Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KORELASI PENGETAHUAN TENTANG PARENTING SELF EFFICACY DENGAN PARENTING PADA IBU YANG MENIKAH DINI DI DESA PRINGSEWU KOTA LAMPUNG , SUMATRA SELATAN, INDONESIA MAELIA UNAYAH; RITA DWI PRATIWI; USWATUN HASANAH; BETTY BETTY; TITA HARDIANTI; TUKIMIN BIN SANSUWITO; SANDEEP PODDAR
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i1.279

Abstract

ABSTRACTKnowledge is the results of knowing, and this occurs after people have sensed a certain object. Parenting self-efficacy is defined as a person's belief in his or her abilities to display the success of a behavior. Early marriage is a marriage that  carried out when a person has not reached the minimum age specified in the law for marriage. The purpose of this study was to determined the relationship between knowledge about parenting self-efficacy and parenting in mothers who married early in the village of Pringsewu, Lampung. The Methods  of This research uses quantitative methods using a cross sectional approach to find out research that looks at the relationship between variables and the object being studied are cause and effect, the data collected by using a questionnaire. The number of samples was 73 people in Pringsewu Village, Lampung in 2021. The results of the study on the knowledge about parenting self-efficacy with parenting in mothers who married early in the statistical test with Chi square obtained a probability value (p-value) of 0.017 which is smaller than = 5%, was concluded that Ha is accepted and Ho is rejected with an OR value of 5.625, which means that respondents who have low knowledge of parenting self-efficacy have a tendency to have poor parenting by 5.625 times in mothers who married early in Pringsewu Village. Suggestions from the results of the study are  hoped that adolescent education can increase and determine various information dissemination programs about parenting self-efficacy and minimize the number of marriages in adolescents so that the level of early marriage decreases and the level of knowledge increases.ABSTRAKPengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Parenting self-efficacy didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang yakin atas kemampuan keberhasilan dirinya. pernikahan dini adalah pernikahan yang belum mencapai batas usia minimal sesuai peraturan per undang undangan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  Hubungan Pengetahuan tentang Parenting Self Eefficacy dengan parenting  pada ibu yang menikah dini di desa Pringsewu Lampung. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui penelitian yang melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan akibat, data yang di kumpulkan  dengan cara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 73 orang di Desa Pringsewu Lampung pada Tahun 2021.  Hasil penelitian adanya  pengetahuan tentang parenting self-efficacy dengan parenting pada ibu yang menikah dini pada uji statistik dengan Chi square diperoleh nilai probabilitas (p-value) 0,017 yang lebih kecil dari α = 5%  maka di simpulkan bahwa  Ha diterima dan Ho ditolak dengan nilai OR = 5,625 yang artinya responden yang memiliki pengetahuan tentang parenting self-efficacy rendah mempunyai kecenderungan untuk memiliki parenting yang buruk sebesar 5,625 kali pada ibu yang menikah dini di Desa Pringsewu. Saran dari hasil penelitian di harapkan pendidikan usia remaja dapat meningkat dan menentukan berbagai program penyebaran informasi tentang parenting self efficacy serta meminimalkan angka pernikahan pada remaja sehingga tingkat pernikahan dini menurun dan tingkat pengetahuan meningkat.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA MAHASISWI SEMESTER 8 STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG Betty Betty; Ayamah Ayamah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 2 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i2.177

Abstract

ABSTRACT Dysmenorrhea or menstrual pain is pain in the lower abdomen, which can radiate to the lower back and legs. The incidence of dysmenorrhea in the world is very large. On average, more than 50% of women experience dysmenorrhea in each country. The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is around 64.25%, which causes them to be unable to carry out activities optimally and this will reduce the quality of each individual. The purpose of this study was to determine the effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. This research method is a quantitative method-pre-experimental design, with a research design of One Group Pretest Posttest Design. The number of samples was 30 students from STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, using a non-probability sampling technique with a purposeful sampling method. The data collection tool is an observation sheet. While the data analysis is using the Wilcoxon test. From the research results obtained, dysmenorrhea on a mild scale affected 15 respondents (50%) while on a medium scale, 14 respondents (46.7%). Based on data analysis using the Wilcoxon test with a significance degree of 0.05 (5%), a mean value of 1.100 and a probability (p) of 0.000, it can be concluded that there is an effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. It is recommended that the results of this study be used as a reference and implementation in overcoming dysmenorrhea by using non-pharmacological therapy, namely giving red ginger boiled water. ABSTRAK Dismenorea atau nyeri haid merupakan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Angka kejadian dismenorea  di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea disetiap negaranya. Angka kejadian dismenorea di Indonesia adalah sekitar 64,25% yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan secara maksimal dan ini akan menurunkan kualitas pada individu masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air reusan jahe merah terhadap penurunan dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif- preexperimen design, dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Alat mengumpulkan data adalah lembar observasi. Sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian diperoleh dismenorea pada skala ringan 15 responden (50%) sedangkan pada skala sedang 14 responden (46,7%). Berdasarkan analisis data dengan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan ≤ 0,05 (5%), didapatkan nilai mean 1,100 dan probabilitas (p) sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh air rebusan jahe merah terhadap penurunan Dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Disarankan untuk hasil penelitian inidapat dijadikan sebagai referensi dan implementasi dalam mengatasi Dismenorea dengan menggunakan jenis terapi non-farmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe merah
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Betty Betty
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.7

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. angka kematian penderita stroke di Amerika setiap tahunnya adalah 50 – 100 dari 100.000 orang penderita. Hasil Riskesdas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 terjadi peningkatan prevalensi stroke dari tahun 2013 hingga 2018 yaitu 7 per mil menjadi 10,9 per mil. Stroke dapat menyebabkan gangguan yang komplek pada tubuh dan konsekuensi negatif bagi pasien yang bertahan hidup. Penanganan pasien dengan gangguan neurologi seperti stroke tidak hanya terfokus pada pengobatan medis kedokteran atau konvensional, namun sudah berkembang pada pengobatan alternatif komplementer/complementary alternative medicine (CAM). Perawat dalam menjalankan tugasnya di tuntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kompeten, Keikut sertaan perawat dalam mengaplikasikan terapi alternatif  kepada pasien merupakan suatu bentuk sikap perawat dalam pandangannya terhadap terapi alternatif komplementer. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam memberikan edukasi terapi komplementer pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional dan metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 perawat di ruang perawatan umum Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Pengambilan data menggunakan data primer dengan kuesioner pengetahuan dan sikap. Menggunakan uji statistic korelasi dengan analis Spearman Rho. Hasil Penelitian di perolah hasil adanya hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam memberikan edukasi terapi komplementer pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Hasil uji statistik di peroleh hasil  p-value = 0,000 < 0,05.Saran diharapkan perawat mampu berkontribusi dan menyikapi terapi komplementer ini dengan positif serta dapat mengintegrasikannya kedalam pelayanan keperawatan.Kata Kunci    : Stroke, Terapi Komplementer, Perawat RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE WITH ATTITUDE OF NURSES TO GIVE COMPLEMENTARY ALTERNATIVE MEDICINE EDUCATION TO STROKE PATIENTS IN TANGERANG DISTRICT GENERAL HOSPITAL ABSTRACKBackground Stoke is the most common disease after cancer and heart diseases, also is the highest disease causing disabillty in the world dead rate for stroke patients in America every years is 50-100 from 100.000 suffers. Riskesdas Kementrian Kesehatan Republik Indonesia result in 2018 an increase in prevalence from 2013 till in 2018 is 7 per mile occars 10,9 per mile. Stroke can cause complex disorder of the body and negative conseavences for patient who survive . Treatment of patients in neurological disorder such as stroke nor only focused in medical medicine or convencional, but it has developed in complementary alternative medicine (CAM). Nurses in out their duties are required to have knowledge and skill that competenst, the participation of nurses in applying of complementary alternative medicine for patient is a from of nurses attitude in his view of complementary alternative medicine. Research purpose to identification relationship between knowledge and nurses’ attitudes to giving complementary alternative medicine education for stroke patients in general hospital district of kabupaten tangerang. Research metods using primary data with a knowledge questionnaire and attitude, using the statistical test with spearman rho analysis. Research result obtained the result of relationshipbetween knowledge and attitudes nurses to giving complementary alternative medicine education for stroke patients in general hospital district of kabupaten Tangerang. Statictical result is obtained the result p-value = 0,000 < 0,05. Suggestions nurses’s are expected to be able contribute and respond this complementary alternative medicine with positive and can integrate into nursing services. Keywords :Stroke, Complementary Alternative Medicine, Nurses
Penggunaan media komunikasi android apps dalam optimalisasi pengawas minum obat (PMO) terhadap tingkat kepatuhan dan kesembuhan penderita tuberkulosis paru Rita Dwi Pratiwi; Dewi Fitriani; Betty Betty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i4.3512

Abstract

DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) via android apps for promoting adherence to tuberculosis management among pulmonary tuberculosis patients  Background: Pulmonary tuberculosis is a global health problem that has become a global concern for the last two decades. Indonesia occupies the second largest position of TB cases after India, which is equal to 10. The prevalence of pulmonary TB in Banten Province is 315 / 100,000 population, where the area with the highest prevalence in South Tangerang City, which is 1,691/100,000 of population. In this global era, mobile phones are very close to society. It is because they can access information messages via electronic media such as cell phones so that they can change a person's behavior, especially health behavior. There are many opinions that the health sector has got a significant benefit from this transformation..Purpose: To identify the effectiveness of DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) via android apps for promoting adherence to tuberculosis management among pulmonary tuberculosis patients in Pamulang Public Health Centre, South Tangerang City.Method: A quantitative research with the design method of quasi-experiment. The population was all patients with pulmonary tuberculosis in the Pamulang Public Health Centre, South Tangerang City. The sample taken by an accidental purposive sampling technique, got of 40 participants divided in two groups and comprising 20 participants in the control group and 20 participants in the experimental groupResults: Showing that there was uncorrelated between age, gender, and weight with the level of obedience and recovery in both the control and experimental groups. There was a significant correlation between the patient's medication obedience level and the recovery rate for pulmonary TB patients in 2 groups. Besides, there was a significant difference between obedience in the control group and the experimental group, with a p-value of 0.04. There was a significant difference between recovery in the control group and the experimental group with a p-value of 0.019Keywords : DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course); Android apps; Promoting adherence; Tuberculosis management; Pulmonary; Patients Pendahuluan: Tuberkulosis paru merupakan permasalahan kesehatan global yang menjadi perhatian dunia selama dua dekade terakhir. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India yaitu sebesar 10Prevalensi TB paru di Provinsi Banten sebesar 315/100.000 penduduk dimana wilayah dengan prevalensi paling tinggi adalah Kota tangerang Selatan yakni sebesar 1.691 per100.000 penduduk. Pada era global ini telepon genggam sangat dekat dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan pesan informasi bisa diakses melalui media elektronik seperti telepon genggam sehingga bisa merubah perilaku seseorang khususnya perilaku kesehatan. Ada banyak pendapat bahwa sektor kesehatan sangat diuntungkan oleh transformasi ini.Tujuan: mengidentifikasi efektifitas penggunaan Media Komunikasi Telepon dalam Optimalisasi PMO Terhadap Tingkat Kepatuhan dan Kesembuhan Penderita TB Paru Di Wilayah Puskesmas Pamulang Tangerang Selatan.Metode: Penelitian ini Quasi Experiment 2 group. Populasi penelitian yaitu Seluruh pasien pasien TB Paru di Wilayah Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan dengan tehnik Sampling Purposive Sampling dan sesuai dengan jumlah pasien yang ada saat itu.Hasil: menunjukkan tidak ada hubungan antara Umur, Jenis kelamin dan Berat badan dengan tingkat kepatuhan maupun kesembuhan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperiment, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat pasien dengan tingkat kesembuhan penderita TB paru pada 2 grup. Serta perbedaan yang signifikan antara kepatuhan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p value 0.04 serta ada perbedaan yang signifikan antara kesembuhan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p value 0.019.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI UNTUK SEMBUH PADA SURVIVOR COVID-19 Ayamah Ayamah; Dayang Sekar Fadjar Puspita; Betty Betty
NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research Vol 1, No 1 (2021): NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.3 KB)

Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI UNTUK SEMBUH PADA SURVIVOR COVID-19 Ayamah*, Dayang Sekar Fadjar Puspita, BettyJurusan Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang,Tangerang Selatan, Banten, Indonesia*Penulis korespondensi: ayamah1975@gmail.com ABSTRAKDukungan Sosial adalah suatu kesenangan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang dirasakan dari orang lain ataupun bantuan yang dirasakan dari orang lain atau kelompok. motivasi untuk sembuh adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya sebuah tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kesembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada survivor covid-19 di wilayah kelurahan grogol. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, jumlah sample sebanyak 106 survivor covid-19 di wilayah kelurahan grogol kota depok. Hasil Penelitian motivasi untuk sembuh survivor covid-19 di wilayah Kelurahan Grogol memiliki motivasi untuk sembuh yang baik dikarenakan dukungan sosial yang baik dapat diketahui dari sign atau p value yang dihasilkan adalah 0,000 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, karena nilai 0,000 < dari 0,5. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada survivor covid-19 diwilayah kelurahan grogol. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat memberikan dukungan yang baik pada pasien dan penyintas covid-19, sehingga motivasi yang ada pada para pasien dapat terdorong dengan baik untuk mencapai taraf kesembuhanKata Kunci: Dukungan Sosial, Motivasi Untuk Sembuh, Survivor Covid 19 THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND MOTIVATION TO RECOVER FOR COVID-19 SURVIVORS ABSTRACTSocial support is the pleasure, attention, appreciation, or help that is felt from other people, or the help that is felt from other people or groups. Motivation to heal is a mental state that encourages taking action and provides the strength needed to achieve healing. The goal of this study was to find out if there was a link between social support and motivation to recover in covid-19 survivors in the Grogol village area. This is a quantitative study with a cross-sectional design; data was collected using a questionnaire; and there were 106 covid-19 survivors in the Grogol village area of Depok city. The findings of the research on motivation to recover covid-19 survivors in the Grogol Village area have a good motivation to recover because good social support can be seen from the sign or p value produced, which means Ho is rejected and Ha is accepted, because the value is 0.000 from 0, 5.. As a result, it is possible to conclude that there is a significant relationship between social support and motivation to recover among Covid-19 survivors in the Grogol village area. According to the findings of this study, the community can provide good support to COVID-19 patients and survivors, so that the motivation that exists in patients can be well encouraged to achieve a level of healing.  Keywords: Social Support, Healing Motivation, Survivor Covid 19  
Determinan Faktor Hipotermi Pasca Operasi dengan General Anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Banten Dewi Fitriani; Betty Betty; Encep Nurohman; Liselia Armanda
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1147

Abstract

Pendahuluan: Anestesi umum merupakan teknik yang banyak ditemukan pada pembedahan, yaitu lebih dari 80%, dan ditemukan 2,5% pasien mengalami komplikasi setelah menjalani anestesi, dan pasien pasca anestesi hampir 80% mengalami kejadian hipotermia.Tujuan:Identifikasi faktor penyebab hipotermia pasca anestesi umum pada RSUD IBS Banten. Metode: Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel penelitian berjumlah 56 responden pascaoperasi dengan anestesi umum dengan teknik consecutive sampling, pengujian yang digunakan adalah uji Chi-Square.Hasil: Teridentifikasinya karakteristik responden berdasarkan faktor usia pascaoperasi hipotermia dengan anestesi umum yaitu hampir separuh pada rentang usia 46-55 tahun yaitu 40%. Dan mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan faktor jenis kelamin dengan hipotermia pasca operasi dengan anestesi umum yaitu lebih dari separuh responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 55%. Ada hubungan antara faktor IMT (p = 0,032) dengan hipotermia, ada hubungan antara lama pembedahan (p = 0,001) dengan hipotermia, ada hubungan antara jenis pembedahan (p = 0,012), ada hubungan ada hubungan antara suhu kamar (p = 0,015) dengan hipotermia pasca anestesi umum, ada hubungan yang teridentifikasi antara faktor penyebab hipotermia pasca operasi (IMT, durasi operasi, jenis operasi, suhu kamar) dengan hipotermia (p = 0,020) . Kesimpulan: Ada hubungan faktor usia, IMT, jenis kelamin, lama pembedahan, jenis pembedahan dan suhu ruangan dengan hipotermia post anestesi umum di RSUD IBS Banten. Saran : Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan Penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hipotermia pada klien post operasi dengan anestesi umum, terutama cairan infus yang akan digunakan dan obat anestesi.
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH PIR DAN MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Betty Betty; Ayu Rosmaida
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 3
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.910

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbanyak di dunia. Hipertensi adalah kondisi tekanandarah yang berada di atas normal yaitu siastolik ? 140 mmHg dan diastolik ? 90 mmHg. Tekanan darah siastolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang biliknya dengan darah). Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di RT 03 RW 08 Wilayah Duren Seribu Depok. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan desain analitik pre-eksperimental. Desain penelitian yang dingunakan adalah One Group Pretest and post test Design. Dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang Data tekanan darah dianalisa menggunakan paired sampel t-test dengan 0,05.Hasil penelitian eksperimen ini menunjukan bahwa mempunyai p value yang lebih kecil yaitu 0.000 dari 0.05 sehingga hipotesis di terima (Ha). Kesimpulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian Sari Buah Pir dan Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah RT 03 RW 08 Duren Seribu Depok. Saran Penelitian ini dapat dijadikan bahan sumber informasi dan implementasi dalam upaya penurunan tekanan darah melalui mengkonsumsi sari buah pir dan mentimun.
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PROGRAM VAKSINASI COVID-19 Akub Selvia; Betty Betty
JOURNAL KEPERAWATAN Vol. 2 No. 1 (2023): February 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v2i1.36

Abstract

The COVID-19 outbreak has now become a global pandemic for all countries since it was announced by WHO which was first reported on December 31, 2019 and is still endemic in the world. Covid-19 was first discovered in Wuhan, Hubei Province of China. Data from the Ministry of Health in 2021 daily cases of COVID-19 in Indonesia on January 29 reached 1,051,795 confirmed cases of COVID-19 with 29,518 deaths. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and public attitudes towards the Covid-19 vaccination program at the Maja Sector Police. Methods This research is a quantitative study with a cross-sectional method using primary data (questionnaire). The population in this study was 59,705 respondents using probability sampling technique with simple random sampling using the Slovin formula so that the research sample was 100 respondents. Data analysis used Spearman rank with a significance level of p-velue <0.05. The results of this study indicate that the highest age is in the late adult category (36-45 years) with a total of 31 respondents (31%), and the highest gender is in the female category, which is 59 respondents (59%), then the highest level of education is in the high school category. amounted to 64 respondents (64%), and a good level of knowledge amounted to 57 respondents (57%), and also attitudes that had a good category were 52 respondents (52%). The conclusion based on the results of the Spearman, s rho statistical test with the help of SPSS 26 obtained a correlation coefficient or rho of 0.781 with a sign value or p-velue of 0.000 which means Ho is rejected and Ha is accepted, because the value is 0.000 <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between the level of knowledge and attitudes towards the covid-19 vaccination program at the Maja Sector Police.