Ruang terbuka hijau menjadi bagian yang sangat penting di kota besar. Keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendukung keberadaan RTH di Kota Tangerang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan masing-masing SKPD telah memahami tupoksi dan SOP yang harus dijalankan, komunikasi antar pihak pun telah berjalan cukup baik. Dalam rangka pemenuhan kapasitas SDM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang melakukan kegiatan pelatihan bagi polisi taman dalam kurun waktu tertentu. Namun demikian, pada masa pandemi terjadi penundaan pembangunan RTH oleh karena adanya pemotongan anggaran sebesar 50% dari pemerintah. Pengurangan anggaran ini juga berdampak pada beberapa fasilitas RTH yang rusak dan kurang terawat. Hingga kini, belum ada aturan bagi para perusak fasilitas RTH seperti kegiatan vandalism. Oleh sebab itu, sosialisasi perlu dilakukan kepada masyarakat guna mewujudkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan RTH di Kota Tangerang.