Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Modifikasi Amilosa dari Pati Tapioka dan Garut Menjadi Amilosa Asetat Erna, Maria; Eryanti, Yum; Dahliaty, Andi
Jurnal Pilar Sains Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Pilar Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It has been done modification of amylose from starch tapioca and garut and then it has been changed to beamylose acetate which is degradable biopolymer. Amylose was separated from starch by method of butanolas complexing on high temperature and pressure. The yielded amylose was then acetylated by anhydrideacetate acid in glacial acetate acid solution with catalyst of concentrated sulfuric acid. Characterization wascarried out based on spectrometry of Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). The result of amilosaspectrum showed that peak of group -OH was on 3437.25 cm and amilosa acetate spectrum had peak on1749.91 cm and it proved that acetyl reaction occurred. In this research, modification of starch tapioca wassuccessful but starch garut unsuccessful.Key words : amylose, acetate amylose.
Potensi Metabolit Sekunder dari Trichoderma sp. LBKURCC22 Tanah Gambut Hutan Sekunder Sebagai Antibiotik Narasswati, Nungki; Oktavia, Rani; Nenci, Nuryani; Eryanti, Yum; Nugroho, Titania Tjandrawati; Nurulita, Yuana
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.778 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n2.14692

Abstract

Trichoderma sp. LBKURCC22 adalah isolat lokal yang diisolasi dari lahan hutan rawa gambut sekunder. Isolat ini berpotensi menghasilkan metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali potensi metabolit sekunder dari isolat Trichoderma sp. LBKURCC22 dalam fermentasi batch. Metabolit sekunder diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak diuapkan, kemudian diperoleh ekstrak kasar. Analisis dilakukan dengan uji fitokimia, KLT, dan KCKT. Selanjutnya, aktivitas antibiotik dilakukan terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan metode dilusi. Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak mengandung alkaloid. Namun, aktivitas antibakteri, senyawa metabolit sekunder dari ekstrak tidak aktif terhadap bakteri-bakteri yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KLT dengan eluen etil asetat:n-heksana (6:4) setelah disemprot dengan 0,5% p-anisaldehid menunjukkan tidak adanya peptaibol pada noda P1 (Rf :0,78), P2 (Rf 0,65), dan P3 (Rf 0). Analisis KCKT menghasilkan ekstrak mengandung satu puncak pada waktu retensi (tR) 4,115 menit pada 214 nm dan 4,106 menit pada 227 nm. Penelitian ini menunjukkan bahwa isolat Trichoderma sp. LBKURCC22 tidak memproduksi metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibiotik. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengeksplorasi potensi isolat ini.
SINTESIS SENYAWA KALKON TURUNAN 4’-METOKSIASETOFENON DAN UJI TOKSISITAS DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Gasella, Raja Mutya; Eryanti, Yum; Zamri, Adel
Sistem Informasi Vol 6 No 01 (2015): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.861 KB)

Abstract

Senyawa kalkonturunan 4’-metoksiasetofenon (E)-1-(4’-metoksifenil)-3-(2-hidroksifenil)prop-2-en-1-on (RMG1) telah disintesis dari senyawa 4’-metoksiasetofenon dan 2-hidroksibenzaldehid dibawah iradiasi gelombang mikromenggunakan kalium hidroksida sebagai katalis. Struktur senyawa kalkon dikonfirmasi berdasarkan interpretasi data spektroskopi UV, IR, 1H-NMR, dan MS. Aktivitas toksisitas senyawa kalkon ditentukan dengan metoda Brine Shrimp Lethality Test terhadap larva Artemiasalina Leach dan menunjukkan aktivitas dengan nilai LC50 = 1,58 x 1029 μg/mLdanmenunjukkanbahwa senyawa kalkon RMG2 tidak memiliki aktivitastoksisitas dengan nilai LC50 diatas 200 μg/mL.
Sintesis Turunan 2’-hidroksi Kalkon melalui Kondensasi Claisen-Schmidt dan Uji Aktivitasnya sebagai Antimikroba Eryanti, Yum; Zamri, Adel; Jasril, Jasril; Rahmita, Rahmita
Jurnal Natur Indonesia Vol 12, No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.717 KB) | DOI: 10.31258/jnat.12.2.223-227

Abstract

Tiga senyawa turunan kalkon telah berhasil disintesis dari suatu keton aromatik dan aldehida aromatik melaluireaksi kondensasi Claisen-Schmidt dalam suasana basa. Turunan kalkon tersebut adalah 2’-hidroksi kalkon,(2Z,4Z)-1-(2-hidroksifenil)-5-fenilpenta-5-2-4-dien-1-on dan 2’-hidroksi-4-dimetilamino kalkon. Senyawa yangdihasilkan relatif murni, dilihat dari uji KLT yang menunjukkan satu noda dan titik leleh ketiganya berada padarange kecil. Elusidasi struktur didasarkan pada data spektra UV, IR, 1H-NMR dan 13C-NMR. Uji antimikroba terhadapketiga senyawa, hanya satu senyawa yang memberikan hasil positif yaitu senyawa 2’-hidroksi-4-dimetilaminokalkon pada konsentrasi 60 ìg terhadap bakteri B.subtilis.
Antioxidant and Antibacterial Activity of Plectaranthus amboinicus Leaf Extract Islami, Deri; Teruna, Hilwan Yuda; Eryanti, Yum
Jurnal Natur Indonesia Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.735 KB) | DOI: 10.31258/jnat.17.2.10-15

Abstract

Plectranthus amboinicus (Lour.) is a perennial plant belonging to the family of Lamiaceae which have been widely used in traditional herbal medicine. In the present study, the extracts of the leaves of P. amboinicus that was extracted by different solvents were evaluated for their antioxidant and antibacterial properties. The fresh leaves of the plant were extracted using subsequent methanol, n-hexane and dichloromethane. The antioxidant activity was determined by DPPH free radical scavenging assay and the antimicrobial activity was tested against Escherichia coli and Staphylococcus aureus by agar well diffusion assay. The results of antioxidant activity test showed that dichloromethane extract of the leaves had the highest antioxidant activity among all with  IC50 value of 50.2 μg/mL Methanol and n-hexane extracts were still active in DPPH with IC50 value of 71.3 μg/mL and 205.9 μg/mL, respectively. Furthermore, the dichloromethane and methanol ektracts have shown a promising antibacterial activity in E. coli. The findings indicated that dichloromethane and methanol extracts of the leaves of P. amboinicus were potential further study as herbal medicine as they showed high antioxidant and antibacterial activities.
Fractionation of Garcinia Mangostana Fruit Pericarp Cellulase Assisted Extracts by Preparative Thin Layer Chromatography and High Performance Liquid Chromatography Nugroho, Titania Tjandrawati; Puja, Krisna; Eryanti, Yum; Miranti, Miranti
Jurnal Natur Indonesia Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.602 KB) | DOI: 10.31258/jnat.18.1.31-42

Abstract

The polar extract of Mangosteen (Garcinia mangostana) fruit pericarp obtained by cellulase assisted ethanol extraction has strong antioxidant activity, giving an average 2,2 diphenyl-1 pykrylhydrazyl (DPPH) radical  scavenging IC50 of 13.9 µg/mL. In order to elucidate the chemical component from this extract that is responsible for the high antioxidant activity, fractionation of the extract should firstly be performed. In this paper we show results of preparative fractionation of the polar extract by two methods, namely preparative Thin Layer Chromatography (PTLC) and preparative High Performance Liquid Chromatography (PHPLC). PTLC used Silica Gel G60 plates, with a hexane:ethyl acetate (6:4) eluent. PHPLC was a reverse phase method, using C18 column and water:acetonitrile gradient elution. 4 fractions from PTLC and 6 fractions from PHPLC were collected and their antioxidant activity analyzed. Both methods gave separated fractions with lower antioxidant activity than the unfractionated original crude extracts, showing that the strong antioxidant activity of Mangosteen pericarp polar extracts maybe due to the concerted synergetic effect of several compounds, rather than a single isolated compound. It also shows the high degree of difficulty in separating mangosteen pericarp polar components having antioxidant activity for further structural analysis.
APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI SEDERHANA DI LABORATORIUM SAINS PADA MGMP IPA KUANTAN TENGAH, TELUK KUANTAN, KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, RIAU Yuli Haryani; Christine Jose; Yum Eryanti; Ganis Fia Kartika
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Panrita Abdi - April 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.727 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i1.3506

Abstract

Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kecamatan Kuantan Tengah, yang menaungi guru-guru IPA Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Kuantan Tengah, Teluk Kuantan memerlukan adanya tim pendamping ataupun penyuluh untuk memberikan materi dan praktek tentang sesuatu yang dapat diaplikasikan di Laboratorium IPA Sekolah. Selain untuk kebutuhan praktikum siswa, materi tersebut juga hendaknya dapat diaplikasikan dan dikembangkan Guru-guru untuk riset dan penulisan karya ilmiah yang merupakan syarat perolehan sertifikasi guru. Pada kegiatan ini, tim penyuluh memberikan teori dan aplikasi teknologi fermentasi sederhana yang dapat diaplikasikan di laboratorium IPA Sekolah Menengah Pertama. Praktek dilakukan dengan membuat bersama fermentasi ubi kayu dari berbagai daerah menggunakan beberapa jenis khamir untuk beberapa variasi waktu, sistem aerasi, dan suhu untuk membuktikan adanya factor yang mempengaruhi produk fermentasi. Prinsip-prinsip sederhana tersebut akan dapat dikembangkan dan diaplikasikan Guru IPA dalam skreening mikroba penghasil enzim tertentu, produksi enzim di skala laboratorium, serta analisis aktivitas enzimnya. Guru dan siswa yang mengikuti kegiatan diberikan buku panduan mengenai prinsip dasar fermentasi dan fermentasi enzim. Kegiatan berlangsung lancar dengan antusias yang tinggi dari peserta yang terlihat dari beragamnya pertanyaan yang diberikan selama kegiatan berlangsung.