Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Dosis Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine max L) Varietas Dena 1 Dan Devon 1 Aditya Murtilaksono; Amarullah Amarullah; Eko Hary Pudjiwati; Nurmaisah Nurmaisah; Samjon Samjon; Eso Solihin; Haris Maulana
Soilrens Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/soilrens.v19i1.35088

Abstract

One of the problems on soybean production in North Kalimantan is the acidic soil conditions. The use of soybean varieties that are resistant to acidic soil conditions is an alternative to overcome this problems. Dena 1 and Devon 1 soybeans were the varieties that can be grown in acid soils. In addition to the right seeds, application of fertilizer is also needed to support the growth and grain yield of soybean. This study aimed to determine the interaction between varieties with Urea dosage on growth and grain yield of soybean varieties Dena 1 and Devon 1. The experimental design of this study was factorial randomized block design with two factors. The first factor was the soybean variety which consisted of: V1 = Devon 1 and V2 = Dena 1. The second factor was the Urea fertilizer dosage which consisted of four levels: P0 = Control, P1 = 1.32 g/plant, P2 = 2.64 g/plant, P3 = 5.28 g/plant. The results showed that there were no interaction between varieties and the Urea fertilizer dosage on growth and grain yield of soybeans. However, the variety independently had a significant effect on plant height and leaf width, which was shown by the Dena1 (V2) treatment.
UJI POTENSI EKSTRAK DAUN TANAMAN KETEPENG (Cassia alata L) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Ralstonia solanacearum dan Streptococcus sobrinus Saat Egra; Mardiana Mardiana; Ana Kurnia; Kartina Kartina; Aditya Murtilaksono; Harlinda Kuspradini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v3i1.2059

Abstract

Ketepeng (Cassia alata L.) was a group of plants included in the Magnoliophyta division which can be found in tropical or subtropical areas. The purpose of this study was to determine the potential of Ketepeng leaves to inhibit the growth of R. solanacearum and S. sobrinus bacteria. The method used in this study is agar well diffusion with 3 replications. The sample used was Ketepeng leaf extract with several concentrations of 0.5%, 1%, 2%. Positive controls in this study were Chloramphenicol and negative control of 40% ethanol. The variables calculated are the calculation of water content, percentage of yield and percentage of area diameter barriers (DDH). In addition, the DDH results show the ethanol extract of Ketepeng leaves at concentrations of 0.5% and 1% not able to inhibit the growth of R. solanacearum, but at a concentration of 2% able to inhibit R.solanacearum with a diameter of 11,7 mm and the ethanol extract of Ketepeng leaves at concentrations was able to inhibit the growth of S. sobrinus bacteria with the highest diameter of 16 mm at a concentration of 2%. 
Pengaruh Pupuk Organik Cair Babadotan (Ageratum conyzoides) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Akar Hanjeli (Coix lacrima Jobi) Aditya Murtilaksono; FNU Rika; FNU Hendrawan
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i2.378

Abstract

Tanaman hanjeli (Coix lacryma Jobi L) merupakan tanaman pangan serealia yang memiliki kandungan protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan jagung dan padi, sehingga tanaman ini memiliki potensi sebagai makanan pangan alternatif. Pertumbuhan tanaman hanjeli tergantung pada pemberian pupuk dan penyerapan unsur hara oleh akar. Akar berperan penting dalam penyerapan unsur hara, akar yang sehat, proses fotosintensis akan optimal dan mendapatkan pertumbuhan tanaman hanjeli yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif akar tanaman hanjeli menggunakan pupuk organik cair Ageratum conyzoides. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor yaitu dosis pupuk organik cair A. conyzoides yang berbeda. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0 (kontrol), P1 (2.5 ml/tanaman), P2 (5 ml/tanaman), P3 (10 ml/tanaman), P4 (20 ml/tanaman), dan P5 (40 ml/tanaman) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. parameter pengamatan yaitu jumlah akar, panjang akar terpanjang, volume akar, berat basah akar, berat basah pupus, berat kering akar, berat kering pupus, dan nisbah pupus akar. Data akan dianalisis menggunakan ANOVA apabila berbeda nyata akan dilanjut dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian pada perlakuan P0 pada parameter jumlah akar tanaman hanjeli berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Pemberian pupuk organik cair A. conyzoides memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan akar tanaman hanjeli yaitu menekan pertumbuhan akar, tetapi akar tanaman hanjeli masih dapat tumbuh pada pemberian dosis 40 ml/tanaman pupuk organik cair.
DESAIN DAN UJI KINERJA MATA PISAU MODIFIKASI PADA MESIN PENCACAH LIMBAH PERTANIAN Dwi Santoso; Abdul Waris; Apriliansyah Apriliansyah; Sudirman Sirait; Aditya Murtilaksono
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.2.205-214.2021

Abstract

Mesin pencacah memiliki berbagai macam komponen, salah satu komponen utama yang mempengaruhi kinerja mesin pencacah adalah mata pisau. Adapun yang mendasari dilakukannya modifikasi mata pisau mesin pencacah limbah pertanianyaitu, mata pisau yang digunakan pada sebelumnya memiliki kinerja yang kurang optimal sehingga dapat menyebabkan kualitas pemotongan bahan belum optimal dan seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mesin pencacah limbah pertanian setelah digunakan mata pisau yang dimodifikasi. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan November hingga Maret 2021. Bertempat di Laboratorium Mekanisasi, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini terdiri beberapa tahapan yaitu identifikasi masalah, modifikasi mata pisau, uji kinerja dan analisis data. Parameter penelitian yang digunakan adalah menghitung kapasitas efektif alat (kg/jam), kecepatan linear (m/s), rendemen (%), suhu mesin penggerak (t), dan kecepatan electromotor (RPM). Dari hasil analisis data berdasarkan parameter yang digunakan diperoleh nilai kapasitas efektif alat 9,14 kg/jam, kecepatan linear 5,28 m/s, rendemen 91,4%, rata – rata suhu 68,3 °C dan rata – rata kecepatan electromotor 234,9 rpm pada mata pisau standar. Kinerja tebaik mesin pencacah limbah pertanian yaitu pada saat menggunakan mata pisau hasil modifikasi dengan  sudut kemiringan mata pisau 10° dengan nilai kapasitas efektif alat 16,35 kg/jam, kecepatan linear 6,20 m/s, rendemen 96,5%, rata – rata suhu 55,5 °C dan rata – rata kecepatan electromotor 275,4 rpm.
PENGARUH SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN PUPUK LIMBAH UDANG PADA TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP KEHADIRAN GULMA Aditya Murtilaksono; Fatiatul Hasanah; Ruli Ardi Septiawan; Enis Ifan; Nora Fitrianingsih; Sri Andini Lestari; Anggi Meilina
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i1.2949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman bawang daun sebelum dan setelah pemberian pupuk limbang udang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 20 sampel sebelum dan setelah pemberian pupuk limbah udang. Paramater pengamatan yaitu menghitung jumlah spesies gulma dan nama spesies gulma. Data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah untuk mengetahui nilai Summed Dominance Ratio (SDR), Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes dan Indeks Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 21 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu Portulaca oleracea dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar 20.20%. Spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 24 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu cyperus compressus dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar 20.93%.  Indeks Margalef sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.70 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 3.09. Indeks Shanon-Wiener sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.26 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.16. Indeks Evennes sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 0.74 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 0.68 dan Indeks Sorensen yaitu 84%
PENGARUH PEMBERIAN GUANO WALET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Mardhiana Mardhiana; Aditya Murtilaksono; Kapsah Kapsah
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i1.1498

Abstract

Abstract North Borneo is one of the largest walet nest producers in Indonesia and can improve the economy of North Borneo. The obstacle faced by walet breeders in North Borneo is walet droppings. Not much research on walet bird droppings, walet droppings is one of the organic fertilizers. The function of organic fertilizer is to increase soil pH and increase soil fertility. Brassica juncea L is a commodity planted by North Borneo farmers. North Borneo has low levels of acidity and fertility. This study aims to see the effect of giving guano walet to the growth and yield of Brassica juncea L.. The study design was a one-factor randomized design and was repeated 5 times. Treatments W0: without  guano walet (control), W1: guano walet 1.25 tons / ha, W2: walet guano walet 2.5 tons / ha, W3: guano walet 5 tons / ha and W4: guano walet 10 tons / ha. Analysis of the data used is ANOVA (Analysis of Variants) 95% confidence level to determine the effect of treatment. If there are parameters that influence it is done by Duncan's test of 5% level. The results of the study were the treatment of W4 gave the highest value and significantly affected the treatment of W0, W1, and W2 but did not significantly affect the treatment of W3 on plant height, leaf number and leaf width parameters. The W4 treatment had the highest average value significantly affected the other treatments on the plant wet weight parameters Key words: Brassica juncea L, organic fertilizer, guano walet, North Borneo Abstrak Kalimantan Utara merupakan salah satu penghasil sarang burung walet terbesar di Indonesia dan dapat meningkatkan perekonomian Kalimantan Utara. Kendala yang dihadapi oleh peternak burung walet di Kalimantan Utara adalah kotoran burung walet. Belum banyak penelitian tentang kotoran burung walet, kotoran burung walet salah satu pupuk organik. Fungsi pupuk organik adalah meningkatkan pH tanah dan menambah kesuburan tanah. Sawi merupakan komoditas yang ditanam oleh petani Kalimantan Utara. Kalimantan Utara memiliki tingkat keasaaman dan kesuburan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian guano walet terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok satu faktor dan diulang sebanyak 5x. Perlakauan W0 : tanpa guano walet (kontrol), W1 : guano walet 1,25 ton/ha , W2: guano walet 2,5 ton/ha, W3: guano walet 5 ton/ha dan W4 :  guano walet 10 ton/ha. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA (Analisis of Variants) taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terdapat parameter yang berpengaruh maka dilakukan dengan uji Duncan taraf 5%. Hasil penelitian adalah perlakukan W4 memberikan nilai tertinggi dan berpengaruh nyata terhadap perlakuan W0, W1, dan W2 tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan W3 pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun.   Perlakuan W4 memiliki nilai rata-rata yang tertinggi berpengaruh nyata terhadap perlakuan lainnya pada paramater berat basah tanaman  Kata kunci: sawi (Brassica juncea L.), pupuk organik,  guano walet, Kalimantan Utara
PERBANDINGAN BUDIDAYA TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris) KALIMANTAN UTARA DAN JAWA BARAT Rinrin Rindiani; Aditya Murtilaksono
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i1.1502

Abstract

ABSTRACT Beans is one of the horticultural crops that can be planted in several regions in Indonesia. One area that is the center for bean plants is in West Java Province, West Bandung Regency, Lembang District. In addition to West Java, North Borneo can grow bean crops. The purpose of this study is to compare differences in terms of varieties, cultivation techniques, production yields, marketing and constraints in crop planting beans with an area in North Borneo Province, namely the City of Tarakan. The method used is a simple survey, active participation and question and answer directly with farmers. The results showed that varieties of bean plants in Tarakan City in general were one vines with red pana varieties, while in Lembang generally planted two varieties, namely vines and upright beans, called baby Kenya beans and logawa. In general, the usual characteristic of Lembang District in cultivation is the use of plastic mulch, polyculture planting patterns and also still a lot of trying to use organic material rather than chemicals. As for the City of Tarakan itself is reversed from the way of cultivation in Lembang District. For Lembang District with a land area of 1/3 ha produces 3.5 tons of harvest both for vines or upright varieties. As for the City of Tarakan with an average area of 37 x 10 meters can produce 50-60 kg once harvest. In Lembang Subdistrict, the beans are distributed to local markets and also to Singapore, where the price is Rp. 15,000 to Rp. 18,000. while for the City of Tarakan distributed to local markets with fluctuating prices, from Rp 10,000 to Rp 35,000. Constraints in general, namely in its cultivation techniques are pests and major diseases in bean plants, while for marketing or distribution is for Lembang itself has penetrated to foreign countries while for the City of Tarakan is still a scale of community needs.Keywords : North Borneo, West Java, Cultivation Techniques, Bean Production ABSTRAKBuncis merupakan salah satu tanaman hortikultura yang dapat ditanam beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi pusat untuk tanaman buncis adalah di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Lembang. Selain Jawa Barat, Kalimantan utara bisa membudidayakan tanaman buncis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan perbedaan-perbedaan dari segi varietas, tehnik budidaya, hasil produksi, pemasaran serta Kendala-kendalanya dalam penanaman tanaman buncis  dengan wilayah di Provinsi Kalimantan Utara yaitu Kota Tarakan. Metode yang digunakan adalah dengan survey sederhana, pasrtisipasi aktif dan Tanya jawab langsung dengan petani. Hasil penelitian menunjukan untuk varietas yang tanaman buncis di Kota Tarakan secara umum adalah satu varietas saja yaitu buncis merambat dengan jenis pana merah, sedangkan di Lembang secara umum menanam dua jenis varietas yaitu buncis merambat dan tegak atau disebut buncis baby Kenya dan logawa. Secara umum untuk Kecamatan Lembang biasa ciri khas dalam budidaya adalah dengan penggunaan mulsa plastik, pola tanam polikuktur dan juga masih banyak mengupayakan penggunaan bahan organik ketimbang bahan kimia. Sedangkan untuk Kota Tarakan sendiri keterbalikan dari pada kebiasaan cara budidaya di Kecamatan Lembang. Untuk Kecamatan Lembang dengan luas lahan 1/3 ha menghasilkan 3,5 ton sekali panen baik untuk varietas merambat atau tegak. Sedangkan untuk Kota Tarakan dengan rata-rata luas 37 x 10 meter dapat menghasilkan 50-60 kg sekali panen. Di Kecamatan Lembang mendistribusikan hasil panen buncis yaitu ke pasar –pasar lokal dan juga tembus hingga singapura, dimana dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 18.000. sedangkan untuk Kota Tarakan didistribusikan ke pasar-pasar lokal dengan harga yang fluktuasi, yaitu dari harga Rp 10.000 hingga Rp 35.000. Kendala secara umum yaitu pada tehnik budidaya nya adalah hama dan penyakit utama pada tanaman buncis, sedangkan untuk pemasaran atau distribusinya adalah untuk Lembang sendiri sudah menembus hingga luar negeri sedangkan untuk Kota Tarakan masih skala kebutuhan masyarakat.Kata kunci : Kalimantan Utara, Jawa Barat, Teknik Budidaya, Produksi Buncis
PENGARUH PUPUK LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Mardhiana Mardhiana; Aditya Murtilaksono; Heirin Simon
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2146

Abstract

ABSTRACTThe corn plant is one of the most cultivated commodities in Tarakan City, North Kalimantan Province. The low nutrient content in Tarakan is a major obstacle in corn cultivation. The application of organic fertilizers adds nutrients to the soil thereby increasing the yield of maize crops. This study aims to determine the effect of organic fertilizers on the growth and yield of maize. The research was conducted at the garden of St. Eugenius (the area around the University of Borneo Tarakan). The study design was a single factor randomized block design with four replications. The treatments were P0 (Control), P1 (basic fertilizer), P2 (300 ml tofu waste), P3 (600 ml tofu waste), P4 (300 ml tofu waste + basic fertilizer) and P5 (600 ml tofu waste + basic fertilizer) . The treatment parameters were plant height, number of leaves, ear weight, ear number, plant wet weight, and plant dry weight. Data analysis using analysis of variance (ANOVA). If there is an effect of treatment, then it is continued by using the DMRT test with alpha level of 5%. The results showed that the treatment of 600 ml of tofu waste + basic fertilizer on all parameters of corn plant observation, namely the parameters of plant height, number of leaves, weight of cobs, number of cobs, plant wet weight and plant dry weight gave the best effect of other treatments. Keywords: Corn, Tofu liquid waste, Organic fertilizer, Growth, Yeild ABSTRAKTanaman jagung merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Rendahnya kandungan unsur hara yang terdapat di Tarakan menjadi kendala utama dalam budidaya jagung. Pemberian pupuk organik menambah unsur hara pada tanah sehingga meningkatkan hasil panen tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilakukan di Kebun st.Eugenius (kawasan sekitar Universitas Borneo Tarakan). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan empat ulangan. Perlakuannya yaitu P0 (Kontrol), P1 (Pupuk dasar), P2 (300 ml limbah tahu), P3(600 ml limbah tahu), P4 (300 ml limbah tahu + pupuk dasar) dan P5 (600 ml limbah tahu + pupuk dasar). Parameter perlakuan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat tongkol, jumlah tongkol, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman. Analisis Data menggunakan analisis varian (ANOVA). Jika terdapat pengaruh perlakuan, maka dilanjutkan dengan menggunakan uji DMRT taraf alpha 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan 600 ml limbah tahu + pupuk dasar pada seluruh parameter pengamatan tanaman jagung yaitu parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat tongkol, jumlah tongkol, berat basah tanaman dan berat kering tanaman memberikan pengaruh yang terbaik dari perlakuan lainnya. Kata Kunci: Jagung, Limbah cair tahu, Pupuk organik, Pertumbuhan, Hasil
IDENTIFIKASI GULMA DI AREAL PERTANAMAN LADA (piper nigrum l.) DI KAMPUNG SUKAN TENGAH KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Fatiatul Hasanah; Aditya Murtilaksono
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i1.1495

Abstract

ABSTRACTWeeds are plants that can live in the area of cultivation, to determine the type of weed species, identification activities must be carried out. Identification is carried out with the aim to see the diversity of a weed and what weeds are dominant in the pepper planting area (Piper nigrum L.) at Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. This research was conducted in 2017. The research method is by quadratic method, sampling is taken at area of ½ ha of pepper planting with a size of 1m x 1m as many as 20 sample plots. After weed samples are obtained, next is identifying weeds and Summed Dominance Ratio. The results of the study identified show there is 16 types of weeds, where there are 5 species of grass weeds, and there are 11 species of broadleaf weeds. The dominant Summed Dominance Ratio value is Ageratum Conizoides sebesar 28.10%.Keywords : Weed, Weed Identification, Squared Method, weed diversity and SDR value ABSTRAKGulma merupakan tumbuhan yang dapat hidup pada areal pertanaman budidaya, untuk mengetahui jenis dari spesies gulma maka harus dilakukan kegiatan identifikasi. Identifikasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat keanekaragaman suatu gulma dan gulma apa saja yang dominan pada areal pertanaman lada (Piper nigrum L.) di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.  Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2017. Metode penelitian yaitu dengan metode kuadrat, pengambilan sampel yaitu pada luasan ½ ha lahan areal pertanaman lada  dengan ukuran 1m x 1m sebanyak 20 petak contoh. Setelah didapatkan sampel gulma, selanjutnya yaitu mengidentifikasi gulma dan Summed Dominance Ratio. Hasil penelitian teridentifikasi ada 16 jenis gulma, dimana terdapat 5 spesies dari jenis gulma rerumputan, serta tercatat terdapat 11 spesies gulma berdaun lebar. Nilai Summed Dominance Ratio yang dominan yaitu Ageratum Conizoides sebesar 28.10%.Kata Kunci : Gulma, Identifikasi Gulma, Metode Kuadrat, keragaman gulma dan nilai SDR
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG KEDELAI TERHADAP DOSIS PUPUK FOSFOR DAN VARIETAS YANG BERBEDA Aditya Murtilaksono; Mardhiana Mardhiana; Made Emilius Adhi
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i1.1492

Abstract

Glycine max is a plant that can be used as a variety of food ingredients, such as tofu, tempeh, soy sauce. Glycine max production in North Kalimantan in 2017 has decreased production. One effort to increase Glycine max production is to use phosphorus fertilizer. Phosphorus fertilizer has the function of stimulating root growth especially at the beginning of growth, accelerating flowering, ripening of seeds and fruit. Therefore it is necessary to fertilize to increase Glycine max production. The purpose of this study was to determine the response of growth and yield of Glycine max plants to the dose of phosphorus fertilizer (p) and different varieties to determine the effect of the interaction between the dose of fertilizer with Glycine max varieties.This study used a factorial randomized block design with 8 treatments, 4 replications to produce 32 treatment units. The first factor is the dose of phosphorus fertilizer consisting of without using P fertilizer (P0), P fertilizer application 0.138 g per plant (P1), P fertilizer application 0.276 g per plant (P2), and P fertilizer application 0.552 g per plant (P3) . The second factor is Glycine max varieties consisting of Devon 1 varieties (V1) and Dena 1 varieties (V2). Analysis of data using variance with 95% confidence level and if significantly different, continued with DMRT test. The results obtained are that the dose of phosphorus fertilizer cannot affect the growth and yield of Glycine max plants in Dena 1 and Devon varieties 1. The use of Dena 1 varieties has a significant effect on the growth and yield of Glycine max plants in the treatment of plant height 3 mst (34.46 cm), 4 mst (46.35 cm), 5 mst (96.76 cm), main stem diameter 2 mst (0.33 cm) and plant seed weight (6.89 grams) and seed weight per hectare (1.1 tons / ha) . There was no interaction with the dose of phosphorus fertilizer and the use of varieties on the growth and yield of Glycine max plants in Dena 1 and Devon 1 varieties. Key words: Fertilizer, Phosphorus, Glycine max, North Borneo Kedelai merupakan tanaman yang dapat dijadikan berbagai macam bahan makanan, contohnya seperti tahu, tempe, kecap. Produksi kedelai di Kalimantan Utara tahun 2017 mengalami penurunan produksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi kedelai adalah menggunakan pupuk fosfor. Pupuk fosfor memiliki fungsi Merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah.oleh sebab itu perlu dilakukan pemupukan untuk meningkatkan produksi kedelai. Tujuan penelitian  ini adalah Mengetahui Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kacang kedelai terhadap dosis pupuk fosfor (p) dan varietas yang berbeda mengetahui pengaruh interaksi antara dosis pupuk dengan varietas kacang kedelai. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 8 perlakuan, 4 ulangan sehingga menghasilkan 32 unit perlakuan. Faktor pertama yaitu dosis pupuk fosfor yang terdiri dari tanpa menggunakan pupuk P (P0), pemberian pupuk P 0,138 g per tanaman (P1), pemberian pupuk P 0,276 g per tanaman (P2), dan  pemberian pupuk P 0,552 g per tanaman (P3). Faktor kedua yaitu varietas tanaman kedelai yang terdiri dari varietas Devon 1 (V1) dan varietas Dena 1 (V2). Analisis data menggunakan sidik ragam dengan tingkat kepercayaan 95% dan apabila berbeda nyata dilanjut dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Pemberian  dosis pupuk fosfor tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas  Dena 1 dan Devon 1. Penggunaan varietas Dena 1 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada perlakukan tinggi tanaman 3 mst (34,46 cm), 4 mst (46,35 cm), 5 mst (96,76 cm), diameter batang utama 2 mst (0,33 cm) dan  berat biji  pertanaman (6,89 gram) dan berat biji perhektar (1,1 ton/ha). Tidak terjadi interaksi pada pemberian dosis pupuk fosfor dan penggunaan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Dena 1 dan Devon 1. Kata Kunci: Pupuk, Fosfor, Kedelai (Glycine max), Kalimantan Utara