Farida Hariani
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Erlita ,; Farida Hariani
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 20, No 3 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.179 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v20i3.1198

Abstract

Jagung merupakan komoditas pangan sumber karbohidrat kedua setelah beras, sangat penting untuk ketahanan pangan. Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering per tahun.Adapun konsumsi jagung terbesar untuk pangan dan industri pakan ternak.Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung dapat dilakukan dengan menyediakan unsur hara yang cukup dan berimbang. Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat tanah adalah pendekatan bioteknologi tanah dengan memanfatkan mikroorganisme seperti mikoriza Parameter yang diamati adalah :tinggi tanaman, jumlah daun, luas helaian daun, bobot produksi/plot, dan volume akar .Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial yang terdiri dari 2 faktor :Faktor pertama adalah perlakuan mikoriza terdiri dari 3 taraf yaitu : M0  =  0 g /plot;  M1 =  100 g/ plot ; M2= 150 g/plot. Dan perlakuan pupuk sludge terdiri dari 4 taraf yaitu : S0  =  0 g/plot ; S1 =2kg/ plot ; S2 =4 kg/  plot; S3= 6 kg/plot. Percobaan ini dilakukan dengan 3 ulangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot produksi akibat perlakuan pemberian dosis mikoriza dan pemberianpupukorganik serta interaksinya memperlihatkanpengaruhyang berbeda tidak  nyata. Sedangkan untuk volume akar memperlihatkan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap perlakuan pemberian mikoriza  dan pemberian pupuk organik serta interaksinya memperlihatkan pengaruh yang berbeda tidak nyataKeyWords: Jagung, mikoriza dan sludge
Pengaruh Aplikasi Dan Interval Pemberian Monosodium Glutamat (Msg) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Hadriman Khair; Farida Hariani; Mambang Rusnadi
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 21, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.796 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v21i2.1880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi dan interval pemberian monosodium glutamat (MSG) serta interaksi terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian dilaksanakan diJl. Tuar No.65 Kecamatan Medan Amplas, Medan dengan ketinggian tempat + 27 mdpl pada bulan Januari sampai dengan April 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, faktor pertama Aplikasi pemberian Monosodium Glutamat (MSG)  dengan 4 taraf yaitu: M0 = Tanpa pemberian (Kontrol), M1 = 2 g/liter air, M0 = 4 g/liter air, M0 = 6 g/liter air dan faktor kedua interval pemberian Monosodium Glutamat (MSG)   dengan 3 taraf yaitu : A1 = 4 hari sekali, A2 = 8 hari aplikasi, A3 = 12 hari sekali. Terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali menghasilkan 36 satuan percobaan, jumlah tanaman per plot 4 tanaman dengan 3 tanaman sample, jumlah tanaman seluruhnya 144 tanaman dengan jumlah sampel seluruhnya 108 tanaman. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), diameter batang (cm), berat basah bagian atas (g), berat basah bagian bawah (g), berat kering bagian atas (g), dan berat kering bagian bawah (g). pengaruh aplikasi pemberian monosodium glutamat (MSG) memberikan pengaruh nyata terhadap parameter diameter batang, berat basah bagian bawah tanaman, berat kering bagian atas tanaman. Perlakuan terbaik pengaruh aplikasi pemberian monosodium glutamat (MSG) adalah 6 g/liter air. sedangkan pada faktor interval pemberian monosodium glutamat (MSG) memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter jumlah daun. Perlakuan terbaik interval pemberian monosodium glutamat (MSG) adalah 12 hari sekali. Interaksi aplikasi dan interval pemberian monosodium glutamat (MSG) berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
Pengaruh Beberapa Zat Pengatur Tumbuh Alami Dengan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Farida Hariani; Suryawaty Suryawaty; Mutia Liza Arnansi
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 21, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.405 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v21i2.1871

Abstract

Upaya untuk memacu peningkatan kualitas dan kuantitas produksi jeruk nipis di Indonesia dilakukan dengan melihat berbagai kendala yang masih terdapat pada budidaya tanaman ini. Penerapan teknologi baru seperti zat pengatur tumbuh tanaman adalah salah satu solusinya Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan di Jalan Mardisan, Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, pada bulan Februari sampai Mei 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi beberapa jenis zat pengatur tumbuh alami dengan lama perendaman terhadap  pertumbuhan stek jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), sedangkan rancangan perlakuannya adalah Faktorial, yang terdiri atas dua faktor yang diteliti, yaitu : 1. Faktor Zat Pengatur Tumbuh (Z) dengan 3 taraf: Z1: Ekstrak Tauge, Z2: Ekstrak Bawang Merah, Z3 :Ekstrak Bonggol Pisang. 2. Faktor Lama Perendaman (P) dengan 3 taraf: P1: 2 jam perendaman, P2: 4 jam perendaman, P3: 6 jam perendaman, dengan 3 ulangan. Peubah pengamatan yang diamati: Umur Muncul Tunas (hari), Panjang Tunas (cm), Jumlah daun (helai), Jumlah Tunas , Berat basah  (g) dan Berat kering (g). Aplikasi ZPT alami berpengaruh pada panjang tunas  dengan perlakuan terbaik ekstrak bonggol pisang dan berat basah pada perlakuan terbaik ekstrak bawang merah. Lama perendaman berpengaruh pada umur muncul tunas dengan 6 jam perendaman. interaksi Aplikasi ZPT alami dan lama perendaman berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK ABG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIMUN (Cucumis sativus L.) Darmawati J.S; Farida Hariani; Hendra Saputra
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.9 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v18i2.361

Abstract

Research of the effect of cow manure and fertilizer on the growth and production ABG cucumber has been conducted on Tuar street, in the field trials of Agriculture  Faculty, University of Muhammadiyah Sumatera Utara street Tuar , District of Amplas  with altitude of 27 meters above sea level with a factorial randomized block design ( RAK - F ) with two treatment factors studied were Granting Manure factor ( K ) which consists of four levels, namely : K0 , K1 , K2 , K3 and Fertilizer factors Giving ABG ( A ) which consists of four levels, namely : A0 , A1 , A2 , A3 . Cow manure treatment showed significant effect on the length of the plant , harvest , fruit length , fruit diameter , fruit weight per plant but did not show a marked influence on the observation of the number of fruits per plant . ABG fertilizer treatment showed significant effect on the length of the plant , fruit length , fruit diameter , fruit weight per plant but showed no significant effect on harvest age and number of fruits per plant . Interaction between cow manure and fertilizer ABG showed a significant effect on plant length , fruit length , fruit diameter , fruit weight per plant , harvest , number of fruits per plant .Keywords : cow manure , fertilizer ABG , growth , production , cucumber
GRANTING MYCORRHIZAL AND SLUDGE TO INCREASE PRODUCTION PLANT OF PEANUT (Arachis hypogaea L) Farida Hariani; Erlita ,
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.812 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v20i1.515

Abstract

Giving mycorrhiza can improve nutrient uptake P plant, while Sludge can fertilize the soil. The use of organic fertilizer such as sludge has many benefits when applied in fertilizing agricultural crop land. The emphasis on the use of organic fertilizers continuously and sustainably will provide advantages and benefits in the long-term use. This study aimed to evaluate the response of groundnut crop production due to the provision of mycorrhizal and sludge as well as their interactions.The research was conducted at the experimental station road.Bunga Ncole  XXII. Victory Urban Village Farmers. Tuntungan district of Medan, North Sumatra Province in April to August 2015. The material used is peanut seeds varieties bison, mycorrhizal, sludge.The design used was a randomized block design factorial with two treatment factors. The first factor sludge (S), which consists of 4 levels, namely: S0 = 0 g / plant (without giving sludge); S1 = 90 g / plant; S2 = 180 g / plant and S3 = 270 g / plant. Factors to two mycorrhizal administration consists of three levels ie: M0 = 0 g / plant (without giving mycorrhizae); M1 = 10g / plants; M2 = 20 g / plant.                The parameters measured were Number of pods per plant (pod), weight of 100 grains dry beans (g) and uptake of plant nutrients P (%). The results obtained for the provision of mycorrhizae show a marked influence on the weight of 100 grains dry beans with the highest production are on M2 (70.50 g) while the parameter Number of pods per plant and plant nutrient uptake P showed no significant effect. Giving sludge showed significantly different influence on the parameters of the dry weight of 100 grains dry beans where production is highest in the S2 (68.22 g). while for the parameter Number of pods per plant and plant nutrient uptake P showed no significant effect. Interactions between giving mycorrhizal  and sludge shows the real effect on nutrient absorption parameter P S1M2 plants where the combination treatment (0.32%) showed the highest plant nutrient uptake P, while the parameter Number of pods per plant and weight of 100 grains 100 dry seeds showed different influences not real .Keywords: Mycorrhizae, Sludge, Peanut, growth.