Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Insidensi Infeksi Bayi Baru Lahir Berdasarkan Lama Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Ernawati, Rika; Udiyanto, Hermawan; Wicaksono, Bagus
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 3 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background: The incidence of Premature Rupture of Membranes (PROM) approaches 10% of all delivered which one of the most pregnancy complications. During the latency period of PROM, the bacterias raise inflammation in the vagina, move up in the fetal membranes, umbilical cord, and placenta. Fetal infection caused by aspiration of infected amniotic fluid may lead neonatus stillbirth, preterm delivery, or neonatal sepsis. This study conducted to prove the differences of the incidence in neonatal infection based on the latent period of PROM at Dr. Moewardi Surakarta Hospital. Methods: An observational analytic study with cross sectional method conducted to mother criteria which were term gestation, aged around 20-35 years old, spontaneous vaginal delivery, give birth an infant with a birth weight ≥ 2500 grams. The independent variable was a latent period of PROM while the dependent variable was a neonatal infection. The subjects were divided into two groups: PROM < 24 hours and PROM ≥ 24 hours. Further, their neonatal were observed the results of blood culture, leukocyte, neutrophil, thrombocyte, and temperature through medical records. The variable was analyzed by Chi Square test. Results: The subjects were 64 samples in two groups, each consisted of 32 samples. The result of the test stated that the p -value was 0.040 (p < 0.05) with RR = 3.400, thus it could be conclude that there was a statistically significant difference in the incidence of neonatal infection based on the latent period of PROM, where the neonatal at PROM ≥ 24 hours had opportunity 3.4 times more than the risk of infection of the PROM  < 24 hours. Conclusion: There was a statistically significant difference in the incidence of neonatal infection based on the latent period of PROM at Dr. Moewardi Surakarta Hospital. Keywords: Premature Rupture of Membranes, Neonatal infection, Blood culture 
STUDI SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH TIMBUNAN LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA Ernawati, Rika
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscentia Vol 1 No 1 Agustus 2008
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.003 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v1i1.383

Abstract

Coal mining activities must be followed by reclamation effort. If it was not done, environmental degradation would have occurred such as soil quality changes, not only physically but also chemically. Reclamation conducted by re-vegetation on abandoned mined area (mined out). This research aim is to study chemical soil properties on waste disposal of mined out at PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), South Sumatera. The method of the researches were survey and laboratory analysis. Sampling method use the Purposive Sampling based on age of land. Chemical soil properties were analyzed is Cation Exchange Capacity (CEC), Organic Matter (OM), Base Saturation (BS), available phosphor, nitrogen and available potassium. The result of this research showed that CEC have low to high class (10,98-38,57me/100g) , BS in East of Pit 3 is very high class (97,44-99,80%), whereas West of Pit 3 and North of Pit 1 is very low to low class (8,15-20,16%). OM is very low to low class (0,57-3,45%). Available phosphor is moderate to very high class (20,31-43,67ppm). Nitrogen is very low to low class 0,01-0,12%). Available potassium generally is very high class (66,16-169,12 ppm). Analyze result that prosperity degree based on chemical soil properties namely CEC, BS, OM and phosphor at re-search area have prosperity status is very low to very high.
Analisis Terjadinya Swabakar serta Penananganan Swabakar di Temporary Stockpile Pit 1 C TE-5900 HS Area Banko Barat di PT. Bukit Asam Tanjung Enim Andrawina, Andrawina; Ernawati, Rika
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.726 KB)

Abstract

PT. Bukit Asam di Tanjung Enim merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batubara.Untuk memenuhi kebutuhan para konsumen, batubara yang diproduksi harus sesuai dengan permintaan maupun prasyarat yang diinginkan konsumen. Meningkatnya permintaan batubara untuk industri menyebabkan produsen batubara terus menerus meningkatkan produksinya. Batubara yang dihasilkan dari front pada umumnya tidak langsung dikirim ke konsumen sehingga batubara tersebut harus ditumpuk sementara ditempat penumpukan yang disebut dengan istilah stockpile. Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan dalam penumpukan batubara pada stockpile adalah swabakar.Penelitian berlokasi di temporary stockpile pit 1 C area Banko Barat. Pengukuran data di lapangan dilakukan untuk mendapatkan dimensi dan untuk mengetahui keadaan di sekitar area temporary stockpile. Pengukuran ini meliputi ketingian stockpile, panjang dan lebar timbunan, dan dimensi saluran terbuka dari stockpile. Monitoring temperatur dilakukan untuk mengetahui perubahan suhu yang terjadi di stockpile. Dari hasil kajian di lapangan didapatkan desain temporary stockpile pit 1 C memiliki, luas dimensi lantai bawah 11.840 m2, tinggi timbunan 23 meter dan sudut timbunan pada temporary stockpile adalah 68,11o. Pemadatan batubara pada stockpile ini tidak dilakukan secara berkesinambungan. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya swabakar pada temporary stockpile.
EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA PENAMBANGAN NIKEL DI BLOK B PT. PARAMITHA PERSADA TAMA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Ladianto, Hadi Zulkarnain; Ernawati, Rika
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.748 KB)

Abstract

Kegiatan penambangan adalah suatu pekerjaan yang dilakukan baik secara sederhana maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian yang berharga. Dalam proses penambangan, peralatan mekanis merupakan faktor yang sangat penting dalam menjamin keberlangsungan produksi. Penentuan jumlah alat yang tepat serta efisiensi waktu kerja dibutuhkan guna memaksimalkan produktivitas dalam mencapai target produksi. Makalah ini bertujuan untuk menghitung efisiensi kerja, produktivitas alat, serta keserasian alat mekanis pada pengupasan overburden di PT. Paramitha Persada Tama. Data primer yang diambil berupa data cycle time alat muat dan alat angkut, data fill factor serta waktu kerja efektif masing-masing alat tersebut. Target prosuksi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 48.823,53 bcm/bulan. Sedangkan hasil yang didapatkan bahwa dalam pengupasan overburden, produktivitas alat muat dengan efisiensi kerja sebesar 67% adalah 60.849 Bcm/bulan dan untuk alat angkut dengan efisiensi kerja sebesar 77% adalah 31.037,32 Bcm/bulan. Adapun keserasian alat yaitu sebesar 0,44 dimana terdapat waktu tunggu bagi alat muat sebesar 3,1 menit. Produktivitas alat angkut tidak mencapai target produksi yang diinginkan perusahaan, hal ini karena kurangnya jumlah alat angkut dan terdapat waktu hambatan yang dilakukan oleh operator sehingga perlu dilakukan penambahan 1 unit alat angkut dan penertiban jam kerja sehingga dapat mencapai target produksi. Setelah dilakukan pengurangan hambatan yang tidak perlu dan penambahan alat angkut yang sama sebanyak 1 unit maka efisiensi kerja alat angkut meningkat menjadi 82% dan produktivitas menjadi 49.327,17 Bcm/bulan. Sedangkan keserasian alat setelah penambahan unit alat angkut menjadi 0,66 dengan waktu tunggu bagi alat muat selama 2 menit.Mining activity is a work that is carried out both simply and mechanically which includes the excavation, loading and transportation of valuable minerals. In the mining process, mechanical equipment is a very important factor in ensuring the sustainability of production. Determination of the right number of tools and efficiency of working time is needed to maximize productivity in achieving production targets. This paper aims to calculate work efficiency, tool productivity, and compatibility of mechanical equipment in overburden removal at PT. Paramitha Persada Tama. Primary data taken in the form of cycle time on loading equipment and conveyance equipment, fill factor data and effective working time of each tool. The production target set by the company is 48,823.53 bcm / month. While the results obtained that in overburden stripping, productivity of loading equipment with work efficiency of 67% is 60,849 Bcm / month and for hauling equipment with work efficiency of 77% is 31,037.32 Bcm / month. The compatibility of the equipment is 0.44 where there is a waiting time for the loading equipment to be 3.1 minutes. The productivity of the hauling equipment does not reach the desired production target of the company, this is due to the lack of the number of hauling equipment and there are time constraints carried out by the operator so it is necessary to add 1 unit of hauling equipment and control work hours so as to achieve the production target. After reducing the unnecessary obstacles and adding the same conveyance by 1 unit, the working efficiency of the conveyance increased to 82% and productivity became 49,327.17 Bcm / month. While the compatibility of the equipment after the addition of the transport unit becomes 0.66 with a waiting time for the loading equipment for 2 minutes
KAJIAN KUALITAS AIR PADA TAMBANG TEMBAGA-EMAS PORFIRI Virginia, Nindi; Bargawa, Waterman Sulistyana; Ernawati, Rika
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.175 KB)

Abstract

Metode tambang terbuka pada tambang tembaga-emas porfiri memiliki dampak negatif yaitu timbulnya air asam tambang. Air pencemaran ini mengakibatkan menurunnya kualitas air permukaan dan air tanah. Permasalahan muncul pada aliran sungai yang berada di hulu dan hilir tambang tembaga-emas porfiri yang mengindikasikan terjadinya pencemaran oleh air asam tambang. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi terjadinya pencemaran air tambang, mengevaluasi kualitas sungai di area penelitian, mengevaluasi hasil laboratorium berdasarkan parameter temperatur, pH, DHL, DO, turbidity, SO4 dan Cu). Metode pengambilan sampel menggunakan metode grab sampling yaitu mengambil sampel dengan menggunakan botol sampel yang sudah disiapkan dan pengambilan sampel harus sesuai Standard Operasional Procedure (SOP) yang berlaku. Data yang diperlukan antara lain: Data hasil pengukuran lapangan (pH, Temperatur, DHL, DO, turbidity), Data hasil pengukuran Laboratorium (TSS, TDS, COD, BOD, dissolved metal, konsentrasi sulfat). Pengambilan sampel dilakukan 3 kali pengambilan untuk perlakuan. Selanjutnya dilakukan analisis dengan mengklasifikasi data diperoleh dari pengukuran lapangan dan pengujian laboratorium. Pada pemantauan kualitas air asam tambang di sungai mendapatkan hasil pengukuran pH berkisar 7-8 dan SO4 yang sangat rendah. Penelitian ini dilakukan pada tambang tembaga-emas PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan air tambang tidak mencemari sungai yang berada pada daerah penelitian berdasarkan data parameter temperatur, pH, DHL, DO, turbidity, kadar SO4 dan Cu.
KAJIAN TINGKAT KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PENAMBANGAN MATERIAL LEMPUNG DI DESA SIDOREJO, KECAMATAN GODEAN, KABUPATEN SLEMAN, DIY A. Belo, Delia Ximenes; Ernawati, Rika; Cahyadi, Tedy Agung; Marques, Divina Maria
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.411 KB)

Abstract

Kegiatan penambangan material lempung di Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman DIY merupakan pertambangan  rakyat yang dilakukan secara tradisional. Kegiatan penambangan dapat menimbulkan dampak positif yaitu mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dan dampak negatif yaitu menimbulkan perubahan bentuk lahan dan penurunan kualitas tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan lahan dan parameter-parameter yang paling berpengaruh terjadinya kerusakan lahan akibat penambangan material lempung dan memberikan arahan pengelolaan sesuai pada lahan yang mengalami kerusakan lahan. Metode penelitian yang digunakan ialah metode survey, pemetaan, analisis deskriptif dan pengharkatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerusakan lahan meliputi tingkat sedang dan tinggi. Tingkat kerusakan sedang mencakup luas lahan sebesar 3,39 Ha. Zona ini dipengaruhi oleh faktor- faktor yang meliputi kedalaman lubang galian, kondisi jalan dan pengangkutan bahan galian. Kerusakan lahan pada tingkat tinggi mencakup luas lahan sebesar 4,36 Ha. Zona ini dipengaruhi oleh faktor- faktor yang meliputi tinggi dinding galian, kemiringan tebing galian, relief dasar galian dan erosi. Akibat dari kegiatan penambangan adalah terjadinya perubahan topografi dan terjadi degradasi tanah. Arahan pengelolaan disesuaikan dengan kondisi lahan yang mengalami kerusakan lahan.   Clay material mining activities in Sidorejo Village, Godean sub district, Sleman,DIY. Special Region is a local mining activity that is done traditionally. Mining activities can give a positive impact such as profit for the society and negative impact that cause changes in landform and soil degradation. The purpose of this study is to determine the level of land degradation, to evaluate the parameters that lead to land damage caused by clay mining, and to provide guidance towards appropriate management of land degraded. The methods used in this research are survey method, mapping method, descriptive analysis method and scoring method. The results of this research show that the level of land degradation is at a medium level with area of 3.87 ha. This zone is influenced by factors that including depth of pits, road conditions and the transportation of mining materials. In addition, land degradation with a high level of degradation covered area of 4.36 ha. This zone is influenced by factors of height of excavation wall, excavation slope, relief of excavation base and soil erosion. As a result, the mining activity cause changes in topography and soil degradation. The directive for appropriate management proposed is based on the condition of the land that has been degraded. 
STUDI SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH TIMBUNAN LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA Ernawati, Rika
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscentia Vol 1 No 1 Agustus 2008
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/technoscientia.v1i1.383

Abstract

Coal mining activities must be followed by reclamation effort. If it was not done, environmental degradation would have occurred such as soil quality changes, not only physically but also chemically. Reclamation conducted by re-vegetation on abandoned mined area (mined out). This research aim is to study chemical soil properties on waste disposal of mined out at PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), South Sumatera. The method of the researches were survey and laboratory analysis. Sampling method use the Purposive Sampling based on age of land. Chemical soil properties were analyzed is Cation Exchange Capacity (CEC), Organic Matter (OM), Base Saturation (BS), available phosphor, nitrogen and available potassium. The result of this research showed that CEC have low to high class (10,98-38,57me/100g) , BS in East of Pit 3 is very high class (97,44-99,80%), whereas West of Pit 3 and North of Pit 1 is very low to low class (8,15-20,16%). OM is very low to low class (0,57-3,45%). Available phosphor is moderate to very high class (20,31-43,67ppm). Nitrogen is very low to low class 0,01-0,12%). Available potassium generally is very high class (66,16-169,12 ppm). Analyze result that prosperity degree based on chemical soil properties namely CEC, BS, OM and phosphor at re-search area have prosperity status is very low to very high.
DAMPAK PENCEMARAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR DAN STRATEGI UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN LOGAM BERAT Tony, Cein Penias; Ernawati, Rika; Nursanto, Edy
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1967

Abstract

Aktivitas pertambangan akan memberikan limbah bagi lingkungan. Limbah tersebut berupa logam berat yang mudah terakumulasi dengan air. Logam berat dalam air sangat penting bagi organisme hidup tetapi jika konsentrasi di luar batas yang direkomendasikan oleh berbagai organisasi nasional dan internasional dapat menyebabkan gangguan fisiologis. Kelebihan ini di lingkungan air terjadi, melalui berbagai proses dan jalur, oleh sumber alami dan antropogenik. Akumulasi logam-logam ini dalam organisme hidup dapat menjadi racun dan karsinogenik karena sifatnya yang tidak dapat terurai secara hayati. Untuk tujuan ini air, manajemen kualitas dan penilaian dalam logam berat adalah sangat penting. Status kualitas air secara keseluruhan dan identifikasi sumber asal logam berat diperlukan untuk pengelolaan kualitas air. Indeks polusi logam berat (HPI) dan Analisis faktor (FA) adalah pendekatan yang paling nyaman dan efektif untuk menilai status kualitas air dan mengidentifikasi sumber polutan. Makalah ini mengulas tentang sumber, dampak terhadap kesehatan manusia dan teknik penilaian pencemaran logam berat di lingkungan perairan serta. teknik pengolahan air limbah untuk menghilangkan logam berat tersebut
MENENTUKAN KUALITA AIR TANAH DENGAN MEMBANDINGKAN NILAI CHLORIDE BICARBONAT RATIO PADA DAERAH PESISIR PANTAI PENAMBANGAN PASIR BESI Khanifa, Arrina; SB, Waterman; Cahyadi, Tedy Agung; Nurkhamim, Nurkhamim; Ernawati, Rika
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1978

Abstract

Air tanah mempunyai tekanan piezometric yang tinggi dari permukaan air laut, sehingga desakan air laut untuk masuk kedalam air tanah dapat dinetralisir maka yang terjadi keseimbangan diantara air tanah dan air laut.  Hal tersebut yang tidak mengakibatkan intrusi air laut pada daerah pesisir pantai. Jika intrusi air laut sudah mendesak atau masuk kedalam sumur yang akan terjadi sumur tersebut tidak dapat lagi digunakan sebagai keperluan seharihari Air tanah pada kondisi alami mengalir menuju kelautan secara terus menerus. Berat jenis air tanah lebih rendah dibandingkan dengan berat jenis air laut sehingga air laut bisa mendesak atau masuk ke dalam air tanah Intrusi air laut ini akan berakibat terhadap permasalahan pemanfaatan air bawah tanah di daerah pesisir pantai karena bisa merubah kualitas air tanah pada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas air tanah pada daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu menggunakan Chlorida bicarbonat ratio dengan mengambil contoh air pada sumur warga. Hasil yang didapatkan yaitu bahwasannya pada daerah penelitian terdeteksi adanya 3 sumur yang tercemar air laut, masing-masing didapatkan nilai 2,519 pada sampel 1 yang artinya pada daerah tersebut adanya pengaruh air laut sedikit, untuk sungai 1 didapatkan hasil dengan nilai 3,76 yang artinya di daerah tersebut adanya air laut sedang, dan untuk sampel 9 didapatkan hasil dengan nilai 11,88 yang artinya pada daerah tersebut terpengaruh air laut agak tinggi
Penentuan Debit Air Limpasan dan Luas Kompartemen pada Rencana Desain Wetland Bukit Ragas Tri Aditya, Muhammad; Sulistyana Bargawa , Waterman; Agung Cahyadi , Tedy; Ernawati, Rika; Nursanto, Edy
Jurnal Sosial dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jurnalsostech.v1i2.11

Abstract

Pada danau bekas tambang feldspar dipenuhi oleh air limpasan yangberpotensi mencemari lingkungan. Selama masa pascatambangdiperlukan pengelolaan kualitas air. Salah satu cara pengelolaan kualitasair yaitu remediasi pasif dengan menggunakan sistem wetland. Salahsatu aspek yang penting dalam desain wetland adalah aspek hidrologi.Air pada permukaan pada tambang terbuka bersumber dari air hujan.Wetland merupakan suatu fasilitas pengelolaan air buatan yang dangkaldengan menggunakan tanaman air. Prinsip wetland ialah menghilangkanpolutan dengan mempertimbangkan kondisi hidrologi setempat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya debit air limpasanyang menuju desain wetland, serta untuk mengetahui luasan minimumkompartemen dari rencana desain wetland. Dalam penelitian inimenggunakan metode pengumpulan data, kemudian peneliti melakukananalisis intensitas curah hujan, luas daerah tangkapan hujan, kondisidanau bekas tambang, arah aliran air limpasan, analisis debit airlimpasan, dan analisis dimensi danau bekas tambang. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa debit air limpasan hasil perhitungan sebesar 0,35m³/detik dan luas minimum kompartemen desain wetland hasilperhitungan yaitu sebesar 137 m2tiap kompartemen.