Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

INTERNALISASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH (STUDI PADA SMKN 2 MATARAM) Nurlaili Handayani; Basariah Basariah
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 24 No 1 (2022): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v24i1.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola internalisasi pendidikan karakter yang berbasis budaya sekolah, dan memetakan nilai-nilai karakter yang dikembangkan di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan naturalistik. Teknik Pengumpuln data yang digunakan pada penelitian ini yaitu, observasi; wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik tringulasi. Untuk menganalisis data menggunakan model analisis interaktif yaitu: data reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai karakter kepada siswa dilakukan melalui berbagai cara, yaitu internalisasi pada kegiatan belajar mengajar, dan terintegrasi ke dalam seluruh mata pelajaran; proses internalisasi nilai karakter dapat dilakukan melalui pemanfataan nilai-nilai dasar dari budaya sekolah yang telah menjadi habit oleh seluruh warga sekolah. Budaya sekolah tersebut merupakan salah satu kekuataan dan ciri khas yang dimiliki sekolah, sehingga internalisasi nilai karakter menjadi lebih bermakna. Budaya sekolah yang diterapkan tercermin pada program sekolah 6K yaitu; a) keimanan, b) ketaqwaan, c) kedisiplinan, d) ketertiban, e) keamanan, f) kebersihan. Sementara itu, SMK Negeri 2 Mataram mengembangkan nilai karakter sebagai berikut: religius, disiplin, berprestasi, peduli lingkungan, mandiri, toleransi, kompetitif, saling menghargai. Nilai- nilai karakter ini yang berusaha untuk terus ditanamkan kepada seluruh warga sekolah, sehingga tujuan dari pembentukan karakter siswa dapat terwujud. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan pihak sekolah seluruhnya diintegrasikan pada semua program-program dan kebijakan sekolah, baik dalam bentuk peraturan, tata tertib, kegiatan intrakurikuler dan ektrakulikuler, sehingga menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan karakter.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI MASA PENDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA PRODI PPKn FKIP UNRAM M Ismail; Edy Kurniawansyah; Ahmad Fauzan; Basariah Basariah
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 4 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v5i4.2559

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of online learning during the COVID-19 pandemic for students of the PPKn FKIP UNRAM Study Program. This research was carried out in the PPKn FKIP Unram study program. The method used in this study is to use a qualitative approach to reveal symptoms or phenomena related to the effectiveness of online learning during the COVID-19 pandemic for students of the PPKn FKIP UNRAM Study Program. The data collection technique is using a questionnaire that contains the types of questions that are distributed using the google form. The data analysis technique is carried out with the data reduction stage, the data display stage and the conclusion drawing and verification stage. The results showed that the process of implementing teaching and learning activities in the PPKn FKIP Unram study program ran smoothly and was very effective.
Pelatihan Penyusunan Alat Evaluasi Non Tes bagi Guru Madrasah di Mataram Edy Herianto; Mohammad Ismail; Dahlan Dahlan; Basariah Basariah; I Nengah Agus Tripayana
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 5 No 2 (2021): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v5i2.16330

Abstract

Evaluation of the learning process (through non-test) is often ignored by madrasah teachers in Mataram, at least getting less attention than learning outcomes (tests) as it is known that education is oriented to results and the process. Evaluation of learning outcomes and learning processes must be carried out in a balanced and simultaneous manner. Non-test evaluation tools are an essential part that must be considered by teachers, in addition, to test evaluation tools. If the teacher does not develop a non-test evaluation, it will impact the acquisition of student learning outcomes that do not describe the actual ability of a subject. Based on this consideration, training in the preparation of non-test evaluation tools is urgently needed so that teachers can carry out comprehensive evaluations using test and non-test tools. This service activity is in the form of training in preparing non-test evaluation tools in the madrasa environment. The method of implementing this activity follows the stages of preparation, observation of partner madrasas, training in the preparation of non-test evaluation tools, and follow-up. The activity results indicate that all stages of the activity went well and produced the product as determined. In addition, there has been an increase in participants' understanding and skills in preparing non-test evaluation instruments. It is evidenced by the average posttest score (75.00) is better than the pretest (32.12). This positive change is the answer to teacher problems in developing learning evaluations in madrasas.
PENANAMAN MORAL PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN MELALUI PEMBINAAN KEAGAMAAN (STUDI DESKRIPTIF DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II LOMBOK TENGAH) Hendri Riyan Kaswara; Rispawati Rispawati; Basariah Basariah; Muh. Zubair
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 13, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v13i2.10534

Abstract

Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penanaman moral pada anak didik pemasyarakatan melalui pembinaan keagamaan dan faktor pendorong dan penghambat dalam penanaman moral pada anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas II Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Penentuan subjek dan informan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria-kriteria. Data yang telah terkumpul dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data yang telah dianalisis diuji kembali melalui triangulasi sumber dan waktu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi penanaman moral pada anak didik pemasyarakatan melalui pembinaan keagamaan di LPKA Kelas II Lombok Tengah meliputi kegiatan solat berjamaah, mengaji, dan tausiyah. Faktor pendorong dalam penanaman moral pada anak didik pemasyarakatan meliputi petugas, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan pemerintah. Faktor penghambat meliputi perilaku anak didik pemasyarakatan, kurangnya pengetahuan agama, dan lingkungan keluarga.Abstract:  This study aims to describe the strategy of moral cultivation in fostered students through religious guidance and to describe the supporting and inhibiting factors in cultivating moral of fostered students at LPKA Class II Central Lombok. This research is a qualitative descriptive study. The subject and the informer of the study were selected according to some criteria. The data that has been collected is analyzed through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The analyzed data was retested through triangulation of source and time. The results of this study showed that the strategy of moral cultivation of fostered students in LPKA Class II Central Lombok using religious guidance includes congregational prayer, reciting Qur’an, and tausiyah. The supporting factors in moral cultivation of fostered students include officers, facilities and infrastructure, family environment, school environment, and government environment. Meanwhile, the Inhibiting factors include the behavior of fostered students, lack of religious knowledge, and family environment.
PELAKSANAAN BLENDED LAERNING PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMAN 1 PEMENANG Mujihad Akbar Tanganam; Edy Herianto; Basariah Basariah; Muhammad Ismail
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 6 Nomor 2 Edisi Desember 2022
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v6i2.4522

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskrifsikan persiapan/perencanaan blended leaerning pada mata pelajaran PPKn, 2) pelaksanaan blended learning pada mata pelajaran PPKn, 3) penilaian/evaluasi selama pelaksanaan blended learning pada pelajaran PPKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PPKn kelas XI IPA, siswa kelas XI IPA, dan pimpinan sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles and Huberman yang terdiri dari tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada saat mempersiapkan atau perencanaan blended learning pada mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Pemenang, guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran seperti RPP, media, dan strategi pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan guru dan siswa melaksanakan blended learning disekolah dan dirumah, dan pada tahap penilaian evaluasi guru memberikan penilaian/evaluasi dengan menggunakan aspek apektif, kognitif, dan psikomotorik.
Peran Orang Tua dalam Mendorong Motivasi Belajar Anak Selama Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran PPKn (Studi di Lingkungan Tolotongga) Muliati Muliati; Muh. Zubair; Basariah Basariah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3b (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3b.821

Abstract

Pandemi COVID -19 menyebabkan segala aktivitas harus dilakukan dari rumah termasuk pada bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran orang tua dalam mendorong motivasi belajar anak selama pembelajaran daring pada mata pelajaran ppkn. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Tolotongga Kelurahan Ule Kecamatan Asakota Kota Bima, dengan subjek 9 anak dan 9 orang tua siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam mendorong motivasi belajar anak selama pembelajaran daring yaitu subjek pertama orang tua memiliki peran yang tinggi di dalam mendorong motivasi belajar anak. Subjek kedua, orang tua memiliki peran motivasi belajar anak sedang. Subjek ketiga, peran orang tua dalam mendorong motivasi belajar anak rendah. Anak memiliki motivasi belajar terbilang rendah.. Hasil tersebut membuktikan bahwa orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam mengasah dan mengembangkan kemampuan sang anak. Orang tua merupakan orang pertama dan pendidik utama di keluarga. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya secara maksimal supaya anak terdidik di semua aspek dan mengembangkan peran orang tua sebagai pendidik dikeluarga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak baik bagi orang tua dalam mendorong motivasi belajar anak-anak.
Penerapan Pembelajaran Inquiry Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VIII-D Di SMPN 2 Mataram Baiq Tania Febrianti; Muhammad Ismail; Basariah Basariah; Mohammad Mustari
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.837

Abstract

Pendidikan ialah suatu kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan dalam mengembangkan potensi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2 Mataram pada mata pelajaran PPKn melalui Penerapan Pembelajaran Inquiry Based Learning. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini terlaksana dalam dua siklus, siklus I dan II memiliki 4 tahapan yang sama, yaitu: (1) planning, (2) action, (3) observation, (4) reflection. Pada siklus I berdasarkan hasil penelitian jumlah descriptor Inquiry Based Learning sebagai variabel tindakan yang muncul sebanyak 29 deskriptor (81%) dari 36 descriptor. Keberhasilan variabel harapan berupa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada siklus I tercapai 32 siswa (80%) dari 40 siswa. Diketahui pada siklus I tidak mencapai target yang diharapkan, dilakukan refleksi guna mengetahui penyebab indikator kinerja belum tercapai. Hasil refleksi yang dilaksanakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan sebanyak 36 deskriptor (100%) dari 36 descriptor yang sudah ditetapkan. Sejalan dengan peningkatan mutu variabel tindakan, variabel harapan bertambah pula kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menjadi 38 siswa (95%) dari 40 siswa. Bersumber pada hasil penelitian ini, penerapan pembelajaran Inquiry Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2 Mataram pada mata pelajaran PPKn dikatakan meningkat.
Eksistensi dan Peran Elit dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Dusun Sade Desa Rambitan Lombok Tengah Sawaludin Sawaludin; Muhammad Mabrur Haslan; Basariah Basariah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.941

Abstract

Nilai-nilai kearifan lokal yang di anut oleh masyarakat Sade memiliki kekhasan tersendiri dibanding dari masyarakat adat lainnya, ini bisa dilihat dari cara mempertahankan bentuk rumah, adat istiadat/kebiasaan sehari-hari, cara bertenun dan lainnya. Sehingga inilah yang menjadi tolak ukur nilai-nilai keraifan lokal masih terjaga dengan baik walaupun dilanda dengan arus modernisasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan dan menggambarkan kearifan lokal masyarakat Sade; (2) mengidentifikasi nilai-nilai filosofis kearifan lokal; (3) mengetahui peran elit dalam mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat adat dusun sade di tengah arus modernisasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan langkah-langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat Sade, baik yang berwujud nyata (Tangible) maupun yang tidak berwujud nyata (Intangible). Adapun yang Tangible digambarkan dalam tiga bentuk yaitu tektual (takepan), bangunan/arsitektur (bale, alang dan berugak), benda cagar budaya (gendang beleq, seni tari (tari presean, tari gendang beleq, tari tempenges, tari petuk, tari kayak, dan tari oncer), seni suara (tandak mare, tandak gawah, tandak tengak malem, tandak mataq, dan tandak najuk), menenun/nyensek (motif ragi genap, tapuk kemalu, kediri, beaq belating, beak sebie, batang empat, selutut, klungkung, banyu mas dan kembang komaq), senjata-senjata tradisional (keris, kelewang (pedang), candekan (tombak), tombak mamas (ter), dan lading kuning)). Sedangkan yang Intangible digambarkan melalui lima bentuk yaitu: awiq-awiq, sesenggak, lelakaq, kayaq, dan wewaran. Sekaitan dengan nilai-nilai filosofis yang terkandung dari berbagai kearifan lokal tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut (1) nilai kerohanian (nilai kebaikan dan nilai religius), (2) nilai etis (etika), (3) nilai toleransi (4) nilai estetik. Dalam hal inipun tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda sama-sama berperan dalam mempertahankan, melestraikam dan mewariskan nilai-nilai kearifan lokal yang ada kepada generasi selanjutnya, dalam setiap kegiatan para tokoh selalu memberikan pengarahan serta sosialisasi kepada elit muda yang ada untuk bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan Budayawan, Pejabat serta berbagai instansi terkait seperti  DISPARBUD, Pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan pusat agar kearifan lokal yang ada di Sade terus terjaga kelestariannya.
Analisis Kebutuhan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dalam Pembelajaran PPKn Muh. Ismail; Muh. Zubair; Bagdawansyah Alqadri; Basariah Basariah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.1027

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi sudah sangat pesat sehingga sangat memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi. Akan tetapi dalam prakteknya masih banyak terdapat proses pembelajaran PPKn yang belum didasarkan pada pemanfaatan teknologi dan informasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kebutuhan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis TPACK tingkat SMA kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek penelitian ini adalah guru MGMP PPKn kota Mataram. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik Focus Group Discussion (FGD) dan mengisi penilian diri. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman dengan tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% telah melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Dari data tersebut sebanyak 25% subyek telah melaksanakan pembelajaran PPKn dengan menggunakan pendekatan TPACK. Sebanyak 100% subyek menyatakan beberapa kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan TPACK adalah ketersediaan fasilitas seperti jaringan internet yang bisa diakses sampai ke kelas-kelas, ketersediaan computer yang bisa digunakan siswa, LCD untuk menampilkan materi di kelas, dan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat mewujudkan pembelajaran berbasis TPACK. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan untuk pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi itu difasilitasi oleh pihak sekolah maupun guru itu sendiri.
CIVIC CULTURE DALAM TRADISI BARODAK (Studi di Kelurahan Kuang Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat) Ardiansyah Ardiansyah; Dahlan Dahlan; Basariah Basariah; Muhammad Zubair
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v12i2.14882

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi barodak dan civic culture dalam tradisi barodak di Kelurahan Kuang Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi yaitu menjelaskan terkait budaya, serta ikut serta mengamati dan berperan serta sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan dilapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan tradisi barodak dilakukan melalui tahap, sejarah munculnya tradisi barodak, proses persiapan, pelaksanaan, makna dan peran masyarakat. Civic culture dalam tradisi barodak terdapat saling menghormati, saling membantu, terlibat aktif, hubungan masyarakat dan tolong-menolong. Penelitian ini pada masyarakat dapat dijadikan sebagai dokumen tertulis dalam menjaga dan melestarikan tradisi barodak.