Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemanfaatan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Baca Tulis Alquran Di Madrasah Ibtidaiyah May Yuni Sitorus; Rika Andriyani; Sauma Sari; Yeni Sri Fadillah
Maslahah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Maslahah: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan jurnal   ini yaitu untuk mendeskripsikan pengenalan dasar dari pembelajaran Baca Tulis Alquran melalui media audio visual. Melalui media ini, maka kita dapat mengetahui kemampuan seorang anak didik dalam menyerap pembelajaran, mana yang cepat dan tanggap dan mana yang lambat. Media pembelajaran adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses saluran informasi. Atau dapat juga dikatakan sebagai sumber bahan ajar untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa-siswi sehingga dapat mendorong terjadinya proses pada dirinya.  Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat  dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Mengingat begitu besarnya peran media dalam pembelajaran, jurnal ini diharapkan dapat membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai media pembelajaran dan karakteristiknya dan dimafaatkan dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.   Kata Kunci:Media Pembelajaran, Audio Visual, Baca TuliS Alquran
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Toksoplasma pada Ibu Hamil di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2010-2013 Rika Andriyani; Kiki Megasari
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i2.278

Abstract

AbstrakToksoplasmosis pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran dan kematian pada bayi yang dilahirkan, hal ini dikarenakan terjadinya infeksi pada saat bayi dalam kandungan. Berdasarkan SDKI tahun 2007, tercatat 35% ibu hamil mengalami toksoplasma. Tahun 2008 kejadian toksoplasma pada ibu hamil meningkat menjadi 47%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Toksoplasma pada ibu hamil di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami infeksi toksoplasma yaitu sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai subjek yaitu 30 orang (kelompok kasus) dan 30 orang kelompok (kontrol). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian toksoplasmosis yaitu variabel pendidikan. Hasil analisis multivariat, didapatkan OR dari variabel pendidikan adalah 4.344 (CI 95% : 1.804-16.427) artinya ibu hamil dengan pendidikan rendah beresiko 4 kali mengalami toksoplasmosis daripada ibu hamil yang berpendidikan tinggi.Kata kunci: faktor risiko, ibu hamil, toxoplasma AbstractToxoplasmosis in pregnant women, can lead to miscarriage and death in babies born due to infection by the time the baby in the womb. SDKI 2007, there were 35% of pregnant women experience toxoplasma and in 2008 the incidence of toxoplasmosis in pregnant women increased to 47%. The objective of this study was to determine the risk factors associated with the incidence of toxoplasma in pregnant women at Arifin Achmad Pekanbaru in 2013. Population in this study were all pregnant women who become infected with Toxoplasma as many as 30 people. The entire population of this study serve as a subjects in this study, in the number of samples of 30 persons (cases) and 30 person group (control). This research used quantitative analytical research with case control design. The data were analyzed using univariate, bivariate with chi-square test and multivariate. The results showed that the variables significantly associated with the incidence of toxoplasmosis is the variable of education. Multivariate analysis of variables obtained OR education is 4.344 (95% CI: 1804-16427) means that pregnant women with low education are at risk 4 times suffered from toxoplasmosis in pregnant women with high education.Keywords: risk factor, pregnant woment, toxoplasma
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG OBESITAS PADA ANAK Rika Andriyani; Lucky Shinta Febrianti
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 2, No 3: Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v2i3.63

Abstract

Latar belakang: Menurut data survey yang dilakukan Lembaga Survey Gizi dan Kesehatan Nasional (NHANES)atau National Health And Nutrition Examination Survey angka obesitas terus meningkat secara nyata pada anak,salah satunya pada kelompok usia 6-12 tahun yang angka kejadiannya meningkat dari 6,5% menjadi 17%. Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan di SD Santa Maria Pekanbaru dengan wawancara kepada 10 orangtua yang memiliki anak usia 6-12 tahun, didapatkan kesimpulan 7 diantara 10 orang tua tidak mengetahui faktoryang mempengaruhi anak menjadi obesitas salah satunya ialah kurangnya pengetahuan orang tua terhadap obesitas, faktor keturunan, faktor ekonomi, seringnya mengkonsumsi makanan junk food, serta kurangnya aktivitasfsik.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang obesitas pada anak di SDSanta Maria Pekanbaru tahun 2014.Metode: Jenis penelitian ini metode deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 95 orang dengan teknik sampling proporsional dan simple random sampling. Pengolahan data dilakukan secara manual dan analisis data univariat.Hasil: Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua tentang obesitas di SD Santa MariaPekanbaru dari 95 responden yang diteliti mayoritas 48 orang (50,52%) berpengetahuan kurang dan minoritas 47orang (49,47%) berpengetahuan baik.ABSTRACT Background: According to data of survey which is Institute Survey Gizi and Health of National ( NHANES) or ofNational Health And Nutrition Examination Survey number of obesitas increasing manifestly at child, one of them atage group 6-12 year which is its occurence number mount from 6,5% becoming 17%. Pursuant to feld observationin SD Santa Maria Pekanbaru with interview to 10 old fellow owning age child 6-12 year, got by conclusion 7 among10 old fellow do not know factor influencing child become obesitas one of them is the lack of knowledge of old fellowto obesitas, clan factor, economic factor, often consume food of junk food, and also the lack of physical activity.Objective: Target of this research to know picture knowledge of old fellow about obesitas at child in SD Santa MariaPekanbaru year 2014.Method: This Research type of descriptive method. Amount of sampel counted 95 people with sampling techniqueof proporsional and of simple sampling random. Data-Processing manually data analysis and of univariat.Result: From result of this research is concluded that knowledge of old fellow about obesitas in SD Santa MariaPekanbaru from 95 accurate by responder of majority 48 people (50,52%) knowledgeable less and minority 47people (49,47%) is knowledgeable of goodness.
PENGARUH KOMPRES REBUSAN JAHE TERHADAP NYERI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU een husanah; Rika Andriyani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8 No 2 (2019): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.216 KB) | DOI: 10.35328/kebidanan.v8i2.149

Abstract

The knee is the main joint to support the body's weight. The stability of the work of this joint depends on the muscles and ligaments around it. Muscular strength begins to decline around the age of 40 with an accelerated setback after 60 years. The main signs of a musculoskeletal system disorder are pain and discomfort, which can vary from the mildest to the most severe. The results of interviews with 10 elderly people who had knee pain, found 7 elderly people using pharmaceutical drugs, 3 people did not consume certain drugs. Of the 7 elderly who use drugs, they often feel the side effects of medications taken such as nausea and diarrhea and feel the effects of dependence. This type of research is pre-experimental research with pre-test and post-test design using a quantitative research approach with design Quasi in one group (one group pre-posttest design) to determine the strength of the influence of ginger compresses on the intensity of knee pain. The research method made direct observations to respondents by filling in the observation sheets of pain intensity pretest and posttest with numerical pain intensity scale (0-10). Research data were analyzed using Wilcoxon signed rank test. The results showed that the average (mean) pain intensity before being given a ginger compress was 4.56 with a standard deviation of 1.381. The mean (intensity) pain intensity after being given a ginger compress is 2.89 with a standard deviation of 1.451. From the results of the statistical test p value (α) of 0,000, that there is an effect of ginger compresses with knee pain in the elderly.
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG OBESITAS PADA ANAK Rika Andriyani; Lucky Shinta Febrianti
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 2, No 3: Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.537 KB) | DOI: 10.36307/jik.v2i3.63

Abstract

Latar belakang: Menurut data survey yang dilakukan Lembaga Survey Gizi dan Kesehatan Nasional (NHANES)atau National Health And Nutrition Examination Survey angka obesitas terus meningkat secara nyata pada anak,salah satunya pada kelompok usia 6-12 tahun yang angka kejadiannya meningkat dari 6,5% menjadi 17%. Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan di SD Santa Maria Pekanbaru dengan wawancara kepada 10 orangtua yang memiliki anak usia 6-12 tahun, didapatkan kesimpulan 7 diantara 10 orang tua tidak mengetahui faktoryang mempengaruhi anak menjadi obesitas salah satunya ialah kurangnya pengetahuan orang tua terhadap obesitas, faktor keturunan, faktor ekonomi, seringnya mengkonsumsi makanan junk food, serta kurangnya aktivitasfsik.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang obesitas pada anak di SDSanta Maria Pekanbaru tahun 2014.Metode: Jenis penelitian ini metode deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 95 orang dengan teknik sampling proporsional dan simple random sampling. Pengolahan data dilakukan secara manual dan analisis data univariat.Hasil: Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua tentang obesitas di SD Santa MariaPekanbaru dari 95 responden yang diteliti mayoritas 48 orang (50,52%) berpengetahuan kurang dan minoritas 47orang (49,47%) berpengetahuan baik.ABSTRACT Background: According to data of survey which is Institute Survey Gizi and Health of National ( NHANES) or ofNational Health And Nutrition Examination Survey number of obesitas increasing manifestly at child, one of them atage group 6-12 year which is its occurence number mount from 6,5% becoming 17%. Pursuant to feld observationin SD Santa Maria Pekanbaru with interview to 10 old fellow owning age child 6-12 year, got by conclusion 7 among10 old fellow do not know factor influencing child become obesitas one of them is the lack of knowledge of old fellowto obesitas, clan factor, economic factor, often consume food of junk food, and also the lack of physical activity.Objective: Target of this research to know picture knowledge of old fellow about obesitas at child in SD Santa MariaPekanbaru year 2014.Method: This Research type of descriptive method. Amount of sampel counted 95 people with sampling techniqueof proporsional and of simple sampling random. Data-Processing manually data analysis and of univariat.Result: From result of this research is concluded that knowledge of old fellow about obesitas in SD Santa MariaPekanbaru from 95 accurate by responder of majority 48 people (50,52%) knowledgeable less and minority 47people (49,47%) is knowledgeable of goodness.
HUBUNGAN STATUS IMUNISASI, ASI EKSLUSIF, DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS REJOSARI Rika Andriyani; Octa Dwienda Ristica
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i2.485

Abstract

Pnemonia merupakan proses peradangan pada parenkim paru-paru, yang biasanya dihubungkan dengan meningkatnya cairan pada alveoli. Penyakit ini lebih rentan terjadi pada bayi dan anak kecil karena respon imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik. Puskesmas Rejosari merupakan puskesmas dengan jumlah pneumonia tertinggi yaitu dengan proporsi kejadian pneumonia pada tahun 2011 sebanyak 8,5%, pada tahun 2012 proporsi pneumonia sebanyak 8,3% dan pada tahun 2013 sebanyak 8,03%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, asi ekslusif dan status imunisasi dengan kejadian pneumonia pada balita. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rejosari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung ke Puskesmas Rejosari pada tahun 2014-2015 yakni 10647 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian balita yang berkunjung ke Puskesmas yang berkunjung berjumlah 115. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Kasus adalah balita yang terkena pneumonia yang berkunjung ke puskesmas Rejosari, demikian kontrol adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas tersebut. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat. Hasil uji statistik dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada balita (p value 0,001, OR=3,28 (1,06-6,27)). Sedangkan status imunisasi (p value 0,341) dan status asi ekskutif (p value 0,152) tidak berhubungan dengan kejadian pnemonia. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan informasi atau pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada balita khususnya pada ibu yang berpotensi memiliki balita yang status gizinya kurang baik.Kata Kunci : Status gizi, Asi ekslusif, status Imunisasi dan Pneumonia
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DI PMB ERNITA KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 Nurhas Linda; Rika Andriyani
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.723

Abstract

Perawatan tali pusat untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang disebabkan masuknya spora kuman tetanus (clostridium tetani) kedalam tubuh melalui tali pusat. Tahun 2010 WHO menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Faktor risiko mortalitas tersebut antara lain perawatan tali pusat dengan alkohol, iodium, serta dengan cara tradisional. karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih. Dari hasil survy yang dilaksanakan di PMB Ernita pada tiga bulan terakhir terdapat sebanyak 100 orang psien bersalin 20 di antaranya belum mengetahui cara perawatan tali pusat terbuka. Tujuan laporan kasus ini yaitu mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan melakukan perawatan tali pusat terbuka untuk mempercepat pelepasan tali pusat. Metode yang dipakai yaitu dengan pendekatan menejemen kebidanan kemudian didokumentasikan dalam bentuk SOAP serta dilakukan penilaian tali pusat puput setelah 5 hari bayi lahir. Tugas akhir ini dilaksanakan di PMB Ernita kemudian dilanjutkan kunjungan rumah selama 5 hari. Dengan pemantauan dimana dilakukan perawatan tali pusat yang pada hari ke -5 tali pusat puput. Kesimpulan dari hasil ini bahwa perawatan tali pusat berhasil dan terbukti mempercepat pupt tali pusat. Dengan ini diharapkan kepada PMB Ernita untuk terus melakukan perawatan tali pusat terbuka.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN DAUN KATUK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI PMB ERNITA KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 Meishella Ayu Reyaningtyas; Rika Andriyani
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.572

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun. Berdasarkan survey awal yang saya lakukan di PMB Ernita, ditemukan data ibu yang mempunyai bayi tidak mendapatkan ASI Eksklusif sekitar 10 orang, salah satu cara untuk meningkatkan program ASI terpenuhi adalah dengan daun katuk. Di Indonesia, Nutrisi daun katuk mampu meningkatkan produksi susu dengan meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa. Tujuan laporan kasus ini yaitu mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan memberikan daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI. Metode: Metode penelitian menggunakan studi kasus. pendekatan asuhan berdasarkan standar asuhan kebidanan ibu nifas dimana asuhan kebidanan dilakukan pemberian rebusan daun katuk selama 7 hari berturut-turut ini dilaksanakan di PMB Ernita, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan rumah selama 7 hari. Hasil: Ibu nifas yang diberi air rebusan daun katuk selama 7 hari mengalami peningkatan produksi ASI. Pembahasan: Hal ini sesuai dengan teori bahwa daun katuk merupakan tumbuhan multi khasiat tetapi juga bisa sebagai pelancar ASI yang berguna untuk membantu para ibu yang mengalami kesulitan tentang ASI atau seputar masalah menyusui bisa menggunakan daun katuk. Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Nifas, Penggunaan Daun Katuk Daftar Pustaka : (2014-2021)
Socialization of corner care in newborn babies as an efforts to prevent infections in the corner at PMB Ernita Pekanbaru Risa Pitriani; Rika Andriyani
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Peneliti Teknologi Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59247/jppmi.v1i3.14

Abstract

The umbilical cord or in medical terms known as the umbilical funiculus is a lifeline for the fetus during the womb. Caring for the umbilical cord is also important to prevent neonatal tetanus, which can cause death. The body of a newborn baby is not strong enough to ward off infectious germs. Based on the results of the survey, it was found that mothers who had babies aged 0-7 days did the wrong umbilical cord care. Of the 5 pregnant women found, 2 of them still use spices (turmeric) to speed up the delivery of the umbilical cord. In PMB Ernita in the last 6 months has never done any counseling related to umbilical cord care. So it is necessary to carry out activities to overcome the problems found through the socialization of umbilical cord care for mothers. The target of this activity is to increase knowledge about proper umbilical cord care so that it can change the mother's behavior in caring for the newborn's umbilical cord. The results of this activity will be published in the community service journal of Muhammadiyah University of Riau. This activity was carried out in 2 stages: 1. Counseling was carried out on November 16, 2020, 2. The stage of coaching, monitoring and evaluation was carried out for 1 week with home visits from November 23 - 29 2020. The results of this activity were 1) Increased knowledge of mothers who have a baby about the correct care of the umbilical cord is seen from the ability of the baby's mother in answering the questions posed by the speaker, of the 10 questions given by the speaker can be answered by the baby's mother. 2) Increasing the skills of the baby's mother in properly caring for her own umbilical cord, so that it is possible for participants to apply these skills in daily life. This can be seen when the service team makes home visits. It is hoped that health workers in this case midwives can prepare postpartum mothers in caring for newborns, especially umbilical cord care starting from pregnancy.
Penerapan P5 Dengan Tema Hidup Cinta Lingkungan dalam Mengembangkan Karakter dan Peduli Lingkungan pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 74 Kota Bengkulu Cici Dwi Jayanti; Fenti Yurni; Rika Andriyani; Via Marlistina; Nova Asvio
DAWUH : Islamic Communication Journal Vol. 4 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/dawuh.v4i1.1071

Abstract

The character of caring for the environment must be taught in elementary schools, one of which is through children's character education lessons. The aim of this research is to form environmentally caring character in elementary school students through children's character education learning. Children's environmentally caring character is not formed by itself but must be stimulated repeatedly. The right way to Developing environmentally caring character is through the habituation method. Indicators of the environmentally caring character of elementary school children are keeping the environment clean, being responsible for the environment, and caring for/preserving the environment. Based on observations made by researchers in class 1 of SDN 74 Kota Bengkulu, children were still found whose environmentally caring character had not yet developed, this was because the habits carried out by the teachers there had not been carried out optimally. The data collection tools used were observation, interviews and documentation methods. With data reduction analysis techniques, data presentation and drawing conclusions. Based on the results of this research, the author can conclude that in the teacher's process of developing children's environmentally caring character through the habituation method there are still habituation steps that have not been carried out by the teacher, namely the teacher still has not reminded children who have forgotten to carry out positive habits in caring for the environment. Therefore, the teacher's process in developing children's environmentally caring character must be carried out through a habituation method that is carried out repeatedly.