Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEHADIRAN PARA LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEBUMEN KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS Baharudin Baharudin; Marsum Marsum; Setiyowati Rahardjo
Kesmas Indonesia Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4173.069 KB)

Abstract

In building heatly elderly people were not easy and need team work from many sector for instance: elderly themselves, families, communities, gouvernment, non gouvernment organization, health professional groups. Integrated health, services for ederly were health services for ederly in health promotion aspect. The aim was to promote health degree and quality of life to gain old age that be happy and meaningfull in their families and their communities. The research object ws found out some factor influencing elderly to present at integrated health services in Kebumen Baturraden Of Banyumas District. This researches fall in survey researches by cross sectional approach. The research population is all elderly people in Kebumen Baturraden (722) people. Descriptive researchs findings shows that respondens that have near distances from their house to integrated health service are 69.4% illiterate respondent and not finish from elementary school are 60.0%, 25.9% and 14.1%. Knowledge level of responden show that almost the same between goods knowledge and not enough good knowledge (50.6% and 49.4% irrespectly). Psychososial potention of responden are middle category (36.5%). And precency of active elderly at integrated health services are 28.24% and 71.76% for passive. Analitic statistical shown that distance, level of knowledge, and psychososial potention have a significant influences toward procency elderly to integrated health services (p=0.034, p=0.020, p=0.185). It hopes that every elderly people could present at integrated health services periodically (i.e: monthly) and needs increasing number of integrated health services, at least one integrated health services every citizen areas, and also increasing the frequency of health promotion program by staff of health community center as supervisor of activities for elderly integrated health services.
TAMADUN ISLAM DALAM PERKEMBANGAN ERA GLOBALISASI Baharudin Baharudin; Siti Aishah Yahya
AL-FIKRA Vol 14, No 1 (2015): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v14i1.3900

Abstract

IMPROVING STUDENT’S LEARNING LIVELINESS OF NATURAL SCIENCE BY GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER STARTEGY AT ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL Dian Andesta Bujuri; Baharudin Baharudin; Ida Fiteriani; Istiyani Istiyani; Masnun Baiti
JIP Jurnal Ilmiah PGMI Vol 7 No 1 (2021): JIP (Jurnal Ilmiah PGMI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jip.v7i1.7990

Abstract

The aim of this research is to determine the improvement of students' learning liveliness in natural science subject at class IV of state Islamic elementary school (MIN) by applying the Giving Question and Getting Answer learning strategy. The research approach of this research is classroom action research by three action cycles referring to the Kemmis and Mc. Taggart. The subject of this study is the students class IV at MIN 2 Bandar Lampung TA. 2018/2019 as many as 30 students. The data is collected through observation, interview, documentation, and test. Analysis of this study uses qualitative and quantitative data approaches. The research discovery proves that the GQGA strategy is able to improve the students’ liveliness and learning oucomet viewed by three aspects: cooperation, expressing opinion, and problem solving which an average of cycle I is 71.71%, cycle II is increase 82.18%, and cycle III also is increase 88.07% from the standard achievement 80%. Therefore, it can be concluded that the GQGA strategy can improve the students’ learning liveliness in the natural science learning on the theme "caring for environment, the various jobs, and my hero".
Kemampuan Siswa Mengoprasikan Penjumlahan dan Pengurangan dengan Bantuan Benda Kongkrit pada Pelajaran Matematika Kelas II Sdn 1 Gunung Rajak Baharudin Baharudin
PALAPA Vol 2 No 2 (2014): NOVEMBER
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.143 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v2i2.744

Abstract

Pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga sekolah dan lingkungan. Keberhasilan pendidikan tiga komponen tersebut sangat menentukan. Disamping tiga komponen tersebut, metode atau strategi pembelajaran, alat-alat pembelajaran juga mutlak diperlukan. Rumusan masalah dalam peneliian ini adalah bagaimana pengunaan benda-benda kongkrit mampu meningkatkan kemampuan siswa kelas II SDN 1 Gunung Rajak dalam mengoprasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengoprasionalkan penjumlahan dan pengurangan dengan benda-benda kongkrit, juga diharapkan bermanfaat bagi siswa, peneliti, maupun orang tua murid. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas II SDN 1 Gunung Rajak sebanyak 37 siswa yang dilakukan 2 siklus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi pengamatan diskusi dan evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan dari kegiatan pratindakan, siklus I dan siklus II. Dalam penelitian pratindakan siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 35 % setelah dilakukan tindakan dengan alat bantu benda-benda kongkrit. Ketuntasan belajar siswa dalam siklus I naik menjadi 97 % dilanjutkan siklus selanjutnya seluruh siswa mengalami ketuntasan belajar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa benda-benda kongkrit dapat membantu siswa dalam mengoprasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada pembelajaran matematika kelas II, sehingga prestasi belajar mengalami kemajuan
UJI PERFORMANSI MINI REFRIGERATOR UNTUK PENYIMPANAN VAKSIN DENGAN KAPASITAS REFRIGERASI 2250 Btu/Jam Baharudin Baharudin
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 5 No 1 (2018): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.713 KB)

Abstract

Mini Refrigrator merupakan suatu alat refrigerasi untuk pendinginan vaksin. Pada alat mini refrigerator inisiklus yang digunakan yaitu sistem refrigerasi kompresi uap. Pada penelitian ini dilakukan pengujian performasiyaitu untuk mendapatkan harga COP dan Efisiensi pada sistem dilakukan selama 60 menit sampai tercapai suhuyang diinginkan. Dari hasil pengujian yang didapat nilai COP aktual rata-rata 5,32 dan nilai efisiensi rata-rata86,3 %
PERBANDINGAN PERFORMANSI PADA MESIN SHOWCASE BUAH MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA R134a DAN MC134 Baharudin Baharudin
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 5 No 2 (2018): jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.038 KB)

Abstract

Performansi siklus pendinginan dievaluasi melalui penggunaan dua kuantitas yang menggambarkanefek keseluruhan dari komponen yang bekerja bersama: kapasitas pendinginan atau pendinginan (Qin) dankoefisien kinerja (COP). Adapun fluida kerja yang digunakan dalam perbandingan performansi ini yaiturefrigeran R134a adalah refrigeran yang tergolong dalam HFC (hydroflorocarbon) karena refrigeran ini tidakmengandung chlorin, refrigeran R134a memiliki ancaman yang tergolong rendah terhadap ODP (0) tetapimemiliki zat yang dapat menyebabkan efek pemanasan GWP yang signifikan. Dan MC134 merupakanrefrigeran yang berjenis hidrokarbon yang lebih ramah lingkungan dibandingkan refrigeran yang mengandungHFC dan CFC seperti R134a, karena efek ODP (0) dan GWP MC134 dapat diabaikan tetapi MC134 sangatmudah terbakar bila berada dalam segitiga api (hidrokarbon, udara dan sumber api). Penelitian ini bertujuanuntuk menbandingkan kinerja dari kedua jenis refrigeran tersebut. Metode yang digunakan meliputi beberapatahap sebagai berikut, tahap persiapan, tahap pengambilan data R134a dan MC134, tahap analisa data,pemvakuman refrigeran yang ada didalam sistem, retrofitting refrigeran R134a dengan MC134. Hasil pengujianpada mesin showcase buah ini didapat yaitu nilai rata-rata R134a COP aktual = 2.528, Qin = 0.263kw danEfisensi = 49.838 %. Adapun hasil dari MC134 yaitu COP aktual = 2.710, Qin = 0.181 kw dan Efisiensinya =91.043 %. Dari hasil pengujian ini membuktikan bahwa MC134 lebih efisien dari R134a serta membuktikanbahwa MC134 dapat digunakan sebagai pengganti R134a.Kata kunci: Performansi, R134a, MC134, COP aktual, Qin, Efisiensi
PENDIDIKAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN PESISIR Baharudin Baharudin
SOCIETY Vol. 5 No. 1 (2014): Juni 2014
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.291 KB) | DOI: 10.20414/society.v5i1.1451

Abstract

Kemiskinan merupakan salah satu problem sosial yang amat serius.Langkah awal yang perlu dilakukan dalam membahas masalah kemiskinanini adalah mengidentifikasi apa sebenarnya yang dimaksud denganmiskin atau kemiskinan itu dan bagaimana mengukurnya. Konsep yangberbeda akan melahirkan cara pengkuruan yang berbeda pula. Setelahitu dicari faktor-faktor dominan (baik yang besifat kulutural maupunyang bersifat struktural. Langkah selanjutnya adalah mencari solusiyang relevan untuk memecahkan problem itu (strategi mengetaskankelompok miskin dari lembah kemiskinan). Berkaitan dengan konsepkemiskinan, dikalangan para ahli, setidaknya ada tiga macam konsepkemiskinan, yaitu kemiskinan absolut, kemiskina relatif dan kemiskinansubyektif. Kemsikinan absolut dirumuskan dengan mmebuat ukurantertentu yang konkret (a fixed yardstick). Untuk mengukur itu lazimnyaberorientasi pada kebutuhan hidup dasar minimum anggota masyarakat(sandang, pangan dan papan). Masing-masing negara mempunyaibatasan kemiskinan absolut yang berbeda-beda yang disebabkan olehkebutuhan hidup dasar masyarakat yang dipergunakan sebagai acuanmemang berlainan. Karena ukurannya dipastikan konsep kemiskinanini mengenal garis batas kemiskinan. Pernah ada gagasan yang inginmemasukkan pula kebutuhan dasar kultural (basic culturek needs) seperti,pendidikan, keamanan, rekreasi dan sebagainya, disamping kebutuhanfisik.
Studi Tentang Penerapan Pendekatan Komunikatif dan Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VI SD Negeri 1 Gadung Mas Kabupaten Lombok Timur Baharudin Baharudin
khatulistiwa Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Khatulistiwa
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to describe how a communicative approach and an integrated approach are implemented in learning Indonesian in class VI SD Negeri 1 Gadung Mas. The research design used is a qualitative case study. This design was chosen because it is in accordance with the characteristics of the study, namely the case of BI learning in class VI SD Negeri 1 Gadung Mas which was carried out by a BI teaching teacher in applying the Communicative Approach and Integrated Approach. The data of this research were taken from the Learning Implementation Plan (RPP), learning implementation, and learning outcomes carried out by BI teachers for class VI at SD Negeri 1 Gadung Mas. Data were collected by (1) Questionnaire, (2) Interview, (3) Field Notes, (4) Documentation Study, and (5) Observation. The data from the learning implementation component shows the following data. All forms of PBM interactions that have been carried out by teachers have implemented PK. PBM interactions are dominated by students and all communication activities are on the part of students. The interactions that occur are two-way interactions and multi-directional interactions and the most common interactions are two-way interactions. In this PBM the teacher only functions as a communicator, motivator, and facilitator. In PBM interactions 8 times face-to-face in 4 times face-to-face the teacher has implemented PT. The rest, namely 4 face-to-face teachers have not implemented PT. The technique of presenting the material used by the teacher has applied PK. The teacher has chosen a material presentation technique that leads students to actively communicate. In addition, the teacher has created a pleasant learning atmosphere, and prepared a variety of materials, thus encouraging students to learn and use BI in real terms. Of the 8 face-to-face meetings, only 3 face-to-face teachers used the material presentation technique by applying PT. In 5 face-to-face meetings, the teacher did not use the material presentation technique that applied PT. There are 30 evaluation activities (KE) of BI teaching conducted by teachers for 8 face-to-face meetings. Of the 30 ECs, 25 EC teachers have implemented EC and 5 EC have not implemented EC. During 8 face-to-face meetings, in only 3 face-to-face meetings the teacher presented KE by applying PT. Furthermore, in 5 other face-to-face meetings, the teacher did not present the KE who applied PT.
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Khusus Pencurian Yang Dilakukan Anak Remaja (Studi Putusan Nomor 18/Pid.Sus-Anak/2022/PN Tjk) Agum Rizky Waldini; Suta Ramadan; Baharudin Baharudin
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 6, No 1 (2023): Pebruari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.533 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v6i1.9-16

Abstract

Pencurian merupakan perbuatan tindak pidana yang diartikan dengan suatu perbuatan mengambil barang orang lain secara tidak legal tanpa sepengetahuan dari pemilik barang. Pencurian bisa diperbuat oleh siapa saja tanpa memandang usia. Permasalahan dalam penelitian ini berupa faktor penyebab dilakukannya pencurian oleh anak remaja dan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku berdasarkan Putusan Nomor 18/Pid.Sus-Anak/2022/PN Tjk. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada normal hukum positif dan literatur masalah serta pendekatan yuridis empiris yang menitikberatkan pada wawancara narasumber. Faktor penyebab pencurian adalah faktor ekonomi, adanya kesempatan mencuri yang diciptakan oleh korban, dan kurangnya pengawasan orangtua sehingga anak terpengaruh oleh pergaulan hingga melakukan kejahatan. Dalam pertimbangannya, hakim membuat keputusan berdasarkan keterangan saksi, keterangan terdakwa, barang bukti dan fakta hukum dalam persidangan. Dalam kasus ini, Hakim mengadili terdakwa dengan sanksi 4 bulan penjara di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dengan harapan Terdakwa tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.Kata Kunci: Tindak Pidana khusus, Pencurian, Anak Remaja.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Tradisi Ratib Pada Masyarakat Kota Tidore Baharudin Baharudin; Nurmala Buamona; Asmiraty Asmiraty; Hendra Mubin; Rifda Tomagola
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 6 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7791031

Abstract

According to M. Amin Faarouq and Burhanuddin Abdul Kadir Ratib, we don't only meet in the city of Tidore, but we can find them in several cities such as Aceh, Banten, Java, Maluku and Ternate. Especially in the city of Tidore, ratib continues to exist until now because the community considers ratib not a tradition born and separate from religion, but ratib is an Islamic religious tradition so that people believe that ratib is one of the practices, if someone has a celebration that pleases thanksgiving to enter the house, people die and even to avoid disaster, the community does ratib. The values contained in the ratib are inseparable from Islamic values. According to Muhajir, values can be hierarchically grouped into two parts, namely; first, divine values which consist of ubudiyah values and mu'amalah values. Second, insaniyah ethical values which consist of rational, social, individual, biovistical, economic, and political values and aesthetic values.