Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

KANDUNGAN MERKURI TOTAL PADA BERBAGAI JENIS IKAN CAT FISH DI PERAIRAN SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG Setiawan, Andi Arif; Emilia, Ita; Suheryanto, Suheryanto
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Edisi 2
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distribusi Logam Kadmium dalam Air dan Sedimen di Sungai Musi Kota Palembang Emilia, Ita; Suheryanto, Suheryanto; Hanafiah, Zazili
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Edisi 2
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis aims of this research is to determine of cadmium in water and sediment Musi River Palembang. Technical method sampling by purposive. Data collected from eight sample point and determination of cadmium contaminant using by AAS methode. The results a averageof cadmium (Cd) is0.0091mg/Lwith a range 0.0021-0.0137mg/L,and lower from threshold of PERDA the South Sumatra No.16of 2005. The average of cadmium (Cd) sediments is.1520mg/kg with range 0.1000-0.1890mg/kg, and lower from threshold of Dutch Quality Standards for Metalsi sediment.Keywords: distribution , cadmium , water , sediment , Musi river
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (COMMUNITY EMPOWERMENT) PETANI KELAPA SAWIT OGAN KOMERING ILIR (OKI) SECARA BERKELANJUTAN MELALUI KELUARGA MANDIRI ENERGI (KME) BERBASIS ENERGI BARU DAN TERBARUKAN (EBT) -, Suheryanto; -, Mara, A; -, Madjid, A; -, Wijaya, K
Dharmakarya Vol 1, No 2 (2012): Dharmakarya
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.483 KB)

Abstract

Tujuan khusus kegiatan ini adalah mengembangkan Keluarga Madiri Energi (KME) di Kabupaten OganKomering Ilir (OKI) Sumsel dengan basis biofuel seperti biodiesel, bioetanol, biobriket dan biogasyang dihasilkan dari digesti limbah kelapa sawit. Selain itu, kegiatan ini bertujuan memberdayakandan mendidik masyarakat sasaran akan arti penting biofuel sebagai bahan bakar alternatif penggantiBahan Bakar Minyak (BBM) yang sangat potensial dikembangkan di daerah mereka sendiri. Metodeyang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui pembangunan jejaring interaksi dalamrangka meningkatkan kapasitas dari sebuah komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, danpengembangan kualitas hidup masyarakat. Jejaring interaksi dengan cara peningkatan kemampuanatau kapasitas masyarakat agar dapat mendayagunakan sumber daya yang ada untuk meningkatkankesejahteraan, martabat, dan keberdayaan yang dilakukan dalam bentuk : penguatan lembaga masyarakat,peningkatan partisipasi masyarakat, pembangunan pedesaan secara berkelanjutan, penguatan usaha kecildan menengah, dan pengembangan prasarana berbasis masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwamasyarakat Desa Nusakarta, Kecamatan Airsugihan, Kabupaten OKI memiliki cukup potensi SDAmaupun SDM untuk mengembangkan KME. Pada tahap inisiasi melalui pengadaan instalasi biofueldan workshop terlihat bahwa desa binaan mampu beradaptasi terhadap teknologi pembuatan biofueldan mampu mengembangkannya.Kata kunci: pemberdayaan, biofuel, keluarga mandiri energi, Ogan Komering Ilir, Nusakarta
KOMUNITAS ARTHROPODA TANAH DI KAWASAN SUMUR MINYAK BUMI DI DESA MANGUNJAYA, KECAMATAN BABAT TOMAN, KABUPATEN MUSI BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN Muli, Risda; Irsan, Chandra; Suheryanto, Suheryanto
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.868 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.%p

Abstract

Struktur Komunitas Fitoplankton di Waduk Kedungombo Jawa Tengah Hidayah, Taufiq; Ridho, Moh Rasyid; ., Suheryanto
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 6, No 2 (2014): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1955.357 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v6i2.3035

Abstract

Waduk Kedungombo memiliki luasan 4800 ha yang berfungsi sebagai sarana irigasi,Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), pengendali banjir, sumber air minum,perikanan dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kualitasair dan menganailis struktur komunitas fitoplankton waduk. Pengambilan sampeldilakukan sebanyak dua kali pada bulan Mei dan Juli 2013. Terdapat 8 stasiunpenelitian.. Struktur komunitas fitoplankton dihitung berdasarkan kelimpahan (K),Indeks Keanekaragaman (H’), dan Indeks Dominansi (D). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa. Kelimpahnnya fitoplankton di Waduk Kedungombo mencapairata-rata 195.988 ind/L. Indeks keanekaragaman dalam kestabilan sedang dengan ratarata1,81 (H=1-3). Tidak terjadi dominansi fitoplankton jenis tertentu dengan nilai ratarata0,24 (D<0,05). Genus Microcystis terbanyak ditemukan dan merupakan jenisfitoplankton beracun yang menjadi indikator bahwa kondisi perairan sudah tercemar.Kata kunci: Waduk Kedungombo, Pencemaran dan Fitoplankton
Environmental Health Risk Analysis of Paraquat Exposure in Palm Oil Plantations Maksuk Maksuk; Tan Malaka; Suheryanto Suheryanto; Abu Umayah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 5, No 4: December 2016
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.23 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v5i4.4852

Abstract

Paraquat (1, 1’-dimethyl-4, 4’-bipyridylium dichloride) is a highly toxic herbicide. Recently, Paraquat is still used widely in the plantations area, mainly in palm oil plantations. Paraquat application continuously can be increased Paraquat concentration and contaminated in soil and water. This study aimed was to analysis Paraquat exposure in environmental media water and soil, and the calculation of risk quotient of Paraquat in palm oil plantation. The study design of this research was a cross sectional with the laboratory examination Paraquat concentrations in soil and water. Soil and water samples taken by grab sampling with random composites. Water samples were taken from three sources in palm oil plantations area. Whereas soil samples were taken at a depth of 0-10 cm (top soil) and the number of soil samples as much as 5 samples. Furthermore, the risk quotient of Paraquat concentration in the water used in the palm oil plantation. The laboratory tests of Paraquat concentration were in water and soil with gas chromatography. The results of laboratory tests showed that Paraquat concentration in water samples were found between <0.005 to 0.01 mg/l and Paraquat concentration in soil samples were found between <0.005 to 0.08 ppm. The calculation of risk quotient was 0.058 mg/body weight/day. Although, the calculated of risk quotient showed less than one. Therefore, prior to use the water must be treatment first. While the recommended water to consumption as much as 2 liters/day for a 55 kg body weight to Indonesian workers.
Risk Quotient of Airborne Paraquat Exposure among Workers in Palm Oil Plantation Maksuk Maksuk; Tan Malaka; Suheryanto Suheryanto; Abu Umayah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 7, No 2: June 2018
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.427 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v7i2.11776

Abstract

Paraquat is the herbicide widely used at palm oil plantations, although usage it in some countries has been banned and restricted. Paraquat spraying was not appropriate procedure could be polluted the environment and lead to health disorders workers. Paraquat could enter the body through inhalation, dermal and ingestion, one of frequent routes through inhalation during spraying weeds in plantation areas. This study aimed was to analyze potential inhalation dose and Risk Quotient to workers at palm oil plantation. This research was a descriptive study with cross sectional design and analysis of environmental health risk methods. Airborne Paraquat residue was collected from 8 workers with occupational activity as a supervisor and sprayer. Airborne Paraquat residue was measured for 25 minutes during spraying by using personal air sampler at worker’s breathing zone. Airborne Paraquat residue was detected by High Performance Liquid Chromatography (HPLC) with NIOSH 5003 methods. The average of airborne Paraquat residue was 0.0125 mg/m3, it values was less than the Threshold Limit Value (0.05 mg/m3) of American Conference of Government Industrial Hygienists, but the average of potential inhalation dose was 0.001 mg/kg/day for worker’s weight 55 kg, it was value higher than Acceptable Operator Exposure Limit (0.0005 mg/kg/day) and the calculation of Risk Quotient (RQ) was more than 1, it conditions was unacceptable for workers. Although, airborne Paraquat residue were safe, but potential inhalation dose and Risk Quotient (RQ) were unsafe for workers, cause it can be lead to lung function disorders. Therefore, for further studies it was necessary to assess the lung function of workers and the use of personal protective equipment must be completely and standard.
Penggunaan Metoda Pembangkit Hidrid Sistem Batch Spektrofotometri Serapan Atom Untuk Analisa Timbal Pada Air Hujan di Kotamadya Palembang Aldes Lesbani; Suheryanto Suheryanto; Aslihayati Aslihayati
Jurnal Penelitian Sains No 10 (2001)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.032 KB) | DOI: 10.56064/jps.v0i10.349

Abstract

Telah dilakukan analisis timbal pada smpel air hujan di Kotamadya Palembang pada bulan september-oktober 1998 dengan metode pembangkit hidrid sistem batch spektrofotometri serapan atom dengan menginjeksi cuplikan, asam dan oksidator setelah reduktor masuk kedalam reaktor hidrida. Dalam penelitian ini dipelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap otomisasi timbul yang meliputi suhu pengatoman, konsentrasi asam laktat, konsentrasi kalium dikromat, konsentrasi natrium hidroksida dan konsentrasi natrium borohidrid. Keberhasilan metoda analisis ini dievaluasi dengan menentukan limit deteksi, sensitivitas dan kecermatannya, setelah itu digunakan untuk analisis sampel air hujan di Kotamadya Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pengatoman terbaik untuk analisis timbul dicapai pada suhu 550° C, konsentrasi asam laktat 5% (v/v), konsentrasi kalium dikromat 0,3% (w/v), konsentrasi reduktor natrium borohidrid 2% (w/v) dalam natrium hidroksida 0,4% (w/v). Metoda ini mempunyai sensitivitas sebesar 0,004 satuan absorbansi, limit deteksi sebesar 15,43 ng/mL serta kecermatan yang dinyatakan dalam relatif standar deviasi (RSD) sebesar 23,88% dan kadar timbal rata-rata keseluruhan di Kotamadya Palembang untuk bulan september-oktober 1998 adalah 16,97 ng/mL.
Kajian Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) pada Kompartemen di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang Warsinah Warsinah; Suheryanto Suheryanto; Yuanita Windusari
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.97 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i2.53

Abstract

Telah dilakukan kajian cemaran logam Timbal pada kompartemen lingkungan sekitar TPA Sukawinatan Palembang. Tujuan penelitian untuk menganalisis distribusi Timbal pada air dan sedimen di kolam lindi dan perairan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik. Sampel diambil berdasarkan metode purposive sampling dengan mempertimbangkan jarak dan kondisi lingkungan. Sampel air dan sedimen diambil dari 7 titik sampling di sekitar outlet lindi, aliran lindi dan aliran sungai Sedapat. Penentuan konsentrasi logam timbal menggunakan metode Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar timbal pada kompartemen air berkisar 0,01 – 0,09 mg/L dengan kadar timbal rata-rata zona inti TPA 0,043mg/L zona penyangga dan budidaya TPA 0,028 mg/L, kadar timbal tertinggi di oulet lindi. Kadar timbal pada kompartemen sedimen berkisar 4,38 mg/kg - 29,44 mg/kg dengan kadar timbal rata- rata zona inti TPA 15,143 mg/kg, rata rata zona penyangga dan budaya TPA 7,895 mg/L, kadar timbal tertinggi di outlet lindi. Berdasarkan Pergub No.8 tahun 2012.kadar Timbal pada kompartemen air di TPA Sukawinatan Palembang belum melampaui ambang batas yang ditentukann, namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa perairan disekitar TPA tergolong aman, karena logam timbal memiliki sifat akumulatif. Untuk kompartemen sedimen kadar timbal relatif lebih tinggi dari kompartemen air, hal ini menunjukkan adanya akumulasi logam timbal pada sedimen.
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dengan Menggunakan Proses Gabungan Saringan Bertingkat dan Bioremediasi Eceng Gondok (Eichornia crassipes), (Studi Kasus di perumahan Griya Mitra 2, Palembang) Elok Nilasari; M. Faizal M. Faizal; Suheryanto Suheryanto
Jurnal Penelitian Sains Vol 18, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.991 KB) | DOI: 10.56064/jps.v18i1.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas dari masing-masing komposisi saringan bertingkat, yaitu komposisi A terdiri dari pasir dan kerikil, komposisi B terdiri dari pasir,kerikil, dan arang batok kelapa, komposisi C terdiri dari pasir, kerikil, zeolit, dan komposisi D terdiri dari pasir, kerikil, arang batok kelapa, dan zeolit.Keempat komposisi saringan tersebut kemudian analisis yang terbaik dalam menyaring air limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga berjenis greywater ini dikumpulkan dari lokasi yang berbeda dari satu perumahan yang sama, yaitu perumahan Griya Mitra 2 Palembang. Limbah greywater ini kemudian dikumpulkan dalam satu ember dan dihomogenkan dahulu sebelum disaring. Hasil yang terbaik berdasarkan penelitian ini adalah komposisi saringan D,yaitu diperoleh penurunan TSS, BOD, dan Kadar Minyak dan lemak yang terbaik dari ke empat komposisi saringan tersebut, yaitu BOD turun sebesar 83,18%, TSS turun sebesar 83,05 %, dan Minyak Lemak turun sebesar 90 %. Sedangkan perubahan pH adalah tidak berbeda nyata dari ke empat saringan tersebut, tetapi kesemuanya menunjukkan adanya kenaikan pH setelah perlakuan. Hasil penyaringan terbaik tersebut, yaitu saringan D kemudian dilanjutkan dengan perlakuan bioremediasi dengan menggunakan tumbuhan Eceng gondok (Eichornia crassipes) dengan perlakuan selama 5 hari. Hasil bioremediasi tersebut ternyata mampu menghasilkan hasil yang lebih baik lagi, yaitu penurunan BOD sebesar 98,9 %, penurunan TSS sebesar 97,8 %, penurunan Minyak & Lemak sebesar 100 %, dan kenaikan pH sebesar 4,7 %.