Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Think Pair Share (TPS) Berbantuan Modul Ajar Terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Rancang Bangun Jaringan Kurniawan, Hafizd Rizky; Elmunsyah, Hakkun; Muladi, Muladi
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2018): Volume 3, Nomor 2, September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n2.p80-85

Abstract

Salah  satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan model pembelajaran terapan yang tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemandirian dan hasil belajar Designing Network menggunakan model Project Based Learning dan modul digital seminar Think Pair Share padasiswakelas XI TKJ di SMKN 3 Malang. Metodepenelitianinimenggunakan Quasi Experiment dengan Post-Test Only Design. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi independensi dan ketermapilan, serta pertanyaan postest dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 34 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam kemandirian siswa dengan nilai signifikansi Sig. (2-tailed) = 0,003. Namun, tidak ada perbedaan  yang signifikan dalam hasil belajar dari domain pengetahuan Sig. (2-tailed) = 0,577 dan Sig keterampilan siswa. (2-tailed) = 0,431.AbstractOne of the factors causing low student learning outcomes is the use of applied learning model is not optimal. The purpose of this research is to know the difference of self-reliance and learning result of Designing Network using model of Project Based Learning and Think Pair Share digital seminar module in student class XI TKJ in SMKN 3 Malang. This research method uses Quasi Experiment with Post-Test Only Design. The instrument used is the observation sheet of independence and ketermapilan, as well as posttest questions in the form of multiple choice with the number 34 questions. The results showed that there was a significant difference in student self-reliance with significance value of Sig. (2-tailed) = 0.003. However, there is no significant difference in the learning outcomes of the Sig knowledge domain. (2-tailed) = 0.577 and Sig student skills. (2-tailed) = 0.43.
Development of Mobile Based Educational Game as a Learning Media for Basic Programming in VHS Elmunsyah, Hakkun; Kusumo, Gradiyanto Radityo; Pujianto, Utomo; Prasetya, Didik Dwi
Proceeding of the Electrical Engineering Computer Science and Informatics Vol 5: EECSI 2018
Publisher : IAES Indonesia Section

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.229 KB) | DOI: 10.11591/eecsi.v5.1618

Abstract

The purpose of this research is to develop mobile based education game which will be used as the learning media of basic programming for grade X VHS student as well as to know the its eligibility level. The developed education game consists of four basic programming competencies. This learning media is developed using ADDIE model with waterfall model for the flow development. The validation process involved 2 material experts, 1 media expert, and two groups of eligibility testing. The type of data is qualitative and quantitative with the method of data collection is questionnaire. The measurement uses five scale of likert. This study concluded that the developed educational game are valid and eligible to be used as a basic programming learning media.
THE EFFECT OF LABORATORY FACILITIES AND TEACHER COMPETENCE ON STUDENT LEARNING OUTCOMES IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL (VHS) Elmunsyah, Hakkun; Rizza, Muhammad
Letters in Information Technology Education (LITE) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.12 KB) | DOI: 10.17977/um010v1i12018p018

Abstract

Learning in VHS cannot be separated from teacher?s role as an educator. Besides that, the laboratory is necessary to support the life skill, critical and creative thinking, collaborating, communicating, and literacy. It can be concluded that there is a strong relationship between laboratory infrastructure (X1) and teacher competence (X2) on student learning outcomes (Y). The case study in this research known results as follows: (1) there are significantly impact between variable X1 and Y, (2) there are significantly impact between variable X2 and Y, (3) there are there are significantly impact between laboratory facilities and teacher competence with student?s learning outcomes.
Pengembangan Bahan Ajar Cetak Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik Bermuatan Peta Konsep Untuk Menumbuhkan Pemahaman Konsep Belajar Pada Siswa SMK Kelas XI Jurusan TITL Afriandi, Mohammad Rizal; Elmunsyah, Hakkun; Putranto, Hari
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Undiksha Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpte.v9i2.22286

Abstract

Tujuan dari pengembangan bahan ajar ini adalah mengembangkan buku ajar bermuatan peta konsep yang layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Menguji tingkat kelayakan buku ajar apakah sudah layak apa belum melalui uji coba pembelajaran kelompok kecil dan kelompok besar, menghasilkan sebuah buku ajar cetak yang di kembangkan menjadi media pembelajaran yang nantinya dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan pada saat praktikum khususnya untuk mata pelajaran Instalasi Motor Listrik. Prosedur penelitian dan pengembangan ini yang digunakan adalah model sugiyono, adapun prosedurnya yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi Produk, (10) Produksi masal. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Islam 1 Blitar sebagai uji kelayakan. Dengan menggunakan jenis data kuantitatif yang diperoleh dari skor angket dari validator isi dan format bahan ajar serta responden. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil review validator materi didapatkan skor 85,3% dengan kriteria sangat valid, hasil review validator media didapatkan skor 88,5% dengan kriteria sangat valid. uji coba kelompok kecil didapatkan skor 80,51% dengan kriteria sangat valid dan uji lapangan didapatkan skor 89,25% dengan kriteria sangat valid dan nilai uji pemahaman konsep sebesar 94,2. Berdasarkan paparan data skor tersebut, modul Instalasi Motor Listrik bermuatan Peta Konsep dinyatakan sangat valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah.Kata Kunci: Bahan Ajar Cetak, Instalasi Motor Listrik, Pemahaman Konsep
Rekomendasi Pemetaan Keahlian Siswa Terhadap Spesifikasi Lowongan Kerja pada Sistem Bursa Kerja Khusus (BKK) Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Di SMK Nanda Riski Septania; Hakkun Elmunsyah; Utomo Pujianto
Edcomtech Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.484 KB) | DOI: 10.17977/um039v4i22019p120

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi berupa daftar lowongan kerja sesuai dengan keahlian siswa. Model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan rekomendasi pemetaan keahlian siswa adalah waterfall. Teknik pengujian yang digunakan adalah pengujian secara black box, yakni digunakan untuk menguji dari fungsionalitas sistem. Produk divalidasi oleh dua orang ahli, yaitu ahli I dan ahli II. Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli I dan ahli II masing-masing memperoleh presentase kelayakan 100%. Kemudian dari hasil uji coba produk diperoleh presentase kelayakan 97%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kelayakan produk sudah valid karena melebihi batas minimal 76% untuk kriteria valid, sehingga produk dapat dikatakan layak dan dapat digunakan.Abstract: This study aims to produce recommendations in the form of a list of job vacancies in accordance with the expertise of students. The model used in research and development of student expertise mapping recommendations is the waterfall. The testing technique used is black box testing, which is used to test the system's functionality. The product was validated by two experts, namely Expert I and Expert II. The results of the validation carried out by expert I and expert II each received a 100% eligibility percentage. Then from the product trial results obtained a percentage of eligibility 97%. These results indicate that the level of product eligibility is valid because it exceeds the minimum limit of 76% for valid criteria, so the product can be said to be feasible and can be used.
Conceptual model for improving quality of teacher in Indonesian vocational school Agung Panji Sasmito; Djoko Kustono; Purnomo Purnomo; Hakkun Elmunsyah
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 9, No 1: March 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.628 KB) | DOI: 10.11591/ijere.v9i1.20390

Abstract

Indonesia faces vocational teachers’ shortage both in the quantity and quality. One of Indonesian goverments’ effortsto overcome that problem is holding a Dual Expertise Program (DEP) to produce dual expertise teachers for vocational schools. However, the quality of dual expertise vocational teacher is still questionable. The purpose of this article is to give an idea related to the conceptual model framework for improving the quality of vocational teachers demonstrated by the teachers’ achievements. The authors of this article discuss factors that have an impact on the quality of vocational teachers and describe a framework based on a literature review that might contribute to improving the quality of vocational teachers, especially dual expertise vocational teachers. Based on the results of the article found that to improve the quality of vocational teacher can be improved through increasing self-efficacy and transferable skills, in addition to pay attention to teacher’s initial expertise and teaching experience.
The Competence Readiness of the Electrical Engineering Vocational High School Teachers in Manado towards the ASEAN Economic Community Blueprint in 2025 Fid Jantje Tasiam; Djoko Kustono; Purnomo Purnomo; Hakkun Elmunsyah
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 11, No 3: August 2017
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.168 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v11i3.6663

Abstract

This paper presents the competence readiness of the electrical engineering vocational high school teachers in Manado towards ASEAN Economic Community blueprint in 2025. The objective of this study is to get the competencies readiness description of the electrical engineering vocational high school teachers in Manado towards ASEAN Economic Community blueprint in 2025. Method used quantitative and qualitative approach which the statistical analysis in quantitative and the inductive analysis used in qualitative. There were 46 teachers of the electrical engineering vocational high school in Manado observed. The results have shown that the competencies readiness of the electrical engineering vocational high school teachers in Manado such as: pedagogical, professional, personality, and social were 13.04%, 19.56%, 19.56%, and 19.56% respectively. The results were still far from the focus of the ASEAN economic community blueprint in 2025, so they need to be improved through in-house training, internship programs, school partnerships, distance learning, tiered training and special training, short courses in educational institutions, internal coaching by schools, discussion of educational issues, workshops, research and community service, textbook writing, learning media making, and the creation of technology and art.
THE TESTING OF TEACHER’S COMPETENCE MODEL FROM MULTIMEDIA EXPERTISE PROGRAM USING CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS Muhammad Rafie Pawellangi; Hakkun Elmunsyah
Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 24, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.851 KB) | DOI: 10.17977/um048v24i2p55-62

Abstract

Abstract: The Testing of Teacher’s Competence Model from Multimedia Expertise Program Using Confirmatory Factor Analysis. The research aims to test the teacher’s competence model which be­comes the basis of evaluating the teacher’s competence in Indonesia as well as the basis of developing the education and training to improve the competence. The tested model involves several levels of measurement construct, from competence dimension, competence group, to expertise group. The ana­lyzed data in the research is the result of test namely Teacher’s Competence Test of Vocational High School teachers teaching Multimedia subject (N=2,744). The data is analyzed using Confirmatory Factor Analysis (CFA) approach. The analysis result shows that the tested model has satisfying model acuracy which means the model represents the actual data. The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.000 (< 0.08), CFI = 1.000 (> 0.95), TLI = 1.000 (> 0.95). The findings also show that the model is able to explain the teacher’s phenomenon in the real world. Therefore, the evaluation process against the teacher’s competence and the intervention in the competence development using this model are empirically supported.
Perbedaan penerapan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan modul ajar terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan SMKN 1 Blitar Puger Honggowiyono; Hakkun Elmunsyah; Reni Puspita Nurfadmi
TEKNO: Jurnal Teknologi Elektro dan Kejuruan Vol 27, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.751 KB) | DOI: 10.17977/um034v27i2p105-115

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik 1  di SMKN 1 Blitar. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design atau eksperimen semu, dengan desain penelitian menggunakan simple random sampling dengan pola pretest-posttest control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TITL SMKN 1 Bltar yang berjumlah 4 kelas. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah kelas X TITL 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TITL 1 sebagai kelas kontrol. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu model pembelajaran dan variabel terikat yaitu motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kompetensi kejuruan. Berdasarkan analisis uji-t dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar ranah Pengetahuan. Tetapi terdapat perbedaan yang signifikan terhadap ranah Sikap dan Ketrampilan. Kemudian untuk motivasi belajar dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran kompetensi kejuruan SMKN 1 Blitar. 
Implementasi algoritma simple additive weighting untuk menentukan reviewer PKM pada portal PKM di Universitas Negeri Malang Zakaria .; Hakkun Elmunsyah; Ahmad Fahmi
TEKNO: Jurnal Teknologi Elektro dan Kejuruan Vol 28, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.042 KB) | DOI: 10.17977/um034v28i2p149-165

Abstract

Salah satu program untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa adalah dengan mengikuti event Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Di Universitas Negeri Malang (UM) telah mengikuti event ini sebagai ajang kreatifitas mahasiswa. Namun pada periode tiga tahun terakhir (2015-2017) terjadi penurunan persentase PKM yang didanai oleh Dikti dengan 24% pada tahun 2015, 5,7% pada tahun 2016, dan 2,86% pada tahun 2017. Berdasarkan hasil wawancara dengan Staf Ahli WR III, penurunan persentase tersebut diakibatkan oleh kurangnya kualitas konten dan kualitas administrasi saat mengajukan PKM. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah dengan memonitoring dan mengevaluasi pembuatan proposal PKM saat sebelum diunggah dan diajukan ke Dikti. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem informasi Portal PKM yang dapat menangani proses monitoring, evaluasi, dan administrasi kelengkapan PKM. Portal PKM dikembangkan dengan menggunakan Model Waterfall yang terdiri dari empat langkah yaitu: (1) Analyze; (2) Design; (3) Code; dan (4) Test. Portal PKM juga menerapkan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) untuk proses rekomendasi reviewer yang cocok dengan jenis PKM yang akan dievaluasi. Selain mengembangkan produk, dilakukan proses pengujian kelayakan produk untuk mengetahui tingkat validitas dan kelayakan produk untuk diterapkan di lingkungan UM. Pengujian dilakukan oleh ahli sistem informasi dan pengguna pada setiap level user. Berdasarkan hasil dari uji coba fungsionalitas oleh ahli sistem informasi dan pengguna, diperoleh persentase validitas sistem 99,04 % dari sisi ahli sistem informasi, 99,59% dari sisi mahasiswa, 100% persen dari dosen, sisi subag kemahasiswaan, tim penalaran, dan admin. Dari hasil tersebut, didapatkan rata-rata persentase hasil pengujian sebesar 99,80% yang menunjukkan bahwa Portal PKM dinilai valid dan dapat digunakan di lingkungan UM.