Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Tahapan Menggunting dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Sri Widayati; Kartika Rinakit Adhe; Faradian Nafisa; Ela Faiza Silvia
Jurnal Pendidikan Anak Vol 1 No 2 (2019): Bahasa sebagai Sarana Komunikasi dan Penyaluran Emosi Anak
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cej.v1i2.1402

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan menggunting anak yang masih perlu ditingkatkan sehinggapeneliti memberikan tahapan menggunting dalam proses meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan tahapan mengunting yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Sampel dalam penelitian ini adalah anak kelompok A yang berjumlah 22 anak di TK Dharma Wanita Persatuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa tahapan menggunting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada siklus I sebesar 81,8% meningkat menjadi 86,4% pada siklus II. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tahapan menggunting mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. ABSTRACT : This research is motivated by the fine motor ability children who still need to be improved so that researchers provide stages of cutting in the process of improving children's fine motor skills. The purpose of this study is to improve children's fine motor skills with the right stages of cutting. This research is a class action research. This class action research was carried out in two cycles. The sample in this study was group A children totaling 22 children in TK Dharma Wanita Persatuan. Data collection techniques used are observation and documentation. Based on the results of data analysis, it was found that the cutting stage could increase the fine motor skills of children in the first cycle by 81.8%, increasing to 86.4% in the second cycle. These results indicate that the cutting stage can improve children's fine motor skills.
The Effectiveness of Using the Classroom Guide Book for Early Childhood Education Teachers Kartika Rinakit Adhe; Karina Dewi Masitha; Sri Widayati
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 5, No 1 (2020): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.195 KB) | DOI: 10.24269/jin.v5i1.2484

Abstract

This study aims to (1) to develop a classroom guide book for early childhood education (ECE)  teachers that provides alternative models of class setting and seating management in the classroom, (2) to determine the feasibility of developing a classroom guide book for ECE teachers. This study used research and development method by adapting the Borg Gall. The subject in this study were ECE teachers from 7 schools in West Surabaya. Data collection techniques used were interviews, questionnaires, and observations. The research subjects in the initial research were 15 teachers, and operational research was 30 teachers. The result of this research is the development of a class setting guidebook for ECE teachers. From the product trial results, the results of the development are feasible to be used to guide teachers in choosing alternative class settings that will be used in their classrooms by 83%. Based on the initial trial scores, main trials and operational field trials (3,6) from a scale of 1-4, the class setting manual is effective for increasing teacher knowledge about the types of learning models, class settings and seating arrangements in the classroom based on interviews have been done. So it can be concluded that the guidelines for structuring children's sitting in class are effectively used and the teacher has the right reference.                                             
GURU PEMBENTUK ANAK BERKUALITAS Kartika Rinakit Adhe
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.049 KB)

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah telaah teori mengenai pentingnya guru sebagai pembentuk anak berkualitas untuk menghadapi tantangan pendidikan. Sebuah reformasi pendidikan ditekankan pada peranan guru. Guru merupakan pengajar sekaligus pendidik untuk anak usia dini. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa guru adalah jantung dari reformasi pendidikan.  Pada pelaksanaan pendidikan peranan guru untuk mengembangkan potensi anak dan membangun dalam upaya pembentukan kualitas moral.Upaya pengembangan dan pembentukan  tersebut harus dilakukan melalui proses pembelajaran sehari-hari.Pembentukan kualitas moral pada anak memerlukan perhatian dan pemahaman terhadap dasar-dasar serta berbagai kondisi yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan moral. Pembentukan moral pada anak dapat terjadimelalui atau tanpa intervensi yang terencana, sistematis, dan berlanjut dari lingkungannya.
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 – 5 TAHUN DI PAUD TUNAS HARAPAN TULUNGAGUNG Kartika Rinakit Adhe
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine and describe the results of the application of contextual learning approach to the cognitive development of children aged 4-5 years in PAUD Tunas Harapan Tulungagung. This research uses a pre-experimental research design with pre-test and post-test group design, with the design of a group of subjects. Data collection methods used were observation. The subjects of this study grader A total of 12 student. The data analysis technique used is the technique of non-parametric statistical analysis using the Wilcoxon test. From the above results, it is known that T_hitung <T_tabel (0 <14). This means that the research hypothesis states that "the application of contextual learning approach to deliver results to the cognitive development of children in early childhood vBulletin Tunas Harapan" is acceptable.
PENANAMAN KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA DINI DI SEKOLAH Nurhenti Dorlina Simatupang; Sri Widayati; Kartika Rinakit Adhe; Alfi Nuris Shobah
Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaudhi.v3i2.593

Abstract

Penelitian studi kasus ini bertujuan  untuk mendeskripsikan penanaman kemandirian pada beragam kegiatan yang membentuk ke arah karakter mandiri anak melalui kegiatan yang ada di sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh, kemandirian anak terwujud melalui kegiatan yang ada di sekolah, antara lain; 1. Pada kegiatan awal masuk kelas dimana anak  masuk ke dalam kelas dengan melepas sepatu, peci dan tas kemudian anak meletakkannya ditempat yang telah disediakan, 2. Pada saat kegiatan inti penanaman kemandirian anak terlihat pada kegiatan merapikan mainannya sendiri setelah bermain, 3. Pada kegiatan penutup keluar kelas anak dibiasakan untuk mengenakan tas, peci dan sepatunya sendiri, kemudian anak berbaris dengan rapi tanpa bantuan guru. Semua kegiatan ini diharapkan dapat ditiru oleh seluruh lembaga PAUD di Indonesia dan dapat lebih dikembangkan lagi dengan menambah program-program untuk menstimulasi kemandirian anak. Penanaman karakter mandiri adalah suatu usaha  yang dilakukan untuk membentuk  sikap dan watak seseorang  agar hidupnya tidak terus bergantung pada bantuan orang lain
Pengembangan Media Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Kartika Rinakit Adhe
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jecce.v1i1.3

Abstract

Pada era digital sekarang ini proses pembelajaran dituntut untuk berkembang dengan inovatif. Salah satu upaya memenuhi tantangan tersebut adalah pembelajaran daring atau lebih dikenal dengan virtual learning. Pembelajaran daring menghubungkan dosen dengan mahasiswa dengan jaringan internet dimana saja dan kapan saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tentang pengembangan metode pembelajaran daring dalam proses belajar mengajar di jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan racangan penelitian pengembangan dengan tahapan identifikasi masalah pembelajaran di program studi, perancangan model, validasi ahli dan uji coba model dalam skala terbatas. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa  pengembangan metode pembelajaran daring yang telah diujicobakan dengan skala kecil sangat efektif. Hal ini menunjukkan pembelajaran daring efektif, dan dapat diterapkan serta  memiliki daya tarik bagi mahasiswa dalam belajar.
RETRACTED: Perbedaan Kreativitas Anak Kelompok A Antara Kegiatan Kolase Bahan Alam dan Kolase Bahan Kertas Sri Widayati; Nurhenti Simatupang; Kartika Rinakit Adhe; Nurul Ulfatul Hasanah
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jecce.v2i1.625

Abstract

Following a rigorous, carefully concerns and considered review of the article published in JECCE (Journal of Early Childhood Education and Care) to article entitled : Perbedaan Kreativitas Anak Kelompok A Antara Kegiatan Kolase Bahan Alam dan Kolase Bahan Kertas Vol 2, No 1, pp. 21-29, March 2019,This paper has been found to be in violation of the JECCE Publication principles and has been retracted.The article contained redundant material, the editor investigated and found that the paper published in Jurnal Teratai, Vol. 7, No. 3, pp. 1-6 , 2018.The document and its content has been removed from JECCEi, and reasonable effort should be made to remove all references to this article.
PENGEMBANGAN MEDIA GAME EDUSPASIAL PADA KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN Linda Sari; Kartika Rinakit Adhe
Thufuli Vol 4, No 1 (2022): Thufuli: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian berikut ini untuk mengetahui tingkat keefektifan media game eduspasial yang menggunakan aplikasi dan mudah diakses melalui handphone. Kecerdasan visual spasial bertujuan untuk membuat seseorang memiliki tingkat keahlian dalam memahami secara mendalam hubungan antara objek, ruang dan numerik. Game Eduspasial menjadi faktor penunjang yang dibuat agar anak memiliki minat belajar dirumah yang dapat mengasah kecerdasan visual spasial anak melalui konsep bermain game spasial, tujuan dari pembuatan game eduspasial ini untuk menambah pengetahuan anak dalam mengenal huruf, konsep, numerik yaitu berhitung bahkan dapat menyusun puzzel. Sehingga dengan anak bisa bermain game eduspasial ini diharapkan bisa menunjang anak dalam belajar dan mengasah kemampuan kecerdasan visual spasial pada anak usia diniJenis penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek pengambilan sampel adalah validator media,  validator  materi dan 30 anak usia 4-6 Tahun. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik penyebaran kuesioner online melalui google form disertai link game pendukung prosedur penggunaan media game eduspasial. Kelayakan uji coba ahli media diperoleh hasil dengan kriteria “baik” keterangan “layak” (80%), uji coba ahli materi diperoleh hasil dengan kriteria “baik” keterangan “layak” (80%), uji coba oleh orang tua diperoleh hasil dengan kriteria “sangat baik” keterangan “sangat layak” (89%). Dari penelitian ini kiranya anak mampu melatih dan mengasah kecerdasan visual spasialnya dengan media yang tersedia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka media pembelajaran game eduspasial yang didesain khusus untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak ini mampu menunjang proses belajar anak ini layak dan efektif digunakan pada pembelajaran kecerdasan visual spasial untuk anak usia dini.Kata Kunci : Kecerdasan Visual Spasial, Game Eduspasial.
Hubungan Persepsi Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka dengan Kemandirian pada Anak Usia 5-6 Tahun Indarwati Sholikhah; Nurhenti Dorlina Simatupang; Sri Widayati; Kartika Rinakit Adhe
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.685 KB) | DOI: 10.29062/seling.v8i2.1222

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru dalam pembelajaran tatap muka dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian yaitu kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ialah seluruh guru TK di kecamatan Waru, kabupaten Sidoarjo berjumlah 464 dengan lembaga sekolah yang ada di kecamatan Waru berjumlah 102. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling sehingga sampel yang didapatkan sejumlah 70 guru. Metode survei dalam bentuk kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan. Teknik Analisis data terdiri dari: uji validitas dengan rumus Product Moment, uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach dan uji korelasi dengan rumus Pearson Correlation. Perhitungan dengan rumus Pearson Correlation bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan signifikan antara persepsi guru dengan kemandirian anak. Berdasarkan perhitungan uji korelasi, didapatkan r hitung 0,598 dan r tabel dengan taraf signifikan 5% = 0,198 dengan kata lain r hitung>r tabel (0,598>0,198) maka bisa disimpulkan terdapat hubungan cukup kuat antara persepsi guru dengan kemandirian anak. Selain itu hasil penelitian keseluruhan data menunjukkan nilai mean dengan nilai 3.3, sedangkan pada nilai data median dan modus memperoleh nilai sebesar 3. Pada hasil penelitian terlihat jika lembaga sekolah yang memiliki akreditasi A memiliki nilai rata-rata sebesar 83, sedangkan sekolah yang akreditasi B memiliki rata-rata sebesar 86. Maka temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata penerapan persepsi guru mengenai kemandirian pada lembaga yang terakreditasi B lebih baik dari lembaga sekolah yang terakreditasi A. Sehingga hasil penelitian ini lebih menekankan pada sistem pembelajaran tatap muka dengan melihat kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari persepsi guru.
Analisis Variasi Penyajian Menu Makanan terhadap Nafsu Makan pada Anak Usia 2-4 Tahun di Desa Badang Putri Maulidia; Nurhenti Dorlina Simatupang; Sri Widayati; Kartika Rinakit Adhe
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.677 KB) | DOI: 10.29062/seling.v8i2.1229

Abstract

Kemampuan orang tua terutama ibu dalam menyajikan menu makanan yang bervariatif sangat penting dilakukan, karena untuk memenuhi gizi dan nutrisi anak pada masa golden age. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh orang tua yang memiliki kemampuan relatif kurang dalam menyajikan menu makanan yang bervariatif, sehingga anak memiliki kurang nafsu makan. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi penyajian menu makanan terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia 2-4 tahun di desa Badang. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang tua dan 4 anak usia 2-4 tahun di Desa Badang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman, yakni : 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah 1) variasi penyajian menu makanan yang bervariasi atau berganti tiga kali dalam sehari dapat meningkatkan nafsu makan anak, 2) pemenuhan gizi dan nutrisi akan terpenuhi jika makanan yang disajikan mengandung empat sehat lima sempurna, 3) anak memiliki nafsu makan yang tinggi ketika orang tua ikut menemani makan bersama sambil bercerita dan berkomunikasi, 4) mengenalkan makanan atau menu baru kepada anak dengan cara anak diajak untuk masak bersama kemudian orang tua ikut mencicipi makanan tersebut, sehingga anak juga memiliki rasa ingin mencoba makanan tersebut.