Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

MAKNA FANATISME SUPPORTER REAL MADRID Agus Tian Senjaya; Iis Zilfah Adnan; Haryadi Mudjianto
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 2, No 1 (2016): April 2016 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v2i1.554

Abstract

Abstrak Konteks penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Supporter tidak akan bisa dipisahkan dari Club Sepakbola. Dalam berbagai tingkatannya Club Sepakbola apakah itu ditingkat kampung, institusi, komunitas, Kota, Negara ataupun kelompok masyarakat yang lain selalu memiliki pendukung atau supporter seberapa pun kecilnya. Hiruk pikuk suasana tribun penonton tidak pernah sepi dari suara gemuruhpara supporter. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan makna fanatisme menurut supporter Pena Real Madrid Garut serta motif yang mendorong diri anggota masuk Pena Real Madrid Indonesia (Garut). Metode penelitian ini menggunakan fenomenologi dan interaksi simbolik dengan pendekatan kualitatif, paradigm konstruktivis dengan tujuan mengoptimalkan subjek dalam memaknai pemaknaan terkait makna fanatisme menurut supporter Pena Real Madrid Garut. Subjek penelitian ini adalah anggota Supporter Real Madrid Garut yang terdiri dari Ketua Pena Real Madrid, Wakil Ketua Pena Real Madrid, dan sebagai anggota sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memiliki asumsi mengenai makna yang berbeda akan fanatisme itu sendiri. Adapun motif informan bergabung ke dalam komunitas antara lain motif untuk (menambah link, Tali silaturahim, menemukan saudara baru atau teman, sebagai wadah pecinta pena real Madrid, menambah wawasan, pelopor mencintai read Madrid dalam kesetiaan); motif karena (menyukai permainan real Madrid Roberto Carlos, mendapatkan julukan Los Galacticos, membentuk komunitas, Spektakuler) dengan penyesuaian diri, dan pengalaman di masa lalu. Tetapi mereka mempunyai tujuan yang sama dalam komunitasnya. Kata kunci: Makna Fanatisme; Supporter; Real Madrid; Fenomenologi; Interaksi Simbolik Abstract Context of the research is motivated by the presence of supporters will not be separated from the Football Club. Football Club in varying degrees whether the village level, institutions, communities, cities, countries or other groups of people who always have a supporter or supporters however small. Frenzied atmosphere of the stands is never devoid of sound gemuruhpara supporter. The purpose of this paper is to explain the meaning of fanaticism by Pena Real Madrid supporter Garut and motives that drive themselves members sign Real Madrid Pena Indonesia (Garut). This research method using the phenomenological and symbolic interaction with a qualitative approach, constructivist paradigm with the aim of optimizing the meaning of related subjects in defining the meaning of fanaticism by Pena Real Madrid supporter Garut. The subjects were members of Real Madrid supporters Garut consisting of the Chairman of Pena Real Madrid, Real Madrid Pena Vice Chairman and as a member of as many as 8 people. Data collection techniques are in-depth interviews, participant observation, and literature study. The results showed that the informants have different assumptions about the meaning to be fanaticism itself. The motive of the informant to join the community, among others, the motive for (add link, Tali friendship, finding a new sibling or a friend, as a forum for real Madrid pen lovers, add insight, read Madrid loves pioneer in loyalty); motive for (love the game of real Madrid Roberto Carlos, gained the nickname Los Galacticos, forming a community, Spectacular) with adjustment, and the experience in the past. But they have the same goal in their community. Keywords: Meaning Fanaticism; Supporter; Real Madrid; Phenomenology; Symbolic Interaction
PENGARUH MAJALAH INDONESIA GEMSTONE TERHADAP OPINI PUBLIK TENTANG BATU AKIK Iis Zilfah Adnan; Dadang Andika Eka Putra
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 1, No 2 (2015): Oktober 2015 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitia
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v1i2.530

Abstract

Abstrak Demam batu akik di Indonesia tidak terlepas dari banjirnya permintaan hingga ke mancanegara. Warga mulai berburu dan beralih menjadi penambang batu akik karena berharap bisa mendulang keuntungan, majalah IGS adalah sumber informasi batu akik maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh majalah Indonesian Gemstone terhadap opini publik di Garut. Metode penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah deskriptif kuantitatif pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Subjek dalam penelitian ini adalah pecinta batu akik yang suka membaca Majalah Indonesian Gemstone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh Majalah Indonesian Gemstone Terhadap Opini Publik Tentang Batu Akik di Garut adalah signifikan positif pada aspek AIDA+D. Kata kunci: Majalah Indonesian Gemstone; Opini Publik; Batu akik; AIDA+D Abstract Agate fever in Indonesian can not be separated from the flood of requests to foreign countries. Citizens began to hunt and turned agate miners because hope can gain advantage, the magazine IGS is agate resources and therefore researchers interested in studying The Influence Of Indonesian Gemstone Megazines Toward Public Opinion About Agate In Garut. The research method used by writer is descriptive quantitative approach used in this study is a quantitative approach to data collection techniques, namely, interviews, questionnaire, and literature. Subjects in this study is the agate lovers who love to read Gemstone Indonesian magazine.The results showed that the Indonesian magazine Gemstone Effect Of Public Opinion On Agate in Garut is significantly positive in the aspect of AIDA+D. Keywords: Indonesian Magazine Gemstone; Public Opinion; Agat
MAKNA PESAN UPACARA SAWER Iis Zilfah Adnan
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 1, No 1 (2015): April 2015 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v1i1.540

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos dari upacara pernikahan khususnya pada pesan sawer yang terdapat pada pernikahan adat sunda di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika dengan menggunakan model Roland Barthes yang didalamnya mengandung makna denotasi, konotasi dan mitos.Hasil penelitian ini adalah bahwa pesan didalam proses Sawer sampai bahan-bahan sawer dalam pernikahan adat sunda dikabupaten Garut. Peneliti menemukan makna denotasi, konotasi dan mitos dalam pesan-pesan pada proses sawer tersebut. Kesimpulan adalah Sawer memiliki makna yang ada di dalam bahan-bahan atau alat-alat yang digunakan dalam prosesi sawer (beras, koneng, uang receh, premen, dan kanjut kudang, paying dan bokor) itu semua memiliki banyak sekali arti dari simbol yang terdapat dalam tradisi pernikahan adat sunda ini. Dan dalam hal ini Sawer sendiri masih dilestarikan namun ada beberapa yang dihilangkan ini mengingatkan bahwa budaya harus dijaga dan diperhatikan. Dan peneliti menemukan adanya ciri khas Sawer di Kabupaten Garut. Ini menunjukkan sebuah kebanggaan dari identitas daerah. Kata Kunci: Komunikasi Verbal Dan Nonverbal, Budaya, Makna, Simbol, Semiotika
KOMUNIKASI RELIGIUS (STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KOMUNIKASI RELIGIUS KONVERSI AGAMA KRISTEN KE AGAMA ISLAM DI GARUT KOTA) Iis Zilfah Adnan; Zikri Fachrul Nurhadi; Achmad Wildan Kurniawan; Kurniawan Kurniawan
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 16, No 32 (2017)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhadharah.v16i32.1877

Abstract

This study aims to discover and explain the motives, experiences and meaning of conversion of religion from Christian Religion to Islam. The theory used is the theory of phenomenology that explains the structure of the conscious experience, as well as studying the form of experience from the point of view of the person who experienced it directly who has the openness and availability to be explored. This research method using qualitative approach through participant observation, depth interview, and literature study. The subject of research is the perpetrator who convert Christianity to Islam as the main informant who represented by purposive sampling technique which amounted to 7 people in Garut City. The result of the research shows that it produces several categorizations related to the motive of purpose (future), that is to get the happiness of the world and the hereafter, enlightenment, life balance, get ridho, magfiroh, togetherness and blessing, and motif because (past) marriage, perfect religion, acceptable common sense and one aqidah in couples. While the perpetrator's experience of happiness is born inward, gaining knowledge of the new teachings of religion, life becomes more valuable and affectionate. While the meaning contained for the actors is the change of life procedures, the procedures of worship, the movement of beliefs and guidelines in life.
Pengaruh motif terhadap kepuasan pemilih pemula dalam menonton tayangan Debat Capres 2019 Iis Zilfah Adnan; Zikri Fachrul Nurhadi; Achmad Wildan Kurniawan; Ummu Salamah Musaddad
ProTVF Vol 4, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v4i2.26134

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Pemilihan Presiden 2019, yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019. Dalam upaya memperkenalkan dua pasangan kandidat, Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilu mengadakan acara Debat Capres 2019 yang ditayangkan langsung di televisi secara nasional. Tayangan ini dapat memberikan informasi kepada calon pemilih, khususnya pemilih pemula yang baru mendapatkan hak pilihnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji seberapa besar tingkat motif dan tingkat kepuasan pemilih pemula siswa MAN 2 Garut dalam menonton tayangan Debat Capres 2019 di televisi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini metode deskriptif kuantitatif untuk menganalisis data yang telah terkumpul melalui pengumpulan data berupa kuesioner. Responden penelitian ini adalah pemilih pemula kelas XII MAN 2 Garut angkatan 2018-2019 yang berjumlah 97 orang, dengan teknik pengambilan sampel yaitu sensus. Instrumen pernyataan yang digunakan sebanyak 40 pernyataan dari dua variabel, variabel motif dan variabel kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motif pemilih pemula dalam menonton tayangan Debat Capres 2019 adalah sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata skor 392,4 antusiasme terhadap motif informasi. Sedangkan tingkat kepuasan pemilih pemula dalam menonton tayangan Debat Capres 2019 memiliki kriteria sangat tinggi, artinya pemilih pemula MAN 2 Garut dapat mengetahui seni dalam berpolitik ataupun berdebat setelah menonton tayangan Debat Capres 2019 di televisi. Maka didapat skor mean variabel Motif (X) atau GS (Gratification Sought) atau kepuasan yang dicari yaitu 330,2 dan skor mean variabel Kepuasan (Y) atau GO (Gratification Obtained) atau kepuasan yang diperoleh yaitu 317,8.
Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru di Kabupaten Garut Ieke Sartika Iriany; Iis Zilfah Adnan; Yowan Rachmawati
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36624/jpkp.v11i2.95

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah adanya kebijakan penerimaan peserta didik baru sistem zonasi yang menimbulkan sisi negatif dan sisi positifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan implementasi kebijakan sistem zonasi dana apa saja dampak positif dan negative pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kabupaten Garut khususnya di sekolah SMPN 1 Garut sebagai sekolah yang favorit dan SMPN 1 Tarogong Kidul sebagai sekolah non unggulan. Pendekatan yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif data didapatkan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah belum maksimal, dampak positif dengan adanya kebijakan sistem zonasi adalah lebih hemat dalam pengeluaran ongkos dan jam belajar siswa lebih efektif karena jarak yang lebih dekat. Sedangkan dampak negatifnya adalah membatasi hak siswa dalam memilih sekolah, penyebaran sekolah yang belum merata di seluruh daerah sehingga stigma sekolah favorit susah untuk dihilangkan, adanya kasus siswa yang sering kabur seusai jam istirahat, hal ini dikarenakan jarak sekolah yang dekat dengan sehingga mempermudah siswa untuk melakukan hal tersebut, dan belum adanya kesadaran dari orangtua mengenai pentingnya memahami dan menerima kebijakan tentang sistem zonasi yang bertujuan untuk menghilangkan diskriminasi pendidikan dan untuk menyamaratakan pendidikan diseluruh daerah di Kabupaten Garut.
KOMUNIKASI KEBERAGAMAN TENTANG MAKNA UCAPAN SALAM OM SWASTIASTU ANTAR UMAT BERAGAMA Zikri Fachrul Nurhadi; Achmad Wildan Kurniawan; Abdul Rofi; Iis Zilfah Adnan
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhadharah.v19i1.3859

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of the pros and cons of greeting Om Swastiastu among officials. The purpose of this study is to find and explain more deeply about the motives, experiences and meaning of Om Swastiastu's greetings for communication between religions. The research method used in this research is the phenomenology method. While the data collection techniques used are non-participant observation, in-depth interviews, literature study and documentation. The subjects of this study were government officials or apparatuses who said Om Swastiastu greeting, amounting to 7 people and taking informants using purposive sampling. The results showed that the future motives (in order motive) greetings from Om Swastiastu were self existence and tolerance and motives from the past (because motive) greetings from Om Swastiastu were due to internal encouragement, the spirit of nationality, a sense of nationalism and the principle of neutrality. While the experience of saying Om swastiastu greetings is divided into pleasant experiences (positive), that is feeling valued, getting new political relations, good treatment, sympathy and growing solidarity between people while the unpleasant experience (negative) is mandating unfavorable treatment, derision in the form of harsh words, criticism and stay away from and considered to have no stance. While the meaning of Om swastiastu's greetings is to pray for salvation in the Hindu version, a word of thanksgiving and a greeting.
PEMBERITAAN KONFLIK IBU DENGAN ANAK KANDUNG (Analisis Framing Konflik Ibu dengan Anak Kandung dalam Koran Radar Garut) TB. Sunan Giri; Leadya Raturahmi; Iis Zilfah Adnan
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitia
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v3i2.574

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarabelakangi oleh konflik utang piutang antara Ibu dengan anak kandung sendiri. Karena Ibu tidak mampu membayar utangnya sehingga anak menuntut ganti rugi yang berakhir di pengadilan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode framing dari Rober Enmant dengan dua unsur yaitu seleksi isu dan penonjolan isu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi non partisipan, studi pustaka, dan dokumentasi. Peneliti mengambil dua subjek penelitian untuk dijadikan sebagai sumber data dari sejumlah pertanyaan wawancara yang dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koran Radar Garut dalam menyeleksi isu pada berita konflik Anak dengan Ibu ini melakukan keberpihakan kepada Amih (Ibu) dengan memberikan porsi lebih banyak terhadap data atau fakta yang dikemukakan pihak Amih dalam setiap pemberitaannya, selain itu klarifikasi dari pihak Penggugat (Anak) sangatlah kurang sehingga pemberitaan-pemberitaannya kurang berimbang atau berat sebelah, dan pada setiap pemberitaan mengenai isu tersebut Radar Garut selalu mencampurkan pendapat (pandangan) mereka dengan cara membalutnya dengan fakta yang mereka peroleh di lapangan. Koran Radar Garut dalam menekankan atau menonjolkan isu pada berita konflik Anak dengan Ibu ini memberikan porsi lebih pada pemberitaan mengenai konflik Anak dengan Ibu dan menjadikannya sebagai sebuah headline, memperkuat isi pemberitaan dengan menampilkan gambar pendukung yang sesuai, memberikan citra positif terhadap Amih (Ibu) dan memberikan citra negatif terhadap Anak (Penggugat), dan yang terakhir ialah mengarahkan pandangan masyarakat pada isu tersebut agar lebih mempercayai Amih sesuai dengan keberpihakan Radar Garut melalui pemberitaan-pemberitaan yang disajikan. Kata Kunci: Konflik; Ibu Kandung; Anak; Framing Abstract This research is based on debt conflicts between mother and her own children. Because you can not afford to pay the debt so the child demands compensation that ends in court. This research uses a qualitative approach, with Rober Enmant's framing method with two elements, namely issues selection and protruding issues. Data collection techniques were conducted by in-depth interviews, non-participant observation, literature study, and documentation. Researchers took two research subjects to serve as a source of data from a number of interview questions conducted by purposive sampling. The result of this research shows that Radar Garut newspaper in selecting issue on conflict news of Child with mother is doing partiality to Amih (Mother) by giving more portion to data or facts stated by Amih in every news, besides clarification from Plaintiff (Child) is so lacking that the reports are less balanced or biased, and on every issue of the issue, Radar Garut always mixes their views by wrapping it up with the facts they get on the ground. The Radar Garut newspaper emphasized or highlighted the issue of the conflict news. The Child with Mother gave more portion to the news about the conflict of the Child with Mother and made it as a headline, strengthening the content of the news by displaying appropriate supporting images, giving a positive image to Amih (Mother) and provide a negative image of the Child (Plaintiff), and the latter is to direct the public view on the issue to be more trustworthy Amih in accordance with the alignment of Radar Garut through the news presented. Keywords: Conflict; Mother Nature; Child; Framing
KOMUNIKASI MILITER PADA REMAJA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MENJADI PRAJURIT TNI-AD DI KOREM 062 TARUMANAGARA GARUT Devi Devi Prayoga; Achmad Wildan Kurniawan; Iis Zilfah Adnan; Zikri Fachrul Nurhadi
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 4 No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v4i1.1248

Abstract

This research is motivated by the number of teenagers who register themselves as an Army soldier is not denied that they have their own goals. Every year registration of TNI-AD especially in Garut City continues to increase. This is a new phenomenon where rarely had anyone wanted to be a soldier and devote himself to the state. The age limit of registration to become a soldier is 18-22 years old for high school graduates or equivalent. Entering the military world must have a strong mental and physical, especially must be good at communicating with subordinates and with superiors to avoid a miss communication at the time of duty. The purpose of this study is to find and explain about the motives, experiences, and meaning of adolescents as soldiers of the Army. This research use desciptive qualitative approach. Data collection techniques through in-depth interviews, participant observation, and literature study. The informants in the study as many as 8 people. The results showed that the motive for being a TNI-AD par excellence is the aspiration and economy, while the motive is due to the sense of nationalism, family and the environment. The existing experience of living in military environments, following organizations in schools, the influence of online action games, the existence of family education since childhood. Keywords : Communication, Military, Youth, Soldiers, Army
KOMUNIKASI KEBERAGAMAN TENTANG MAKNA UCAPAN SALAM OM SWASTIASTU ANTAR UMAT BERAGAMA Zikri Fachrul Nurhadi; Achmad Wildan Kurniawan; Abdul Rofi; Iis Zilfah Adnan
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.622 KB) | DOI: 10.18592/alhadharah.v19i1.3859

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of the pros and cons of greeting Om Swastiastu among officials. The purpose of this study is to find and explain more deeply about the motives, experiences and meaning of Om Swastiastu's greetings for communication between religions. The research method used in this research is the phenomenology method. While the data collection techniques used are non-participant observation, in-depth interviews, literature study and documentation. The subjects of this study were government officials or apparatuses who said Om Swastiastu greeting, amounting to 7 people and taking informants using purposive sampling. The results showed that the future motives (in order motive) greetings from Om Swastiastu were self existence and tolerance and motives from the past (because motive) greetings from Om Swastiastu were due to internal encouragement, the spirit of nationality, a sense of nationalism and the principle of neutrality. While the experience of saying Om swastiastu greetings is divided into pleasant experiences (positive), that is feeling valued, getting new political relations, good treatment, sympathy and growing solidarity between people while the unpleasant experience (negative) is mandating unfavorable treatment, derision in the form of harsh words, criticism and stay away from and considered to have no stance. While the meaning of Om swastiastu's greetings is to pray for salvation in the Hindu version, a word of thanksgiving and a greeting.