Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN ABU SAMPAH (ECO-CEMENT) DAN UJI APLIKASINYA TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH Ilham Idrus
JURNAL ILTEK Vol 12, No 01 (2017): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.462 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v12i01.82

Abstract

Penelitian ini dilakukan stablisasi tanah pasir dengan menggunakan eco-cement yang terdiri dari beberapa variasi komposisi abu sampah sebagai subsitusi sebagian batu kapur jenis sampah rumah tangga yang digunakan sudah terpisah dari logam misalnya : kertas, rumput, dedaunan, kayu, dan lain-lain yang telah melalui proses pembakaran. Abu dari hasil kalsinasi sampah rumah tangga, kemudian diayak hingga lolos ayakan ukuran 5 mm. Bahan baku eco-cement jenis portland antara lain : batu kapur, tanah liat, MgCO3 teknis, Fe2O3 teknis, gypsum, dan abu sampah rumah tangga. Sampel tanah yang dipakai tanah pasir yang berasal dari Pantai Losari, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan pada keadaan tanah terganggu. Penambahan Abu Sampah (Eco-cement) dengan variasi campuran 1%, 3%, 5% dengan lama pemeraman 1 hari, 7 hari dan 14 hari. Hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar menunjukkan bahwa pasir yang berasal dari Pantai Losari, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan termasuk jenis tanah pasir dengan butiran halus dan bergradasi buruk. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan parameter kuat geser tanah setelah tanah pasir dicampur dengan Abu Sampah (Eco-cement). Pengujian Triaksial Tipe UU peningkatan maksimum terjadi pada persentase campuran 5% dengan lama pemeraman 14 hari yaitu nilai c = 0,710 kg/cm2 dan φ = 34,405°. Pada pemeraman 1 hari dengan persentase campuran 1% kuat geser tanah sebesar 1,459 kg/cm2 kemudian pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran 5% kuat gesernya naik menjadi 2,725 kg/cm2 atau naik 86,77%. Pada pengujian geser langsung peningkatan maksimum terjadi pada kadar campuran 5% dengan lama pemeraman 14 hari yaitu nilai c = 0,765 kg/cm2 dan φ = 34,800° dibandingkan dengan tanah aslinya yaitu c = 0,030 kg/cm2 dan φ = 25,600. Pada tanah asli kuat geser tanah sebesar 0,522 kg/cm2 kemudian pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran 5% kuat gesernya naik menjadi 1,479 kg/cm2 atau naik 183,33%.
PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Ilham Idrus
JURNAL ILTEK Vol 11, No 02 (2016): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.466 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v11i02.428

Abstract

Transmigrasi sebagai model pembangunan komunitas masyarakat mempunyai tiga sasaran pokok. Pertama, meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi (transmigrasi dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi). Kedua, membangun kemandirian (transmigran dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi), dan ketiga, mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi, sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Esensi dari ketiga sasaran tersebut diharapkan dapat membangun komunitas masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan potensi sumberdaya wilayah. Untuk membangun komunitas masyarakat yang demikian, tentunya memerlukan proses perencanaan (yang melibatkan pihak-pihak terkait) secara terintegrasi, menyeluruh dan terdiri atas tahapan yang jelas, dengan memperhatikan aspek sosial budaya, ekonomi, hukum, administrasi dan (bahkan) aspek politik. Kecamatan Basidondo dan Kecamatan Lampasio hingga saat ini, kedua kecamatan tersebut belum memperlihatkan kondisi ideal sebagai penghasil tanaman pangan dan perkebunan, padahal kondisi wilayah kedua kecamatan sangat mendukung pengembangan komoditas tersebut. Kondisi aktual itulah yang melatarbelakangi pemilihan objek penelitian, untuk mengkaji, menganalisis dan merumuskan model pengembangan kawasan transmigrasi tersebut dengan model pengembangan berbasis pada komoditas unggulan.
Analisa Perkembangan Kawasan Industri Tallasa City Di Kota Makassar Ilham Idrus; Hakim Hakim
JURNAL ILTEK Vol 13, No 01 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.287 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i01.56

Abstract

Pengusaha (investor) baik yang berasal dari Makassar maupun luar Makassar di dalam membangun industrinya cendrung memilih lokasi kawasan industri Tallasa City. Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan bagi Pemerintah dan juga masyarakat Kota Makassar. Selain itu perkembangan kawasan industri yang pesat dan tidak direncanakan dapat menimbulkan masalah yang tidak diperkirakan sebelumnya, baik masalah spasial, sosial maupun ekonomi. Berpijak pada fenomena tersebut, perlu diteliti keterkaitan hubungan antara perkembangan kawasan industri Tallasa City dan KIMA di Kota Makassar, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pengembangan Kawasan industri sejenis bagi Pemerintah Daerah lainnya. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan proses perkembangan kawasan industri Tallasa City dan KIMA serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan manfaat-manfaat apa yang diperoleh dari perkembangan tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan komparasi hasil penelitian menunjukkan dari tahun 2000 – 2017 terjadinya perkembangan kawasan industri Tallasa City yang pesat dan perkembangan kawasan industri Makassar sangat lambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri yang ada di kawasan Tallasa City dan KIMA dipengaruhi faktor internal (suplay air, tenaga kerja, kebijakan Pemerintah dan sumber energi) dan faktor eksternal (bahan baku dan aksesibilitas). Pemilihan lokasi kegiatan didasarkan teori lokasi optimum yang memperhatikan (faktor ekonomi) biaya pemindahan barang dari satu jenis angkutan ke jenis angkutan lain. Perkembangan kawasan industri Makassar lambat disebabkan kebijaksanaan dan Policy Pemerintah yang tidak berkelanjutan, ditunjang para Pengusaha yang percaya dengan Feng Shui dan Hong Shui.
ANALISA PENERAPAN PROGAM KESELAMATAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS Andi Haslindah; Ilham Idrus; Rosliadi Rosliadi; Andi Irsyad
JURNAL ILTEK Vol 13, No 02 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.653 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i02.371

Abstract

PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block dalam pengoperasiannya tidak luput dari masalah-masalah yang dihadapi seperti adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatif industri terhadap lingkungan sekitarnya, maka tingkat keselamatan kerja manusia sebagai faktor produksi sangat diperlukan agar produktivitas yang optimal dapat dicapai. Penerapan program keselamatan kerja bagi tenaga kerja merupakan usaha penunjang penting dalam kegiatan produksi.Setiap program keselamatan kerja terdiri dari beberapa unsur-unsur program dan pendukungnya. Dalam hal ini penulis bertolak dari 2 pendapat yaitu menurut : Edwin B. Flippo dan International Labour Organization (ILO). Dalam penelitian ini pengukuran hasil usaha keselamatan kerja dan nilai T selamat, tingkat frekuensi untuk menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi tiap 1.000.000 jam kerja dalam periode saat itu. Tingkat keparahan menyatakan jumlah hari hilang akibat terjadinya kecelakaan karena kecelakaan untuk setiap1.000.000 jam kerja dari jumlah jam kerja karyawan. Nilai T selamat adalah pengukuran yang bertujuan membandingkan hasil tingkat penurunan kecelakaan yang dicapai untuk kerja tersebut. Dari pelaksanaan program kesehatan kerja pada PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block bisa dikatakan telah terlaksana cukup baik. Kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015-2017 adalah 15, 13, 11 kali kecelakaan. Dengan tingkat frekuensi dari tahun 2015-2017 adalah 64,9; 49,9; 36,1. tingkat keparahan yang terjadi pada tahun 2015-2017 adalah 458,9; 284,2; 233,2. Dengan Nilai T Selama tahun 2016 diketahui – 950,2 dan pada tahun 2017 sebesar – 1078,2. Semakin menurunnya tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan dari tahun ke tahunnya maka akan meningkatkan produktivitas kerja.PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block dalam pengoperasiannya tidak luput dari masalahmasalahyang dihadapi seperti adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatifindustri terhadap lingkungan sekitarnya, maka tingkat keselamatan kerja manusia sebagai faktorproduksi sangat diperlukan agar produktivitas yang optimal dapat dicapai. Penerapan programkeselamatan kerja bagi tenaga kerja merupakan usaha penunjang penting dalam kegiatan produksi.Setiap program keselamatan kerja terdiri dari beberapa unsur-unsur program dan pendukungnya.Dalam hal ini penulis bertolak dari 2 pendapat yaitu menurut : Edwin B. Flippo dan InternationalLabour Organization (ILO). Dalam penelitian ini pengukuran hasil usaha keselamatan kerja dannilai T selamat, tingkat frekuensi untuk menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi tiap 1.000.000jam kerja dalam periode saat itu. Tingkat keparahan menyatakan jumlah hari hilang akibatterjadinya kecelakaan karena kecelakaan untuk setiap1.000.000 jam kerja dari jumlah jam kerjakaryawan. Nilai T selamat adalah pengukuran yang bertujuan membandingkan hasil tingkatpenurunan kecelakaan yang dicapai untuk kerja tersebut. Dari pelaksanaan program kesehatan kerjapada PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block bisa dikatakan telah terlaksana cukup baik. Kecelakaanyang terjadi pada tahun 2015-2017 adalah 15, 13, 11 kali kecelakaan. Dengan tingkat frekuensi daritahun 2015-2017 adalah 64,9; 49,9; 36,1. tingkat keparahan yang terjadi pada tahun 2015-2017adalah 458,9; 284,2; 233,2. Dengan Nilai T Selamat tahun 2016 diketahui – 950,2 dan pada tahun2017 sebesar – 1078,2. Semakin menurunnya tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaandari tahun ke tahunnya maka akan meningkatkan produktivitas kerja.
ANALISIS RESIKO BAHAYA PRODUKSI BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJAMENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP). Andi Haslindah; Ilham Idrus; Yeldi Pongsimpin; Randy Budicalista
JURNAL ILTEK Vol 14, No 01 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.89 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i01.360

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman. Tujuan penelitian mengetahui risiko bahaya, dan tingkat risiko di lingkungan kerja bagian produksi. Penelitian ini dilaksanakan di Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode Hazop (Hazard and Operability). Identifikasi bahaya dengan metode Hazop dilakukan berdasarkan alur proses produksi. Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi adalah penilaian risiko pada masing-masing titik kajian. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat risiko rendah, sedang, tinggi dan ekstrim. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan pembagian kuesioner kepada karyawan. Hasil dari penelitian ini menemukan beberapa risiko dengan tingkat risiko seperti, mengganggu sistim pernapasan dengan risiko sedang, terbentur dengan risiko sedang, terpotong (terkena gerakan mesin) dengan risiko tinggi. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu: terdapat 11 sumber bahaya yang tergolong ekstrim, 31 sumber bahaya yang tergolong risiko tinggi, 109 sumber bahaya yang tergolong risiko sedang, dan 6 sumber bahaya yang tergolong rendah.
STUDI PENGGUNAAN GETAH KAYU SEBAGAI BAHAN PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET DARI AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L) SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN Suradi Suradi; Ilham Idrus; M. Abrar; A. Imal Adrinur
JURNAL ILTEK Vol 15, No 01 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.076 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i01.505

Abstract

Pemanfaatan bahan perekat briket dari alam dipandang perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan bahan perekat getah kayu dan kanji terhadap kualitas briket ampas tebu yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat Briket dari ampas tebu yang kemudian diukur kualitasnya dengan berbagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dari ampas tebu dapat dibuat dengan bahan perekat kanji dan getah kayu dengan kualitas yang berbeda dimana briket dengan perekat getah kayu menunjukkan kualitas yang lebih baik dan dapat dilihat dari ketahanan pembakaran selama 36 menit sementara pada kanji hanya 13 menit, Kekerasan yang tinggi sehingga tidak terbaca oleh alat, sedangkan pada kanji hanya 154,3 N. Juga dapat dilihat pada nilai kerapatan dimana briket dengan perekat getah kayu memiliki nilai 0,8 g/cm3, sedangkan pada briket dengan perekat kanji hanya 0,3. Sedangkan, parameter lain menunjukkan nilai yang tidak berbeda jauh. Secara umum perekat getah kayu memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan perekat pada pembuatan briket, sehingga penelitian ini dianggap berhasil untuk mencoba menggunakan bahan yang mudah didapatkan dari alam dengan harga yang terjangkau atau tanpa biaya. Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini adalah bahan perekat kanji dan getah kayu mempengaruhi kualitas briket yang dihasilkan dimana secara general getah kayu menunjukkan kualitas briket yang lebih baik dengan perbandingan ratio penggunaan bahan ampas tebu: air: perekat (50:30:20).
PROSES PENGELOLAAN LIMBAH MARMER MENJADI PRODUK PAVING BLOCK Andi Haslindah; Ilham Idrus; Try Agung Basuki; Sultan Saiful
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 1 No. 01 (2020): Journal Industrial Engineering & Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.32 KB) | DOI: 10.47398/justme.v1i01.1

Abstract

Kabupaten Pangkep merupakan salah satu daerah penghasil marmer di Indonesia, pada proses penambangannya marmer digunakan untuk kebutuhan furniture dan lain sebagainya sehingga pada prosesnya menghasilkan limbah. Pemanfaatan limbah potongan marmer dapat meminimalisir jumlah tumpukan limbah yang dapat mencemari kesuburan tanah dan lingkungan. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pembuatan produk paving block dan hasil uji kuat tekan dengan memanfaatkan limbah marmer. Dengan menggunakan rumus uji kuat tekan untuk mengetahui nilai MPanya apakah produk memenuhi standar SNI 03-0691-1996 pada uji kuat tekannya. Hasil dari penelitian ini Paving block yang memanfaatkan limbah marmer dari bentuk fisiknya mempunyai tampilan yang lebih menarik dengan adanya tambahan aksen marmer pada permukaannya dan juga sebagai tulangan, dalam proses pengujian ini paving yang memanfaatkan limbah memiliki nilai tertingginya 30,36 MPa masuk dalam standar SNI 03-0691-1996 mutu B. Kesimpulannya pemanfaatan limbah marmer menjadi produk paving block memiliki pengaruh besar terhadap hasil penguji kuat tekannya dikarenakan limbah marmer yang diletakan pada paving menjadi tulangan, sehingga produk paving block memiliki nilai uji kuat tekan yang tinggi yang dapat digunakan baik, ditaman, trotoar, maupun digarasi kendaraan pribadi. Pangkep district is one of the marble-producing areas in Indonesia, in the mining process, marble is used for furniture and so on so in the process it produces waste. utilization of marble slices waste can minimize the number of piles of waste that can pollute soil fertility and the environment. This study aimed to determine the manufacture of paving block products and the results of the compressive strength test using marble waste. by using the compressive strength test formula to determine the MPanya value and whether the product meets the SNI 03-0691-1996 standard on the compressive strength test. The results of this study showed that paving blocks that utilize marble waste from their physical form has a more attractive appearance with the addition of marble accents on their surface and also as reinforcement, in this testing process paving that utilizes waste has the highest value of 30.36 MPa which is included in the standard. SNI 03-0691-1996 quality B. In conclusion, the use of marble waste to become a paving block product has a big influence on the results of the pressure test because marble waste is placed on the paving as reinforcement, so the paving block product has a high compressive strength test value and can be used well, in the garden, sidewalks, or in the garage of private vehicles.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN OPERATOR MESIN ROLL FORMING PADA BAGIAN PERAWATAN MESIN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Ahmad Hanafie; Ilham Idrus; Rahmat S; Rahmat Ahmad Effendy
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 1 No. 02 (2020): Journal Industrial Engineering & Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.528 KB) | DOI: 10.47398/justme.v1i02.8

Abstract

Mesin roll forming terdapat disalah satu perusahaan PT. Sermani Steel yang sering mengalami permasalahan breakdown mesin pada motor gerak, masalah kelistrikan, dan masalah kontrol panel mesin roll forming. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan operator mesin terhadap tindakan perawatan mesin roll forming. Dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk mengetahui prioritas atribut-atribut yang sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas pemeliharaan. Studi kasus dilakukan pada operator mesin mesin roll forming di PT. Sermani Steel. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan menyebarkan kuisioner kepada 10 orang responden yang dianggap sebagai operator mesin. Analisis data yang dilakukan yaitu tahap pengumpulan data Voice Of Costumer dan penyusunan House Of Quality. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas atribut pemeliharaan terhadap 11 atribut, atribut yang di prioritaskan adalah K3 dengan nilai 21,000 dan tingkat keahlian teknisi dengan nilai 19,000. Peningkatan kualitas pemeliharaan mesin roll forming sesuai dengan rumah mutu kualitas (House Of Quality). There is a roll forming machine in one of the companies PT. Sermani Steel, which often experiences engine breakdown problems on motion motors, electrical problems, and control panel roll forming machine problems. The purpose of this study was to determine the level of machine operator satisfaction with the roll-forming machine maintenance action. By using the Quality Function Deployment (QFD) method to determine the priority of the attributes that are very influential on efforts to improve the quality of maintenance. A case study was conducted on a roll-forming machine operator at PT. Sermani Steel. Data collection methods in this study are observation, interviews, and distributing questionnaires to 10 respondents who are considered machine operators. The data analysis was carried out, namely the stage of collecting Voice of Customer data and compiling the House of Quality. The results obtained from this study indicate that to improve the quality of maintenance attributes for 11 attributes, the prioritized attributes are K3 with a value of 21,000 and a technician's level of expertise with a value of 19,000. Improving the quality of maintenance for roll forming machines in accordance with the quality house (House Of Quality).
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARATERISTIK INDIVIDU TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN CV. AINUN BATARA GURU Andi Haslindah; Ilham Idrus; Saldi Saldi
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 1 No. 02 (2020): Journal Industrial Engineering & Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.793 KB) | DOI: 10.47398/justme.v1i02.10

Abstract

Sumberdaya manusia merupakan satu aset yang paling berharga yang dimiliki oleh suatu instansi, organisasi atau perusahaan, karena keberadaannya sangat menentukan terhadap dinamisasi mobilisasi perusahaan. Bagaimana karakteristik individu mempunyai pengaruh terhadap Motivasi kerja dan kinerja karyawan CV.Ainun Batara Guru dan Bagaimana lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap Motivasi kerja dan kinerja karyawan CV.Ainun Batara Guru. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuisioner sebanyak 30 responden yang disebarkan secara random ke karyawan/pekerja CV. Ainun Batara Guru. Menggunakan metode Kuantitatif dan didapatkan hasil Terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan, Terdapat pengaruh karakteristik individu terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan, Terdapat pengaruh secara simultan lingkungan kerja dan karakreristik individu terhadap motivasi kerja dan kinerja. Dengan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan pada CV.Ainun Batara Guru serta Lingkungan kerja dan karakteristik individu memberikan pengaruh secara bersama terhadap motivasi kerja yaitu sebesar 24,3% dan kinerja sebesar 28,3%. Human resources are one of the most valuable assets owned by an agency, organization, or company because their existence is crucial to the dynamics of company mobilization. How do individual characteristics have an influence on work motivation and employee performance of CV. Ainun Batara Guru and how the work environment has an influence on work motivation and employee performance of CV. Ainun Batara Guru. In this study, researchers distributed questionnaires to as many as 30 respondents who were distributed randomly to employees/employees of CV. Ainun Batara Guru. Using quantitative methods and the results obtained There is an influence of the work environment on work motivation and employee performance, there is an influence of individual characteristics on work motivation and employee performance, and there is a simultaneous influence on work environment and individual characteristics on work motivation and performance. The conclusion is that there is an influence of the work environment and individual characteristics on work motivation and employee performance at CV. Ainun Batara Guru and the work environment and individual characteristics have a joint influence on work motivation, namely at 24.3%, and performance at 28.3%.
PENGARUH FLOKULASI MELALUI PENAMBAHAN ASAM FOSFAT (H3P04) TERHADAP KUALITAS GULA RAFINASI DI PT. MAKASSAR TENE Ahmad Hanafie; Ilham Idrus; Wahyuddin Achmad; Warits Al Qadri
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 2 No. 01 (2021): Journal Industrial Engineering & Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.358 KB) | DOI: 10.47398/justme.v2i01.15

Abstract

Mutu gula rafinasi merupakan salah satu hal yang sangat perlu di perhatikan, karena akan mempengaruhi kesehatan konsumen. Pada Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gula rafinasi dengan cara mengurangi flok pada gula rafinasi dengan metode flokulasi menggunakan koagulan H3PO4 (asam fosfat). Untuk menentukan timbulnya flok pada gula rafinasi dengan penambahan bahan kimia yaitu H3PO4 (asam fosfat) dengan variabel pH (4, 5, dan 6) serta satu sampel tanpa penambahan asam fosfat dan di panaskan dengan suhu 800C selama 15 menit agar larutan gula cepat larut. Setelah larut dinginkan larutan gula hingga suhu ruang kemudian analisa kadar Turbiditas, TSS, Brixnya. Kemudian larutan gula didiamkan serta diamati dengan detensi waktu selama 1- 3 hari. Setelah diamati dilakukan penyaringan flok pada larutan gula dengan kertas saring 0.8 µm yang telah diketahui bobot kosongnya dengan bantuan pompa vakum, dan timbang kertas saring beserta flok kemudian hitung kadar flok. Setelah penyaringan selesai larutan gula di periksa kembali kandungan Turbiditas, TSS, dan Brix. Nilai kandungan Turbiditas, TSS, dan Brix yang bagus yaitu pada penambahan asam fosfat 0.03 ml pada pH 4, di mana kadar sebelum di simpan pada hari ke 2 nilai Turbiditas 0.50 NTU, TSS 1 ppm, dan 21.97 %, serta kadar nilai kandungan Turbiditas, TSS, dan Brix setelah penyimpanan hari ke 3 yaitu Turbiditas 0.49 NTU, TSS 1 ppm, dan 21.87 %. Refined sugar quality is one thing that really needs to be considered because it will affect the health of consumers. this study aims to improve the quality of refined sugar by reducing flocculation in refined sugar by using the flocculation method using H3PO4 coagulant (phosphoric acid). To determine the emergence of floc in refined sugar with the addition of a chemical, namely H3PO4 (phosphoric acid) with variable pH (4, 5, and 6) and one samples without the addition of phosphoric acid and heated at 800C for 15 minutes so that the sugar solution dissolves quickly. After dissolving, cool the sugar solution to room temperature then analyze the levels of Turbidity, TSS, and Brix. Then the sugar solution is left to stand and observed with a detention time of 1-3 days. After being observed, the floc filter was carried out in the sugar solution with 0.8 µm filter paper which had known the empty weight with the help of a vacuum pump and weighed the filter paper and the floc then calculated the floc content. After the filtering is complete, the sugar solution is checked again for the content of Turbidity, TSS, and Brix. The good value of Turbidity, TSS, and Brix content is the addition of 0.03 ml phosphoric acid at pH 4, where the levels before being stored on the second day the Turbidity value is 0.50 NTU, TSS 1 ppm, and 21.97%, as well as the levels of the value of the Turbidity content, TSS, and Brix after storage on the 3rd day, namely Turbidity 0.49 NTU, TSS 1 ppm, and 21.87%.