Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA MAHASISWI SEMESTER 8 STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG Betty Betty; Ayamah Ayamah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 2 (2021): Edu Dharma Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i2.177

Abstract

ABSTRACT Dysmenorrhea or menstrual pain is pain in the lower abdomen, which can radiate to the lower back and legs. The incidence of dysmenorrhea in the world is very large. On average, more than 50% of women experience dysmenorrhea in each country. The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is around 64.25%, which causes them to be unable to carry out activities optimally and this will reduce the quality of each individual. The purpose of this study was to determine the effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. This research method is a quantitative method-pre-experimental design, with a research design of One Group Pretest Posttest Design. The number of samples was 30 students from STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, using a non-probability sampling technique with a purposeful sampling method. The data collection tool is an observation sheet. While the data analysis is using the Wilcoxon test. From the research results obtained, dysmenorrhea on a mild scale affected 15 respondents (50%) while on a medium scale, 14 respondents (46.7%). Based on data analysis using the Wilcoxon test with a significance degree of 0.05 (5%), a mean value of 1.100 and a probability (p) of 0.000, it can be concluded that there is an effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. It is recommended that the results of this study be used as a reference and implementation in overcoming dysmenorrhea by using non-pharmacological therapy, namely giving red ginger boiled water. ABSTRAK Dismenorea atau nyeri haid merupakan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Angka kejadian dismenorea  di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea disetiap negaranya. Angka kejadian dismenorea di Indonesia adalah sekitar 64,25% yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan secara maksimal dan ini akan menurunkan kualitas pada individu masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air reusan jahe merah terhadap penurunan dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif- preexperimen design, dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Alat mengumpulkan data adalah lembar observasi. Sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian diperoleh dismenorea pada skala ringan 15 responden (50%) sedangkan pada skala sedang 14 responden (46,7%). Berdasarkan analisis data dengan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan ≤ 0,05 (5%), didapatkan nilai mean 1,100 dan probabilitas (p) sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh air rebusan jahe merah terhadap penurunan Dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Disarankan untuk hasil penelitian inidapat dijadikan sebagai referensi dan implementasi dalam mengatasi Dismenorea dengan menggunakan jenis terapi non-farmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe merah
KORELASI PENGETAHUAN TENTANG PARENTING SELF EFFICACY DENGAN PARENTING PADA IBU YANG MENIKAH DINI DI DESA PRINGSEWU KOTA LAMPUNG , SUMATRA SELATAN, INDONESIA MAELIA UNAYAH; RITA DWI PRATIWI; USWATUN HASANAH; BETTY BETTY; TITA HARDIANTI; TUKIMIN BIN SANSUWITO; SANDEEP PODDAR
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 1 (2022): EDU DHARMA JOURNAL: JURNAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (VOL 6 NO 1 MARE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i1.279

Abstract

ABSTRACTKnowledge is the results of knowing, and this occurs after people have sensed a certain object. Parenting self-efficacy is defined as a person's belief in his or her abilities to display the success of a behavior. Early marriage is a marriage that  carried out when a person has not reached the minimum age specified in the law for marriage. The purpose of this study was to determined the relationship between knowledge about parenting self-efficacy and parenting in mothers who married early in the village of Pringsewu, Lampung. The Methods  of This research uses quantitative methods using a cross sectional approach to find out research that looks at the relationship between variables and the object being studied are cause and effect, the data collected by using a questionnaire. The number of samples was 73 people in Pringsewu Village, Lampung in 2021. The results of the study on the knowledge about parenting self-efficacy with parenting in mothers who married early in the statistical test with Chi square obtained a probability value (p-value) of 0.017 which is smaller than = 5%, was concluded that Ha is accepted and Ho is rejected with an OR value of 5.625, which means that respondents who have low knowledge of parenting self-efficacy have a tendency to have poor parenting by 5.625 times in mothers who married early in Pringsewu Village. Suggestions from the results of the study are  hoped that adolescent education can increase and determine various information dissemination programs about parenting self-efficacy and minimize the number of marriages in adolescents so that the level of early marriage decreases and the level of knowledge increases.ABSTRAKPengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Parenting self-efficacy didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang yakin atas kemampuan keberhasilan dirinya. pernikahan dini adalah pernikahan yang belum mencapai batas usia minimal sesuai peraturan per undang undangan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  Hubungan Pengetahuan tentang Parenting Self Eefficacy dengan parenting  pada ibu yang menikah dini di desa Pringsewu Lampung. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui penelitian yang melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan akibat, data yang di kumpulkan  dengan cara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 73 orang di Desa Pringsewu Lampung pada Tahun 2021.  Hasil penelitian adanya  pengetahuan tentang parenting self-efficacy dengan parenting pada ibu yang menikah dini pada uji statistik dengan Chi square diperoleh nilai probabilitas (p-value) 0,017 yang lebih kecil dari α = 5%  maka di simpulkan bahwa  Ha diterima dan Ho ditolak dengan nilai OR = 5,625 yang artinya responden yang memiliki pengetahuan tentang parenting self-efficacy rendah mempunyai kecenderungan untuk memiliki parenting yang buruk sebesar 5,625 kali pada ibu yang menikah dini di Desa Pringsewu. Saran dari hasil penelitian di harapkan pendidikan usia remaja dapat meningkat dan menentukan berbagai program penyebaran informasi tentang parenting self efficacy serta meminimalkan angka pernikahan pada remaja sehingga tingkat pernikahan dini menurun dan tingkat pengetahuan meningkat.
Penggunaan media komunikasi android apps dalam optimalisasi pengawas minum obat (PMO) terhadap tingkat kepatuhan dan kesembuhan penderita tuberkulosis paru Rita Dwi Pratiwi; Dewi Fitriani; Betty Betty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i4.3512

Abstract

DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) via android apps for promoting adherence to tuberculosis management among pulmonary tuberculosis patients  Background: Pulmonary tuberculosis is a global health problem that has become a global concern for the last two decades. Indonesia occupies the second largest position of TB cases after India, which is equal to 10. The prevalence of pulmonary TB in Banten Province is 315 / 100,000 population, where the area with the highest prevalence in South Tangerang City, which is 1,691/100,000 of population. In this global era, mobile phones are very close to society. It is because they can access information messages via electronic media such as cell phones so that they can change a person's behavior, especially health behavior. There are many opinions that the health sector has got a significant benefit from this transformation..Purpose: To identify the effectiveness of DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) via android apps for promoting adherence to tuberculosis management among pulmonary tuberculosis patients in Pamulang Public Health Centre, South Tangerang City.Method: A quantitative research with the design method of quasi-experiment. The population was all patients with pulmonary tuberculosis in the Pamulang Public Health Centre, South Tangerang City. The sample taken by an accidental purposive sampling technique, got of 40 participants divided in two groups and comprising 20 participants in the control group and 20 participants in the experimental groupResults: Showing that there was uncorrelated between age, gender, and weight with the level of obedience and recovery in both the control and experimental groups. There was a significant correlation between the patient's medication obedience level and the recovery rate for pulmonary TB patients in 2 groups. Besides, there was a significant difference between obedience in the control group and the experimental group, with a p-value of 0.04. There was a significant difference between recovery in the control group and the experimental group with a p-value of 0.019Keywords : DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course); Android apps; Promoting adherence; Tuberculosis management; Pulmonary; Patients Pendahuluan: Tuberkulosis paru merupakan permasalahan kesehatan global yang menjadi perhatian dunia selama dua dekade terakhir. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India yaitu sebesar 10Prevalensi TB paru di Provinsi Banten sebesar 315/100.000 penduduk dimana wilayah dengan prevalensi paling tinggi adalah Kota tangerang Selatan yakni sebesar 1.691 per100.000 penduduk. Pada era global ini telepon genggam sangat dekat dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan pesan informasi bisa diakses melalui media elektronik seperti telepon genggam sehingga bisa merubah perilaku seseorang khususnya perilaku kesehatan. Ada banyak pendapat bahwa sektor kesehatan sangat diuntungkan oleh transformasi ini.Tujuan: mengidentifikasi efektifitas penggunaan Media Komunikasi Telepon dalam Optimalisasi PMO Terhadap Tingkat Kepatuhan dan Kesembuhan Penderita TB Paru Di Wilayah Puskesmas Pamulang Tangerang Selatan.Metode: Penelitian ini Quasi Experiment 2 group. Populasi penelitian yaitu Seluruh pasien pasien TB Paru di Wilayah Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan dengan tehnik Sampling Purposive Sampling dan sesuai dengan jumlah pasien yang ada saat itu.Hasil: menunjukkan tidak ada hubungan antara Umur, Jenis kelamin dan Berat badan dengan tingkat kepatuhan maupun kesembuhan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperiment, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat pasien dengan tingkat kesembuhan penderita TB paru pada 2 grup. Serta perbedaan yang signifikan antara kepatuhan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p value 0.04 serta ada perbedaan yang signifikan antara kesembuhan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p value 0.019.
Determinan Faktor Hipotermi Pasca Operasi dengan General Anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Banten Dewi Fitriani; Betty Betty; Encep Nurohman; Liselia Armanda
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1147

Abstract

Pendahuluan: Anestesi umum merupakan teknik yang banyak ditemukan pada pembedahan, yaitu lebih dari 80%, dan ditemukan 2,5% pasien mengalami komplikasi setelah menjalani anestesi, dan pasien pasca anestesi hampir 80% mengalami kejadian hipotermia.Tujuan:Identifikasi faktor penyebab hipotermia pasca anestesi umum pada RSUD IBS Banten. Metode: Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel penelitian berjumlah 56 responden pascaoperasi dengan anestesi umum dengan teknik consecutive sampling, pengujian yang digunakan adalah uji Chi-Square.Hasil: Teridentifikasinya karakteristik responden berdasarkan faktor usia pascaoperasi hipotermia dengan anestesi umum yaitu hampir separuh pada rentang usia 46-55 tahun yaitu 40%. Dan mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan faktor jenis kelamin dengan hipotermia pasca operasi dengan anestesi umum yaitu lebih dari separuh responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 55%. Ada hubungan antara faktor IMT (p = 0,032) dengan hipotermia, ada hubungan antara lama pembedahan (p = 0,001) dengan hipotermia, ada hubungan antara jenis pembedahan (p = 0,012), ada hubungan ada hubungan antara suhu kamar (p = 0,015) dengan hipotermia pasca anestesi umum, ada hubungan yang teridentifikasi antara faktor penyebab hipotermia pasca operasi (IMT, durasi operasi, jenis operasi, suhu kamar) dengan hipotermia (p = 0,020) . Kesimpulan: Ada hubungan faktor usia, IMT, jenis kelamin, lama pembedahan, jenis pembedahan dan suhu ruangan dengan hipotermia post anestesi umum di RSUD IBS Banten. Saran : Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan Penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hipotermia pada klien post operasi dengan anestesi umum, terutama cairan infus yang akan digunakan dan obat anestesi.