Ronny Gunawan
Universitas Kristen Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Pengelolaan dan Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Melalui Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Dosen dan Mahasiswa di Wilayah Jakarta Timur Elferida Sormin; Rosintan Napitupulu; Novlinda Susi Andrianawati; Ronny Gunawan; Renatha Ernawati; Eustalia Wigunawati
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 1 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v1i2.1289

Abstract

Abstrak Jumlah penduduk lansia Indonesia saat ini yang sudah mencapai persentase 9,6% dari total jumlah penduduk menjadi perhatian semua stakeholder termasuk pemerintah dan akademisi di perguruan tinggi. UKI yang berkedudukan wilayah terdapat di Jakarta Timur menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi yang dihunjuk langsung oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Dinas PPAPP) Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan kegiatan KKN Tematik, yang oleh UKI dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan jenis kegiatan pendampingan pengelolaan dan pembinaan kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL). Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menggairahkan kembali kelompok-kelompok BKL yang sudah pernah terbentuk, namun tidak ada aktifitas alias mati suri. Bekerjasama dengan Sudin PPAPP Jakarta Timur, Tim UKI diarahkan untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kelompok BKL di RW 05 Kelurahan Cililitan. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sekitar seratus orang lansia yang menjadi anggota tetap BKL di RW 05 Kelurahan Cililitan, yang pada saat awal dibentuk memiliki struktur kepengurusan yang sah dan berbagai macam program. Namun beberapa waktu terakhir dengan adanya pergantian kepengurusan, aktifitas berkurang bahkan struktur kepengurusan juga belum memeroleh pengesahan dari Kelurahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya tidak tersedianya cukup banyak waktu oleh pengurus yang terbaru untuk melakukan koordinasi. Melalui kegiatan pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh tim UKI bekerjasama dengan dinas PPAPP diperoleh beberapa hasil, di antaranya semakin bertambahnya pengetahuan para kader tentang kelanjutusiaan yang diperoleh dari kegiatan sharing dan diskusi, terbentuknya kepengurusan kelompok BKL yang disahkan oleh Lurah Kelurahan Cililitan dan adanya program terencana kelompok BKL Kata kunci: Bina Keluarga Lansia, Pengabdian kepada Masyarakat, Kelanjutusiaan Abstract The current population of elderly Indonesians who have reached 9.6% of the total population is the concern of all stakeholders including the government and academics in tertiary institutions. UKI domiciled in East Jakarta is one of five tertiary institutions appointed directly by the provincial government of DKI Jakarta through the Office of the Empowerment of Child Protection and Population Control (Dinas PPAPP) of DKI Jakarta Province to carry out Thematic Community Service Program activities, which is conducted by UKI in the form of community service activities with the type of mentoring management and fostering the Elderly Family Development (BKL) group. The purpose of this community service activity is to revive BKL groups that have already been formed, but there is no suspended activity. In collaboration with East Jakarta PPAPP Sub-dept., The UKI Team was directed to provide assistance and guidance to the BKL group in RW 05, Cililitan Village. Based on the data obtained, there are about one hundred elderly people who become permanent BKL members in RW 05, Cililitan Sub-District, which at the beginning were formed having a legal management structure and various programs. However, recently with the change of management, activities have been reduced, even the management structure has not yet received approval from the Kelurahan. This is caused by several factors, including the unavailability of enough time for the latest management to coordinate. Through the mentoring and coaching activities carried out by the UKI team in collaboration with the PPAPP service, several results were obtained, including the increasing knowledge of cadres about humanity obtained from sharing and discussion activities, the formation of the management of the BKL group which was endorsed by the Kelurahan of Cililitan and the planned group program BKL Keywords: Elderly Family Development, Community Service, Continuation
PARENTS THERAPY SEBAGAI PENDAMPING LAYANAN KONSELING BAGI PERKEMBANGAN SEKSUAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Ronny Gunawan
Jurnal Dinamika Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2016): JULI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51212/jdp.v9i2.341

Abstract

ABSTRACTChildren with Special Needs are children who have special behaviors that require guidance and special education from his parents and teachers. Like children in general, children with special needs also have the development and growth of the physical, mental, psychological and sexual. Based on the research conducted by researchers together with some teachers in individuals investigated, if the children with special needs get therapy sustained every day about sexual behavior and patterns of life, then they tend to have a positive sexual behavior, but if the therapy is not done, then they tend to a negative behavior. This study used the name Parents Therapy, in which the children with special needs who have negative sex in schools (respondents one child), as is often held his cock, embraced by aggressive children of the opposite sex therapy is given not only to their children but also their parents through counseling services. This treatment method is given for 30 days, but there are three days of therapy which is not performed as comparison changes in deviant behavior in children. The results of this therapy are very positive and significant, in which the child has calmness in his mental condition and the negative sexual behavior decreased (changed in his behavior).Keywords: Children with Special Needs, sexual behavior, Parents Therapy and counseling servicesABSTRAKAnak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki perilaku khusus yang memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus dari orangtua maupun guru. Seperti layaknya anak pada umumnya, Anak Berkebutuhan Khusus juga memiliki perkembangan dan pertumbuhan dari sisi fisik, mental, kejiwaan maupun seks. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan beberapa guru pada individu yang diteliti, apabila anak berkebutuhan khusus mendapatkan terapi yang berkesinambungan setiap harinya tentang perilaku seks dan pola hidup, maka anak memiliki perilaku seks yang positif, namun apabila terapi tidak dilakukan, maka anak memiliki perilaku yang negatif. Penelitian ini menggunakan nama Parents Therapy, di mana, anak berkebutuhan khusus yang mengalami perilaku seks negatif di sekolah (responden satu anak), seperti sering memegang kemaluannya, memeluk dengan agresif anak-anak yang berlawanan jenis diberikan terapi bukan hanya pada anaknya namun juga orangtuanya melalui layanan konseling. Metode terapi ini diberikan selama 30 hari, namun ada tiga hari terapi tidak dilakukan sebagai pembanding perubahan perilaku menyimpang pada anak. Hasil terapi ini sangat positif dan signifikan, di mana anak tersebut memiliki ketenangan dalam kondisi jiwanya dan perilaku seks negatifnya mengalami penurunan (ada perubahan perilaku).Kata kunci: Anak Berkebutuhan Khusus, perilaku seks, Parents Therapy, dan layanan konseling
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK DI SMA CAHAYA SAKTI JAKARTA TIMUR Luni Juwita Sari Asi Simarmata; Renatha Ernawati; Ronny Gunawan
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/Jsvol2iss1pp1

Abstract

ABSTRACT This study aims to answer the question whether there is a relationship between providing guidance with the development of self-potential of students at Cahaya Sakti High School. This study uses a quantitative method using a modified Likert model, which is a scale used to measure the provision of career guidance about the phenomenon of self-potential. The sample used in this study is random sampling. The results of the regression analysis showed a value of 0.647, meaning that the relationship between providing career guidance and developing the potential of students was said to be strong. The effective contribution of the variable providing career guidance to self- potential development was 64.7%, while the variance determination was 0.419 or 41.9%. The significance test of this study is 0.000 <0.05, so it is stated that Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that the relationship between providing career guidance and developing the potential of students is very significant. While the data analysis for the linear regression line is Ŷ = 12. 349 + 1.052 X, meaning that if the provision of career guidance is enhanced, self-potential development will also increase. Keyword: career guidance, self potential development, students ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah ada hubungan antara pemberian bimbingan karier dengan pengembangan potensi diri peserta didik di SMA Cahaya Sakti. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan modifikasi model Likert yakni suatu skala yang digunakan untuk mengukur pemberian bimbingan karier tentang fenomena potensi diri. Sampel penelitian ini menggunakan random sampling. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai sebesar 0.647, artinya hubungan antara pemberian bimbingan karier dengan pengembangan potensi diri peserta didik dikatakan kuat. Sumbangan efektif variabel pemberian bimbingan karier terhadap pengembangan potensi diri sebesar 64,7% sedangkan determinasi variannya sebesar 0.419 atau 41,9%. Adapun uji signifikansi penelitian ini sebesar 0.000<0.05 sehingga dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa hubungan antara pemberian bimbingan karier dengan pengembangan potensi diri peserta didik bersifat sangat signifikan. Sedangkan data analisis untuk garis regresi linear yaitu Ŷ=12.349+1.052X, artinya apabila pemberian bimbingan karier ditingkatkan, maka pengembangan potensi diri juga akan meningkat. Kata Kunci: bimbingan karier, pengembangan potensi diri, peserta didik
Pembinaan Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Guru-guru di Yayasan Kristen Aletheia Indonesia (YKAI) Evi Deliviana; Eustalia Wigunawati; Renatha Ernawati; Melda Rumia Rosmery Simorangkir; Ronny Gunawan; Andreas Rian Nugroho
JURNAL Comunità Servizio Vol. 5 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v5i1.4642

Abstract

Pendidikan dibutuhkan oleh seluruh individu, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Namun, seringkali ABK tidak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya dikarenakan banyak guru belum memiliki pengetahuan serta kompetensi untuk mengenali dan memahami kondisi tiap siswa berkebutuhan khusus. Salah satu cara yang dapat guru lakukan adalah dengan menyusun serangkaian aktivitas yang bertujuan mengumpulkan informasi yang lengkap mengenai kondisi siswa berkebutuhan khusus. Rangkaian aktivitas tersebut dikenal dengan istilah deteksi dini atau identifikasi dini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk webinar dilaksanakan sebagai respon terhadap kebutuhan mitra yaitu sekolah-sekolah di bawah pengelolaan Yayasan Kristen Aletheia Indonesia akan peningkatan pemahaman guru mengenai deteksi dini anak berkebutuhan khusus serta dalam rangka mempersiapkan sekolah inklusi. Webinar dihadiri 108 peserta yang terdiri dari pengurus YKAI, kepala sekolah, dan guru-guru dari jenjang PAUD sampai dengan SMP. Webinar disampaikan menggunakan metode ceramah dengan teknik presentasi dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di mana guru dapat berkonsultasi untuk mendapatkan alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan siswa berkebutuhan khusus. Selain sesi tanya jawab, guru mendapatkan penugasan agar melatih kemampuan menyusun instrumen checklist yang dapat digunakan dalam melakukan deteksi dini siswa berkebutuhan khusus. Di akhir kegiatan guru mengisi form evaluasi untuk mengetahui efektivitas dari pelatihan yang diberikan.