Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Motilitas dan Abnormalitas Spermatozoa Ayam Kampung yang Diberi Suplementasi Ekstrak Kulit Buah Naga Dhian Ramadhanty; Angga Nugraha; Nurul Purnomo; Armayani M
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i1.703

Abstract

This study aimed to determine the effect of dragon fruit peel extract on the motility and abnormalities of native chicken spermatozoa. The study was arranged experimentally using a completely randomized design consisting of 4 treatments and 3 replications. Before treatment, 12 native chicken were randomly divided into groups and adapted for 10 days with commercial feed and drinking water. The treatments were given orally for 8 weeks and consisted of P0 (control), P1 (1 ml dragon fruit peel extract), P2 (3 ml dragon fruit peel extract), and P3 (5 ml dragon fruit peel extract). Cement storage is carried out by the sequencing method. The quality of the collected sperm is tested in the laboratory. The parameters measured were microscopic sperm quality, namely sperm motility, and abnormalities. The results showed that dragon fruit peel extract had a significant effect on spermatozoa motility by increasing the percentage of motility but had no effect on spermatozoa abnormalities. Provision supplement of 5 ml dragon fruit peel extract gave the best results in increasing spermatozoa motility in native chickens.
Peranan lembaga kemasyarakatan usaha peternak sapi di masa pandemi covid-19 di Desa Abbokongan Kecamatan Kulo Kabupaten Sidenreng Rappang Angga Nugraha; Dhian Ramadhanty
Jurnal Sains Peternakan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v9i2.6015

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat peranan suatu lembaga kemasyarakatan dalam suatu usaha peternak sapi potong. Penelitian dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2021 pada kelompok ternak Berkah Bersama dengan total responden 12 anggota kelompok ternak dengan mengambil seluruh jumlah populasi peternak yang berada dalam kelompok ternak Berkah Bersama. Data dianalisis dengan menggunakan data deskriptif untuk menggambarkan karakteristik peternak dan peranan lembaga kemasyarakatan usaha peternakan sapi potong.Hasil penelitian menjelaskan bahwa Lembaga kemasyarakatan sangat berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan usaha peternakan, kelebihan dari lembaga ekonomi dalam pengembangan usaha peternakan adalah adanya kejelasan dalam pengambilan modal usaha dan memberi pedoman bagi peternak untuk memebentuk kelompok tani, dan berperan sebagai sistem pengendalian sosial, sedangkan kekurangannya yaitu, jumlahnya relative sedikit dan jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga.Peran lembaga masyarakat didesa yaitu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia yang pada dasarnya berfungsi untuk memberikan pedoman pada kelompok tani, bagaimana yang mereka harus bertingkah laku atau bersikap didalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut tentang cara/teknik bertani ternak yang baik, menjaga keutuhan masyarakat dan berbagai sistem pengawasan masyarakat.
REPRODUCTIVE EFFICIENCY OF DAIRY COWS WITH REPEAT BREEDING Dhian Ramadhanty
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 1 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v1i1.343

Abstract

Salah satu gangguan reproduksi yang banyak terjadi di Peternakan sapi perah, yaitu kawin berulang (Repeat Breeding). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efisiensi reproduksi induk sapi perah yang mengalami kawin berulang. Penelitian ini dilakukan secara survei dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan, melihat recording dan wawancara langsung dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia, sedangkan data sekunder diperoleh dari petugas inseminator di Dusun Panette Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ternak normal rata-rata calving interval adalah 13 bulan sedangkan pada ternak yang mengalami kawin berulang rata-rata calving interval adalah 24 bulan. Sapi perah dengan calving interval yang panjang menunjukkan bahwa sapi perah tersebut mempunyai efisiensi reproduksi yang rendah. Sebaliknya, sapi perah betina dengan calving interval yang pendek menunjukkan bahwa sapi perah tersebut memiliki efisiensi reproduksi yang tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah efisiensi reproduksi ternak yang mengalami kawin berulang jika dilihat dari calving interval yaitu lebih panjang dibandingkan dengan ternak dengan kondisi normal. Sapi perah dengan calving interval yang panjang menunjukkan bahwa sapi perah tersebut mempunyai efisiensi reproduksi yang rendah.