Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bangunan Masjid Agung Banten sebagai Studi Sosial dan Budaya Hanifa Rizky Indriastuty; Aulia Rachman Efendi; Alwi Ibnu Saipudin
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13517

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keunikan bangunan Masjid Agung Banten. Bangunan ini memiliki perpaduan 3 kebudayaan dan nilai-nilai sosial yang tampak dari arsitektur bangunan tersebut. Bangunan Masjid Agung Banten merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara narasumber, jurnal dan buku. Hasil penelitian ini membahas tentang bangunan Masjid Agung Banten sebagai studi nilai-nilai sosial dan budaya. Nilai sosial terlihat dari toleransi beragama (kerukunan) dan golongan disekitar. Hal tersebut terwujud dengan adanya bangunan Masjid Agung Banten dan Vihara Avelokitesva yang saling berdekatan. Nilai budaya yang tercermin dari arsitektur bangunan menara Masjid Agung Banten perpaduan 3 budaya yaitu Arab, China, Eropa. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat potensi lain dari bangunan Masjid Agung Banten yang mayoritas dijadikan sebagai tempat ibadah, wisata religi, dan rekreasi. Namun bangunan masjid Agung Banten dapat dijadikan sebagai studi social budaya. 
Kajian Pendidikan Karakter pada Organisasi Kepercayaan dalam Ajaran Aliran Kebatinan Perjalanan Hanifa Rizky Indriastuty; Suswandari Suswandari
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2022): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Ma'arif NU Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1965, hanya mengakui enam agama di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu yang dikukuhkan dengan UU Nomor 5 tahun 1969. Kelemahan regulasi ini adalah hanya menyebutkan agama yang berasal dari luar, dan tidak menyebutkan agama pribumi. Realitasnya penganut agama pribumi yang disebut aliran kepercayaan sekitar 12 juta pengikut. Situasi nyata pendidikan di Indonesia hari ini masih menjadi tantangan bersama akan tercapainya tujuan pendidikan karakter. Terlihat dari rendahnya kepedulian sosial, lingkungan semakin kotor, lunturnya jiwa gotong royong, diskriminasi dari berbagai aspek agama, kulit, ras suku sehingga berpotensi pada perpecahan. Berdampak pada pembangunan Indonesia yang akan terhambat. Aliran Kebatinan Perjalanan yang belum diketahui masyarakat umum, menelaah lebih lanjut nilai-nilai yang diajarkan dalam ajaran. Terdapat nilai religius, nilai kemanusiaan, nilai moral dan etika, nilai demokrasi relevansinya dengan mata pelajaran IPS. Oleh sebab itu adanya urgensi dari penelitian ini terhadap pendidikan karakter di Indonesia yang masih minim dari tujuannya akibat kurangnya penghayatan pada pelajaran IPS. diantaranya merubah stigma kepercayaan asli Indonesia, sebab adanya stigma masyarakat terhadap aliran kepercayaan yang menganggapnya sebuah kepercayaan mistis dan menyeramkan, Memperkaya wawasan tentang pandangan berbangsa dan bernegara melalui karakter yang ditumbuhkan dari kalangan penganut aliran. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian pendalaman fenomenologi yakni hal-hal yang berkaitan dengan Aliran Kebatinan Perjalanan. Penjaringan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dengan teknik triangulasi data. Hasil Penelitian berupa: 1) Asal mula terciptanya Aliran Kebatinan Perjalanan tidak terlepas dari kemunculan MaI Kartawinata dengan ajaran yang diakuinya sebagai kesatuan utuh dalam menjalankan alam dunia menuju kesempurnaan pada Tuhan YME, 2) Inti Ajaran Aliran Kepercayaan berupa konsep tentang Tuhan, Manusia, kehidupan setelah mati, konsep tentang alam, dan hubungan manusia dengan tuhannya. 3) implementasi karakter dalam Aliran Kebatinan Perjalanan diambil dari nilai-nilai universal yang hadir disetiap kegiatan keagamaan, upacara agama, pernikahan, membangun rumah. Adanya karakter cinta pada Tuhan, kejujuran, toleransi, mandiri, demokratis, nasionalis, peduli lingkungan, tanggung jawab. Dengan adanya penelitian ini peneliti beharap memperkaya wawasan tentang pandangan berbangsa dan bernegara melalui karakter yang ditumbuhkan dari kalangan penganut aliran kebatinan perjalanan sehingga Aliran Kebatinan Perjalanan memiliki kesetaraan dengan agama lain Indonesia.