Idi Warsah
IAIN Curup, Bengkulu, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS INOVASI ADMINISTRASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN (STUDI MAN REJANG LEBONG) Idi Warsah; Nuzuar Nuzuar
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.996 KB) | DOI: 10.32729/edukasi.v16i3.488

Abstract

AbstractThis research was a descriptive research, conducted by using a quantitative approach. The research aimed to study the administrative innovation carried out by the teachers in MAN (Islamic Senior High School) Rejang Lebong and the obstacles faced by the teachers in conducting the innovation. Data was obtained by delivering questionnaires to 54 teachers in MAN Rejang Lebong. Questionnaires consisted of two parts, i.e.: 1) data regarding teacher’s innovation and 2) data regarding teacher’s obstacles in conducting the administrative innovation. Data was processed by using a percentage and a likert scale to determine the interval. The findings in this research explained that the teachers in MAN Rejang Lebong have conducted the administrative innovation. However, the innovation conducted has not been optimally done, i.e. 61,5%, with a 62,15% innovation on prota (annual program); a 61,67% innovation on promes (semester program); a 58,72% innovation on syllabus; a 63,75% innovation on RPP (Lesson Plan). The obstacles that are interrupting the teachers in conducting the innovation, i.e. i) time constraint due to the teacher’s tight performance schedule, ii) ever-changing curriculum, iii) the lack of carrying capacity, facilities, and infrastructure, iv) leadership, and v) technical guidance and administrative management.Abstrak Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang  bertujuan untuk mengetahui inovasi administrasi yang dilakukan guru di MAN Rejang Lebong, dan hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi guru dalam melakukan inovasi administrasi tersebut. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada 54 guru MAN Rejang Lebong. Angket terdiri dari dua yakni untuk mendapatkan data mengenai inovasi guru dan data mengenai hambatan guru dalam melakukan inovasi administrasi. Data diolah dengan persentase dan rumus skala likert untuk menentukan intervalnya. Temuan penelitian ini menunjukkan guru-guru MAN Rejang Lebong telah melakukan inovasi administrasi, akan tetapi inovasi yang dilakukakan belum maksimal, yaitu sebesar 61,57%, dengan 62,15% inovasi pada Prota, 61,67% inovasi pada promes, 58,72% inovasi pada silabus, dan 63,75% inovasi pada RPP. Adapun faktor-faktor yang menghambat guru-guru tersebut dalam berinovasi yaitu keterbatasan waktu karena padatnya jadwal kinerja guru, kurikulum yang sering berubah, kurangnya daya dukung, sarana, dan prasarana, masalah kepemimpinan, dan kurangnya bimtek dan pengelolaan administrasi. 
Islamic Integration and Tolerance in Community Behaviour; Multiculturalism Model in The Rejang Lebong District Idi Warsah; Dewi Cahyani; Rahmi Pratiwi
Khatulistiwa Vol 9, No 1 (2019): Volume 9 Number 1 March 2019
Publisher : The Pontianak State Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.362 KB) | DOI: 10.24260/khatulistiwa.v9i1.1269

Abstract

Culture, religion, ethnic, and language diversity are wealth and pride of Indonesian people. It raises the discourse of multiculturalism as a solution. Taking apart from the pros and cons of this discourse as a Western discourse, authors assert that multiculturalism in the Islamic perspective is the sunnatullah and the fact that it cannot be denied. The descriptive study used to describe the tolerance by the Rejang lebong community and the values derived from Islam and the awareness of Multiculturalism. The results show that there is a link between Islam, nationality and diversity, framed in a multicultural model of social life in Rejang Lebong that adheres to religious values, the philosophy of Pancasila and Bhineka Tunggal Ika, and the philosophy of their ancestors, that is Rejang Pat Petulai which is a symbol of community in unity.
The Discourse of Spirituality Versus Religiosity in Islam Idi Warsah; Imron Imron
Al-Albab Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.576 KB) | DOI: 10.24260/alalbab.v8i2.1284

Abstract

This article discusses spirituality and religiosity. Spirituality and religiosity are two of the most basic aspects of mentality and human belief, which according to most people are the goal of human existence in the world. These two terms are widely understood by people as something that has the same meaning and understanding. But actually has a different meaning. Spirituality is an experience or desire to know God that is done personally by seeing things deeper, substantially and seeking real understanding. Whereas religiosity is the appreciation and experience of individuals towards the teachings of religion or the beliefs they hold. Therefore, in essence, religiosity is a pattern of values, beliefs, symbols, behavior and experience that is institutionalized, which is directed at spirituality. In this case religiosity is actually a means of achieving spirituality.
EVALUASI PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI COVID-19: TANTANGAN DAN SOLUSI Munjiatun Aliah; Idi Warsah
Jurnal As-Salam Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/assalam.v5i2.333

Abstract

Evaluasi pembelajaran sebagai bagian dari proses pembelajaran, bertransformasi dari pembelajaran tradisional (tatap muka) ke pembelajaran online (tanpa tatap muka), hal ini terjadi selama pandemi Covid-19. Tujuan artikel ini untuk mengetahui bagaimana evaluasi pembelajaran dilakukan selama pandemi Covid-19, serta mengungkapkan tantangan dihadapi, juga menawarkan solusi terhadap tantangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian pustaka, dengan menggunakan data base sciencedirect sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran dilakukan secara online tanpa adanya tatap muka. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi, berupa aplikasi-aplikasi ujian online. Adapun tantangan yang dihadapi dibahas dalam 4 sudut pandang, yaitu sudut pandang penyelenggara pendidikan, guru, orang tua, dan siswa. Solusi yang ditawarkan berupa peningkatan kualitas infrastruktur pendukung pendidikan, serta dukungan pemerintah terhadap guru. Orang tua dan siswa perlu mempersiapkan diri dengan adanya transformasi digital yang pesat. Ke depan perlu adanya pengembangan sistem evaluasi pembelajaran digital yang dapat diterapkan tanpa menimbulkan banyak kendala.
EVALUASI PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI COVID-19: TANTANGAN DAN SOLUSI Munjiatun Aliah; Idi Warsah
Jurnal As-Salam Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/assalam.v5i2.333

Abstract

Evaluasi pembelajaran sebagai bagian dari proses pembelajaran, bertransformasi dari pembelajaran tradisional (tatap muka) ke pembelajaran online (tanpa tatap muka), hal ini terjadi selama pandemi Covid-19. Tujuan artikel ini untuk mengetahui bagaimana evaluasi pembelajaran dilakukan selama pandemi Covid-19, serta mengungkapkan tantangan dihadapi, juga menawarkan solusi terhadap tantangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian pustaka, dengan menggunakan data base sciencedirect sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran dilakukan secara online tanpa adanya tatap muka. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi, berupa aplikasi-aplikasi ujian online. Adapun tantangan yang dihadapi dibahas dalam 4 sudut pandang, yaitu sudut pandang penyelenggara pendidikan, guru, orang tua, dan siswa. Solusi yang ditawarkan berupa peningkatan kualitas infrastruktur pendukung pendidikan, serta dukungan pemerintah terhadap guru. Orang tua dan siswa perlu mempersiapkan diri dengan adanya transformasi digital yang pesat. Ke depan perlu adanya pengembangan sistem evaluasi pembelajaran digital yang dapat diterapkan tanpa menimbulkan banyak kendala.