Andi Yulanda Lestari
Tetap Jaya Dalam Tantangan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KERAJAAN BONE PADA MASA PEMERINTAHAN WE BENRIGAU DAENG MAROWA (1470-1509) Andi Yulanda Lestari; Jumadi Sahabuddin; Patahuddin Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8431

Abstract

Penelitian ini melalui kajian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik (pengumpulan data), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pemerintahan We Benrigau Daeng Marowa, dimasa pemerintahan La Saliyu Kerrampelua (1398-1470) terjadi usaha perluasan wilayah kekuasaan. Perluasan wilayah kekuasaan dilakukan dengan jalan peperangan dan menjalin persahabatan dengan wanua-wanua lain. Sehingga 28 daerah bergabung dengan Kerajaan Bone. Kemudian pada masa pemerintahan We Benrigau Daeng Marowa, ia membeli bulu’ di Cina dengan menukarkannya 90 ekor kerbau yang kemudian dijadikan areal persawahan. Dibelinya juga sawah di sekitar kampung Laliddong dengan menukarkannya 30 ekor kerbau. Dengan demikian areal persawahan semakin luas. Sawah-sawah tersebut dijadikan sebagai sumber produksi beras dan penghasilan bagi rakyat di lingkungan kerajaan. Setelah ±40 tahun memerintah di Kerajaan Bone, ia digantikan oleh putranya yang bernama La Tenri Suki sebagai raja di Kerajaan Bone. Selanjutnya We Benrigau menetap di Cina, dan menurut cerita dalam Lontara’ We Benrigau tidak meninggal melainkan mallajang (menghilang). Kata Kunci : Kerajaan Bone, Pemerintahan We Benrigau Daeng Marowa.