Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Moral Value in The Story of Bangbang Teja in Balamut of Gusti Jamhar Akbar (Sainul Hermawan Transcription) Noor Indah Wulandari; Heppy Lismayanti
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 1 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.597 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i1.25652

Abstract

Lamut serves many values the lives of individuals with other individuals in the community, good value education, moral and cultural. Lamut art over the centuries has helped the establishment of the pattern of attitude, mindset, and the behaviour of community supporters. Literary works are able to uplift its readers from the everyday to the level of superficiality is more civilized and subtil, adding to the richness of the inner connoisseur, being more sensitive to life and living. Therefore, the need to do research to learn more about the value of moral in the acts of particularly lamut Bangbang Teja Aria. This research is a kind of qualitative research with literary and sociological approach using the method of dekskriptif analysis, i.e. describing the facts which are then followed by analysis. The data source of this research in the form of translation and transcript book story lamut episode story in the Aria Teja Bangbang balamut Gusti Jamhar Akbar, by Sainul Hermawan. Prints the year 2017 published by Scripta Cendikia Banjarbaru, South Kalimantan. As for the engineering data analsis in this study i.e., descriptive techniques (Arumsari, 2016:20), which lays out the overall data in advance. Next the researchers interpret or identifying data collected. Results of the study of moral values in the story such as Aria Teja Bangbang: 1) Relationship of humans with God includes two aspects: (1) and (2) the grace of God. 2) human relationships with himself include six aspects, namely (1) optimistic; (2) to be honest; (3) the ingenious; (4) soft; (5) liberality; and (6) patient. And 3) human relationships with other human beings in a social sphere covers four aspects: (1) give nasih; (2) friendship; (3) like the meolong; (4) the faithful; (5) willing to help.
NILAI RELIGIUS DALAM KISAH DATU PEMBERANI KARYA JAHDIAH Novia Winda; Noor Indah Wulandari
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.445 KB)

Abstract

Kajian mengenai nilai relegius pada sastra anak tidak urgen, tetapi kajian ini mampu mendeskripsikan nilai relegius yang terkandung dalam sastra anak, seperti: nilai religius yang terlihat dari hubungan manusia dengan Tuhan, nilai religius yang terlihat dari hubungan manusia dengan diri sendiri, dan nilai religius yang terlihat dari hubungan manusia dengan sesama manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian hermeneutika Ricoeur dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Cerita Rakyat Kalimantan Selatan dengan judul “Kisah Datu Pemberani” karya Jahdiah yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  tahun 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian hermeneutika Ricoeur dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Kisah Datu Pemberani karya Jahdiah yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan   tahun 2016. Data penelitian berupa fakta tentang nilai religus yang terdapat dalam Kisah Datu Pemberani karya Jahdiah.  Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik analisis isi dan penafsiran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini adalah teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi.  Penelitian ini menemukan: a) Hubungan manusia dengan dengan Tuhan terbagi menjadi berdoa, taat, dan berserah diri, b ) Hubungan manusia dengan diri sendiri terbagi menjadi niat baik, berusaha, kasih sayang, tegas dan tulus, dan c) Hubungan manusia dengan sesama manusia terbagi menjadi harapan, patuh, penolong, pemberani, memaafkan kesalahan orang lain, gotong -royong, siaga, waspada, dan adil.
Peranan komunikasi bahasa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN Keraton 3 Martapura Fajarika Ramadania; Noor Indah Wulandari; Nahlini Nahlini
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v3i1.52

Abstract

Bahasa dan matematika merupakan ilmu yang berbeda dan masing-masing memiliki cakupan yang berdiri sendiri. Bahasa memiliki fungsi untuk menyatakan ide, pikiran, gagasan, atau perasaan seseorang kepada orang lain. Sedangkan matematika adalah ilmu pasti yang berdasarkan pada kegiatan penelusuran pola dan hubungan. Fungsi inilah yang digunakan oleh guru untuk memahamkan peserta didik dalam setiap pembelajaran, termasuk matematika. Dalam bilangan bulat terdapat dua jenis bilangan yaitu positif dan negatif yang dapat dioperasikan dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun, dalam penelitian ini hanya menjelaskan mengenai penjumlahan dan pengurangan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh kemampuan komunikasi bahasa dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika peserta didik siswa kelas V SDN Keraton 3 Martapura. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan eksperimen dengan populasi peserta didik kelas V SDN Keraton 3 Martapura sebanyak 27 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrumen kemampuan komunikasi bahasa dan instrumen prestasi belajar matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan komunikasi bahasa dalam pembelajaran matematika terhadap prestasi belajar matematika. Alternatif pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah logika deduktif dan logika induktif. Logika induktif erat kaitannya dengan penarikan kesimpulan kasus individual khusus nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif adalah kegiatan berpikir sebaliknya dari penalaran induktif. Deduktif adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Pemerolehan Sintaksis Anak Usia 2 Tahun Lili Agustina; Noor Indah Wulandari
Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6 No 1 (2020): Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/tunas.v6i1.2072

Abstract

Proses pemerolehan bahasa setiap anak tidaklah seragam. Hal ini terlihat ada anak yang sangat aktif berbicara yang memiliki banyak pembendaharaan kata dan sebaliknya juga ada anak yang masih pasif pada usia tertentu yang mengakibatkan kurangnya kosakata yang diucapkan oleh anak. Salah satu akuisisi atau pemerolehan bahasa pada anak adalah sintaksis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa pemerolehan sintaksis yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu dua kata dan tiga kata atau lebih. Data penelitian ini adalah kalimat yang diucapkan oleh Zahra yang berusia 2 tahun. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik rekam dan catat. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kalimat yang paling banyak ditemukan adalah kalimat imperatif dibandingkan kalimat deklaratif maupun interogatif. Kalimat imperatif yang diucapkan oleh Zahra mengisyaratkan bahwa anak pada usia ini lebih banyak meminta kepada orang di sekitarnya. Kalimat imperatif yang dituturkan jenisnya beragam. Hal ini terlihat pada makna kalimat yang diucapkan berdasarkan konteksnya. Kalimat imperatif yang diucapkan bersifat meminta, mengajak dan memohon secara halus. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata mau, ayo, tolong dan menyuruh secara langsung.
KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA Noor Indah Wulandari; Rahmita Saupia Ajizah
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i1.1840

Abstract

Penelitian ini berfokus pada novel berjudul Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata untuk menemukan unsur-unsur dan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam novel tersebut. Tujuan penelitian (1) mendeskripsikan unsur-unsur karakter yang terkandung dalam novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan nilai-niali karakter yang terkandung dalam novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hermeneutik dan jenis penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata, yang diterbitkan pada tahun 2019 dengan tebal sebanyak 262 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan dan teknik observasi teks. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa: 1) unsur-unsur karakter yang terkandung dalam Novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata: adalah (a) sikap, (b) kemauan, dan (c) konsepsi diri, dan 2) nilai-nilai karakter yang terdapat dalam Novel Orang-orang Biasa karya Andrea Hirata: adalah jujur, (b) kerja keras, (c) rasa ingin tahu, (d) gemar membaca, (e) disiplin, (f) demokratis, dan (g) cinta tanah
INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL ANAK RANTAU KARYA A. FUADI Noor Indah Wulandari; Novia Winda; Lili Agustina
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.419 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i2.166

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang interaksi sosial yang terdapat dalam novel Stadium Rindu karya Miranda Seftiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan bentuk interaksi sosial asosiatif dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi, dan (2) mendeskripsikan bentuk interaksi sosial disosiatif yang terkandung dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi.Sesuai dengan konsep pengkajian dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi, di mana pendekatan tersebut berisi tentang masyarakat dan bagaimana hubungan yang terbentuk dalam kehidupan sehari-harinya. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik baca, dan teknik catat. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan teknik analisis isi. Berdasarkan hasil analisis bentuk interaksi sosial asosiatif dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi, antara lain: a) kerjasama, b) asimilasi, dan c) akomodasi. Berdasarkan hasil analisis bentuk interaksi sosial disosiatif dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi, antara lain: a) persaingan., b) kontravensi dan c) konflik.