Claim Missing Document
Check
Articles

KERAGAMAN SERANGGA PENGUNJUNG BUNGA PADA LIMA JENIS TANAMAN BUAH DI JAWA TIMUR Erniwati Erniwati; Sih Kahono
ZOO INDONESIA Vol 20, No 1 (2011): Juli 2011
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v20i1.2464

Abstract

Abstrak
Potensi dan Pemanfaatan Serangga Penyerbuk untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit di Perkebunan Kelapa Sawit Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timu Sih Kahono; Pungki Lupiyanindyah; Erniwati Erniwati; Hari Nugroho
ZOO INDONESIA Vol 21, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v21i2.346

Abstract

Bunga kelapa sawit bersifat monoceus. Penyerbukannya dapat terjadi oleh bantuan serangga penyerbuk. Kumbang Elaeidobius kamerunicus adalah penyerbuk spesialis, yang bersama dengan jenis-jenis serangga lain melakukan penyerbukan kelapa sawit. Pengelolaan penyerbukan kelapa sawit di setiap perkebunan berbeda karena serangga penyerbuknya pun berbeda sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing. Tidak ada publikasi tentang serangga penyerbuk lokal pada kelapa sawit di Indonesia selain oleh kumbang E. kamerunicus. Pada penelitian ini ditemukan serangga penyerbuk kelapa sawit lainnya, disamping E. kamerunicus, yaitu enam jenis lebah yang terdiri dari Apis florea, A. cerana, A. koschevnicovi, Trigona laeviceps, T. melina, dan T. itama yang mengunjungi bunga jantan anthesis dan betina receptive. Berdasarkan analisa ukuran dan perilaku kunjungan pada bunga betina disimpulkan bahwa hanya tiga jenis A. florea, Trigona laeviceps, dan T. melina yang mempunyai potensi tinggi sebagai penyerbuk bunga kelapa sawit pada bagian permukaan bunga. Sedangkan kumbang E. kamerunicus lebih berperan sebagai penyerbuk bagian dalam dari perbungaan. Populasi kumbang E. kamerunicus per hektar relatif rendah yang menyebabkan sebanyak 35,1% buah kelapa sawit yang tidak berkembang. Pemanfaatan kumbang E. kamerunicus untuk penyerbukan buatan telah dilakukan oleh petani kelapa sawit, namun dilakukan dengan cara yang menimbulkan banyak kematian pada kumbang muda.
ANALYSIS OF JURIDIS HOUSEHOLD CONTRACT HOUSE RENT (RUSUNAWA) IN ACCELERATION OF HOUSING SUPPLY FOR LOW-INCOME COMMUNITY Erniwati Erniwati; Martin Roestamy
JURNAL ILMIAH LIVING LAW Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Living Law
Publisher : Magister Hukum Sekolah Pascasarjana Unida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.249 KB) | DOI: 10.30997/jill.v9i1.1020

Abstract

Identification of this research are: 1) How is the implementation of rental contract agreement of simple rental apartment (Rusunawa) in accelerating the provision of housing for Low-Income Society? 2) What is the effect of contract rent lease agreement for a simple rental apartment (Rusunawa) in accelerating the provision of housing for Low-Income Communities that is transferred to a third party ?. The research method used in this research is the normative juridical approach. The results of this research are: 1) Implementation of flats rental management conducted by the Provincial Government of DKI Jakarta, the lease agreement in the apartment unit starts with if there are prospective tenants who want to rent so he can apply as a prospective apartment dweller to the manager 2) The legal consequences of the lease agreement transferred to a third party for a simple rental apartment (Rusunawa), made by the provincial UPT Rusunawa have rights and obligations, as for the rights of the parties contained in the article in the lease agreement hire which has been determined by UPT Rusunawa, based on agreement made by UPT Rusunawa.Keywords: Lease contract, Rusunawa, Low Income Society
Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Nias Di Kota Padang Tahun 1998-2019 Siska Stella Monceria Waruwu; Erniwati Erniwati
Jurnal Kronologi Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.564 KB) | DOI: 10.24036/jk.v3i3.200

Abstract

The purpose of this research is to see the implementation of the traditional wedding ceremony of the Nias community in Padang City in the midst of the Minangkabau tribe in 1998-2019 and to find out the reasons why there has been a change in the traditional wedding ceremony instruments of the Nias community in Padang City 1998-2019. This study used descriptive qualitative method. Collecting data using interviews, observation, and documentation in order to get accurate results. Data analysis was carried out by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The data validity technique used triangulation technique. Based on the results of research conducted on the Nias community in Padang City to be precise in Pondok Village, it was concluded that there was a ceremony left by the Nias community because it was no longer in accordance with the present era and no one could master these procedures, for example there was a death ceremony, there was a molaya or surround the deceased while uttering words of consolation, wailing, ose ose and aju aju, there are things that have not been lost but are rarely held because of the large costs of planning ceremonies such as molau hoasa, private title-enforcing parties, inauguration of traditional shoots because there are no more chiefs and shoot adat, which has the acknowledgment of the head of the customary village in each area of the resident's residence, the cost of jujuran is quite large, of course it has an impact on each individual (can / cannot afford), still uses alcoholic drinks, even though the levels used now are very low, and have even been replaced with fanta drinks and the like, there looks ge nets in the younger generation who are interested in the customs of Nias then each ceremony is determined by those who have a desire. They think that traditional ceremonies are difficult and complicated and require a lot of money, even though it is not the case, and the presence of young men who are married to other ethnicities has resulted in the loss of the man's tribe to his children and the woman who marries another ethnicity where the man and the woman are married. cannot give the tribe to his children. Keywords: Traditional Ceremony, Marriage, Nias
Pondok Pesantren Thawalib Padang Tahun 1998-2020 siti raudatun niswah; Erniwati Erniwati
Jurnal Kronologi Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.542 KB) | DOI: 10.24036/jk.v3i3.209

Abstract

Abstract This article is a historical study that discusses the Thawalib Padang Islamic Boarding School in 1998-2020 the purpose of this article is to describe the development of the Thawalib Padang Islamic boarding school in 1998-2020 which is a private school that has experienced several displacements so that the educational process carried out in Islamic schools experienced a very slow process This article uses historical sources, from the process of source documents obtained from Thawalib Padang, interview with the chairman of the thawalib Padang Islamic boarding school, management of students and society. The results of this article explain that the Thawalib Padang Islamic Boarding Scholl was founded by the Thawalib in 1998 because this year the Islamic Boarding School experienced problems on land which resulted in the contstruction of the Islamic Boarding School being slow to build and the teaching and learning process was delayed. In 2000 this Islamic boarding school began to experience development due to the education process that had been running smoothly and adequate educational facilities and developed teacher performance so that it was able to increase students’ learning motivation, thus producing students who excel, such as getting a national level MTQ champion in the city Padang. Keywords: Thawalib, Boarding School, and Development Abstrak Artikel ini merupakan kajian sejarah yang membahas tentang Pondok Pesantren Thawalib Padang tahun 1998-2020. Tujuan artikel ini untuk mendeskripsikan perkembangan pondok pesantren Thawalib Padang tahun 1998-2020 yang merupakan sekolah swasta yang pernah mengalami beberapa kali perpindahan tempat sehingga proses pendidikan yang dilakukan di pondok pesantren mengalami proses yang sangat lambat. Artikel ini menggunakan sumber melalui metode sejarah, dari proses dokumen sumber yang didapatkan dari arsip pesantren Thawalib Padang, wawancara dengan ketua yayasan pondok pesantren Thawalib Padang, pengelolaan peserta didik dan masyarakat. Hasil dari artikel ini menjelaskan bahwa pondok pesantren Thawalib Padang didirikan oleh pihak yayasan pesantren Thawalib pada tahun 1998 karena di tahun ini pondok pesantren mengalami permasalahan sengketa tanah yang mengakibatkan bangunan pondok pesantren lambat dibangun sehingga proses kegiatan belajar-mengajar tertunda. Tahun 2000 pondok pesantren ini mulai mengalami perkembangan dikarenakan proses pendidikan yang sudah berjalan lancar serta fasilitas pendidikan yang sudah memadai dan mengembangkan kinerja guru sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang berprestasi seperti salah mendapatkan juara MTQ Tingkat Nasional di Kota Padang. Kata Kunci: Thawalib, Pesantren, dan Perkembangan
Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau 2013-2020 Yoga Pratama; Erniwati Erniwati
Jurnal Kronologi Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.468 KB) | DOI: 10.24036/jk.v3i3.216

Abstract

Abstract This article is a historical study of the Perkampungan Minangkabau Islamic Boarding School 2013-2020. The study, in particular, aims at describing the development of the Perkampungan Minangkabau Islamic Boarding School. This article uses the historical method of the process by using source documents belonging to the Minangkabau Islamic Boarding School such as the deed of establishment, the curriculum as well as interviews with the founders, teachers and staff of the Minangkabau Village Islamic Boarding School and also with the community around the Perkampungan Minangkabau Islamic Boarding School. The findings of the research shows this study indicate that the Perkampungan Minangkabau Islamic Boarding School was founded by the Shine Al Falah Foundation in 2013 due to problems with the development of the Dhuafa Nusantara Islamic Boarding School managed by the Bakti Nusantara Isafat Foundation. Development of Perkampungan Minangkabau Islamic Boarding School can be seen from 2 phases with the change of location of the Perkampungan Minangkabau Dhuafa Islamic Boarding School. The students originally came from the Al Falah Orphanage and increased from outside the orphanage. The financing of Islamic boarding schools relies on donor assistance and is managed by the amil zakat institution assisted by the Shine Al Falah Foundation. Keyword: Islamic Boarding School, Dhuafa, Deveploment Abstrak Artikel ini merupakan kajian sejarah mengenai Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau dari tahun 2013-2020. Tujuan dari artikel untuk mendeskripsikan perkembangan Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau tahun 2013-2020. Artikel ini menggunakan metode sejarah dari proses dengan menggunakan sumber dokumen-dokumen milik Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau seperti akta pendirian, jumlah santri, kurikulum serta wawancara dengan pendiri, guru dan staff Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau dan juga dengan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau. Hasil dari artikel ini menunjukan bahwa Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau didirikan oleh Yayasan Shine Al Falah pada tahun 2013 karena adanya permasalahan pengembangan Pondok Pesantren Nusantara yang di kelola Yayasan Bakti Nusantara Isafat. Perkembangan dari Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau bisa dilihat dari 2 fase dengan perpindahan lokasi Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau. Santri Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau awalnya berasal dari panti Panti Asuhan Al Falah dan bertambah dari luar panti asuhan. Dalam pembiayaan pondok pesantren mengandalkan bantuan donatur dan dikelola oleh lembaga amil zakat binaan Yayasan Shine Al Falah. Kata Kunci: Pondok Pesantren, Dhuafa, Perkembangan
Eksistensi CV. Satampang Baniah Di Kota Padang Tahun 1985-2020 Willa Desislawaty; Erniwati Erniwati
Jurnal Kronologi Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.101 KB) | DOI: 10.24036/jk.v4i1.348

Abstract

Abstract This article discusses the development of the Satampang Baniah art studio to become CV Satampang Baniah in Padang City in 1985-2020. The problem raised is how the development of the Satampang Baniah studio to become CV Satampang Baniah in Padang City in 1985-2020. The purpose of this study is to explain the development of the Satampang Baniah studio to become CV Satampang Baniah in Padang City in 1985-2020. This study uses historical research methods with sereval stages, the first stage is heuristic seeking and gathering information, the second stege is source criticism, the third stage is interpretation and analysis, and the last stage is historiography. The results showed that the Satampang Baniah studio was founded by Sulastri Andras studio on August 17, 1985 which at time was under the auspices of the Padang SMKI school. In 2005 Sulastri Andras created a legal entity for Satampang Baniah studio so that in 2005 Satampang Baniah studio became CV Satampang Baniah and Sulastri Andras gave the leadership of the studio to her son Marya Danche. This studio from 1985-2020 experienced development in aspects of dance movements, the clothes used, and the number of members of the studio. The performances that initially only filled the arts at the school level and then filled the events at weddings developed into wedding organizer and event organizer, and participated in international art events. The apprearance of the West Sumatra level, nationally, and participated in international art events. The appearance of the studio that always develops according to the times and often wins Minangkabau art competitions, because CV Satampang Baniah is always consistent in presenting Minangkabau arts. The activities of the studio that are increasingly crowded and the various activities that are followed have caused this studio to be able to provide job opportunities to its members with the number of studio members increasing from 25 people in 1985 to 85 people in 2020. Keywords: Development, Art Studio, Art
Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban Pada Jaringan Listrik Wilayah Sulselbar Setelah Penambahan PLTU Punagaya Marhatang Marhatang; Makmur Saini; Muhammad Ikram Fauzan; Erniwati Erniwati
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 18, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1648.521 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v18i1.2247

Abstract

Kebutuhan listrik semakin hari semakin meningkat baik itu pada sektor perumahan maupun sektor perindustrian. Seiring dengan pertumbuhan beban maka penambahan pembangkit juga diperlukan. Pada jaringan listrik wilayah Sulselrabar, telah diadakan penambahan sejumlah pembangkit dan salahsatunya adalah PLTU Punagaya Jeneponto yang berkapasitas 2x100 MW. Penambahan pembangkit ini menyebabkan kestabilan pada sistem bisa berubah, sehingga dibutuhkan studi kestabilan transien untuk mengetahui kestabilan sistem pada jaringan Sulselrabar saat terjadi gangguan.Pengambilan data berupa spesifikasi generator, transformator, jaringan transmisi dan beban yang ada pada Unit Pengaturan Beban PT. PLN Wilayah Sulselrabar. Pada penelitian ini dilakukan simulasi kestabilan transien menggunakan software ETAP 12.6  dengan memberikan gangguan  pada sistem berupa generator lepas dan hubung singkat. Selanjutnya jika sistem mengalami ketidakstabilan akan dilakukan mekanisme pelepasan beban. Berdasarkan hasil simulasi, menunjukkan bahwa pada kasus lepasnya generator unit 2 Barru, sistem masih dapat mempertahankan kestabilannya. Namun pada kasus lepasnya PLTU BE, rata-rata penurunan tegangan mencapai 9,34% dan menyebabkan karakteristik sistem sudah tidak dapat berada pada range yang diizinkan sehingga dibutuhkan pelepasan beban sebesar 56,213 MVA. Pada kasus hubung singkat, sistem masih dapat mempertahankan kestabilannya meskipun rata-rata penurunan tegangan sesaat pada saat terjadi gangguan mencapai 68,97%. 
POLA NAMA ETNIS TIONGHOA PADANG PADA MASA ORDE BARU Bayu Alhadad Efendi; Erniwati Erniwati
Jurnal Kronologi Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jk.v4i3.477

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang pola pengelompokan nama-nama etnis Tionghoa Padang pada masa Orde Baru. Fokus kajian ini mengambil masa Orde Baru karena pada masa ini dikelaurkan peraturan-peraturan asimilasi bagi Etnis Tionghoa termasuk peraturan pergantian nama. Artikel ini menggunakan metode sejarah melalui studi Pustaka, arsip dan studi lapangan untuk mendata nama-nama etnis Tionghoa Padang yang lahir antara 1967-1998. Selanjutnya dilakukan dikritik secara interen dan ekstren agar keabsahan data serta klasifikasi berdasarkan ciri-ciri yang sama untuk mendapatkan pola pengelompokan, lalu dilakukan interpretasi untuk persiapan historiografi, Temuan artikel menunjukan bahwa nama Etnis Tionghoa Padang dipengaruhi oleh nama Jawa, Baptis, Barat, Islam, nama diambil dari nama Tionghoa (Marga), nama Indonesia dan Tionghoa sama serta nama lokal. Nama Tionghoa Padang cenderung menggunakan nama-nama diatas meskipun begitu mereka juga dapat mempertahankan nama Tionghoa disamping nama resmi yang terdapat dalam administrasi negara.
Sejarah Perkembangan Bioskop Karia Kota Solok Dari Tahun 1970-2012 Febriyan Ibnu Rizal; Erniwati Erniwati
Jurnal Kronologi Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Kronologi
Publisher : Jurusan Sejarah FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jk.v4i3.495

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang perkembangan Bioskop Karia Kota Solok yang dipimpin tiga generasi keluargan Ang yang meliputi perkembangan film, jumlah penonton dan sarana yang mendukungnya terutama pada masa pimpinan generasi ke tiga keluarga Ang yaitu Wirako Angriawan yang dimulai pada tahun 1970. Selain di Kota Solok Bioskop Karia juga berdiri di beberapa kota dalam provinsi Sumatera Barat, sebagai berikut; Bioskop Karia Kota Padang didirikan pada tahun 1921, Bioskop Karia Kota Padang Panjang tahun 1931, Bioskop Karia Kota Payakumbuh tahun 1936 dan Bioskop Karia Kota Solok tahun 1970. Bioskop Karia Kota Solok yang didirikan tepatnya di Simpang Surya tepatnya arah memasuki terminal angkot Pasar Raya Kota Solok pada tahun 1970 oleh PT MHI (Maskapay Handle Industrie), yang dipimpin oleh seorang pengusaha ras Tionghoa bernama Ang Eng Kwan. Alasan didirikannya Bioskop Karia di Kota Solok karena Kota ini adalah kampung halaman dari Ang Eng Kwan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif sejarah, oleh karena itu penelitian Sejarah Perkembangan Bioskop Karia Kota Solok Dari Tahun 1970-2012 ini menggunakan metode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut :1. Heuristik, 2) kritik sumber, 3) interpretasi, dan 4) Historiografi. Dari pembahasan di bawah ini dapat disimpulkan bahwa Bioskop Karia Solok ini mengalami perubahan yang signifikan baik itu dari segi bentuk fisik dan fungsinya yang mana perubahan tersebut terjadi karena adanya pengaruh Modernisasi. Seiring berkembangnya zaman keberadaan Bioskop Karia Solok ini terus menerus mengalami kemunduran terlebih lagi saat ini bentuk fisik bangunan, hingga pada akhirnya tahun 2012 Bioskop Karia Solok ini berhenti beroperasi.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Hapid Ahmad Ahmad Ali, Nurkiani Jail ANDI ASWAN Ariyanti Ariyanti Ariyanti, Sri Pina Asniati, Asniati Asra, Asra Asriani Asriani, Asriani Aswal, Achmad Awal Riyanto Bandy, Nur Afni Bayu Alhadad Efendi Busnawir Busnawir Cepi Pahlevi Cholidi Cholidi Dicha Maulia Dani Eka Mariana Eso, Rosliana Fauziatul Hasana Febriyan Ibnu Rizal Ferlyasari, Ferlyasari Fifin, Fifin Fitriyani N. Toleng Hamzari Hamzari Hari Nugroho Hari Nugroho Hasan, Yeni Sariani Hendra Naldi Hijrah, Nandini Nur Hunaidah, Hunaidah I Ketut Suada Jamhari Jamhari Jusmiani, I La Maronta Galib, La Maronta LA SAHARA, LA Luh Sukariasih M, Hunaidah M. Rahmansyah Makmur Saini Marhatang Marhatang Marno Marno Maulani, Magfirah Miftahul Jannah Mongkito, Vivi Hastuti Rufa Muhammad Anas Muhammad Azam Muhammad Ikram Fauzan Muhammad Rivai Musalina, Musalina Muthmainnah Muthmainnah Naba, Sul Daeng Nego, Elisyafan Abet Nengsi, Diana Putri Nofe Firman Zai Nur Ihsan HL Nurmala Sari Nursabiah, Nursabiah Priatama Bagus Pribadi Pungki Lupiyanindyah Pungki Lupiyanindyah, Pungki Rahmansyah, M. Randy Maulanda Riska Riska Risky Safitri Risnawati Risnawati Riyanto, Awal Riyanto, Awal RM, Vivi Hastuti Roestamy, Martin Rosida Diani Sahara, Yuni Santi Agustina Saputra, I Gede Purwana Edi Segara, Andika Sih Kahono Sih Kahono Siska Stella Monceria Waruwu siti raudatun niswah Sofi Mursidawati Suci, Wulan Sufiani, Yuni Sukariasih, Luh Syafrina, Yelda Tahang, La Trisnawati, Agus Wahyudi, Nuryanto Hafid Warsito Tantowijoyo, Warsito Willa Desislawaty Woro A. Noerdjito, Woro A. Yasrina Tanjung Yoga Pratama Yuris, Muh. Yusnanita, Yusnanita Yusran Yusran Zarianti, Zarianti Zhahir, Ilma