Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TERHADAP BERAT LAHIR BAYI DI KOTA PALANGKA RAYA Sofia Mawaddah; Chika Magfirah Muhtar
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 3 No 2 (2018): Vol. 3 No. 2 November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.347 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v3i2.104

Abstract

Abstract Background: Maternal weight gain during pregnancy indicates maternal adaptation fetal growth. The lack of weight gain during pregnancy is strongly correlated with decrease in birth weight. Nutritional status measured by weight gain during pregnancy found that the baby birth weight has positive correlation with the weight gain of pregnant women. Objective: To know the analysis relationship between weight gain of pregnant women and infant birth weight. Method: This research is quantitative study with observational analytic design and cross sectional approach. This research was conducted in one the Palangka Raya with sample of 72 respondents selected using consecutive sampling. The population in this study were mothers who had given birth at one Palangka Raya for the January-December 2017. The secondary data was recorded for the last education, parity, maternal weight at the beginning of the first trimester (≤12 weeks),pregnant woman weight before delivery and the baby birth weight, the data were analyzed by using the chi-square test. Results: The results of statistical tests obtained p-value= 0,000 and OR= 268,750). The more the weight gain of pregnant women, the more the baby's birth weight will increase. Conclusion: There is a significant relationship between weight gain of pregnant women and infant birth weight. Keywords: Pregnancy, maternal weight gain, baby's birth weight. Abstrak Latar Belakang:Kenaikan berat badan ibu selama hamil menandakan adanya adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin. Kurangnya pertambahan berat badan selama kehamilan berkorelasi kuat dengan penurunan berat lahir. Status gizi yang diukur berdasarkan kenaikan berat badan selama hamil didapatkan bahwa berat lahir bayi mempunyai korelasi positif dengan kenaikan berat badan ibu hamil. Tujuan:Diketahuinya analisis hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat lahir bayi. Metode:Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain analitik observasional dan pendekatan menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu PMB Kota Palangka Raya dengan sampel berjumlah 72 responden yang dipilih menggunakan consecutive sampling. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang telah bersalin di salah satu PMB Kota Palangka Raya periode Januari-Desember 2017. Dilakukan pencatatan data sekunder terhadap pendidikan terakhir,paritas,berat badan ibu pada awal kehamilan trimester I (≤12 minggu), berat badan ibu hamil menjelang persalinan dan berat lahir bayi, kemudian data tersebut dianalisis hubungannya dengan menggunakan uji chi-square. Hasil:Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value=0,000 dan nilai OR=268,750). Jadi, semakin bertambah kenaikan berat badan ibu hamil,maka semakin bertambah pula berat lahir bayi. Kesimpulan:Ada hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat lahir bayi. Kata Kunci: Kehamilan, kenaikan berat badan ibu hamil, berat lahir bayi.
Hubungan Pelaksanaan Kelas Antenatal Dengan Jenis Persalinan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016 Sofia Mawaddah; Asih Rusmani
Jurnal Forum Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.473 KB)

Abstract

Angka kematian ibu (AKI) sebagai indikator kesehatan ibu, masih besar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu pengawasan kehamilan belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan bermutu, pertolongan ibu hamil dan persalinan belum memadai, rendahnya sistem rujukan dan pendidikan/ pengetahuan masyarakat serta berkaitan juga dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, paritas, pendidikan dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi ibu selama hamil yang memengaruhi jenis persalinan. Diperlukan upaya untuk mengurangi AKI tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah diselenggarakannya kelas ibu hamil/ antenatal. Kelas antenatal merupakan sarana untuk belajar bersama mengenai kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kehamilan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu hamil di Puskesmas Pahandut palangka Raya tahun 2016. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Raya tahun 2016, (b). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016, (c). Hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya tahun 2016
Hubungan Pelaksanaan Kelas Antenatal Dengan Jenis Persalinan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016 Sofia Mawaddah; Asih Rusmani
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.482 KB)

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai indikator kesehatan ibu, masih besar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu pengawasan kehamilan belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan bermutu, pertolongan ibu hamil dan persalinan belum memadai, rendahnya sistem rujukan dan pendidikan/ pengetahuan masyarakat serta berkaitan juga dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, paritas, pendidikan dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi ibu selama hamil yang memengaruhi jenis persalinan. Diperlukan upaya untuk mengurangi AKI tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah diselenggarakannya kelas ibu hamil/ antenatal. Kelas antenatal merupakan sarana untuk belajar bersama mengenai kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kehamilan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu ha mil di Puskesmas Pahandut palangka Raya tahun 2016. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Raya tahun 2016, (b). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016, (c). Hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya tahun 2016. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eskperimen dengan dua kelompok subjek penelitian. Kelompok pertama adalah kelompok kontol yaitu ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yaitu ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal. Hasil : Ada hubungan yang signifikan antara kelas antenatal dengan jenis persalinan di Puskesmas Pahandut palangka Raya. Ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal akan memiliki persiapan yang lebih baik dibandingkan ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal. Kesiapan diperoleh karena dukungan serta informasi yang diberikan melalui pendidikan kesehatan kepada ibu hamil mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh ibu hamil ketika menghadapi persalinan. Kesimpulan : (a). Ibu yang mengikuti kelas antenatal dalam proses persalinan normal sebanyak 12 orang (40%), ibu yang mengikuti kelas antenatal dengan proses persalinan abnormal sebanyak 3 orang (10%), (b). Ibu yang tidak mengikuti kelas antenatal dengan proses persalinan normal sebanyak 5 orang (16.7%) dan ibu yang tidak mengikuti kelas antenatal dengan persalinan tidak normal sebanyak 10 orang (33.3%), (c). Ada hubungan yang signifikan antara kelas antenatal dengan jenis persalinan di Puskesmas Pahandut Palangka Raya
Hubungan Pelaksanaan Kelas Antenatal Dengan Jenis Persalinan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016 Sofia Mawaddah; Asih Rusmani
Jurnal Forum Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian ibu (AKI) sebagai indikator kesehatan ibu, masih besar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu pengawasan kehamilan belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan bermutu, pertolongan ibu hamil dan persalinan belum memadai, rendahnya sistem rujukan dan pendidikan/ pengetahuan masyarakat serta berkaitan juga dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, paritas, pendidikan dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi ibu selama hamil yang memengaruhi jenis persalinan. Diperlukan upaya untuk mengurangi AKI tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah diselenggarakannya kelas ibu hamil/ antenatal. Kelas antenatal merupakan sarana untuk belajar bersama mengenai kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kehamilan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu hamil di Puskesmas Pahandut palangka Raya tahun 2016. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Raya tahun 2016, (b). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016, (c). Hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya tahun 2016
Hubungan Pelaksanaan Kelas Antenatal Dengan Jenis Persalinan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016 Sofia Mawaddah; Asih Rusmani
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai indikator kesehatan ibu, masih besar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu pengawasan kehamilan belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan bermutu, pertolongan ibu hamil dan persalinan belum memadai, rendahnya sistem rujukan dan pendidikan/ pengetahuan masyarakat serta berkaitan juga dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, paritas, pendidikan dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi ibu selama hamil yang memengaruhi jenis persalinan. Diperlukan upaya untuk mengurangi AKI tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah diselenggarakannya kelas ibu hamil/ antenatal. Kelas antenatal merupakan sarana untuk belajar bersama mengenai kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kehamilan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu ha mil di Puskesmas Pahandut palangka Raya tahun 2016. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Raya tahun 2016, (b). Distribusi frekuensi jenis persalinan pada ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016, (c). Hubungan pelaksanaan kelas antenatal dengan jenis persalinan pada ibu hamil di Puskesmas Pahandut Palangka Raya tahun 2016. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eskperimen dengan dua kelompok subjek penelitian. Kelompok pertama adalah kelompok kontol yaitu ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yaitu ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal. Hasil : Ada hubungan yang signifikan antara kelas antenatal dengan jenis persalinan di Puskesmas Pahandut palangka Raya. Ibu hamil yang mengikuti kelas antenatal akan memiliki persiapan yang lebih baik dibandingkan ibu hamil yang tidak mengikuti kelas antenatal. Kesiapan diperoleh karena dukungan serta informasi yang diberikan melalui pendidikan kesehatan kepada ibu hamil mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh ibu hamil ketika menghadapi persalinan. Kesimpulan : (a). Ibu yang mengikuti kelas antenatal dalam proses persalinan normal sebanyak 12 orang (40%), ibu yang mengikuti kelas antenatal dengan proses persalinan abnormal sebanyak 3 orang (10%), (b). Ibu yang tidak mengikuti kelas antenatal dengan proses persalinan normal sebanyak 5 orang (16.7%) dan ibu yang tidak mengikuti kelas antenatal dengan persalinan tidak normal sebanyak 10 orang (33.3%), (c). Ada hubungan yang signifikan antara kelas antenatal dengan jenis persalinan di Puskesmas Pahandut Palangka Raya
Efektifitas Jus Nanas terhadap Keputihan (Fluor albus) pada Wanita Usia Subur (WUS) Sofia Mawaddah
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 3 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.732 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i3.1518

Abstract

The mechanism of action of inhibition of pineapple extract against Staphylococcus aureus is a bromelain enzyme which is a proteolytic enzyme that plays a role in protein breakdown. The workings of the bromelain enzyme that inhibits the bacterium Staphylococcus aureus is to reduce the surface tension of the bacteria by hydrolyzing proteins and glycoproteins. This study also found that pineapple extract concentration of 70% is an effective concentration in inhibiting the growth of bacteria that cause vaginal discharge. The purpose of this study was to determine the effectiveness of pineapple juice against leucorrhoea (Fluor albus) in women of childbearing age (WUS) in the Pahandut Seberang district of Palangkaraya City. The research method used was the Quasy Experiment with the Pretest and Postest Nonequivalent Control Group design. The sample in this study amounted to 70 divided into 2 groups: 35 mothers were given pineapple juice and 35 mothers were given vaginal discharge. The sampling technique used is non-random with data analysis using the Man-Whitney test. Statistical test results with the Man-Whitney test showed that the p-value=0,000 (p<0,05) which showed that there was an influence of giving pineapple juice on vaginal discharge in women of childbearing age in the Pahandut Seberang Kelurahan of Palangka Raya.
Pengaruh Jus Rumput Laut (Eucheuma Sp) terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester I dengan Anemia Sofia Mawaddah; Rabiatul Adawiyah
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 3 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i3.2583

Abstract

The effect of anemia in pregnancy is not good for the mother, both during pregnancy, childbirth, and in the puerperium. One of the foods that contain iron is seaweed. Seaweed (Eucheuma sp) is one of the foodstuffs that contain several intermediate compounds needed in the synthesis of hemoglobin such as iron, protein, and vitamin B complex. The purpose of this study was to determine the effect of seaweed juice (Eucheuma sp) on increasing hemoglobin levels of pregnant women in the first trimester of anemia. This study was a pre-experimental study with a one-group pretest-posttest design with a sample of 30 pregnant women in the first trimester who met the inclusion criteria of the study. Researchers measured Hb levels before after being given seaweed juice, the statistical test used was the Paired T-Test test, p-value= 0,000. The conclusion from this study was that seaweed juice could increase Hb levels in first-trimester pregnant women with anemia.
A The Effect of Consumption of Moringa Leaves (Moringa Oleifera) on Increasing Hemoglobin Levels in Post Partum Mother in the City of Palangka Raya Dian Tri Utami; Sofia Mawaddah; Wahidah Sukriani
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 7 No 01 (2023): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v7i01.115

Abstract

ABSTRAKPENGARUH KONSUMSI DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU POST PARTUM DI KOTA PALANGKA RAYADian Tri UtamiLatar Belakang : Anemia nifas terjadi bila kadar hemoglobin (Hb) 2 dalam darahnya kurang dari 12,0 gr/% sebagai akibat ekspansi volume plasma yang lebih besar dari pada peningkatan konsentrasi Hemoglobin dalam sel darah merah. Sedangkan untuk cakupan pelayanan pada ibu nifas pada tahun 2017 adalah 77,7%, lebih rendah dibandingkan tahun 2016 sebesar 82,2%. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari dinas kesehatan provinsi maupun dinas kesehatan kabupaten/kota karena masa ibu nifas masih tergolong masa kritis yang bisa menyebabkan kematian bayi dan ibu.Tujuan : Untuk Mengetahui Pengaruh Konsumsi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Post Partum Di Kota Palangka RayaMetode : Jenis Rancangan dalam penelitian ini adalah desain penelitiannya one group pretest posttest, dengan jumlah sampel 35 responden.Hasil : Berdasarkan karakteristik responden menunjukkan bahwa responden terbanyak terdapat pada usia 21-35 tahun yaitu sebanyak 29 orang (82,9%), ibu dengan pola makan 2x/ hari yaitu sebanyak 28 orang (80,0%), ibu dengan pendidikan dasar dan menengah yaitu sebanyak 15 orang (42,9%). Rata- rata kadar hemoglobin yang diperoleh sebelum responden diberikan Konsumsi Daun Kelor ((Moringa oleifera) adalah 11,17 gr/dL dengan nilai tengah 11,30 gr/dL dan kadar hemoglobin terbanyak yang dimiliki responden yaitu 11,30 gr/dL. Rata- rata kadar hemoglobin yang diperoleh sesudah responden diberikan Konsumsi Daun Kelor ((Moringa oleifera) adalah 12,54 gr/dL dengan nilai tengah 12,60 gr/dL dan kadar hemoglobin terbanyak yang dimiliki responden yaitu 12,40 gr/dL. Kesimpulan : Hasil setelah diberikan perlakuan menunjukkan nilai signifikan atau p-value yaitu 0.001 (,0,05), sehingga terbukti ada Pengaruh Konsumsi Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Post Partum Di PMB E dan PMB E.D.Jumlah Halaman Jumlah TabelJumlah Gambar Jumlah Daftar Pustaka Kata Kuncinifas: xv+78 halaman : 12 Tabel: 3 Gambar: 51 Buah: Daun Kelor, Moringa Oleifera, Kadar Hemoglobin Ibu