Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penggunaan Limbah Kulit Singkong pada Filter Air Sederhana Skala Rumah Tangga Ihat Solihat; Agustina Dyah Setyowati
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v5i1.8639

Abstract

Cassava (Manihot utillisima) is a staple food for Indonesians after rice and corn. Cassava is a natural product (product) which is abundant in Indonesia, especially in the areas of Central Tawa and West Java. Activated carbon is a porous material derived from carbon material by combustion or thermal decomposition. Activated carbon is widely used for water purification, medicine, waste treatment and as a filter in compressed air (Lam et al., 2017). The purpose of this research is the quality of activated charcoal from cassava peel absorption capacity of activated carbon from cassava peels as a water filter, especially for removal of Cu (II) metal with a variety of activators and the optimum duration of contact with the use of activated carbon in a simple home scale water filter. The results showed that the quality of activated charcoal from coffee grounds which includes the quality of yield, moisture content, ash content and absorption of iodine has met SNI No.06-3730- 1995 Activated Charcoal Quality Standards. The higher the concentration, the greater the absorption of activated charcoal on Cu (II) metal, and from the variation data the most optimal activator is activated charcoal with a KOH activator of 0.3 m. The results of boxing the activated charcoal within 5 hours with an average yield of 0.1898 mg per liter meet the clean water standards, namely according to the 2008 East Java Regional Regulation which states that the Cu content in water is at a threshold of 0.2 mg per liter.   
Screening and Isolation of H2S Decrease Microba for Biogas Purification from POME On Biogas Power Plant agustina dyah setyowati; Joni Prasetyo
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v4i2.6464

Abstract

Biogas is a renewable alternative energy that can be produced from POME (Palm Oil Mill Effluent). Biogas consists of Methane (CH4), Carbon Dioxide (CO2) and a small amount of Hydrogen Sulfide (H2S) while Nitrogen (N2) and Oxygen (O2) are usually from the remaining air composition analyzed in the sample. In biogas, Hydrogen Sulfide consists more than 1200 ppm can cause corrosive so it is often a problem in the surrounding environment because it can damage equipments. A way to reducing H2S is by microbiological processes using microorganisms such as Thiobacillus. Thiobacillus is a chemototrophic bacteria that is able to decompose toxic into non-toxic chemical compounds. This research was carried out in several stages, namely: microbial screening process gas of H2S, isolation of potential microbial media containing sulfur NaHS, data analyst using Sulfur Analyzer. The process of isolation and screening of Indonesian microbes (indigeneous) uses conventional isolation methods, namely isolation using the process level with isolation stage: the first stage is sampling from nature, the second stage of dilution of samples in sterile water, the third stage of  storage for agar media, the fourth stage of mixing in samples of petri dishes, the fifth stage of incubation and the last stage of examination of incubation results.While for microbial separation using the agar scraping method. 
APLIKASI ZEOLIT PADA PEMBUATAN SCRUBBER GAS ETILEN (C2H4 ) UNTUK PENGAWETAN BUAH NANGKA KUPAS Agustina Dyah Setyowati
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.003 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v1i2.716

Abstract

ABSTRAK Zeolit diaplikasikan dalam pembuatan scrubber gas etilen. Spektrometer fotoakustik laser CO2 digunakan untuk menentukan adsorptivitas scrubber dalam menangkap gas etilen. Parameter karakteristik adsorptivitas scrubber yang diteliti meliputi pengaruh konsentrasi bahan aktif dan kapasitas adsorpsi. Diperoleh hasil adsorptivitas scrubber meningkat dengan peningkatan konsentrasi bahan aktif (KMnO4) pada zeolit berdiameter 1,4 mm. Kapasitas adsorpsi scrubber zeolit-KMnO4 dengan konsentrasi KMnO4 4% dan diameter zeolit 1,4mm sekitar 96 ppmliter/gram. Pada suhu ruangan, penggunaan scrubber dengan konsentrasi KMnO4  4 % dan  diameter zeolit 1,4 mm sebanyak 5 gram dapat memperpanjang umur simpan buah nangka kupas hingga 3 hari dari umur simpan buah kontrol.Kata kunci : zeolit, gas etilen, scrubber, umur simpan, buah nangka kupas.
Formulation of Healthy Noodle with the Addition of Moringa Leaf Extract (Moringa Oliefera L.) as an Alternative Food to Reduce Uric Acid agustina dyah setyowati; ihat solihat; Nandhasari Nandhasari; yunita aninda
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2023): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v7i1.25258

Abstract

Moringa leaves (Moringa oleifera L.) belong to the Moringaceae family which can live in both highland and lowland areas. Moringa leaves have high nutrition so they have the potential to be used as a food-making mixture. The purpose of this study was to determine the effect of noodles with a mixture of Moringa leaf extract on gout sufferers and to determine the effect of Moringa leaf extract on noodles from the results of the water content test, protein test, and organoleptic test. In this study, the treatment was a comparison between wheat flour and Moringa leaf flour, namely sample A (125:0), sample B (120:5), and sample C (115:10). Each test treatment was repeated 3 times. The results of the protein test research are Samples A, B, and C contained protein compounds. The results of the water content test are Sample A 59%, and sample B 55.6%. and sample C 52%. The results of organoleptic test research conducted on 15 respondents, noodles with a mixture of Moringa leaf powder sample B were the most popular noodle product by respondents. The conclusion shows that the addition of Moringa leaf flour affects the water content, protein test, and organoleptic of wet noodles. As well as the test results of the effect of noodles with a mixture of Moringa leaf extract on gout sufferers showed that uric acid levels after consuming noodles with a mixture of Moringa leaf extract every day for a month, namely in consumer 1, decreased by 39% and in consumer 2, it decreased by 29%. 
PENGARUH SUHU PADA HIDROLISIS KOLAGEN DARI LIMBAH KULIT SAPI (SPLIT) MENJADI LEM KAYU DENGAN BERKATALISATOR HClPENGARUH SUHU PADA HIDROLISIS KOLAGEN DARI LIMBAH KULIT SAPI (SPLIT) MENJADI LEM KAYU DENGAN BERKATALISATOR HCl Agustina Dyah Setyowati; Zakki Rosmi Mubarok
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.45 KB) | DOI: 10.32493/jiptek.v1i2.6223

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi limbah penyamakan kulit sapi (split) hasil dari industri rumahan dan menengah dengan cara merubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kulit sapi (split) yang mengandung kolagen berpotensi sebagai bahan baku perekat seperti perekat kayu dengan metode hidrolisis kolagen dengan katalisator HCl 10% pada variasi suhu 60, 70, 80 0C dalam tangki berpengaduk selama 2 jam. Adapun rendemen terbesar yang didapatkan ada pada perlakuan 600C sebesar 23,47% sedangkan perlakuan 700C, dan 80 0C hanya 22,75% dan 22,6%. Selain itu, didapatkan pula nilai kadar air 10,18% dengan pH 5,13 dan viskositas 3,28 cp untuk perlakuan 600C. Sedangkan untuk perlakuan 700C, 80 0C berturut-turut adalah 6,87% dan 3,4% untuk kadar air, 5,54 dan 5,7 untuk PH, dan 3,72 dan 3,75 untuk viskositas.
Optimasi Waktu Maserasi Ketumpang Air (Paperomia pellucida, (L) Kunth) Terhadap Kadar Flavonoid Total Untuk Studi Awal Obat Asam Urat Agustina Dyah Setyowati; Ade Irawan; Amayriza Ratu Sari; Wildan Rizki Haikal
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 12: November 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v1i12.2179

Abstract

Salah satu pemanfaatan alam Indonesia untuk obat tradisional ialah pada daun Ketumpang Air yang kerap dijadikan obat sakit kepala, jerawat, bisul, dan lainnya. Tanaman ini tumbuh didaerah lembab, karakteristik tanaman ini ialah batang yang tegak, lunak serta berwarna hijau muda dengan bentuk daun tunggal. Dalam tanaman ketumpang air terkandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Senyawa flavonoid dapat terbukti menjadi antioksidan dan antikanker. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui jumlah hari maserasi yang dapat menghasilkan kadar flavonoid total dari variasi hari maserasi. Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahap yakni persiapan, proses inti dan pengujian. Dalam prosesnya daun ketumpang air di maserasi dengan etanol 96% dengan jumlah variasi maserasi nya ialah pada tiga hari, empat, dan lima hari. Pengujian dilakukan dengan bantuan larutan baku kuersetin yang diukur dengan spektroskopi Ultraviolet-tampak (UV-Vis) sebagai standar, kemudian diukur sampel dengan rentang panjang gelombang yang tertinggi atau maksimum pada range yaitu 400-800 nm. Ketika Panjang Gelombang sudah ditemukan maka kemudian 3 sampel tersebut ditakar sebanyak 0,1 gram lalu dilarukan pada pelarut etanol 96% hingga volume menjadi 5 mL. kemudian dilakukan penambahan larutan AlCl3 10% sebanyak 0,01 mL, larutan Na asetat 1 M sebanyak 0,01 mL dan 2,80 mL aquadest. Hasilnya ialah didapatkan 167,75 mg/L untuk maserasi 3 hari, 141,50 mg/L untuk maserasi 4 hari, dan 82,53 mg/L untuk maserasi 5 hari. Sehingga ditarik keimpulan bahwa flavonoid total terbanyak diperoleh dari sampel daun ketumpang air dengan maserasi 3 hari, dan pada sampel 5 hari mendapat hasil flavonoid total terkecil.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dari Limbah Cangkang Telur di SMK 2 Sasmita Jaya Sasmita Jaya Pamulang Ikha Handayani; Lia Wildatus Sholihah; Anton Fathoni; Tasya Nia Triani Bate'e; Saeful Iman; Agustina Dyah Setyowati
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.386

Abstract

Tri Dharma Perguruan tinggi terdiri dari tiga komponen yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di masyarakat dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan, telah secara intens dilakukan oleh sivitas akademika sebagai perwujudan dharma bakti serta wujud kepedulian untuk berperan aktif meningkatkan pengetahuan masyarakat. Untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka kami dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Pamulang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Cangkang Telur. Kegiatan pendidikan di SMK 2 SASMITA JAYA Sasmita Jaya, Pamulang dilangsungkan bagi perwakilan seluruh peserta didik. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pemanfaatan limbah cangkang telur kepada masyarakat khususnya siswa/siswi sekolah Sasmita Jaya, limbah yang awalnya hanya dibuang begitu saja bisa memilki nilai jual. Selain pemaparan materi juga ada praktik pembuatan pupuk organik cair (POC) yang berbahan dasar limbah cangkang telur. Peserta yang menghadiri pelatihan merupakan Masyarakat sekolah dari SMK 2 SASMITA JAYA Sasmita Jaya, Pamulang. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat mengenai materi yang akan diberikan dalam bentuk Presentasi Power Point. Peserta dibimbing dan diarahkan sesuai dengan prosedur pembagian materi, menyimak penjelasan dan praktik, sesi tanya jawab dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi kemudian setelah selesai pelaksanaan dilanjutkan pada tahap pelaporan dan publikasi.