Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN EKONOMI PEKERJAAN RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN KERAJINAN PAYET DIKELULRAHAN SUMURBROTO KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG Lathifah, Anthin; Ernawati, Briliyan; Yuningrum, Heny
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 15 No. 1 Tahun 2015
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.331 KB) | DOI: 10.21580/dms.2015.151.735

Abstract

Pengabdian masyarakat dengan melakukan pemberdayaan ekonomi perempuan penting dilakukan, karena tuntutan keadaan seringkali menjadikan perempuan dari keluarga miskin hanya menjadi pekerja yang menghasilkan upah tidak maksimal sepertihalnya ibu-ibu pekerja rumah tangga di wilayah Kelurahan Sumurboto. Oleh karenanya pemberdayaan dengan pelatihan kreasi payeting dan memasak makanan ringan diharapkan akan meningkatkan keadaan ekonomi keluarga mereka. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metoda partisipatif dengan pendampingan dalam melakukan implemetasi pelatihan kreasi payeting dan memasak selama 7 kali pertemuan.Adapun hasil pelatihan yang telah dilakukan, diawali dengan penyadaran konsep peran, pengarahan dan pemberian materi manajemen pemberdayaan ekonomi keluarga, model-model payet, alat-alat yang dibutuhkan untuk melalukan kerajinan payeting, teknik mempola, teknik pemasangan payet, hingga praktek membuat payet di atas kerudung, di bajunya masing-masing yang broklat dan variasi lainnya sudah dilakukan. Di samping itu latihan memasak dilakukan juga agar para pekerja rumah tangga kreatif dalam menggunakan waktu mereka di rumah. Latihan memasah dilakukan dari bahan yang murah yaitu roti dari bahan dasar tahu, serta nughet dari bahan dasar tempe. Dengan pelatihan itu melahirkan perempuan pekerja home industri yang lebih kreatif.
Penguatan Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan bagi Calon Jamaah Haji Ernawati, Briliyan; Saifudin, Saifudin; Arafat, Mohammad Tajuddin
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.573 KB) | DOI: 10.21580/dms.2017.172.2426

Abstract

The enthusiasm of Indonesian society to fulfill the worship of hajj is the reason for the long queue of quota of pilgrimage. Therefore, strong commitment is needed for Hajj pilgrims in improving services to pilgrims Hajj. One form of service is the assistance in the form of guidance of pilgrims held by Hajj pilgrims in their respective areas. Hajj pilgrimage during this only focus on the hajj manasik only. In the history of Islam in Indonesia shows that Haj is one of the effective path in the process of disseminating knowledge and understanding of Islam to Indonesia. The method used in this activity is by using the Focus Group Discussion (FGD) method. The result of this activity is that pilgrims are in need of this kind of provision to fortify them from radical Islamic ideology especially those that lead to the movement to establish an Islamic caliphate. All elements must play an active role in counteracting this movement that is by strengthening the values of national insight for prospective pilgrims jama'ah. Hajj Guidance Group (KBIH) should be able to play a role in overcoming this problem. Antusias memasyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah hajimenjadi alasan panjangnya antrean kuota ibadah haji. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat bagi penyelenggara haji dalam meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji. Salah satu bentuk pelayanan tersebut adalah pendampingan dalam bentuk bimbingan manasik haji yang diselenggarkan oleh penyelenggara haji di daerah masing-masing. Pendampingan jamaah haji selama ini hanya fokus terhadap manasik haji saja. Dalam catatan sejarah Islam di Indonesia menunjukkan bahwa haji merupakan salah satu jalur yang efektif dalam proses penyebaran keilmuan dan paham Islam ke Indonesia.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Hasil dari kegiatan ini adalah bahwa calon jamaah haji sangat memerlukan pembekalan semacam ini untuk membentengi mereka dari ideologi islam radikal lebih-lebih yang mengarah pada gerakan mendirikan khilafah islamiyah. Semua elemen harus berperan aktif dalam menangkal gerakan ini yaitu dengan menguatkan nilai-nilai wawasan kebangsaan bagi calon  jama’ah haji. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) harus mampu berperan dalam mengatasi masalah ini.
PRESUMPTION OF INNOCENCE AGAINST CRIMINAL OFFENDERS IN THE POLICE: A CRITICAL STUDY Wulandari, Oktavia; Imron, Ali; Ernawati, Briliyan; Nurdin, Nazar
Walisongo Law Review (Walrev) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.411 KB) | DOI: 10.21580/walrev.2020.2.1.5506

Abstract

The purpose of this paper is to conduct a critical study of the application of the presumption of innocence to the perpetrators of criminal acts (suspects) investigated by the police. Implementation of the principle is important to study because the suspect must not be considered guilty before the criminal act is proven. A review of this case was carried out at the Kendal Police Department in mid-2019-2020. Writing texts are written with a normative-empirical approach. The non-doctrinal approach was chosen because it can clearly examine the application of the principle of presumption of innocence in more depth. Therefore, the author considers it necessary to carefully examine the application of these principles in the process of law enforcement at the police level. The results showed that the application of the principle of presumption of innocence in the Kendal Police Department was not optimal, because some of its applications were colored by threats and acts of violence. The suboptimal application of this principle is influenced by various factors, including the lack of legal knowledge of suspects and threats and acts of violence that are not reported. As we know the presumption of innocence is a fundamental principle in the criminal justice system, where a person must be positioned innocent before his guilt is proven in an honest and open trial.