Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN FORMALIN DALAM BAHAN MAKANAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN GIZI DAN KEAMANAN PANGAN Wikanta, Wiwik
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2010): Nopember 2010
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formalin is not a preservative for foodstuffs and processed products.  But until recently, the use of formaldehyde in foodstuffs is still common. Whereas, nutrition and food security education for the community is still lacking.This study aimed to: (a) obtaining community about the use of formaldehyde in foodstuffs views of knowledge, attitude and behavior, and (2) obtaining community about the implementation of nutrition and food security education. Research using a sample survey method Sidoarjo urban communities with accidental sampling technique. Data collected by questionnaire and analyzed descriptively. The results showed that (1) almost all respondents knew there was food berformalin (90.91%); (2) examine the impact hazard (87.88%); (3) most feel uneasy (75.76%) and fear dangers affected (96.97%); (4) almost all respondents agreed formalin banned as a food preservative (90.91%), (5) most respondents (72.73%) has not made efforts to eliminate the formaldehyde in foodstuffs , and (6) almost all respondents (85.86%) Mersa not get enough nutrition education and food security. Conclusion: The public assumes that (1) the use of formalin in the food injurious to health and safety of consumers, (2) people need nutrition and food safety education are adequate. Kata Kunci:     persepsi,  formalin, bahan makanan, pendidikan,  gizi dan keamanan pangan  
PENGARUH PENAMBAHAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) DAN PEREBUSAN TERHADAP KADAR RESIDU FORMALIN DAN PROFIL PROTEIN UDANG PUTIH (LETAPENAEUS VANNAMEI) BERFORMALIN SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN GIZI DAN KEAMANAN PANGAN PADA MASY Wikanta, Wiwi; Abdurrajak, Yusuf; Sumarno, Sumarno; Amin, Moh.
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.147 KB)

Abstract

ABSTRACT This research was conducted with the aim to determine the effect of the addition of cucumber tree (Averrhoa bilimbi L) and boiling on levels of residual formaldehyde and protein profiles of formalin-contaminated pacific white shrimp (Letapenaeus vannamei) and its utilization as a source of nutrition and food safety education in society. Research using experimental methods with a factorial randomized block design. The independent variable in this study is the long boiling with three levels of variation (0 minutes, R0; 30 minutes, R1; and 45 minutes, R2) and the concentration of cucumber tree fruit juice with five levels of variation (0%, BW0; 20%, BW1; 40%, BW2, 60%, BW3, and 80%, BW4). The results of this research has shown that (1) addition of cucumber tree concentration of 80% and boiling time 45 minutes (R2BW4) can reduce levels of residual formaldehyde pacific white shrimp highest, amounting to 99.20% of the formaldehyde levels from 1.127 g% to 0.009 g% (2) the addition of cucumber tree concentration of 80% and without boiling (R0BW4) can increase the protein levels of total retturn of pacific white shrimp with the smallest loss rate, amounting to 0.76% of protein levels from 23.205 g% to 23.028 g%; (3 ) addition of cucumber tree and boiling water can alter the existence of molecular weight protein bands of pacific white shrimp, (6) the addition of cucumber tree and boiling can eliminate immunogenicity properties of the BM 37.38 kDa protein of fresh pacific white shrimp (US) and formalin-contaminated pacific white shrimp (UF) in male mice (Mus musculus) strain BALB/C. From the results of this study can be concluded that the addition of cucumber tree and boiling significantly affect the residue levels of formaldehyde and protein profiles of formalin-contaminated pacific white hrimp. Further results of this study have been compiled in the form of popular science books as a nutrition and food safety education in society. Key words: residual formaldehyde, protein profile, formalin-contaminated pacific white shrimp , cucumber tree, nutrition and food safety ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan perebusan terhadap kadar residu formalin dan profil protein udang putih (Letapenaeus vannamei) berformalin serta pemanfaatannya sebagai sumber pendidikan gizi dan keamanan pangan pada masyarakat. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok faktorial. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama perebusan dengan tiga tingkat variasi (0 menit, R0; 30 menit, R1; dan 45 menit, R2) dan konsentrasi perasan buah belimbing wuluh dengan lima tingkat variasi (0%, BW0; 20%, BW1; 40%, BW2; 60%, BW3; dan 80%, BW4). Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa (1) penambahan belimbing wuluh konsentrasi 80% dan lama perebusan 45 menit (R2BW4) dapat menurunkan kadar residu formalin udang putih paling tinggi, yaitu sebesar 99,20% dari kadar formalin asal 1,127 g% menjadi 0,009 g%; (2) penambahan belimbing wuluh konsentrasi 80% dan tanpa perebusan (R0BW4) dapat meningkatkan kembali kadar protein total udang putih dengan tingkat kehilangan paling kecil, yaitu sebesar 0,76% dari kadar protein asal 23,205 g% menjadi 23,028 g%; (3) penambahan belimbing wuluh dan perebusan dapat merubah keberadaan pita berat molekul protein udang putih; (6) penambahan belimbing wuluh dan perebusan dapat menghilangkan sifat imunogenisitas protein BM 37,38 kDa udang segar (US) dan udang berformalin (UF) pada mencit jantan (Mus musculus) galur BALB/C. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan belimbing wuluh dan perebusan berpengaruh secara signifikan terhadap kadar residu formalin dan profil protein udang putuh berformalin. Hasil penelitian ini lebih lanjut telah disusun dalam bentuk buku ilmiah populer sebagai bahan pendidikan gizi dan keamanan pangan pada masyarakat. Kata kunci : residu formalin, profil protein, udang berformalin, belimbing wuluh, gizi dan keamanan pangan
PENGARUH PENAMBAHAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN PEREBUSAN TERHADAP KADAR RESIDU FORMALIN DAN PROFIL PROTEIN UDANG PUTIH (Letapenaeus vannamei) BERFORMALIN SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN GIZI DAN KEAMANAN PANGAN PADA MASY Wikanta, Wiwi; Abdurrajak, Yusuf; Sumarno, Sumarno; Amin, Moh.
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This research was conducted with the aim to determine the effect of the addition of cucumber tree (Averrhoa bilimbi L) and boiling on levels of residual formaldehyde and protein profiles of formalin-contaminated pacific white shrimp (Letapenaeus vannamei) and its utilization as a source of nutrition and food safety education in society. Research using experimental methods with a factorial randomized block design. The independent variable in this study is the long boiling with three levels of variation (0 minutes, R0; 30 minutes, R1; and 45 minutes, R2) and the concentration of cucumber tree fruit juice with five levels of variation (0%, BW0; 20%, BW1; 40%, BW2, 60%, BW3, and 80%, BW4). The results of this research has shown that (1) addition of cucumber tree concentration of 80% and boiling time 45 minutes (R2BW4) can reduce levels of residual formaldehyde pacific white shrimp highest, amounting to 99.20% of the formaldehyde levels from 1.127 g% to 0.009 g% (2) the addition of cucumber tree concentration of 80% and without boiling (R0BW4) can increase the protein levels of total retturn of pacific white shrimp with the smallest loss rate, amounting to 0.76% of protein levels from 23.205 g% to 23.028 g%; (3 ) addition of cucumber tree and boiling water can alter the existence of molecular weight protein bands of pacific white shrimp, (6) the addition of cucumber tree and boiling can eliminate immunogenicity properties of the BM 37.38 kDa protein of fresh pacific white shrimp (US) and formalin-contaminated pacific white shrimp (UF) in male mice (Mus musculus) strain BALB/C. From the results of this study can be concluded that the addition of cucumber tree and boiling significantly affect the residue levels of formaldehyde and protein profiles of formalin-contaminated pacific white hrimp. Further results of this study have been compiled in the form of popular science books as a nutrition and food safety education in society. Key words: residual formaldehyde, protein profile, formalin-contaminated pacific white shrimp , cucumber tree, nutrition and food safety ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan perebusan terhadap kadar residu formalin dan profil protein udang putih (Letapenaeus vannamei) berformalin serta pemanfaatannya sebagai sumber pendidikan gizi dan keamanan pangan pada masyarakat. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok faktorial. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama perebusan dengan tiga tingkat variasi (0 menit, R0; 30 menit, R1; dan 45 menit, R2) dan konsentrasi perasan buah belimbing wuluh dengan lima tingkat variasi (0%, BW0; 20%, BW1; 40%, BW2; 60%, BW3; dan 80%, BW4). Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa (1) penambahan belimbing wuluh konsentrasi 80% dan lama perebusan 45 menit (R2BW4) dapat menurunkan kadar residu formalin udang putih paling tinggi, yaitu sebesar 99,20% dari kadar formalin asal 1,127 g% menjadi 0,009 g%; (2) penambahan belimbing wuluh konsentrasi 80% dan tanpa perebusan (R0BW4) dapat meningkatkan kembali kadar protein total udang putih dengan tingkat kehilangan paling kecil, yaitu sebesar 0,76% dari kadar protein asal 23,205 g% menjadi 23,028 g%; (3) penambahan belimbing wuluh dan perebusan dapat merubah keberadaan pita berat molekul protein udang putih; (6) penambahan belimbing wuluh dan perebusan dapat menghilangkan sifat imunogenisitas protein BM 37,38 kDa udang segar (US) dan udang berformalin (UF) pada mencit jantan (Mus musculus) galur BALB/C. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan belimbing wuluh dan perebusan berpengaruh secara signifikan terhadap kadar residu formalin dan profil protein udang putuh berformalin. Hasil penelitian ini lebih lanjut telah disusun dalam bentuk buku ilmiah populer sebagai bahan pendidikan gizi dan keamanan pangan pada masyarakat. Kata kunci : residu formalin, profil protein, udang berformalin, belimbing wuluh, gizi dan keamanan pangan
COLLABORATIVE LEARNING: PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MEWUJUDKAN HAK-HAK BELAJAR SISWA Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.034 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v5i1.731

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pembelajaran kolaboratif dalam membangun budaya belajar aktif siswa atau mahasiswa. Ada dua bahasan dalam artikel ini, yaitu: (1) pengertian dan prinsip-prinsip pembelajaran kolaboratif dan (2) penataan tempat duduk siswa. Pembahasan diambil dari beberapa literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa budaya belajar yang diciptakan guru di kelas masih banyak yang mempraktikkan teknik mengajar “monolog”, sehingga hak-hak belajar siswa/mahasiswa tidak terpenuhi. Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) adalah suatu proses mengkonstruksi pengetahuan melalui interaksi dengan yang lain. Ada tiga unsur atau persyaratan dalam membangun pembelajaran kolaboratif, yaitu pembelajaran otentik (authentic learning), hubungan saling menyimak (listening relation) dan tugas untuk melompat (jumping task). Penataan tempat duduk mempengaruhi interaksi dan aktivitas siswa selama belajar. Kesimpulan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran kolaboratif dan penetaan tempat duduk siswa dapat dipastikan bahwa hak-hak belajar semua siswa dapat dijamin, baik yang berkemampuan rendah maupun berkemampuan tinggi.
PENGARUH PENERAPAN MODEL MODEL LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI INVERTEBRATA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 SURABAYA Anggi Budi Abriliyani; Yuni Gayatri; Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.381 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v5i1.727

Abstract

Abstrak: This study aims to (1). determine the effect of learning model Learning Cycle 5E on the material Invertebrates of the science process skills of students (2) the effect of the model Learning Cycle 5E on the material invertebrates effect on cognitive learning outcomes of students (3) determine the ability of teachers to manage learning biology through learning model Learning Cycle 5E in improving skills and the cognitive learning process of students. This study is a quasi experimental research with the study design using the design of "The Non-Equivalent Control Group". The sample in this research is class X SMA Muhammadiyah 7 Surabaya. Data collected with the test and non-test (observation) using research instruments observation sheet teachers 'skills in the management of learning, observation sheet skill students' science process, pretest and posttest. Data were analyzed descriptively and quantitatively test statistic T. From these results it can be concluded that: (1) There is an effect Learning Cycle 5E learning model on Invertebrate material to the students' science process skills; (2) Model Learning Cycle 5E on Invertebrate material effect on cognitive learning outcomes of students. The average value of completeness in classical the experimental class amounted to 78.2%; (3) ability to understand biology teachers manage learning by using Learning Cycle 5E models in enhancing science process skills of students and student learning outcomes SMA Muhammadiyah 7 Surabaya in he very good category.
Efektivitas Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus Mauritiana) Dalam Penyembuhan Luka Iris Pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Legita Karliana; Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.185 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v6i2.3922

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun Bidara (Ziziphus mauritiana) efektif dalam penyembuhan luka iris pada mencit jantan (mus musculus). Jenis penelitian adalah eksperimental, dengan desain RAL. Ada 3 perlakuan yang diberikan yaitu pemberian ekstrak daun bidara (P), pemberian betadine (K+) dan kontrol negatif tanpa pemberian ekstrak daun bidara dan betadine, dengan 9 replikasi. Kriteria penyembuhan luka adalah kemerahan (eritema), pertautan kedua tepi luka dan tanda-tanda inveksi. Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai rata-rata kriteria penyembuhan luka yaitu pada perlakuan P (pemberian ekstrak daun bidara) memiliki skor sebesar 2,81, perlakuan K+ (peberian betadine) sebsar 2,83 dan perlakuan K- (tanpa pemberian ekstrak daun bidara dan betadine) sebesar 2,65. Perlakuan P dan K+ menunjukkan tidak adanya perbedaan atau keduanya sama efektif dalam penyembuhan luka iris, dengan nilai signifikan sebesar 0,407 dimana p > a (0,05), sedangkan perlakuan P dan K- serta K+ dan K- menunjukkan adanya perbedaan dengan nilai signifikan kedua perbandingan sebesara 0,000 dimana nilai p < a. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Pemberian ekstrak daun bidara (ziziphuz mauritiana) efektif dalam penyembuhan luka iris.
PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA) SEBAGAI PESTISIDA ALAMI TERHADAP AKTIVITAS KECOA (PERIPLANETA AMERICANA) DAN PEMBELAJARANNYA PADA MASYARAKAT Mira Fitriana Rohma; Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v9i1.9338

Abstract

Tujuan penelitian : (1) Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami terhadap aktivitas kecoa (Periplaneta americana). (2) Untuk membuat bentuk bahan pembelajaran pada masyarakat yang dapat digunakan dari penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah true eksperimen dan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil analisis uji kruskal wallis menunjukkan signifikasi (P) 0,001 < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh signifikan dari pemberian ekstrak daun pepaya (Carica papaya) terhadap aktivitas kecoa (Periplaneta americana). Hasil analisis uji Mann Whitney menunjukkan bahwa tidak ada beda antar perlakuan dengan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) pada konsentrasi P1(10%), P2 (25%0, P3(50%), P4 (75%). Kesimpulan penelitian : (1) Bahwa pemberian ekstrak daun pepaya (Carica papaya) berpengaruh terhadap aktivitas kecoa (Periplaneta americana). (2) Bentuk media informasi yang dapat dibuat dari penelitian ini adalah brosur sebagai media edukasi masyarakat.
Pengembangan Media Pembelajaran Aplligung (Alat Peraga Lambung Dari Limbah Kulit Jagung) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Ma. Darussalam Al-Faisholiyah Sampang Nur Hasanah; Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.669 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v6i1.3904

Abstract

ABSTRACT:The research objectives are: 1). Understanding the physical feasibility of Aplligung as a learning media on the topic of the human digestive system specifically on stomach. 2). Understanding the feasibility of student learning outcomes by using Aplligung as a medium of learning on the topic of the human digestive system specifically on stomach. 3). Understanding the student's response toward the Aplligung as a learning media on gastric human digestion system topic, Research development of 4-D models (Four D Models). The phase of preparation procedure of Aplligung are (1) Needs analysis,(2) Initial product development and revision,(3) Material validation, media feasibility and revision,(4) Limited test, and(5) The final product. Questionnaire is used as the research instrument to know the feasibility of Aplligung. Validation of Aplligung was conducted by biology a teacher, two materials and media experts, and the observer consists of two Biology students and two teachers and responded by 27 students of science grade XI at MA Darussalam Al-Faisholiyah through a limited test. The data of quality valueare obtained in the form of qualitative processed into quantitative data and each aspect of the assessment is analyzed, the final score is converted into qualitative product feasibility level with guidelines by ideal category. The result of the development of learning media Aplligung shows that the validation of the material is very feasibleby 82.29%. Media feasibility assessment is very feasible by 81.25%. The assessment of student response is excellent by 94%. Exhaustiveness of learning results very well by 81.40%. The conclusion of the developed product is very feasible to use. 
PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN DALAM MELATIH KEMAMPUAN LITERASI VISUAL SISWA SMA DI ERA INDUSTRI 4.0 Firmansyah Firmansyah; Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v8i2.9334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kelayakan Model E-learning Berbasis Schoology Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pencernaan dalam Melatih Kemampuan Literasi Visual Siswa SMA di Era Industri 4.0. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Tehnik pengumpulan data menggunakan teknik validasi telaah dokumen meliputi (Silabus, RPP, Bahan ajar, LKS, dan Lembar tes). Teknik analisis data secara deskriptif dengan interpretasi hasil dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu: sangat kurang baik, kurang baik, cukup cukup baik, baik, dan sangat baik. Hasil penelitian diperoleh nilai validasi sebesar 89% berada pada kategori “Sangat Baik”. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Model E-learning Berbasis Schoology Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pencernaan dalam Melatih Kemampuan Literasi Visual Siswa SMA di Era Industri 4.0 layak digunakan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA MATERI EKOSISTEM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MAN 1 LAMONGAN Dwi Uswatun; Wiwi Wikanta
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v7i2.9309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, motivasi belajar siswa, dan mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan penelitian menggunakan desain “Nonequivalent control group desain”. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Lamongan. Teknik pengumpulan data secara tes dan non tes (observasi). Data dianalisis secara deskrptif kuantitatif dan statistik uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai rata-rata 83,84% dengan kategori sangat baik dan motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata 78,4%. Analisis data statistik uji-T pada kemampuan berpikir kritis menunjukkan nilai signifikan 0.00. Hasil keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa MAN 1 Lamongan pada kategori sangat baik.