Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Transmigran sebagai Modal Sosial dalam Pengembangan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau Evi Fitriana; Marni Marni
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v7i1.8771

Abstract

Agriculture is a sector that plays an important role in supporting sustainable development. Transmigration since the time of the Dutch East Indies has been synonymous with the food program. One of the objectives to be achieved from the transmigration program is to improve the welfare of transmigrant farmers. This research is a qualitative descriptive study which aims to describe and analyze the social capital owned by transmigrants for the development of the food estate program in Pulang Pisau Regency. This research focuses on: 1) networks, 2) trust, and 3) social norms. The Food Estate development program has a link between social capital. Social capital is the main factor that transmigrants must have to support the Food Estate program. Social capital indicators that need to be considered in developing Food Estate are: a) Network, farmers need a network to develop agriculture (Ministry of Environment, Ministry of Agriculture and Minister of National Defense). Social networks between agricultural actors are also potential social capital to support the Food Estate program; b) Trust, the Food Estate development program has received support from the central government to the community, so this indicates that there is trust from the government and society in increasing national food security while simultaneously improving the welfare of agricultural actors; c) Social Norms, in developing the Food Estate program, a legal basis is needed related to agriculture.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN SENSOR HUJAN BERBASIS ARDUINO ATMEGA Marni Marni; Muhammad Assidiq; Muammar Muammar
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 4, No 1 (2022): Peqguruang, Volume 4, No.1, Mei 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v4i1.2632

Abstract

Masalah yang sering muncul di lingkungan masyarakat Indonesia yaitu sampah. Maka dari itu perlu adanya sistem monitoring yang membedakan sampah kering dan sampah basah supaya sampah tidak terhambur begitu saja. Dengan membuat perancangan tentang “Sistem perancangan dan pembuatan daerah limbah mengenakan penyensoran ultrasonik beserta penyensoran hujan mendasar arduino atmega” yang keinginan mampu melewati persoalan yaitu sering muncul. Tempat sampah ini memakai arduino selaku pengontrol utama, penyensoran (Ultrasonik) dimamfaatkan kepada menemukan adanya jangka mendekat, Sensor hujan dimamfaatkan untuk mendeteksi curah cairan dan ketika komponen termasuk tersentuh cairan, kemudian sambungan bakal terpatri (penyensoran bekerja). Komponen utama ialah LCD (Liquid Criytal Display) yaitu dipergunakan  mendapatkan dan menunjukkan masukan informasi.Perancangan tempat sampah pintar ini dibuat menggunakan metode kuantitatif, Adapun Bahasa Pemograman yang digunakan dalam pembuatan alat ini merupakan bahasa pemograman C.
Challenges of Online Learning for Library Science Students Marni Marni
Literatify: Trends in Library Developments Vol 1 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.069 KB) | DOI: 10.24252/literatify.v1i2.15824

Abstract

The Covid-19 pandemic has changed various aspects of life such as working at home, studying at home, to break the chain of spreading Covid-19. The purpose of this study was to determine how to use online learning tools for library science students and to find out the obstacles faced during learning process. This qualitative research uses descriptive approach. The data were collected from library science students of UIN Alauddin Makassar through Interview and observation. To support learning during the Covid-19, integration of technology and various kinds of learning technology tools such as Google Classroom, WhatsApp, E-learning, Lentera, Zoom, Youtube were used. WhatsApp is the most used because it is easier to understand and easier to access from villages.ABSTRAKPandemi covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan seperti mahasiswa belajar di rumah dan bekerja di rumah, ini merupakan salah satu solusi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana pemanfaatan daring dalam proses belajar mengajar jurusan Ilmu Perpustakaan dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi selama proses belajar mengajar menggunakan daring (jaringan internet). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder, dan yang mejadi informan adalah mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Selama masa pandemi Covid-19 pembelajaran di rumah atau daring sebagai cara melanjutkan perkuliahan. Untuk menunjang pembelajaran selama pandemi Covid-19, integrasi teknologi dan macam inovasi selain itu kesiapan pendidik dan peserta didik. Infrastruktur yang mendukung pembelajaran melalui daring secara gratis melalui berbagai ruang diskusi seperti Google Classroom, WhatsApp, E-learning, Lentera, Zoom, Youtube. Dari sekian banyak fasilitas yang disediakan, mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan lebih banyak menggunakan WhatsApp karena penggunaan lebih mudah dipahami dan lebih gampang diakses dari kampung yang terkendala dengan layanan internet, seperti penyediaan layanan internet di daerah yang tidak merata kadang mengalami kelambatan layanan, peningkatan biaya kuota, dan kondisi alam yang tidak mendukung seperti hujan yang bisa melambatkan layanan internet. 
HUBUNGAN KEBIASAAN SEHARI-HARI DENGAN TIMBULNYA KEJADIAN KANDIDIASIS INTERTRIGO PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR. H. ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 Marni Marni
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.333 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1992

Abstract

Latar belakang : Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harusdiperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Angka insidensi dermatofitosismenurut Hamzah pada penelitian di RSU dr. Abdul Moeloek Lampung tahun 2002 terhadap 7611 pasien yang datangberobat ke Poliklinik Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin periode Januari 1996 s/d Desember 1998, menemukan 1173 menderitadermatofitosis (15,4%).Metode : Penelitian survei analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel yang digunakanadalah 25 pasien rawat jalan di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung.Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Squre.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 responden yang berpakaian bersih sebanyak 15 orang (60%)dan berpakaian tidak bersih sebanyak 10 orang (40%). Kebersihan kulit tidak baik sebanyak 11 orang (44% ) dan yangmemiliki tingkat kebersihan kulit baik sebanyak 14 orang (56%). Tingkat kebersihan tangan dan kuku yang baik sebanyak11 orang (44%) dan yang memiliki tingkat kebersihan tangan dan kuku tidak baik sebanyak 14 orang (56 %). Tingkatkebersihan genitalia yang baik sebanyak 14 orang (56%) dan yang memiliki tingkat kebersihan genitalia tidak baiksebanyak 11 orang (44 %). Tingkat kebersihan penggunaan handuk yang baik sebanyak 12 orang (48%) dan yang memilikitingkat kebersihan penggunaan handuk tidak baik sebanyak 13 orang (52 %). Tingkat kebersihan tempat tidur yang baiksebanyak 10 orang (40%) dan yang memiliki tingkat kebersihan tempat tidur tidak baik sebanyak 15 orang (60 %). Kejadiankandidiasis intertrigo berat sebanyak 14 orang (56%) dan yang mengalami kejadian kandidiasis Intertrigo ringan sebanyak11 orang (44 %). Responden yang mengalami kejadian kandidiasis pada bagian ketiak sebanyak 13 orang (52%), bagianmamae sebanyak 5 orang (20%) dan pada bagian lipatan perut sebanyak 7 orang (28%).Kesimpulan : Terdapat hubungan kebiasaan sehari-hari dengan timbulnya kejadian kandidiasis intertrigo pada pasienrawat jalan di rumah sakit umum Dr.H.Abdoel Moeloek.
Pembekalan calon petugas penyuluh kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas serta kinerja petugas penyuluh di Wonogiri Nita Yunianti Ratnasari; Marni Marni
Educate: Journal of Community Service in Education Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edumore.v1i1.1808

Abstract

Latar Belakang: Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu keberadaan petugas penyuluh kesehatan yang berkualitas dan cakap. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kecakapan petugas penyuluh kesehatan selama menjalankan peran dan fungsinya sebagai petugas kesehatan, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu terwujudnya upaya kesehatan promotif dan preventif, peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta pencegahan terhadap kondisi sakit. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan melalui ceramah dan diskusi dengan peserta sejumlah 23 orang, sehubungan dengan masih berlangsungnya masa pandemi maka seluruh proses berlangsung secara daring. Ada 3 tahap di dalamnya yaitu penyampaian materi, diskusi tanya jawab serta monitoring dan evaluasi. Hasil: Seluruh peserta menyatakan puas dengan kegiatan ini, dimana 87% menyatakan terkait peran petugas penyuluh kesehatan adalah memberikan edukasi, memberikan motivasi, membantu menyampaikan informasi penting terkait kesehatan, menyebarkan pesan mengenai pendidikan kesehatan, memberikan solusi menyelesaikan masalah. Sebelum memberikan penyuluhan, petugas perlu melakukan analisis kebutuhan kesehatan di masyarakat, masalah kesehatan apa yang saat itu sedang dihadapi masyarakat. Kesimpulan: Peran petugas penyuluh dalam memberikan edukasi di masyarakat tidak lepas dari tingkat pemahaman petugas akan materi penyuluhan, kecakapan petugas berinteraksi dengan masyarakat serta kesesuaian antara topik penyuluhan dengan kebutuhan masyarakat..
DISTRIBUSI USIA DAN JENIS KELAMIN PADA ANGKA KEJADIAN OTITIS MEDIA AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Rizka Dwi Lestari; Zulhafis Mandala; Marni Marni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.084 KB) | DOI: 10.33024/.v5i1.788

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Otitis Media Akut adalah penyakit peradangan telinga tengah yang cukup sering terjadi di kalangan masyarakat saat ini. Otitis Media Akut terutama disebabkan oleh virus atau bakteri dan berhubungan erat dengan infeksi hidung dan tenggorokan. Faktor usia sebagai salah satu faktor resiko Otitis Media Akut (OMA) perlu dikaji karena angka kejadian pada tiap kelompok usia tertentu bervariasi dan nilainya berbeda dengan teori dan penelitian sebelumnya.Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaiman distribusi usia dan jenis kelamin pada angka kejadian OMA di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016.Metode: Jenis penelitian yang di gunakan adalah studi deskriptif retrospektif. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diambil dari rekam medic pasien Otitis Media Akut (OMA) di RSUD Abdul Moloek Bandar Lampung Tahun 2016. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan cara Slovin dan didapatkan sampel sebanyak 143 orang.Hasil: Didapatkan usia terbanyak pasien OMA di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 adalah kelompok usia 0 – 5 tahun sebayak 24 orang (16,8 %), kelompok usia 6 – 11 tahun sebanyak 22 orang ( 15,4 % ), kelompok usia 12 – 16 tahun sebanyak 22 orang ( 15,4 ), kelompok usia 17 – 24 tahun sebanyak 30 orang ( 21,0 % ), kelompok usia 26 – 35 sebanyak 13 orang ( 9,1 % ), kelompok usia 36 – 45 tahun sebanyak 23 orang ( 16,1 % ), kelompok usia 46 – 55 tahun sebanyak 6 orang ( 4,2% ), 56 – 65 sebanyak 2 orang ( 1,4 % ), yang paling rendah usia kelompok > 65 tahun yaitu 1 orang (0,7%)Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan hasil distribusi usia dan jenis kelamin berbeda dengan beberapa teori kebanyakan dimana usia dewasa lebih banyak yang mengalami otitis media akut dibandingkan usia anak – anak di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016. 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA BANDAR LAMPUNG Ahmad Taruna; Marni Marni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.273 KB) | DOI: 10.33024/.v1i3.673

Abstract

Latar Belakang : Osteoporosis adalah salah satu penyakit degeneratif yang banyakdialami oleh para lansia, yaitu berkurangnya kepadatan/ massa tulang yangmengakibatkan tulang menjadi keropos dan mudah patah, orang yang mengalami patahtulang membutuhkan banyak biaya untuk pengobatannyadan mengakibatkan orangtersebut tidak lagi produktif serta selalu kepada orang lain. Di Indonesia 19,7% darijumlah lansia atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis.Tujuan Penelitian : Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui gambaran akanpentingnya pengetahuan dan pencegahan yang dilakukan lansia di wilayah kerjaPuskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan sampelsebanyak 75 lansia dengan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling pengambilandata dengan lembar observasi berupa kuisioner yang didalamnya terdapat beberapakomponen yaitu tabel pengetahuan dan pencegahan serta metode likert Uji analisamenggunakan chi- square dengan α < 0,05. Hasil Penelitian : Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan terhadappencegahan yang baik terdapat 67 lansia (89,3 %) dengan OR = 6,136.Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara tingkatpengetahuan dengan pencegahannya dan juga pengetahuan yang baik maka mempunyaipeluang 6,1 kali untuk mendapatkan pencegahan yang baik dibandingkan denganpengetahuan yang kurang.
Performans Produksi Ayam Kampung Super dengan Pemberian Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria) Komersial dalam Air Minum dengan Level Berbeda Marni Marni; Syamsuddin Syamsuddin; Andi Murlina Tasse
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 3, No 2 (2021): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v3i2.18035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak temu putih(curcuma zedoaria) komersial dalam air minum terhadap performans produksi ayam kampungsuper. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan April 2018 di LaboratoriumUnit Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo. Penelitianmenggunakan 64 ekor ayam kampung super umur 7 minggu yang dibagi menjadi 4 perlakuandan 4 ulangan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Perlakuan terdiri dari P0(0% b/v), P1 (3,5%b/v), P2 (4,5% b/v), dan P3 (5,5% b/v) yang diberikan setiap hari selama 4minggu (umur 7-11 minggu). Varibel yang diamati adalah konsumsi air munim, konsumsipakan, pertambahan bobot badan serta konversi pakan. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji banding Tukey menggunakan perangkatlunak SPSS 16,0 untuk melihat pengaruh antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkanpemberian ekstrak temu putih (ETP) komersial dalam air minum tidak berpengaruh nayata(P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan. Penambahan ekstrak temu putih (ETP) komersialdalam air minum belum mampu memperbaiki performans produksi ayam kampung super.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Model Pembelajaran Geografi Berbasis Lingkungan Marni Marni
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v14i1.205

Abstract

The background of this research begins with the demands of professional teachers in carrying out the mandate to create creative and productive learning by actively involving students. A creative and productive learning process will be able to create a fun learning atmosphere for students. Geography teachers who want fun learning must master the application of environment-based learning models. This research is a preliminary study in the form of needs analysis in developing an environment-based geography learning model to create a fun school. Needs analysis was carried out to determine the level of understanding of geography teachers in Palangkaraya City regarding the application of an environment-based learning model. The main problem he faced was the low learning motivation of students participating in geography lessons. On the other hand, teachers have difficulty utilizing the environment as the main learning resource. This research is the first part of a series of Research and Development models. In this preliminary study, researchers need data on perceptions, skills, and curriculum suitability related to the application of an environment-based geography learning model to create a fun school. The method used is filling out a questionnaire and Focus Group Discussion (FGD). The research subjects were geography teachers in Palangkaraya City. The results of the study concluded that the teacher's perception regarding the concept of developing an environment-based geography learning model was good. The teacher provides information support regarding the level of understanding of the application of the environment-based learning model based on the experiences experienced during teaching. The teacher's skills in the practice of implementing the environment-based geography learning model are quite good, but there are still those who have not applied them according to procedures or syntax in a systematic manner. This has an impact on the learning process that is not interesting for students. Utilization of the environment as a learning resource is able to answer the demands of implementing a scientific approach in the 2013 curriculum. However, most teachers still experience confusion in collaborating geography subject matter with the natural environment around the school.
RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY AND STUDENT WILLINGNESS TO PARTICIPATE IN THE COVID-19 VACCINATION AT MTSN 1 WONOGIRI Wahyuningsih Wahyuningsih; Marni Marni; Novita Nurhidayati; Atik Setiyaningsih
Proceeding of International Conference on Science, Health, And Technology Proceeding of the 3rd International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.758 KB) | DOI: 10.47701/icohetech.v3i1.2195

Abstract

In an effort to overcome the covid-19 pandemic, the covid-19 vaccination aims to reduce the transmission/transmission of covid-19, reduce morbidity and mortality due to covid-19, achieve group immunity in the community (herd immunity) and protect the community from covid-19 so that they remain safe. productive socially and economically. Anxiety, which was one of the problems that occurred during the Covid-19 pandemic, turned out to be a problem also when the Covid-19 vaccine was available.The purpose of the study was to determine the relationship between anxiety and students' willingness to participate in the covid-19 vaccination at MTsN 1 Wonogiri. The results of the research eliminate anxiety in the face of vaccination and publication of scientific journals as a form of the tri dharma of higher education.The analytical descriptive research method with a cross sectional approach was chosen in this study to determine the relationship between anxiety and the willingness of students at MTsN 1 Wonogiri. This study uses a snowball sampling technique considering the condition is still a pandemic, so filling out the questionnaire using a google form with the cooperation of the school.The results of his research from 150 respondents, 131 respondents experienced mild anxiety and 19 respondents experienced moderate anxiety. For data on willingness to be vaccinated, out of 150 respondents, 144 students were willing to be vaccinated and 6 students were not willing to be vaccinated. For bivariate data, out of 131 students who experienced mild anxiety, 4 of them were not willing to be vaccinated because they had never been exposed to information about vaccination. Meanwhile, of the 19 students who experienced moderate anxiety, 2 of them were not willing to vaccinate without a clear reason for not being willing to vaccinate.In conclusion; there is a significant relationship between anxiety and willingness to vaccinate students at MTsN 1 Wonogiri. Suggestions for providing information and socialization about vaccination are very important to be carried out / given to increase the coverage of vaccination targets in the community