Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Problem Based Learning dan Ceramah Pada Mahasiswa Kebidanan di Surakarta Ersila, Wahyu
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 5, No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abtract: Learning outcomes are changes that led to changes in human attitudes and behavior. This study aims to improve learning outcomes by methods of problem-based learning and lectures, and study the behavior of students through student feedback on problem-based learning method and lecture. Qualitative descriptive method. This study uses a model cycle. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation, and reflection. Non-regular students study subjects DIII Midwifery polytechnic third semester Kemenkes Surakarta. Technique of taking the pre test and post test, observation and in-depth interviews. Instruments used booklet, observation sheets and interview guides. Research shows the average value of the learning materials postpartum obstetric management in the first cycle with the PBL method pre test and post test 62.50 77.20 to 74.36% (29 students who completed the study) and the second cycle with pre test and post test 65.90 by 81.70 by 87.18% (34 students who completed their study). While the average value for a lecture on the first cycle of pre test and post test 61.90 68.30 to 65.64% (25 students who completed the second cycle of learning and the pre test and post test 64.40 at 70.90 with 76.32% (29 students who completed the study. the PBL method, students assume that the method of interest, cooperation and responsibility to train, train and enhance critical thinking in the learning activity. while lecturing students lack of interest, students are less active when learning. Keywords: learning outcomes, method of problem-based learning and lecture Abstrak: Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar melalui metode problem based learning dan ceramah, serta mengetahui perilaku mahasiswa melalui tanggapan mahasiswa tentang metode problem based learning dan ceramah. Metode diskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian mahasiswa Non reguler semester III DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakarta. Teknik pengambilan pre tes dan post tes, observasi serta wawancara mendalam. Intrumen yang digunakan lembar soal, lembar observasi dan panduan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan rata-rata nilai hasil belajar materi manajemen kebidanan ibu nifas pada siklus I dengan metode PBL pre tes 62,50 dan post tes 77,20 dengan 74,36% (29 mahasiswa yang tuntas dalam belajarnya) dengan dan pada siklus II pre test 65,90 dan pos tes sebesar 81,70 dengan 87,18% (34 mahasiswa yang tuntas belajarnya). Sedangkan rata-rata nilai untuk metode ceramah pada siklus I pre tes 61,90 dan post tes 68,30 dengan 65,64% (25 mahasiswa yang tuntas belajarnya dan pada siklus II hasil pre tes 64,40 dan post tes sebesar 70,90 dengan 76,32% (29 mahasiswa yang tuntas dalam belajarnya. Pada metode PBL, mahasiswa mengganggap bahwa metode yang menarik, melatih kerjasama dan tanggung jawab, melatih berfikir kritis dan meningkatkan keaktifan dalam belajar. Sedangkan metode ceramah mahasiswa kurang tertarik, mahasiswanya kurang aktif saat belajar. Kata kunci : Hasil belajar, Metode problem based learning dan ceramah
Waktu Pertama Buang Air Kecil (BAK) pada Ibu Postpartum yang Dilakukan Bladder Training Utami, Hilda Ekasari; ,, Suparni; Ersila, Wahyu
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol 6, No 1 (2014): Jurnal ILMU KESEHATAN (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retensi urin didefinisikan sebagai ketidakmampuan berkemih. Retensio urin postpartum menimbulkan beberapa komplikasi adalah terjadinya uremia, infeksi, sepsis, dan terjadinya rupture spontan vesika urinaria. Mengatasi masalah perkemihan salah satunya dapat dilakukan dengan melatih berkemih (bladder training). Bladder training merupakan penatalaksanaan yang bertujuan untuk melatih kembali kandung kemih ke pola berkemih normal dengan menstimulasi pengeluaran urin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran waktu pertama kali buang air kecil (BAK) pada ibu postpartum yang dilakukan bladder training. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tanggal 20 Mei - 8 Juni 2013. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sebanyak 30 ibu postpartum spontan hari pertama di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data menggunakan checklist dan lembar observasi. Analisa hasil penelitian menggunakan analisa univariate dengan hasil bahwa seluruh ibu post partum dapat buang air kecil (BAK) dengan cepat setelah melahirkan dengan rata-rata waktu pertama kali buang air kecil (BAK) 2,7 jam postpartum. Saran bagi tenaga kesehatan untuk menerapkan bladder training pada ibu postpartum karena mempunyai dampak yang positif  bagi ibu postpartum karena dapat merangsang BAK segera sehingga mencegah terjadinya perdarahan. Kata kunci                   : bladder training, miksi awal masa nifas First Time Urination (BAK) on Postpartum Mothers Who do Bladder Training Abstract. Urinary retention is defined as the inability to urinate. Postpartum urinary retention caused some complication is the occurrence of uremia, infection, sepsis, and occurrence of spontaneous bladder rupture. Troubleshooting urinal one of which can be done by training voiding (bladder training). Bladder training is a management that aims to retrain the bladder to normal voiding pattern by stimulating urine output. The purpose of this study is to describe the first time urination (BAK) on postpartum mothers who do bladder training. Design research using descriptive. The population in this study were all spontaneous first day postpartum mothers in hospitals Kraton Pekalongan on 20 May - 8 June 2013. The sampling technique was accidental as much as 30 maternal postpartum spontaneous first day in hospitals Kraton Pekalongan. Collecting data using the checklist and observation sheet. Analysis of the results of studies using univariate analysis with the result that the entire post-partum mothers can urinate (BAK) quickly after giving birth with an average time of first urination (BAK) 2.7 hours postpartum. Suggestions for health workers to apply bladder training in the mother postpartum because it has a positive impact for postpartum mothers because it can stimulate the bladder immediately so as to prevent the occurrence of bleeding.
Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu Ersila, Wahyu; Setyaningsih, Pujiati; Putri A, Amalika
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 8, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH KESEHATAN
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program lain yang sasarannya adalah ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan guna peningkatan kualitas pelayanan antenatal. Tujuan penelitian ini untuk motivasi bidan dalam pelaksanaan antenatal care terpadu. Desain penelitian deskriptif. Tempat penelitian di puskesmas kabupaten pekalongan dengan jumlah sampel 84 responden. Hasil analisa univariat diperoleh 43(51,2%) bidan mempunyai motivasi tinggi dalam pelaksanaan antenatal care terpadu. Saran Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi tentang antenatal care terpadu, sehingga dalam memberikan pelayanan kehamilan lebih maksimal dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu. Kata kunci : motivasi, antenatal care terpadu Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation Abstract. Integrated antenatal care is a routine antenatal care with some other programs targeted at pregnant women, according to the priorities Ministry of Health, which is required in order to improve the quality of antenatal care. The purpose of this research for midwives motivation in the implementation of integrated antenatal care. Descriptive research design. The place of research in Pekalongan district health centers with a sample of 84 respondents. Results of univariate analysis obtained by 43 (51.2%) midwives have high motivation in the implementation of an integrated antenatal care. Suggestions health workers, especially midwives are expected to be more active in seeking information about antenatal care integrated, resulting in pregnancy serve more leverage in efforts to reduce maternal mortality rate. Keywords: motivation, integrated antenatal care
Hubungan Pelaksanaan Pencatatan Dengan Hasil Pencatatan Kohort Ibu Nurlaela, Emi; Ersila, Wahyu; Kusuma, Nur Intan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA yang pencatatannya dilakukan perbulan. Laporan pencatatan bulanan ini merupakan hal yang sangat penting, karena hasil laporan ini dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai pengendalian masalah kesehatan di seluruh wilayah kabupaten atau kota. Pencatatan kesehatan ibu dan anak dilakukan di buku KIA atau buku kesehatan ibu dan anak, kohort ibu dan pencatatan lainnya. Pencatatan kohort ibu merupakan pencatatan kondisi kesehatan ibu dari sejak hamil sampai melahirkan dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan pencatatan dengan hasil pencatatan kohort ibu di wilayah puskesmas kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini diskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah bidan di puskesmas kabupaten pekalongan, jumlah sampel 62 bidan dengan teknik pengambilan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui pelaksanaan dan Cheklist untuk megetahui hasil pencatatan kohort. Analisa data menggunakan chi square untuk mengetahui hubungan 2 variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan pencatatan dengan hasil pencatatan kohort ibu di puskesmas kabupaten Pekalongan dengan nilai p 0,792 (p>0,05). Saran hendaknya puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kohort yang di laporkan oleh bidan, sehingga bidan dapat melaksanakan pencatatan kohort dengan baik.
Indeks Masa Tubuh terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas Zuhana, Nina; Prafitri, Lia Dwi; Ersila, Wahyu
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan perineum yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum diantaranya status nutrisi, istirahat, stress, infeksi, merokok, kondisi medisdan pengobatan dan obesitas. Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat terjadi pada berbagai usia, menyebabkan penutupan luka kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey analitik Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mempunyai luka jahit perineum di wilayah kabupaten Pekalongan. Dengan tehnik pengambilan sampel Accidental sampling dari tanggal 21 Maret sampai dengan 2 Mei 2017 didapatkan 30 ibu nifas. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas dengan p value 0,003 (< 0,05). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas bahwa status gizi seorang wanita dapat mempengaruhi penyembuhan luka dan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas tidak hanya secara fisik maupun psikis tetapi secara holistic(menyeluruh) dan harus diperhatikan faktor-faktor lain seperti personal hygiene,lingkungan danpengetahuan tentang perawatan luka jahit perineum.
Hubungan Pelaksanaan Pencatatan Dengan Hasil Pencatatan Kohort Ibu Nurlaela, Emi; Ersila, Wahyu; Kusuma, Nur Intan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA yang pencatatannya dilakukan perbulan. Laporan pencatatan bulanan ini merupakan hal yang sangat penting, karena hasil laporan ini dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai pengendalian masalah kesehatan di seluruh wilayah kabupaten atau kota. Pencatatan kesehatan ibu dan anak dilakukan di buku KIA atau buku kesehatan ibu dan anak, kohort ibu dan pencatatan lainnya. Pencatatan kohort ibu merupakan pencatatan kondisi kesehatan ibu dari sejak hamil sampai melahirkan dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan pencatatan dengan hasil pencatatan kohort ibu di wilayah puskesmas kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini diskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah bidan di puskesmas kabupaten pekalongan, jumlah sampel 62 bidan dengan teknik pengambilan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui pelaksanaan dan Cheklist untuk megetahui hasil pencatatan kohort. Analisa data menggunakan chi square untuk mengetahui hubungan 2 variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan pencatatan dengan hasil pencatatan kohort ibu di puskesmas kabupaten Pekalongan dengan nilai p 0,792 (p>0,05). Saran hendaknya puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kohort yang di laporkan oleh bidan, sehingga bidan dapat melaksanakan pencatatan kohort dengan baik.
Indeks Masa Tubuh terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas Zuhana, Nina; Prafitri, Lia Dwi; Ersila, Wahyu
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan perineum yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum diantaranya status nutrisi, istirahat, stress, infeksi, merokok, kondisi medisdan pengobatan dan obesitas. Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat terjadi pada berbagai usia, menyebabkan penutupan luka kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey analitik Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mempunyai luka jahit perineum di wilayah kabupaten Pekalongan. Dengan tehnik pengambilan sampel Accidental sampling dari tanggal 21 Maret sampai dengan 2 Mei 2017 didapatkan 30 ibu nifas. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka perineum ibu nifas dengan p value 0,003 (< 0,05). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas bahwa status gizi seorang wanita dapat mempengaruhi penyembuhan luka dan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas tidak hanya secara fisik maupun psikis tetapi secara holistic(menyeluruh) dan harus diperhatikan faktor-faktor lain seperti personal hygiene,lingkungan danpengetahuan tentang perawatan luka jahit perineum.
The Giving of Guava Leaves Boiled Water to Postpartum Perineal Wound Healing Zuhana, Nina; Prafitri, Lia Dwi; Ersila, Wahyu
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i1.10663

Abstract

Labor often results in a tearing of the birth canal, either primigravida or multigravida with a rigid perineum. Approximately 85% of women who give birth spontaneously vaginal have 32-33% perineal trauma due to episiotomy and 52% are spontaneous lacerations. Perineal trauma may occure perineal infection due to poorly maintained perineal hygiene. This can be prevented by treating injuries. The research aims to know the effect of guava boiled water (psidium guajava linn) on the duration of wound healing of the postpartum nurse’s perineum. This research uses quasi-experimental research method with posttes control group design. Population used all postpartum with perineal sew wound in Pekalongan district in 2017 with sampling technique non probability sampling type consecitive sampling. Data analysis using un-paired t test showed that there was influence of guava leaf decoction (Psidium Guajava Linn) on the duration of wound healing of postpartum nurse perineum with significance value p 0,000 (<0,05).
Hubungan Karakteristik Bidan dengan Pelaksanaan Pencatatan Kohort Ibu di Puskesmas Kabupaten Pekalongan Ersila, Wahyu; Nurlaela, Emi; Kusuma, Nur Intan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.608 KB)

Abstract

AbstrakPencatatan kohort merupakan kegiatan penting sebagai tolak ukur dalam menilai status kesehatan ibu dan anak di suatu wilayah kerja Puskesmas. Kurangnya motivasi dan komitmen bidan dalam pencatatan dan pelaporan kohort menjadi faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan pencatatan kohort. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik bidan dengan pelaksanaan pencatatan kohort ibu di Puskesmas Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah diskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling dan diperoleh sampel di enam puskesmas Wilayah Kabupaten Pekalongan sejumlah 62 reponden. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Data dianalisis secara bivariat dengan teknik chi square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p pada variabel masa kerja p=0,001, variabel usia p= 0,292, variable pendidikan p=0,911, variabel status kepegawaian p= 0,567, nilai Nagelkerke R Square 0,28, variabel masa kerja p = 0,002 dan nilai Exp(B) sebesar 8,96. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan masa kerja bidan dengan pelaksanaan pencatatan kohort ibu. Tidak ada hubungan usia bidan, pendidikan, dan status kepegawaian dengan pelaksanaan pencatatan kohort ibu. Nilai Exp(B) sebesar 8,96 menjelaskan bahwa bidan dengan masa kerja >13 tahun memiliki peluang 8,96 kali melakukan pencatatan lebih baik dari pada bidan dengan masa kerja < 13 tahun. Oleh karena itu,  bidan hendaknya dapat meningkatkan pengalaman melalui pelatihan dan aktif dalam keikutsertaan sosilisasi pengisian kohort, sehingga bidan dapat melakukan pengisian kohort dengan baik.Kata kunci : bidan, kohort, masa kerja, usia, pendidikan, status kepegawaian AbtractCohort recording is an important activity as a benchmark in assessing the health status of mothers and children in a health care center working area. The lack of motivation and commitment of midwives in cohort recording and reporting is a factor that influences the implementation of cohort registration. The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics of midwives with the implementation of maternal cohort recording in Pekalongan District Health Centers. This type of research is descriptive analytic with cross sectional approach. The sampling used cluster random sampling technique and obtained samples in six health centers in Pekalongan Regency in the amount of 62 respondents. The research instrument is a questionnaire. The data were analyzed by bivariate and multivariate. The data were analyzed by bivariate with chi square technique and multivariate with logistic regression. The results showed that the p value of working period variable p = 0.001, the age variable p = 0.292, the education variable p = 0.911, the employment status variable p = 0.567, the Nagelkerke R Square value 0.28, the working period variable p = 0.002 and the Exp value (B) of 8.96. Based on these results, it can be concluded that there is a relationship between the midwife's working period and the implementation of recording maternal cohort. There is no relationship between the age of the midwife, education, and employment status with the implementation of recording maternal cohort. The Exp (B) value of 8.96 explained that midwives with working period > 13 years had 8.96 times the opportunity to record better than midwives with working period <13 years. Therefore, midwives should be able to improve their experience through training and be active in socialization participation in filling out the cohort, so that midwives can complete the cohort properly.Key words : midwives, recording cohort, working periode, age, education, employment status
Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu Ersila, Wahyu; Setyaningsih, Pujiati; Putri A, Amalika
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 8, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH KESEHATAN
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.272 KB)

Abstract

Abstrak. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program lain yang sasarannya adalah ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan guna peningkatan kualitas pelayanan antenatal. Tujuan penelitian ini untuk motivasi bidan dalam pelaksanaan antenatal care terpadu. Desain penelitian deskriptif. Tempat penelitian di puskesmas kabupaten pekalongan dengan jumlah sampel 84 responden. Hasil analisa univariat diperoleh 43(51,2%) bidan mempunyai motivasi tinggi dalam pelaksanaan antenatal care terpadu. Saran Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi tentang antenatal care terpadu, sehingga dalam memberikan pelayanan kehamilan lebih maksimal dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu. Kata kunci : motivasi, antenatal care terpadu Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation Abstract. Integrated antenatal care is a routine antenatal care with some other programs targeted at pregnant women, according to the priorities Ministry of Health, which is required in order to improve the quality of antenatal care. The purpose of this research for midwives motivation in the implementation of integrated antenatal care. Descriptive research design. The place of research in Pekalongan district health centers with a sample of 84 respondents. Results of univariate analysis obtained by 43 (51.2%) midwives have high motivation in the implementation of an integrated antenatal care. Suggestions health workers, especially midwives are expected to be more active in seeking information about antenatal care integrated, resulting in pregnancy serve more leverage in efforts to reduce maternal mortality rate. Keywords: motivation, integrated antenatal care