Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengenalan Perangkat Lunak E-CRM UMKM Untuk Peningkatan Loyalitas Pelanggan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Desa Kelapa Kurung Vidila Rosalina; Harsiti Harsiti; Akip Suhendar; Saefudin Saefudin; Erma Perwitasari
Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.781 KB) | DOI: 10.30596/ekonomikawan.v19i2.3825

Abstract

UMKM-UMKM di desa Kelapa Kurung hampir semua masih dikelola secara tradisional dan belum memanfaatkan sistem informasi. Saat ini pendekatan bisnis modern dilakukan dengan memperhatikan terhadap faktor kastamer/pelanggan, baik sebelum pelanggan melakukan pembelian maupun setelah melakukan pembelian. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan yang bertujuan untuk peningkatan loyalitas pelanggan ini disebut dengan Electronic Customer Relationship Management (E-CRM). Perangkat lunak E-CRM yang ada saat ini lebih berfokus kepada perusahaan-perusahaan besar, sehingga manfaatnya belum sampai menyentuh UMKM. Pengabdian ini merupakan keberlanjutan dari penelitian terapan 2018 yang menghasilkan perangkat lunak E-CRM bagi UMKM. Pengabdian ini mencoba melakukan pengenalan perangkat lunak  E-CRM pada UMKM di Desa Kelapa Kurung Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten dalam upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan UMKM di desa tersebut. Perangkat lunak  E-CRM ini diharapkan dapat membantu UMKM di desa Kelapa Kurung dalam pengelolaan hubungan dengan pelanggan sehingga UMKM dapat bersaing dalam mempertahankan usaha bisnisnya.. Hasil pengabdian ini diharapkan mampu memperkenalkan perangkat lunak  E-CRM UMKM dan pentingnya E-CRM dalam upaya meningkatkan loyalitas pelanggan UMKM di desa Kelapa Kurung.
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Keterampilan Membuat Nugget Berbahan Dasar Ikan Bandeng Sebagai Bahan Pangan Lokal Anharudin Anharudin; Donny Fernando; Saefudin Saefudin; Diki Susandi; Saleh Dwiyatno
Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.758 KB) | DOI: 10.30596/ekonomikawan.v19i2.3818

Abstract

Meningkatkan taraf hidup menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam kelangsungan hidup bermasyarakat. Hal ini harus terus di dukung seiring perkembangan dan daya saing pada era globalisasi saat ini. Berdasarkan hasil pemetaan/assessment diketahui bahwa kelurahan Sawah Luhur memiliki potensi alam yang melimpah, namun belum didukung oleh sumber daya manusia yang terampil terutama dalam hal pengolahan makanan. Sehingga kondisi kehidupan masyarakat, terutama pada aspek ekonomi belumlah memadai, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi kualitas SDM yang masih rendah dan infrastruktur desa yang juga belum memadai. Tujuan utama dalam kegiatan pengabdian ini adalah memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada masyarakat Kelurahan Sawah Luhur. Yang dilakukan baik secara teori maupun praktik dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat melalui keterampilan membuat nugget berbahan dasar ikan bandeng sebagai bahan pangan lokal. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan menstimulasi terciptanya inovasi dan kreativitas untuk menciptakan produk lokal unggulan.
BASIC PROPERTIES IN RELATION TO DRYING PROPERTIES OF THREE WOOD SPECIES FROM INDONESIA Efrida Basri; Nurwati Hadjib; Saefudin Saefudin
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 2, No 1 (2005): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Agency for Standardization of Environment and Forestry Instruments

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2005.2.1.49-56

Abstract

The objectives of this study were to investigate basic and drying properties of three wood species from Indonesia, i.e. kuda (Lannea coromandelica Merr.), waru (Hibiscus tiliaceus L. and mindi besar (Melia dubia Cav.). The basic properties include density, shrinkages, modulus of rupture (MOR), compression parallel to grain (C//), wood strength and anatomical structures. Meanwhile, the drying properties included drying time and drying defects. The initial-final temperature and humidity for each species was based on defects that resulted from high temperature drying trial.The results showed that the drying properties were significantly affected by wood anatomical structure. The initial-final drybulb temperature and wetbulb depression   for kuda wood are 50 -70ºC and 3-30ºC respectively, while the corresponding figures for waru wood are 65-80ºC and 6-30ºC, and for mindi besar wood are 55-80ºC and 4-30ºC. These drying schedules, however, still need further trial prior to their implementation in the factory-scale operation. All wood species studied have density and considerable strength recommended in their use for light medium construction purposes. Mindi besar wood has decorative appearance so it is suitable for furniture.
SIFAT DAN KUALITAS PENGERINGAN LIMA JENIS KAYU DARI KEBUN RAYA BOGOR Efrida Basri; Sri Rulliaty; Saefudin Saefudin
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2007.25.3.256-265

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas pengeringan lima jenis kayu koleksi Kebun Raya Bogor yang tumbang pada bulan Juni 2006 serta mengaitkannya dengan sifat fisis dan anatomis kayu tersebut. Kelima jenis kayu tersebut adalah bayur (Pterospermum celebicum Miq.), belangeran (Shorea belangeran (Korth.) Burck), kayu darah (Myristicacelebica (Mill.) W.J.de Wilde), membacang (Mangifera altissima Blanco) dan ulin (Eusyderoxyion zwageryTeijsm & Binn). Pengujian sifat kayu meliputi sifat fisis dan anatomi kayu. Pengujian kualitas pengeringan dilakukan menggunakan metode pengeringan suhu tinggi (suhu 100° C). Hasil penelitian menunjukkan kualitas pengeringan kayu ditentukan oleh sifat fisik dan anatomi kayu. Kayu yang mempunyai berat jenis tinggi memiliki tingkat penyusutan lebih besar dibandingkan dengan kayu yang mempunyai berat jenis rendah, sehingga mudah mengalami pecah dalam pada waktu dikeringkan. Sifat anatomi yang berperan pada waktu kayu dikeringkan antara lain arah serat, bentuk parenkim, bentuk dan lebar jari-jari, ukuran pori dan ada atau tidaknya tilosis atau endapan amorf dalam pembuluh. Dari kelima jenis kayu yang diteliti, kualitas pengeringan terbaik diperoleh pada kayu bayur dan membacang sedangkan kualitas pengeringan terburuk terdapat pada kayu ulin.
Perbaikan Budidaya Polikultur Lidah Buaya (Aloe vera Linn) dan Kacang Panjang (Vigna unguiculata) Menggunakan Biakan Rhizobium Sri Purwaningsih; Saefudin Saefudin; Budiarjo Budiarjo
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 1 (2004): February 2004
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i1.2830

Abstract

Polyculture cultivation improvement of Aloe vera Linn (A. vera Linn) and Vigna unguiculata (V. unguiculata) has been done using Rhizobium strains inoculation onto V. unguiculata seeds to increase their growth and production. The study was done in Ciomas district, Bogor, using rice paddy field with a total of 24th plots of 1 x 2,5m2 width. A. vera Linn was planted until  two months old using an interval of  60 x 60 cm2. The Rhizobium used were strains number 171, 172, 173, and their combination of those three, which was planted using an interval of  20 x 35 cm2. The negative controls were uninoculated, without N (K1) and the positive controls were uninoculated, with urea fertilizer equal to 100 kg/ha (K2). The experiment design was using Randomized Complete Block Design (RCBD) with four replications.  The parameters used were leaves numbers, dry weight of plants, roots, root nodules, and pods production of V. unguiculata and leaves number, leaves length and width of A. vera.  Results showed that isolate number of 172 (isolate of Glycine max Linn.) had given the best results on the production of  V. unguiculata in the polyculture system with A. vera.   
PENGARUH KOMPOSISI LELEHAN DAN WAKTU CELUP TERHADAP STRUKTUR MIKRO LAPISAN HOT DIP ALUMINIZING PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK moch syaiful anwar; Kevin Kevin; saefudin saefudin; Alfirano Alfirano; Efendi Mabruri
Widyariset Vol 5, No 1 (2019): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/widyariset.5.1.2019.21-29

Abstract

Pada material aplikasi suhu tinggi, pelapisan permukaan merupakan hal penting dalam memberikan ketahanan oksidasi dan korosi suhu tinggi, ketahanan erosi dan abrasi. Pelapisan alumunium pada baja tahan karat martensitik AISI 410 melalui metode celup panas (hot dip) cukup efektif untuk memberikan perlindungan pada substrate melalui senyawa-senyawa intermetalik yang terbentuk. Proses hot dip aluminizing dilakukan dengan preparasi penghalusan permukaan sampel menggunakan amplas grit 100, 400, 800, dan 1200. Kemudian sampel dibersihkan menggunakan larutan 15% H2SO4 sebelum dilakukan proses celup panas. Spesimen tersebut dikaitkan menggunakan kawat nikel untuk memudahkan proses pencelupan. Komposisi lelehan Al-Si, waktu pencelupan, dan waktu difusi memberikan pengaruh terhadap lapisan intermetalik yang terbentuk beserta sifat mekanisnya. Telah dilakukan karakterisasi morfologi lapisan hot dip aluminizing pada spesimen baja tahan karat martensitik yang dilapisi oleh Al Murni, 5 %wt Si, 10 %wt Si, dan 15 %wt Si dengan variasi waktu pencelupan 1 menit, 3 menit, dan 5 menit dengan menggunakan SEM – EDS. Pada komposisi lelehan dengan komposisi 5%wt Si dengan perlakuan permukaan yang sama oleh larutan H2SO4 memberikan hasil lapisan intermetalik yang lebih baik. Dapat dilihat dari kehalusan struktur mikro dan ketebalan lapisan yang dihasilkan berdasarkan variasi waktu pencelupan. Unsur Si memberikan pengaruh dalam merubah morfologi struktur antarmuka antara intermetalik dengan substrate.
KONTRIBUSI TATA KELOLA MASJID DALAM PENCEGAHAN PANDEMI COVID-19 Saefudin Saefudin; Surya Darma Batu Bara; Khaerul Wahidin; Muhammad Azka Maulana
An-Nufus Vol 2 No 1 (2020): Juli-September (2020)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.06 KB) | DOI: 10.32534/annufus.v2i1.1647

Abstract

This research elaborates on a mosque management model in abnormal conditions (the Covid-19 pandemic). This research determines how mosque congregants and residents around the mosque area converge so that they have a contribution in minimizing the spread of the Corona virus. This research was conducted at Miftahul Yakin Al-Misk Mosque, Tegal Sempur Block, Cisambeng Village, Palasah District, Majalengka, West Java. All efforts and strategies are carried out by mosque managers so that mosque religious activities are more effective and positive, starting from understanding, providing information, deliberation to implementing mosque activities. The method in this research is using descriptive-analytic method with a qualitative approach. Some of the findings in this study include: mosque management has followed health standards in the era of the Covid 19 pandemic, the education and empowerment model of mosques has begun to utilize information technology online, and mosque congregations understand the dangers of the Covid-19 pandemic so that they are aware of health protocols in participating in worship activities and religious mosque.
TANTANGAN DAN KESIAPAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN BAHAN TANAM MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL TANAMAN LADA (Piper nigrum L.) SAEFUDIN SAEFUDIN
Perspektif Vol 13, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v13n2.2014.%p

Abstract

ABSTRAKSalah satu penyebab utama rendahnya produktivitas tanaman  lada  di  Indonesia  karena  sebagian  besar petani lada masih  menggunakan benih lada asalan yang  kurang  terjamin  mutunya.  Penggunaan  benih unggul  bermutu  menjadi  salah  satu  kunci  dalam meningkatkan produktivitas tanaman dan pendapatan petani. Varietas unggul lada telah dihasilkan, tetapi distribusi   dan   adopsinya   masih   sangat   terbatas. Teknologi perbenihan untuk menghasilkan benih lada unggul  dan  bermutu  dengan  menggunakan  bahan setek satu ruas telah cukup tersedia. Kebun induk konvensional menghasilkan bahan setek dalam jumlah yang  terbatas,  sehingga  tidak  mampu  memenuhi besarnya  kebutuhan  benih  lada. Bahan  tanam  lada unggul  dan  bermutu  dalam  jumlah  banyak  dapat disediakan melalui pendirian  kebun induk mini, yaitu kebun  induk  lada  dengan  jarak  tanam  yang  telah disesuaikan dari 2.5  x 2.5 m  menjadi 0.5  x  1.0  m (populasi tanaman 1600 pohon per hektar menjadi 20 000 pohon), dengan potensi hasil dalam satu hektar setiap tahun sebesar 432 000 setek satu ruas, yang mampu    memenuhi    kebutuhan    benih    untuk pengembangan  seluas 198.8  ha.  Dukungan  plasma nutfah dan teknik penanda molekuler akan membantu perbaikan sifat tanaman lada ke depan. Untuk memacu penyediaan   benih   lada unggul   bermutu   perlu dilakukan pembinaan penangkar benih, desentralisasi pendirian   kebun   induk   mini   tanaman   lada   dan peningkatan dukungan pemerintah daerah.Kata kunci :  Piper nigrum  L., teknologi benih, kebun induk mini,  benih unggul. Challenges And Planting Material Provision of Technology Readiness Support Increasing National Productivity of Black Pepper (Piper nigrum  L.) ABSTRACTLow  productivity  of  Indonesian  black  pepper is coused  most farmers  use low quality of black pepper seed. The use of improved seed quality is a key in improving  crop  productivity  and  farmers'  income. Yielding of black pepper varieties have been produced, but the distribution and adoption is still very limited. Seed  technology  to  generate  superior-quality  black pepper seeds using a cutting materials segment has sufficient available. Conventional seed garden produce stem cuttings material in limited quantities, so it is not able  to  supply  the  tremendous  demand  for  black pepper seeds. Planting materials of black pepper sedd superior   quality   and   in   large   quantities   can   be provided through the establishment of holding a mini orchard, the orchard with pepper stem spacing has been adjusted from 2.5 x 2.5  m to be come 0.5 x 1.0 m  (population 1600 tree per hectare  to be come 20 000 tree), with potential results in one hectare each year by 432 000 cuttings of the segment, which is able to meet the needs of the seed for the development of an area of 198.8 ha. Germplasm supporting and molecular marker techniques  will  help  to  repair  properties  of  black pepper in the future. To encourage the provision of superior  quality  black  pepper  seeds   need  to   be developed, decentralization establishment holding a mini   garden   black   pepper and   increase   local government support.Keywords : Piper nigrum  L.,  seed technology, mini    seed garden, superior seed.
PENGELOLAAN BIOMASSA TANAMAN DALAM BIOINDUSTRI PERKEBUNAN MENDUKUNG PENGEMBANGAN BIOENERGI Plant Biomass Management in Plantations Bioindustry Supporting Bioenergy Development Suci Wulandari; Sumanto Sumanto; Saefudin Saefudin
Perspektif Vol 18, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/psp.v18n2.2019.135-149

Abstract

Biomassa tanaman perkebunan dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan bioenergi. Hasil penelitian dan perkembangan teknologi telah mendorong pemanfaatan biomassa bagian-bagian tanaman tersebut. Tanaman perkebunan memiliki potensi besar untuk menghasilkan biomassa yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan energi terbarukan. Pemetaan potensi biomassa telah banyak dilakukan pada tanaman perkebunan, seperti pada: tebu, kakao, kelapa sawit, kemiri sunan, jarak pagar, kopi, kelapa dalam, karet dan teh. Pengembangan sistem produksi pangan dan biomassa untuk pembangkit energi melalui sistem multi tanam berbasis komoditas perkebunan telah dikembangkan.  Di Kabupaten Aceh Timur telah dilakukan pengembangan sistem agroindustri juga memanfaatkan semua produk samping, mendorong daur ulang dan pemanfaatan residu. Pemanfaatan potensi bioenergi masih dihadapkan pada berbagai kendala distribusi, kontinuitas pasokan bahan dan aspek ekonomi. Menyikapi hal tersebut langkah strategis dapat dilakukan melalui: analisis neraca karbon, alokasi lahan, pemanfaatan lahan, pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, dukungan teknologi, fokus pada nilai tambah yang tinggi dan perbaikan tata kelola. Selanjutnya perbaikan pada pengembangan sistem pangan energi terpadu dapat ditempuh melalui: (1) sosialisasi dari inovasi teknologi, (2) membentuk kawasan-kawasan pertanian terpadu di daerah sentra pengembangan dan (3) memperkuat kelembagaan petani untuk mengembangkan agroindustri.   ABSTRACTBiomass from estate crops can be used for food, feed, and bioenergy. The results of research and technological developments have encouraged the utilization of biomass of these plant parts. Plantation crops have great potential to produce biomass that can be utilized in the development of renewable energy. Mapping of biomass potential has been carried out in plantation crops, such as: sugar cane, cocoa, oil palm, candlenut, jatropha, coffee, deep coconut, rubber, and tea. The development of food and biomass production systems for energy generation through a commodity-based multi-cropping system has been developed. In East Aceh District an agro-industrial system development has also been carried out utilizing all byproducts, encouraging recycling and utilizing residues. The utilization of bioenergy is still faced with various distribution constraints, continuity of material supply and economic aspects. In response to this, strategic steps can be taken through carbon balance analysis, land allocation, land use, sustainable use of resources, technology support, focus on high added value and improved governance. Furthermore, improvements to the development of integrated energy food systems can be pursued through (1) socialization of technological innovations, (2) establishing integrated agricultural areas in plant centers and (3) strengthening farmer institutions to develop agro-industries. 
KAJIAN PARASITISME TUMBUHAN CENDANA (Santalum album L.) SEBAGAI DASAR DALAM PEMBUDIDAYAANNYA Sunaryo Sunaryo; Saefudin Saefudin
BERITA BIOLOGI Vol 5, No 5 (2001)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v5i5.1465

Abstract

Cendana {Santalum album L.)merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kelompok suku Santalaceae. Sebagai anggota kelompok tumbuhan parasit, pada fase pertumbuhannya cendana memerlukan interaksi dengan tumbuhan lain yang berfungsi sebagai inang, melalui alat-alat kontak yang disebut haustorium. Sistem perakaran cendana, di mana padanya haustoria berkembang, lebih didominasi oleh pertumbuhan horizontal. Jenis tanaman inangnya tidak spesifik, sehingga pemilihan jenis tanaman inang untuk cendana dapat disesuaikan dengan model-model yang akan dikembangkan yaitu model agroforestri atau konservasi.