Uswatun Hasanah
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Early Marriage Determination of Teenagers in Banten Province Uswatun Hasanah; Rita Dwi Pratiwi; Riris Andriati; Deden Gumilar Nugraha
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.998 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v7i2.226

Abstract

Based on the results of the Program Performance and Accountability Survey in Banten year of 2019, the number of births in Banten province at the age of 15-19 years old was still quite high compared to other provinces, namely 39.5% compared to Jakarta City, (25.4%), West Java (25.3%) and East Java (25.9%). The purpose of this study was to identify the determinants of early marriage in Banten Province, used secondary data, namely Program Performance Monitoring and Accountability Survey in 2019. The population in this study were all married women in the 2019, which amounted to 1687 samples. The results of the study were of 1687 respondents. More than 50% of respondents got married at an early age, namely 909 respondents (53.9%). More than 50% respondents had 15-19 years old of first marriage age of 37.1%, their educational background was primary school of 37.8%. The respondents’ occupation were housewives of 75.7% . Based on the bivariate analysis, it showed that the CI was 95%, and the P-value <0.05 showed that there was a significant correlation between education (0,000), socio economic (0.010), and ethnic (0.000), with early marriage based on the analysis of Program Performance and Accountability Survey in 2019. However, there was no significant correlation between occupation and p-value 0.614 at 95% CI. Based on multivariate analysis using logistic regression, it produced the final modeling in determining the determinants of early marriage. The conclusion of these, four determinants showed that educational factors were very influential in early marriage.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SISWI DI SMK SASMITA JAYA 1 PAMULANG Putri Handayani Setyaningsih; Uswatun Hasanah; Siti Novy Romlah; Ester Risela
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.97

Abstract

Masalah perilaku seksual sangat erat kaitannya dengan remaja, biasanya perilaku seksual remaja berasal dari perilaku seks sendiri yang diawali dengan rasa ingin tahu dan hanya menikmati pengalaman seksual yang akan mempengaruhi seksual remaja. Oleh karena itu, tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi yaitu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi siswa SMK Sasmita Jaya 1 Pamulang dengan perilaku seksual remaja.  Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan rencana penelitian analisis deskriptif, dan menggunakan metode cross-sectional. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan lampiran kuesioner tertutup untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah teknik probability. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 siswa/i. Hasil Penelitian Hasil uji statistik menggunakan uji Chi- Square diperoleh p-value = 0.053 > α = 0.05. Maka tidak ada hubungan antara hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja pada siswa siswi SMK Sasmita Jaya 1 Pamulang. Dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas informasi mengenai perilaku seksual remaja dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi.
KORELASI PENGETAHUAN TENTANG PARENTING SELF EFFICACY DENGAN PARENTING PADA IBU YANG MENIKAH DINI DI DESA PRINGSEWU KOTA LAMPUNG , SUMATRA SELATAN, INDONESIA MAELIA UNAYAH; RITA DWI PRATIWI; USWATUN HASANAH; BETTY BETTY; TITA HARDIANTI; TUKIMIN BIN SANSUWITO; SANDEEP PODDAR
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 1 (2022): EDU DHARMA JOURNAL: JURNAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (VOL 6 NO 1 MARE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i1.279

Abstract

ABSTRACTKnowledge is the results of knowing, and this occurs after people have sensed a certain object. Parenting self-efficacy is defined as a person's belief in his or her abilities to display the success of a behavior. Early marriage is a marriage that  carried out when a person has not reached the minimum age specified in the law for marriage. The purpose of this study was to determined the relationship between knowledge about parenting self-efficacy and parenting in mothers who married early in the village of Pringsewu, Lampung. The Methods  of This research uses quantitative methods using a cross sectional approach to find out research that looks at the relationship between variables and the object being studied are cause and effect, the data collected by using a questionnaire. The number of samples was 73 people in Pringsewu Village, Lampung in 2021. The results of the study on the knowledge about parenting self-efficacy with parenting in mothers who married early in the statistical test with Chi square obtained a probability value (p-value) of 0.017 which is smaller than = 5%, was concluded that Ha is accepted and Ho is rejected with an OR value of 5.625, which means that respondents who have low knowledge of parenting self-efficacy have a tendency to have poor parenting by 5.625 times in mothers who married early in Pringsewu Village. Suggestions from the results of the study are  hoped that adolescent education can increase and determine various information dissemination programs about parenting self-efficacy and minimize the number of marriages in adolescents so that the level of early marriage decreases and the level of knowledge increases.ABSTRAKPengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Parenting self-efficacy didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang yakin atas kemampuan keberhasilan dirinya. pernikahan dini adalah pernikahan yang belum mencapai batas usia minimal sesuai peraturan per undang undangan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  Hubungan Pengetahuan tentang Parenting Self Eefficacy dengan parenting  pada ibu yang menikah dini di desa Pringsewu Lampung. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui penelitian yang melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan akibat, data yang di kumpulkan  dengan cara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 73 orang di Desa Pringsewu Lampung pada Tahun 2021.  Hasil penelitian adanya  pengetahuan tentang parenting self-efficacy dengan parenting pada ibu yang menikah dini pada uji statistik dengan Chi square diperoleh nilai probabilitas (p-value) 0,017 yang lebih kecil dari α = 5%  maka di simpulkan bahwa  Ha diterima dan Ho ditolak dengan nilai OR = 5,625 yang artinya responden yang memiliki pengetahuan tentang parenting self-efficacy rendah mempunyai kecenderungan untuk memiliki parenting yang buruk sebesar 5,625 kali pada ibu yang menikah dini di Desa Pringsewu. Saran dari hasil penelitian di harapkan pendidikan usia remaja dapat meningkat dan menentukan berbagai program penyebaran informasi tentang parenting self efficacy serta meminimalkan angka pernikahan pada remaja sehingga tingkat pernikahan dini menurun dan tingkat pengetahuan meningkat.