Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Ekstraksi Minyak Gaharu dengan Pelarut Etanol secara Maserasi Muhammad Zulfikar Luthfi; Jerry Jerry
REACTOR: Journal of Research on Chemistry and Engineering Vol 2, No 2 (2021): Published in December 2021
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/reactor.v2i2.39

Abstract

Agarwood is one of the forest products that can be utilized and has a high selling value. Agarwood contains essential oils which have many active compounds and contains a specific aromatic resin that is naturally formed as a form of defense against physical damage or microbial infection. Agarwood essential oil with good quality has a high economic value. This study aims to extract agarwood essential oil using ethanol as a solvent. The optimal yield of agarwood essential oil can be obtained by varying the particle size, the ratio of the weight of the agarwood biomass (kg) to the volume of the solvent (L), and the length of maceration (h). The results showed that the particle size of agarwood did notaffect the yield of agarwood essential oil. The results of the comparison of agarwood biomass with the volume of the solvent showed that the ratio of 1:9 (w/v) obtained the highest yield of 4.02% and the longest maceration time with the highest yield of 4.12% for 72 hours. However, 48 hours of maceration had a greater increase in yield compared to 72 hours of maceration. The increase in yield at 48 hours to 72 hours of maceration was only 0.22% when compared to the increase in yield at 24 hours to 48 hours of maceration, which was 0.56%.
KAJIAN AWAL PEMANFAATAN LIMBAH ONGGOK SEBAGAI SUBSTITUSI BATUBARA Jerry Jerry; Pramahadi Febriyanto; Arysca Wisnu Satria
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5440

Abstract

Onggok merupakan limbah padat industri tapioka yang sangat berlimpah dan kandungan selulosa tinggi yang menjadikan onggok menjadi salah satu alternative bahan yang dapat mensubstitusi batubara. Nilai kalor onggok yang rendah sekitar 2783 Kkal/kg yang memerlukan usaha peningkatan kalori bahan. Peningkatan nilai kalor onggok dengan cara karbonisasi di furnace secara pirolisis. Pengkajian onggok dengan pirolisis untuk mengantikan batubara serta usaha peningkatan nilai kalor yang sama dengan batubara komersil perlu dilakukan. Pada penelitian ini dikaji pengaruh waktu dan temperature karbonisasi onggok. Temperatur yang dikaji adalah 300, 350 dan 400o dan waktu karbonisasi selama 60, 90 dan 120 menit. Onggok yang dipirolisis dilakukan uji nilai kalor dan uji proximet (kadar air dan kadar abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa onggok dapat mensubstitusi batubara karena memiliki kadar abu dan kadar air yang rendah yaitu dengan kadar abu maksimal 5,9% dan kadar air maksimal 1,6%. Temperature dan waktu optimal untuk melakukan proses karbonisasi adalah 350oC dan 90 menit dengan nilai kalor bahan yang dihasilkan sebesar 6047 Kkal/kg.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI ELEKTRODA SUPERKAPASITOR Pramahadi Febriyanto; Jerry Jerry; Arysca Wisnu Satria; Hary Devianto
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5439

Abstract

Bahan karbon disintesis dari limbah kulit durian menggunakan reaktor hidrotermal pada suhu 275°C selama 1 jam. Bahan karbon yang diperoleh kemudian dipisahkan dari fasa cair dan dikeringkan dalam oven selama 12 jam dan diaktifkan dalam tungku dengan meningkatkan suhusecara bertahap hingga 800°C selama 2 jam di dalam atmosfer nitrogen dengan laju aliran gas 50 mL/menit. Sifat permukaan dari bahan karbon dipelajari menggunakan pemindaian mikroskop elektron (SEM) dan analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET). Luas permukaan karbon aktif yang diperoleh adalah 1327 m2/g. Sifat elektrokimia karbon aktif dievaluasi dengan menggunakan Cyclic Voltammetry (CV) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Superkapasitor yang dibuat adalah kapasitor Electrical Double-Layer Capacitor (EDLC) simetris menggunakan elektrolit KOH 6 M terlarut dalam etanol. Kapasitansi spesifik yang diperoleh adalah 18 mF/g.Bahan karbon disintesis dari limbah kulit durian menggunakan reaktor hidrotermal pada suhu 275°C selama 1 jam. Bahan karbon yang diperoleh kemudian dipisahkan dari fasa cair dan dikeringkan dalam oven selama 12 jam dan diaktifkan dalam tungku dengan meningkatkan suhusecara bertahap hingga 800°C selama 2 jam di dalam atmosfer nitrogen dengan laju aliran gas 50 mL/menit. Sifat permukaan dari bahan karbon dipelajari menggunakan pemindaian mikroskop elektron (SEM) dan analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET). Luas permukaan karbon aktif yang diperoleh adalah 1327 m2/g. Sifat elektrokimia karbon aktif dievaluasi dengan menggunakan Cyclic Voltammetry (CV) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Superkapasitor yang dibuat adalah kapasitor Electrical Double-Layer Capacitor (EDLC) simetris menggunakan elektrolit KOH 6 M terlarut dalam etanol. Kapasitansi spesifik yang diperoleh adalah 18 mF/g.  
PENGARUH PENAMBAHAN MALEAT ANHIDRIDA (MAH) TERHADAP SIFAT FISIK PAPAN POLIMER SAMPAH PLASTIK MULTILAYER DAN HDPE Vina Lestari Riyandini; Wathri Fitrada1; Jerry Jerry
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i1.13033

Abstract

Plastik multilayer adalah limbah plastik yang banyak dikeluhkan oleh pemilik bank sampah, hal ini disebabkan plastik multilayer tidak dapat dijual ke pengepul. Salah satu pengolahan yang telah dilakukan yaitu mendaur ulang menjadi prakarya dengan tujuan memperlambat masuknya sampah plastik multilayer ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA). Oleh karena itu, dibutuhkan proses daur ulang menjadi material yang bersifat jangka panjang. Pada penelitian ini dilakukan proses daur ulang sampah plastik multilayer menjadi papan polimer menggunakan alat Hot press. Papan polimer dibuat dengan kombinasi sampah plastik HDPE sebagai matrik. Untuk mendapatkan kualitas papan polimer yang baik dilakukan penentuan komposisi yang tepat antara filler dan matrik. Pada penelitian ini akan divariasikan komposisi penyusun papan polimer. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas perlu ditambahkan zat adiktif berupa Maleic Anhydride (MAH) sebagai compatibilizer dengan variasi 5% dan 10 %. Hasil penelitian menunjukkan papan polimer dengan variasi 30% multilayer: 70% HDPE dengan penambahan MAH 10% memiliki nilai keteguhan tekan sebesar 90 kgf/cm3, nilai kerapatan tertinggi sebesar 1,16 gr/cm2, kadar air 0% dan daya serap air 0%. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi limbah plastik multilayer dengan berat maksimal 30% dari berat keseluruhan dan penambahan MAH 10% memberikan hasil memenuhi SNI 03 – 2105 -2006.Penambahan MAH memberikan pengaruh dalam meningkatkan kualitas papan polimer. Kata Kunci : Plastik Multilayer dan Papan Polimer. Multilayer plastic is plastic waste that many waste bank owners complain about, this is because multilayer plastic cannot be sold to collectors. One of the processes that have been carried out is recycling into crafts with the aim of slowing down the entry of multilayer plastic waste into the Final Processing Site (TPA). Therefore, a long-term recycling process is needed. In this study, the process of recycling multilayer plastic waste into polymer boards was carried out using a hot press. Polymer board is made with a combination of HDPE plastic waste as a matrix. To get a good quality polymer board, it is done with the right composition between filler and matrix. In this study, the composition of the polymer board will be varied. Furthermore, to improve the quality of additives that need to be added in the form of Maleic Anhydride (MAH) as a compatibilizer with variations of 5% and 10%. The results showed that the polymer with 30% multilayer variation: 70% HDPE with the addition of 10% MAH had a compressive strength value of 90 kgf/cm3, the highest density value was 1.16 gr/cm2, 0% moisture content and 0% water absorption. This shows that the composition of multilayer plastic waste with a maximum weight of 30% of the total weight and the addition of 10% MAH gives results that meet SNI 03 – 2105 -2006. The addition of MAH has an effect in improving the quality of the polymer board. Keywords: Multilayer Plastic dan Polymer Board.
STUDI PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN KOMPOSISI CAMPURAN SERBUK PINANG TERHADAP MUTU KOMPOS Jerry Jerry; Fikri Arsil
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2022
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v11i1.13512

Abstract

Proses pengomposan dengan berbagai sisa tumbuhan telah dikaji. Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa serbuk biji pinang, tumbuhan tithonia sp, dan kotoran sapi. Bahan-bahan tersebut masih efektif untuk dijadikan bahan baku kompos karena memiliki unsur hara makro yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan serbuk pinang sebagai bahan utama terhadap mutu kompos yang dihasilkan. Proses pembuatan kompos dilakukan secara anaerob selama 28, 35, dan 42 hari dengan komposisi serbuk pinang 25, 50, dan 75% dengan perbandingan kotoran sapi dan tumbuhan titonia dibuat perbandingan 1:1 (w/w). Pupuk kompos dikarakterisasi dengan metode destruksi basah untuk melihat kandungan makro kompos. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal pada komposisi serbuk pinang 25% dan waktu pengomposan 35 hari dengan kandungan N total 2,50%, P total 1,49% dan K total 1,06%. Hasil ini telah memenuhi standar komersial sesuai dengan SNI 19-7030-2004.
Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Berbasis Minyak Serai di IKM CV Amna Lab. Aromaterapi Kabupaten Solok Elda Pelita; Hazil Anwar; Regna Tri Jayanti; Desniorita Desniorita; Rita Youfa; Jerry Jerry; Roswita Roswita
Journal of Industrial Community Empowerment Vol 1, No 2 (2022): Published in October 2022
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.083 KB)

Abstract

CV. Amna Lab Aromaterapi Small and Medium Enterprises have started the citronella oil business in 2018. Some of its products such as soap, aromatherapy spray, propolis, and body oil have arrived in several big cities in Indonesia. However, since the Covid-19 pandemic, these SMEs have experienced difficulties, especially regarding the large capital costs and the price of citronella which has fallen drastically to 100% of the original price. Under these conditions, SMEs are constrained in the process of increasing productivity and lack production technology as well as marketing and management. The Community Service Team of the ATI Padang Polytechnic offers solutions to overcome these problems by providing alternative processing of citronella oil-based products to be aromatherapy candles and educating the SMEs on the product marketing strategies through e-commerce applications. The community service team tried resolving the delinquent by determining the amount of citronella oil that should be included and the composition variations of stearic acid, vegetable oil, and paraffin. The variations were tested in order to find the right comparison in making aromatherapy candles based on citronella oil. The team also searched and studied several references to analyze marketing strategies in accordance with SMEs CV. Amana Aromatherapy Lab. Considering the result of the experiments, it was identified that 1% of citronella oil could be added to the wax mixture while the exact composition of oil and paraffin was 1: 2. The stearic acid was unsuitable to applied since the candle product easily melted. E-commerce marketing strategies were used by utilizing advertisements on internet searches to expand the promotions.