Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual sengan Stres Kerja pada Perawat RS di Klaten Ridwan Umamit; Siti Mulyani
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 21 No. 1 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol21.iss1.art4

Abstract

This study was aimed to examine the correlation of spritual intteligence and job stress in nurse. This hypothesis posed in this study were there is a negative correlation between spiritual intelligence and job stress. The subject of this study were nurse of emergency and inpatient unit at the hospital in Klaten, totaling 101 people. Data were collected by using spiritual intelligence and job stress scale. The data is was then statistically analyzed using Pearson product moment analysis with SPSS SPSS version 15.0 for windows. The analysis found correlation coefficient of (r-xy) = -0.315, p = 0.001 (p <0.01), the determinant coefficient r2 = 0.099, indicates that the effective contribution of spiritual intelligence to job stress by 9.9%. Base on the analyse can be concluded that there was a significant negative correlation between spiritual intelligence with work stress on nurses. These results illustrate that the higher spiritual intelligence, the lower the stress of work. Conversely the lower the higher spiritual intelligence stress of work or hypothesis is accepted Keywords: Spritual Intteligence, Job stress, Nurse
Hubungan antara efikasi diri dan burnout pada perawat RSUD Kota Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan Ratih Devi Aryanti; Siti Mulyani
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v3i1.18472

Abstract

Perawat merupakan profesi yang memiliki risiko mengalami burnout. Hal ini dikarenakan tugas rutin dan tuntutan pekerjaan untuk bertindak cepat dalam upaya penyelamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara simultan hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat di Rumah Sakit. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasi. Sampel penelitian ini adalah 30 orang perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Soe yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Variabel pada penelitian diukur dengan menggunakan skala efikasi diri, skala dukungan sosial keluarga dan skala burnout. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat. Hasil analisis dengan korelasi product moment Pearson juga menjelaskan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan burnout perawat dan sumbangan efektifnya sebesar 7,556%. Selanjutnya, adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat dan sumbangan efektifnya sebesar 16,51%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan ada hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan burnout perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Soe.
IMPLEMENTASI PENYUSUNAN ROLE DESIGN PADA JABATAN PLANT & SUPPLY MANAGEMENT SITE DEPARTMENT HEAD Asep Agung Judistira; Siti Mulyani
Management Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 16, No 1 (2021): Managament Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Unib Press Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/insight.16.1.33-44

Abstract

Kondisi harga batubara yang fluktuatif memberikan pengaruh terhadap perkembangan perusahaan PT XYY, sehingga membuat perusahaan menyusun rencana strategis agar perusahaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Hasil job list activity menunjukan beban kerja karyawan belum merata, perusahaan melakukan reengineering pada beberapa job site dengan menggabungkan dua fungsi departemen menjadi satu jabatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengindentifikasi dan memetakan permasalahan PT XYY dengan menggunakan metode diagnosa open system model dan pengumpulan data dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan beban kerja pada beberapa posisi atau jabatan dengan memiliki beban kerja tinggi dan beban kerjarendah sehingga ada dua jabatan yang digabung menjadi jabatan yang baru, yaitu Plant & Supply Management Site Department Head. Hal tersebut menyebabkan role design belum tersusun, sehingga deskripsi dan spesifikasi jabatan belum tersedia, pemenuhan kompetensi dan pengembangan menjadi terhambat. Implementasi peyusunan role design melalui analisis jabatan diperlukan perusahaan untuk menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan
KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL BAGI SISWA PUTRI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) PLERET, SMP MUHAMMADIYAH IMOGIRI DAN SMP MUHAMAMDIYAH PLERET BANTUL Alfi Purnamasari; Erlina Listyanti Widuri; Siti Mulyani
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v2i3.473

Abstract

Kegiatan konseling kelompok dilakukan untuk siswa putri kelas VII SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret, SMP Muhammadiyah Pleret dan SMP Muhamamdiyah Imogiri,Bantul. Sebelum dilakukan konseling kelompok dilakukan seleksi dengan menggunakan Skala Kompetensi Sosial. Peserta konseling kelompok adalah siswa putri yang memiliki skor kompetensi sosial yang rendah.Konseling kelompok di SMP Muhammadiyah Imogiri dilakukan pada tanggal 25 dan 26 Maret 2018 yang melibatkan 7 orang siswa dalam 1 kelompok. Konseling kelompok di SMP Muhammadiyah Pleret dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Maret 2018 yang melibatkan 7 orang siswa dalam 1 kelompok. Konseling kelompok di SMP MBS Pleret dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 Maret 2018 yang melibatkan 20 orang siswa dalam 3 kelompok. Konseling kelompok terdiri dari sesi pembentukan kelompok, tahap involvement, tahap transisi, tahap terapi dan tahap akhir.Hasil evaluasi dengan menggunakan Skala Kompetensi Sosial menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mengalami peningkatan dalam kompetensi sosial setelah mengikuti kegiatan konseling kelompok. Selain itu setelah mengikuti konseling kelompok para siswa merasa lega saat mengungkapkan permasalahannya, mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya serta mendapatkan pengetahuan tentang cara mengelola emosi, cara mengenali emosi diri serta bersikap asertif.Kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah konseling kelompok mampu meningkatkan kompetensi sosial pada siswa putri. Kata kunci : konseling kelompok, siswa putri  GROUP COUNSELING  FOR  SEVEN GRADE FEMALE STUDENTS OFSMP MBS PLERET, SMP MUHAMMADIYAH PLERETAND SMP MUHAMMADIYAH IMOGIRI  Alfi Purnamasari, Erlina Listyanti Widuri, Siti MulyaniFakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan alfi_purnamasari@yahoo.com Group counseling activities were conducted for seventh grade female students of Pleret Middle School Muhammadiyah Boarding (MBS), Muhammadiyah Pleret Middle School and Imogiri Muhamamdiyah Middle School, Bantul. Before group counseling is carried out selection by using the Social Competency Scale. Participants in group counseling were female students who had low social competency scores.Group counseling at Muhammadiyah Middle School Imogiri was conducted on March 25 and 26 in 2018 involving 7 students in 1 group. Group counseling at Muhammadiyah Middle School Pleret was held on March 27 and 28 in 2018 which involved 7 students in 1 group. Group counseling at the MBS Pleret Middle School was held on March 29 and 30 in 2018 which involved 20 students in 3 groups. Group counseling consists of group formation sessions, involvement stage, transition phase, therapy stage and final stage.The evaluation results using the Social Competence Scale showed that most participants experienced an increase in social competence after participating in group counseling activities. In addition, after following the counseling the groups of students were relieved when expressing their problems, being able to recognize and express their emotions and gain knowledge about how to manage emotions, how to recognize emotions and be assertive.The conclusion of the activities that have been carried out is group counseling capable of increasing social competence in female students. Keywords: group counseling, female students
Hubungan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah dengan burnout pada guru SMP di kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah Rizki Zuharudin Alamsyah; Siti Mulyani
Jurnal Ecopsy Vol 7, No 1 (2020): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.507 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v7i1.8424

Abstract

Tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga dituntut untuk menyelesaikan tugas administrasi sebagai penunjang sertifikasi guru. Kondisi tersebut membuat beban kerja guru menjadi tinggi sehingga dapat memicu timbulnya burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah dengan burnout. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 30 orang guru. Pengumpulan data menggunakan skala iklim organisasi sekolah dan burnout. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program sistem komputasi program SPSS versi 16.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara variabel iklim organisasi sekolah bersama-sama tidak ada hubungan yang signifikan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah terhadap burnout. Namun secara terpisah terdapat tiga dimensi prediktor yang memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan burnout dan yaitu: directive principal behavior, restrictive principal behavior, dan intimate teacher behavior. Sumbangan efektif ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut: dimensi directive principal behavior sebesar 12%, sumbangan efektif restrictive principal behavior sebesar 10%, dan sumbangan efektif intimate teacher behavior sebesar 19%. Tiga dimensi predictor yang lain tidak ada hubungan yang signifikan dengan burnout adalah supportive principal behavior, collegial teacher behavior dan disengaged teacher behavior. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua dimensi dalam iklim organisasi sekolah berkorelasi dengan burnout 
Peran Empowering Leadership Terhadap Efektivitas Kelompok Kerja Dalam Situasi Working From Home Hanifah Nur Arini; Siti Mulyani
Management Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 17 No 2 (2022): Managament Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic situation which began to endemic in 2020 in Indonesia changed various lines of life. The work system is no exception, which forms new work behaviors such as working from home. Managing work teams to remain effective in working from home conditions is a challenge for managers. The purpose of this study is to get an overview of the role of empowering leadership on the effectiveness of working groups in working from home situations by examining a number of literatures. The results of the study show that working from home has a positive or negative influence on the effectiveness of the work group. The positive effects of working from home include having their own work schedule autonomy, while the negative impacts are a decrease in work motivation, not achieving work-life balance and decreasing team performance productivity (difficulty in supervising work, completing work that takes longer and difficulties in coordinating). Leadership with empowering characteristics is able to promote a harmonious relationship pattern between leaders and subordinates to foster the empowerment of their subordinates' abilities to lead themselves and be responsible for their own actions. The characteristics of empowering leaders are able to help employees increase motivation and encourage the creation of effective team performance in working from home situations.
Kecerdasan Emosi dan Organizational citizenship behavior Pada Perawat Rumah Sakit Adelleatemia Adelleatemia; Siti Mulyani
Empathy : Jurnal Fakultas Psikologi Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No. 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/empathy.v5i2.25167

Abstract

Emotional Intelligence andan Organizational citizenship behavior On Hospital NursesThe research aims to find out the relation between emotional intelligence and organizational citizenship behavior. The subjects of this study were nurses at Private Hospital in Yogyakarta. Methods of data collection using quantitative methods. Data collection uses organizational citizenship behavior scale and emotional intelligence scale. The data analysis technique used is Pearson's product moment correlation with the help of the computer program SPSS version 17.00 for Window. Product moment correlation analysis resulted (r) of 0.659 with a significance level of 0.000 with p <0.001 which means that there is a very significant positive relationship between emotional intelligence and organizational citizenship behavior.  Based on the results of the study, it can be said that the correlation coefficient between emotional intelligence variables and organizational citizenship behavior indicates that the hypothesis can be accepted, where the higher the emotional intelligence, the higher the organizational citizenship behavior, and the lower the organizational intelligence, the lower the organizational citizenship behavior. Emotional intelligence contributes 32.15% to organizational citizenship behavior.