisa digunakan untuk keperluan analisis maupun perancangan sistem konrol secara off-line atau simulasi, dengan demikian jika ingin melakukan proses analisis, maka sistem tidak harus dimatikan (trip). Kata kunci Blok Linier, blok nonlinier, saturation, Hammesteinen, metoda identifikasi.
Perancangan Kendali Silang Pada Sistem Multivariabel Menggunakan Pengendali Proportional, Integral dan Derivative (PID) Elbani, ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 1, No 5 (2009): Edisi Bulan November
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.263 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v1i5.418

Abstract

Abstract. Sistem multivariabel merupakan suatu sistem yang memiliki masukan dan keluaran lebih dari satu variabel (MIMO). Dalam sistem multivariabel, biasanya terjadi interaksi antara masukan yang satu terhadapan keluaran dari masukan yang lainnya, atau sebaliknya. Proses interaksi ini menyebabkan sistem menjadi tidak stabil. Pada sistem pengendalian tangki pencampur, ketinggian air dan suhu air dalam tangki pencampur merupakan variable yang diinginkan selalu tetap atau stabil dengan mengendalikan besar debit air panas dan air dingin yang masuk ke dalam tangki pencampur. Pengendali PID dengan pengendalian silang (cross controller) merupakan salah satu kompensasi yang digunakan untuk menghilangkan interaksi dalam sistem tangki pencampur sehingga keluaran yang berupa ketinggian air dan suhu air dapat dicapai. Pada penelitian ini, telah di dapat nilai parameter kendali yaitu KP = 10, KI = 0,5 dan KD = 3 serta lokasi pole pada -3,12e3, -0,0033, dan -0,0001 untuk sistem pengendalian ketinggian air serta KP = 8, KI = 0,7 dan KD = 2 serta lokasi pole pada -835,237, -3,84, -0,089 untuk sistem pengendalian suhu air, yang memberikan hasil terbaik sesuai spesifikasi perancangan. Keywords Sistem Multivariabel, PID, Pengendalian Silang, Ketinggian air, Suhu air, trial and error.
Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/? Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 3, No 1 (2011): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.329 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v3i1.247

Abstract

Abstract Pada penelitian ini akan dioperasikan program start-delta pada motor induksi tiga phasa secara langsung dengan pengendali PLC (programmable logic control) pada skala laboratorium. Dalam menggerakkan motor induksi tiga phasa dengan hubungan star-delta, hubungan start dipastikan harus mati terlebih dahulu sebelum berpindah ke hubungan delta, agar motor tersebut tidak cepat mengalami kerusakan. Pada sistem pengendalian motor induksi tiga phasa untuk star-delta ini akan digunakan pengendali PLC dengan jenis Simatic S5-95U, yang di program menggunakan bahasa Step 5 dengan metoda pemrograman LAD (Ladder Diagram). PLC merupakan suatu elemen unit kendali dimana fungsi pengaturannya dapat diprogram sesuai dengan keperluan.Semakin besar arus listrik yang masuk pada kumparan, maka momen gaya yang terjadi akan semakin besar, sehingga gaya putar juga semakin besar, yang mengakibatkan putaran motor juga akan semakin cepat. Pada motor listrik dengan medan putar ini juga bisa terjadi pada kumparan stator yang dihubungkan dengan daya listrik phasa banyak, pada umumnya daya listrik tiga phasa dapat berupa hubungan star / delta. Keywords Programmable logic control(PLC),Ladder Diagram (LAD), Bahasa Step-5, mesin induksi tiga phasa, star-delta.
Identifikasi Model Curah Hujan Dengan Struktur Model Linier Dan Estimasi Parameter Dengan Algorithma Quadrad Terkecil Elbani, Ade
ELKHA: Jurnal Teknik Elektro Vol. 9 No. 2, October 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.777 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v9i2.22716

Abstract

Abstract– Curah hujan dari waktu kewaktu tidak lagi menunjukkan suatu kejadian yang linier, yakn imemiliki periode yang sangat tidak menentu. Hal ini terjadi juga ada hubungan dengan kondisi alam yang menyebabkan perubahan ekosistem, sehingga mengakibatkan proses penguapan maupun kondensasi uap terganggu. Untuk melakukan perkiraan terhadap cuaca yang akan datang, maka terlebih dahulu dilakukan Pemodelan. Untuk pemodelan system dilakukan secara penurunan matematika kan sangat sulit, dan banyak elemen yang terabaikan, terutama elemen nonlinier, sehingga hasil dari model tersebut, masih kurang begitu efektif guna diterapkan langsung dilapangan. Selain metoda tersebut, ada metoda pemodelan lain,yaitu metoda identifikasi. Metoda ini akan memodelkan sistem secara keseluruhan, baik elemen linier maupun nonlinier yang kesemuaitu dianggap menjadi satu kesatuan sistem yang terpadu (black box). Metoda ini akan menggunakan pasangan data masukan dan keluaran system secaranyata. Pada pemodelan sistem ini akan menggunakan struktur model linier akan merepresentasi sistem secara linier. Akan diambil data sampel curah hujan selama sepuluh tahun terakhir dari Stasiun BMKG Rahadi Oesman Ketapang, sebagai referensi proses pemodelan, yaitu dengan pendekatan struktur model nonlinier,yaitu pendekatan model Hammerstein, serta parameter estimai dengan menggunakan algorithma kuadrat terkecil (least square). Dari model yang diperoleh, akan diperoleh model parameter serta struktur model yang optimal, sehingga diperoleh model system yang baik, selanjutnya bisa dipergunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk memperkirakan curah hujan yang akan dating. Keywords-   SistemIdentifikasi, black box, Model Linier, Algorithma least square
Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 3 (2010): Edisi Bulan November
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.623 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v2i3.275

Abstract

Abstract Proses evaporasi sering sekali digunakan pada industri-industri yang berskala besar, terutama industri proses. Evaporasi adalah suatu proses kejadian fisika yang mana tidak terjadi perubahan komposisi pada struktur zat, dengan dasar proses kondensasi atau perubahan embun menjadi air. Pada penelitian ini proses akan dilakukan dengan sistem simulasi, dimana akan menggunakan simulink pada program Matlab guna merepresentasi sistem proses evaporasi yang nyata. Untuk mempercepat proses kondensasinya, hal ini dilakukan dengan metode sirkulasi paksa, yakni proses evaporasi dilakukan dengan mengalirkan air pada kolom-kolom destilasi yang tersedia. Agar hasil yang diharapkan lebih optimal, maka pada penelitian ini akan digunakan pengendali dengan jenis PID. Pada pengendali ini terdapat tiga mode pengendali, yaitu proporsional, integral dan derivatip (PID), dimana kesemua ini merupakan pengendali yang kontinyu. Pengendali ini dirasa cocok untuk diterapkan pada sistem ini, dimana pada proses evaporasi berlangsung lama. Adapun instrument yang dikendalikan pada sistem ini berupa masukan steam, cooler water serta beberapa produk akhir, yang kesemua ini menjadi suatu sistem kendali multi-input dan multi-output (MIMO). Dari hasil yang diperoleh, ternyata dengan sistem kendali lup tertutup akan memperlihatkan unjuk kerja yang lebih baik dari pada lup terbuka, serta beberapa hasil yang diperoleh proses evaporasi telah memperlihatkan performansi atau unjuk kerja yang baik dan stabil dengan menggunakan pengendali dengan mode Proportional dan Integral (PI). Keywords Kendali PID, Evaporasi, Metoda evaporasi sirkulasi paksa, Kondensasi.
Pemodelan Dan Identifikasi Sistem Nonlinier Dengan Estimasi Parameter Menggunakan Algoritma Genetik (Genetic Algorithm) Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2010): Edisi Bulan Juli
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.069 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v2i2.276

Abstract

Abstract Penelitian ini akan menjelaskan suatu perubahan metode sistem identifikasi untuk sistem mechatronik yang mengandung beberapa elemen ketidaklinieran (nonliier). Pada penelitian ini, kejenuhan (saturasi) terdapat pada power series konverter, dan gesekan (friction) mekanis terdapat pada komponen-komponen nonlinier. Beberapa diantaranya sulit dideteksi dan atau diidentifikasi secara langsung. Pada metoda yang identifikasi ini akan bisa menentukan struktur elemen linier maupun nonlinier dari sistem secara bersama dengan Algorithma Genetik. Pada model polinomial dengan metoda ini, keteramatan variabel input/output menyatakan komponen-komponen linier, dan variabel fower series dinyatakan sebagai fungsi nonlinier. Algoritma genetik digunakan untuk mengoptimalkan gabungan dari variabel-variabel ini (linier dan nonlinier). Tingkat efektivitas dari metode yang diusulkan diuji dengan percobaan menggunakan 2-mass resonant vibration system. Keywords Sistem mechatronik, Friction, Identifikasi, Algorithma Genetik, 2-mass resonant vibration.
Kendalian Pada Sistem Suspensi Kendaraan Dengan Metoda Pole Placement dan Linier Quadratic Optimal Control. Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 1 (2012): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.908 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v4i1.371

Abstract

Abstract Kenyamanan berkendaraan merupakan suatu kondisi yang diinginkan oleh setiap pengendara. Hal ini disebabkan adanya sistem suspensi yang mana terdiri dari spring dan bumper pada sistem tersebut. Agar kenyamanan tercapai, maka keseluruhan sistem dibuat stabil, yakni parameter-parameter sistem semestinya berkenaan atau bersesuaian. Untuk mendapatkan parameter-parameter yang sesuai, akan dilakukan dengan sistem kendali. Pada kesempatan ini metoda yang digunakan adalah metoda pole placement dan metoda linier quadratid optimal control. Metoda pole placement bertujuan untuk merubah pole sistem dari keadaan yang tidak begitu stabil menjadi lebih stabil, menggunakan rangkaian feedback dengan gain kontrol k, sedangkan metoda linier quadratid optimal control akan mencari harga k yang optimal dengan menggunakan persamaan matrik ricatti. Keseluruhan sistem ini akan merepresentasikan pada sistem suspensi kendaraan yang dilakukan secara simulasi menggunakan program matlab. Pemodelan sistem dilakukan dengan penurunan perhitungan fisika, dengan parameter model ditentukan. Untuk masukan sistem berupa sinyal step, yang akan merepresentasikan kondisi jalan, sedangkan keluaran sistem berupa defleksi suspensi dan defleksi ban mobil. Kata kunci- Sistem kendali, sistem suspensi, Pole placement, linier quadratic optimal control, matrik ricatti, defleksi suspensi, defleksi ban, sinyal step.
Model Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel (PLTD), Berbasis pada Sinyal Masukan Bahan Bakar dan Daya Keluaran Dengan Metoda Identifikasi Elbani, Ade
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 2 (2013): Edisi Bulan Oktober 2013
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.623 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v5i2.35899

Abstract

Model suatu system secara nyata merupakan keterpaduan unsur (elemen) linier maupun nonlinier, serta banyak faktor lagi yang akan mempengaruhi linieritas dari system tersebut. Pemodelan system dilakukan secara penurunan matematik akan sangat sulit, dan juga banyak elemen yang terabaikan, terutama elemen nonlinier, sehingga hasil dari model tersebut, masih kurang begitu efektif guna diterapkan langsung dilapangan. Selain metoda tersebut, ada metoda pemodelan lain, yaitu metoda identifikasi. Metoda ini akan memodelkan sistem secara keseluruhan, baik elemen linier maupun nonlinier yang kesemua itu dianggap menjadi satu kesatuan sistem yang terpadu (black box). Metoda ini akan  menggunakan pasangan data masukan dan keluaran system secara nyata. Pada pemodelan sistem ini akan menggunakan struktur model linier akan merepresentasi sistem secara linier. Sebagai obyek model system, penelitian ini akan melakukan pemodelan pada pembangkit daya listrik tenaga diesel (PLTD), dengan pendekatan struktur model linier, serta estimasi parameter dengan menggunakan algoritma kuadrat terkecil (least square). Dari proses pemodelan yang akan dilakukan, akan diperoleh model parameter serta struktur model yang optimal, sehingga diperoleh model system yang baik. Model yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya bisa dipergunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk keperluan pengontrolan, keperluan analisis, serta keperluan simulasi lainnya untuk system tersebut.