Nurfitri Kusumawati
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA DI KELURAHAN KEBON KALAPA BOGOR Ikada Septi Arimurti; Nurfitri Kusumawati; Sri Haryanto
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 1 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i1.38

Abstract

ABSTRACTData obtained by the ministry of health RI, there were only 904.099 women who had cervical cancer screening 92,45%) from year 2007-2014. The purpose of this study is to analyze the relationship between knowledge with early detection of cervical cancer behavior on woman in Kelurahan Kebon Kalapa Bogor. This research is an analytical study uses data of kohor study of non-communicable disease risk factors 2011 with cross sectional design study. The research sample was all women aged 25-65 year who participate at the survey. Analysis using logistic regression. Results showed only 6,3% of women in Kelurahan Kebon Kalapa did screening for cervical cancer and there was a relationship between education with early detection of cervical cancer behavior. Women with good education were 1,8 times to do cervical cancer screening (OR 1,8, 95% CI: 1,1-3). Further research needs to be done by looking at other variables and using qualitative research methods. ABSTRAKLatar belakang: Masa transisi dari masa kanak-kanak menjadi dewasa adalah tahapan masa remaja. Masa ini ditandai sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan emosional (Muljati et.al, 2016). Menstruasi yang dialami remaja putri setiap bulannya dan pola konsumsi yang terkadang melakukan diet sehingga semakin sedikit asupan zat besi yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dapat menyebakan terjadinya anemia (Martini, 2015). Menurut data Riskesdas (2018), prevalensi anemia di Indonesia yaitu 48,9% dengan proporsi anemia pada kelompok umur 15-24 tahun dan 25- 34 tahun (Kemenkes RI, 2018). Prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2017 dalam Profil Kesehatan Kota Depok diketahui 34,5% remaja putri yang mengalami anemia (Profil Dinkes Kota Depok 2017). Tujuan penelitian: untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri serta paparan media informasi terhadap perilaku pencegahan anemia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 81 orang di SMA Muhammadiyah 04 Depok. Hasil penelitian diperoleh remaja usia ≤16 tahun sebanyak 52 (64,2%) dan >16 tahun 29 (35,8%). Responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 54 (66,7%), responden yang memiliki sikap kurang sebanyak 31 (38,3%) dan responden dengan paparan media informasi kurang baik sebanyak 60 (74,1%). Hasil uji statistic pengetahuan tentang anemia (p=0,621, p>0,05), sikap terhadap pencegahan anemia (p=0,432, p>0,05) dan paparan media informasi tentang pencegahan anemia (p=0,796, p>0,05) maka dapat diartikan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Melalui promosi kesehatan tentang upaya pencegahan terhadap anemia dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kematangan reproduksi dari remaja.