Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBANGUNAN PERTANIAN PADA ERA BOOM MINYAK : KAJIAN SEJARAH PERTANIAN PADI DI DESA URASO (1974-1982) Hamsiruddin, Hamsiruddin; Ridha, Muh. Rasyid; Patahuddin, Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8437

Abstract

Hadirnya program intensifikasi Padi di Desa Uraso tidak terlepas dari peristiwa Boom Minyak. Melonjaknya harga Minya dunia menyebabkan Indonesia menjadi negara yang kaya secara mendadak saat itu karena pendapatan ekspor migas. Pendapatan negara yang besar ini kemudian dimanfaatkan Pemerintah untuk membangun di bidan Pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Untuk bidang pertanian. pemerintah melaksanakan program Intensifikasi pertanian, demi tercapainya kenaikan produksi pangan hingga menuju swasembada beras. Program intensifikasi yang awalnya hanya di Pulau Jawa dan Bali, diperluas keseluruh Indonesia, hingga kepelosok termasuk di Desa Uraso. program Intensifikasi pertanian yang dilaksanakan di Desa Uraso mengikuti program Nasioanal yang telah ditetapkan. Mengintensifkan pertanian padi dengan menerapkan panca usaha tani, bertujuan agar petani yang masih menggunakan cara tradisional bisa beralih pada cara dan peralatan yang lebih modern. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi secara Nasional dan mencapai target swasembada beras. Juga tentunya bisa meningkatkan perekonomian dan kesejatraan keluarga petani. Langkah-langkah strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyukseskan program intensifikasi padi di Desa Uraso, yakni dengan membangun sistem irigasi yang lebih baik, menghadirkan petugas pentuluh lapangan (PPL), mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD), dan menjadi Uraso sebagai salah satu lokasi penerimaan transmigrasi dari Pulau Bali.Kata Kunci: Pembangunan pertanian, era boom minyak, pertanian padi di desa uraso 
Turu Adae : Kampung Seribu Adat Nirmawati, Nirmawati; Ridha, Muh. Rasyid; Madjid, Muh. Saleh
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8470

Abstract

Desa Turu Adae terbentuk pada tahun 1992, yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Mappesangka. Setelah tahun 1999 Desa Turu Adae mengalami perkembangan, baik itu dari segi social maupun Ekonomi. Dalam bidang sosial dapat dilihat dari keharmonisan dan eksistensi tradisi adat istiadat serta budaya gotong royong masih berlaku, sedangkan dalam bidang ekonomi dapat dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur Desa yang dibangun, yang berdampak ke masyarakat. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah dengan empat tahapan yakni, heuristik, kritik interpretasi dan historiografi. Kata kunci : Turu Ada’E,  Kampung adat
Kerajaan Gowa Pada Masa Pemerintahan I Mangarangi Daeng Manrabbia 1593-1639 Mutmainnah, Mutmainnah; Najamuddin, Najamuddin; Ridha, Rasyid
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerajaan Gowa pada masa pemerintahan I Mangarangi Daeng Manrabbia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerajaan Gowa yang dipimpin oleh I Mangarangi Daeng Manrabbia mengalami perubahan di bidang agama, politik dan ekonomi. Pada bidang agama masyarakat Gowa telah mengubah kepercayaan mereka dari animisme menjadi Agama Islam. Pada bidang politik, kerajaan Gowa tidak mengutamakan perang dalam malakukan ekspansi namun mengutamakan cara damai atau sesuai syariat Islam. Pada bidang ekonomi, pelabuhan Somba Opu yang awalnya menjadi pelabuhan transito antar kerajaan lokal menjadi pelabuhan transito antar bangsa. Serta keberhasilan I Mangarangi Daeng Manrabbia dalam pengislaman kerajaan Soppeng, Wajo dan Bone. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan I Mangarangi Daeng Manrabbia sangat mempengaruhi jalan keberhasilan kerajaan Gowa dalam menyebarkan ajaran Agama Islam dan juga menjadikan kerajaan Gowa sebagai kerajaan Maritim terbesar di Nusantara bagian timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik, kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, interpretasi dan historiografi.
Peran K.H.Abdurrahman Ambo Dalle pada Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso di Barru, 1938-1949 Muin, Mukrimah; Ridha, Rasyid; Najamuddin, Najamuddin
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui biografi Anregurutta K.H.Abdurrahman Ambo Dalle,  keterlibatan K.H.Abdurrahman Ambo Dalle dalam mendirikan pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso di Barru serta dinamika Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso sebelumnya bernama MAI (Madrasah Arabiyah Al Islamiah) sejak dikembangkan oleh Anregurutta K.H.Abdurrahman Ambo Dalle. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anregurutta K.H.Abdurrahman Ambo Dalle  adalah sosok luar biasa lahir pada hari selasa tahun 1900 di UjungE Kecamatan Tana Sitolo, terletak 7 km sebelah utara Kota Sengkang, Ibu Kota Kabupaten Wajo. Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle merupakan putra tunggal dari pasangan Puang Ngati Daeng Patobo dan Puang Cendra Dewa. Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle pada masa kecil dikenal dengan namanya Ambo Dalle. Beliau selalu mendapatkan didikan yang baik dari orang tua terutama ibunya, sehingga telah memperlihatkan keteladanannya di tengah  masyarakat yang akan menjadi lampu di tengah-tengah  masyarakat yang terbukti dengan ilmu pengetahuannya dapat mendidirikan pesantren dan mengembangkannya di Mangkoso. Keterlibatan Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle untuk mencapai tujuan Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso dengan mengadakan/ mendirikan sekolah-sekolah, pesantren, pengajian, menyiarkan dakwah islamiah dengan jalan tablig, penertbitan buku / majalah dan media lainnya, mengamalkan ta’aun (gotong royong) dan mengadakan kerjasama dengan golongan yang menyetujui asas dan tujuan Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso. Adapun dinamika pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso pada tahun pertama berdirinya, santri yang belajar semata-mata menuntut pengetahuan agama dan memiliki ijazah tanda kelulusan dari pondok pesantren sendiri. Ketika itu mulailah ditambahkan pengetahuan umum seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu ukur, Ilmu Aljabar, Ilmu Bumi, Sejarah, Ilmu Hayat, Ilmu Falak dan Ilmu Alam. Sejalan dengan berkembangnya dunia pendidikan, keberadaan pesantren semakin dirasakan manfaatnya mengingat kemajuan tekhnologi semakin pesat dikhawatirkan akan merusak nilai-nilai dan norma-norma islam. Untuk itu dibutuhkan lembaga pendidikan islam yang mampu menampung nilai-nilai budaya islam dan mempertahankannya. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitif.
Usaha Perikanan Darat di Kabupaten Pangkajene 1989-1998 Mansyur, Khumairah; Ahmadin, Ahmadin; Ridha, Rasyid
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i1.19215

Abstract

This research is focused on the impact of the existence of inland fisheries business in Pangkajene and Kepulauan Regency in 1989-1998. This research is a type of historical research that is qualitative in nature and is a type of case study based on a micro, commercial and social group theory approach to identify and interpret Land Fishing Enterprises in Pangkajene and Kepulauan Regency. Methodologically, the data source in this study uses the type of historical study sources in general, namely primary data obtained from observations and direct interviews with informants who are then supported by secondary data in the form of written references such as archives, journals, books and various media and documentation. Data analysis is descriptive, that is to describe in a systematic and factual way related to the phenomenon of research so that it can draw a conclusion. The existence of the Fisheries Business underwent several phases to be able to survive until now. some of the impacts of the existence of the Inland Fishery Business namely, the birth of a number of local entrepreneurs, an increase in the community economy and regional income. In the economic field, although not all of the welfare felt by business people is evenly distributed. Some business actors such as farmers, collectors and distributors are sufficient and have even reached the point of a successful economy. Of course the success points also have an impact on the region, both in terms of regional income and of course the good name of the area that has been dubbed the City of Bolu.
Dinamika Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru Amirullah, Amirullah; Ridha, Muh Rasyid; Madjid, Muh Saleh
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.15357

Abstract

Studi mengenai pelabuhan Garongkong adalah merupakan studi sejarah dengan pendekatan historis yakni heuristik (pengumpulan sumber), kritik eksterenal dan kritik interenal, interpretasi dan penyajian serta historiografi (penulisan) yang merupakan pengungkapan kisah sejarah secara tertulis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang didirikannya Pelabuhan Grongkong karena kurangnya daya tampung yang dimiliki Pelabuhan Awerange, yang juga sebagai pelabuhan rakyat di Kabupaten Barru. kedalaman laut yang dimiliki Garongkong sangat strategis untuk disandari kapal-kapal besar. Pelabuhan Garongkong  dibangun pada tahun 2005 dengan penimbunan areal darat dan tanggul, pada tahun 2006 pemancangan tiang trestle, pada tahun 2007 pemancangan tiang platform tahap I, pada tahun 2008 konstruksi pelencengan, pada tahun 2009 penyelesaian catwalk. Perkembangan fungsional yaitu pada tahun 2010 yaitu pembangunan fasilitas darat. Semakin lancarnya aktifitas pelayaran dan bongkar muat barang  dan adanya lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat disekitar Pelabuhan Garongkog sebagai tanda perkembangan pelabuhan Larongkong. Pelabuhan Garongkong telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci : Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru Abstract The study of the Garongkong port is a historical study with a historical approach, namely heuristics (based on sources), external criticism and internal criticism, interpretation and presentation and historiography (written) which is a written disclosure of historical stories. Based on the results of the research shows that the background of the establishment of Grongkong Port due to the lack of capacity that is owned by Awerange Port, which is also a people's port in Barru Regency. The depth of the sea owned by Garongkong is very strategic for large ships to dock. Garongkong Port was built in 2005 with the stockpiling of land areas and embankments, in 2006 pile erection, in 2007 platform pile erection phase I, in 2008 construction deviation construction, in 2009 catwalk completion The functional development in 2010 was the construction of land facilities. The smoother activities of sailing and loading and unloading of goods and the existence of new jobs for the community around the Garongkog Port are a sign of the development of the Larongkong port. Garongkong Port has improved the welfare of the community.Keywords: Garongkong Port, Barru Regency 
Rumah Adat “Tongkonan” Bastem, Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan 1998-2019 Lolo, Fitri; Ridha, Rasyid; Jumadi, Jumadi
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembangunan Tongkonan Bastem di Luwu, fungsi Tongkonan bagi masyarakat  Batem di Luwu, dan Perkembangan Tongkonan Bastem di Luwu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, interpretasi atau penafsiran sumber, dan historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan Tongkonan Bastem dilakukan oleh dua suku besar yang ada di Sulawesi Selatan, yaitu suku Bugis (Luwu) dan Toraja. Mereka melakukan perluasan wilayah ke daerah Bastem dan membuat peradaban tersendiri, dan melakukan perkawinan antar suku, hingga akhirnya rumah Tongkonan Bastem berpadu antar dua budaya, yaitu Bugis (Luwu) dan Toraja. Fungsi Tongkonan Bastem sendiri sebagai istana atau tempat tinggal Parengge dan turunannya, sebagai lambang kebesaran dan tempat sumber kekuasaan dan peraturan pemerintah adat. Pada tahun 1998 Tongkonan Bastem tidak lagi digunakan sebagai pusat pemerintahan dan tempat upacara keagamaan. Rumah Tongkonan Bastem sudah mengalami perkembangan, seperti atapnya yang sudah menggunakan atap Seng.
Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao 1935-2019 Dharmayu, Cristienancy; Ridha, Rasyid; Patahuddin, Patahuddin
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal berdirinya Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao, perkembangan Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao, serta peranan Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao.Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan kritik ekstern, interpretasi atau penafsiran sumber dan historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahun 1913 merupakan tahun yang menandai datangnya Zendeling pertama ke daerah Toraja. Kemudian pada 1935 tepatnya tanggal 18 September 1935, di Jemaat Rantepao dibangun sebuah gereja yang memulai pemandirian jemaat yaitu Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao. Dalam tahun 1935-2019 perkembangan yang dialami oleh Gereja Toraja dari tahun ke tahun membuatnya semakin mandiri dan dewasa baik secara iman maupun materil. Dalam bidang sosial budaya, Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao selalu mengeluarkan program kerja yang menunjukkan pelayanan terhadap masyarakat dan juga seperti pemeliharaan dan pelestarian Budaya Toraja juga termasuk didalamnya. Selain itu, bidang keagamaan yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan pelayanan dalam bidang peribadahan menjadi prioritas utama dari Gereja Toraja Jemaat Rantepao Klasis Rantepao.
Pendampingan Anak Rentan Jalanan Di Yayasan Smart Home Kota Makassar Mildayanti, Mildayanti; Ridha, Rasyid; Nur, Hasruddin
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.21520

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (i) mengetahui bentuk pendampingan sosial yayasan Smart Home terhadap anak pemulung (ii) mengetahui dampak pendampingan sosial yayasan Smart Home terhadap anak pemulung.  Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan ditentukan secara purposive sampling dan berjumlah 11 orang, yang terdiri dari ketua yayasan, para pendamping, anak pemulung, serta orang tua anak pemulung. Tekhnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Tekhnik analisis data melalui berbagai tahapan yaitu reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan, sedangkan tekhnik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (i) Yayasan Smart Home dalam melakukan pendampingan terhadap anak jalanan, khususnya anak pemulung menggunakan bentuk pendekatan yang disebut dengan comumunity based, yang memiliki tujuan yakni mencegah anak-anak turun di jalan yang disebut dengan preventif, yang dilakukan melalui pendidikan. (ii) Berbagai bentuk pendampingan yang dilakukan oleh pihak yayasan telah dilakukan semaksimal mungkin. Bukan hanya perihal dunia melainkan juga terkait spiritual sang anak. (iii) Dampak pendampingan yang dilakukan oleh pihak yayasan Smart Home tidak hanya pada anak dampingan, melainkan juga pada pola pikir (mindset) orang tua mereka.
Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan 1989-2017 Aulia Sari; Muh. Saleh Madjid; Muh. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 5 No. 2, Agustus 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.779 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i3.8515

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan (YKPM) Sulsel adalah Non-governmental organizations (NGO) yang secara umum mengkaji terkait permasalahan-permasalahan sosial dan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pembangunan khususnya di Sulawesi Selatan. YKPM sendiri lahir dari realitas yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, yakni kekangan pemerintah Orde Baru dari segi sosial dan ekonomi dimana sangat membutuhkan pengembangan dan pemberdayaan. Dengan kondisi sosial dan politik maka terbentuk YKPM dengan program-program terkait permasalahan-permasalahan sosial terkait partisipasi masyarakat, perempuan, anak, dan kondisi sosial yang membutuhkan pengkajian dan pengembangan. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, mengumpulkan tulisan tentang YKPM dari berbagai bentuk berita, arsip, profil dari YKPM, beberapa buku diantaranya: Taktik Politik Gratis (Audit Sosial Pendidikan dan Kesehatan Gratis Berbasis Komunitas di Kota Makassar), Meretas Kebijkan Program Pro Rakyat (pembelajaran Audit Sosial dan Partisipasi Warga dalam Pembangunan di Kota Makassar), Ketika Pembangunan Berpihak (Meretas Kebijakan Program Pro Rakyat), Menuju Masyarakat Partisipatif, dan Pengembangan Masyarakat wacana dan Pratik. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.Kata Kunci :  Hak Asasi Manusia, Lembaga Swadaya Masyarakat, Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat