Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DAN TEORI VYGOTSKY Sukiyanto Sukiyanto
De Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.415 KB) | DOI: 10.36277/defermat.v1i2.24

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SMK Sunan Drajat Lamongan, jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (Research and Development) dengan tiga tahapan utama yang dimodifikasi dari Borg & Gall (1989), yakni : 1) Pengumpulan data awal dan perumusan tujuan, 2) Pengembangan RPP Awal, dan 3) Pelaksanaan (Validasi, Revisi, serta Uji keterlaksanaan I dan Uji keterlaksanaan II). Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah ; 1) uji keterlaksanaan I dan uji keterlaksanaan II; 2) angket yang telah divalidasi oleh ahli bahasa, ahli pembelajaran dan ahli materi (judgement experts). Selanjutnya, data yang diperoleh berupa hasil angket dianalisis secara kuantitatif dan saran atau masukan dari ahli bahasa, ahli pembelajaran, ahli materi, dan praktisi dideskripsikan secara kualitatif. Pada penelitian ini masing-masing validator menyatakan layak sesuai dengan jawaban penyekoran yang ada di angket pada masing-masing ahli yaitu ahli bahasa, ahli pembelajaran dan ahli materi, sedangkan hasil review dari praktisi juga menyatakan layak sesuai dengan hasil jawaban penyekoran yang ada dalam angket dan efektif berdasarkan nilai ketuntasan belajar siswa pada tes kognitif dan penilaian afektif pada uji keterlaksanaan I dan uji keterlaksanaan II. Dengan demikian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara keseluruhan mendapat penilaian dan tanggapan yang baik dari para ahli, praktisi, maupun siswa, sehingga dapat dikatakan layak digunakan sebagai rencana pembelajaran matematika sekolah menengah kejuruan di kelas
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Menggunakan Pendekatan Active Learning pada Materi Bangun Datar Sukiyanto Sukiyanto
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol 4, No 1 (2019): JULY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1354.454 KB) | DOI: 10.30651/must.v4i1.2834

Abstract

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, karena dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Penelitian ini di lakukan di SMA Unggulan BPPT Al-Fattah Lamongan. Subjek penelitian adalah siswa dikelas X MIPA-III pada tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga jenis instrumen, yaitu: 1) Lembar observasi; 2) Angket; dan 3) Tes hasil belajar. Analisis data yang akan diperoleh dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1) Data kuantitatif, berupa skor tes hasil belajar; dan 2) Data kualitatif, berupa hasil lembar observasi dan angket. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran terlaksana dengan sangat baik dengan mencapai skor 3,19 (2) Siswa aktif ketika pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh aktivitas siswa aktif mencapai 96%, sedangkan aktivitas siswa tidak aktif mencapai  4% (3) Respon siswa terhadap pembelajaran sangat positif. Dari hasil angket respon siswa diperoleh  87,55% siswa menjawab senang dan tidak senang diperoleh 12,55%, siswa menjawab baru  88,09 %, dan  11,9% siswa menjawab tidak baru, siswa menjawab setuju 88,50% dan tidak setuju 12,50%. (4) Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dikatakan efektif. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil persentase ketuntasan belajar siswa secara individu 77% siswa tuntas dan 23% siswa tidak tuntas. Sedangkan secara klasikal ketuntasan belajar siswa mencapai 76,81% karena terdapat 3 siswa yang mendapat nilai < 75.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR EMPAT FASE TERHADAP MOTIVASI DAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA Sukiyanto Sukiyanto; Suparto Suparto
MEDIA DIDAKTIKA Vol 4 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Darul `Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to train students enthusiastically in learning activities and creativity in solving mathematical problems, through collaboration or cooperation, so that students can improve their abilities to the fullest. This research is a form of mastered research, because there are two homogeneous classes that are treated, for the control class using conventional learning models and experimental classes using 4E Learning Cycle. both the control class and the experimental class, both of which sought differences regarding motivation to learn, creativity in solving mathematical problems and the relationship between motivation to learn and creativity in solving mathematical problems. The results of this study were obtained through a questionnaire for learning motivation, and a descriptive test as a measure of creativity in solving problems. the percentage of the results of the control class and the experimental class from the pretest and posttest showed that the control motivation of the control class was 70.89% and 75.85% in the experimental class 71.47% and 80.51%. Classically the experimental class has increased by 4.66% from the control class. Furthermore, the results of creativity solve the per-indicator problem through the pretest and posttest of the control class average value of 17.29 and 24.50 then for the experimental class the average value is 12.20 and 28.95. Likewise, the average value of the normal gain results for the pretest and posttest of the control classes 47.33 and 67.00, the experimental class 34.69 and 79.36 the difference in the positive increase was 12.36 from the control class.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR EMPAT FASE TERHADAP MOTIVASI DAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA Sukiyanto Sukiyanto; Suparto Suparto
MEDIA DIDAKTIKA Vol 4 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Darul `Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/didaktika.v4i2.1449

Abstract

This study aims to train students enthusiastically in learning activities and creativity in solving mathematical problems, through collaboration or cooperation, so that students can improve their abilities to the fullest. This research is a form of mastered research, because there are two homogeneous classes that are treated, for the control class using conventional learning models and experimental classes using 4E Learning Cycle. both the control class and the experimental class, both of which sought differences regarding motivation to learn, creativity in solving mathematical problems and the relationship between motivation to learn and creativity in solving mathematical problems. The results of this study were obtained through a questionnaire for learning motivation, and a descriptive test as a measure of creativity in solving problems. the percentage of the results of the control class and the experimental class from the pretest and posttest showed that the control motivation of the control class was 70.89% and 75.85% in the experimental class 71.47% and 80.51%. Classically the experimental class has increased by 4.66% from the control class. Furthermore, the results of creativity solve the per-indicator problem through the pretest and posttest of the control class average value of 17.29 and 24.50 then for the experimental class the average value is 12.20 and 28.95. Likewise, the average value of the normal gain results for the pretest and posttest of the control classes 47.33 and 67.00, the experimental class 34.69 and 79.36 the difference in the positive increase was 12.36 from the control class.
Pendampingan Kegiatan Phonological Awareness dan Vocabulary di Taman Posyandu (Tapos) Melati Desa Tunggul Paciran Lamongan Sukiyanto Sukiyanto; Tsalitsatul Maulidah
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.274 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.493

Abstract

ABSTRACTEarly childhood is often also called the golden age because in this age range children experience very rapid growth and development in various aspects. Phonological awareness and vocabullary activities are expected to stimulate children's intelligence to be able to speak and say numbers intact. The purpose of this activity is to find out the quality and quantity of Posyandu services that are integrated with the Posyandu Melati Park, and to know the duties of the Assistant of Posyandu Melati Park. Mentoring was carried out in the form of community service dealing with phonological awareness and vocabulary at  Posyandu Melati park. This activity used lecture model and discussion in the context of theoretical knowledge. The Community Service activity was carried out in 3 stages, namely the first stage of the Implementation, carried out by conducting a socialization with the total of participants present 50 children and parents. Both implementations, carried out on the 2, 6 and 9 of March 2019, phonological awareness activities are designed so that children are able to sort numbers from 1-10 which are applied in the form of games and songs. The ability to obtain vocabulary so that children can speak well, through stimuli from their environment in the form of canned telephone games. The third stage of the results, the ability of speech sounds in children aged 3 years almost phoneme structure can be tested, so that the vocabulary obtained is greater than in children aged 1 - 2 years. Keywords: Phonological Awareness, Vocabulary, Taman Posyandu ABSTRAKAnak usia dini sering juga disebut golden age karena pada rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat berbagai aspek. Kegiatan phonological awareness dan vocabullary diharapkan dapat merangsang kecerdasan anak untuk dapat berbicara dan mengucapkan angka dengan utuh. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pelayanan Posyandu yang terintegrasi dengan Taman Posyandu Melati, dan mengetahui tugas kader Pendamping Taman Posyandu Melati. Pendampingan dilakukan dalam bentuk pengabdian dengan kegiatan phonological awareness dan vocabulary di Taman Posyandu Melati. Dengan menggunakan model ceramah dalam konteks pengetahuan teori kemudian dilanjut diskusi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini  dilakukan dalam 3 tahap, yakni pertama tahap Pelaksanaan, dilakukan dengan melakukan sebuah sosialisasi dengan jumlah peserta yang hadir 50 anak beserta orang tua. Kedua pelaksanaan, dilakukan pada tanggal tanggal 2, 6, dan 9 Maret 2019, kegiatan phonological awareness dirancang agar anak mampu mengurutkan angka mulai dari 1-10 yang diaplikasikan dalam bentuk permainan dan nyanyian. Kemampuan memperoleh kosakata agar anak dapat berbicara dengan baik, melalui rangsangan dari lingkungannya dalam bentuk permainan telepon kaleng. Ketiga tahap hasil,  kemampuan bunyi ujaran pada anak usia 3 tahun hampir struktur fonem dapat diujarkan, sehingga kosakata yang diperoleh lebih banyak dari pada anak usia 1 – 2 tahun. Kata Kunci: Phonological Awareness, Vocabulary, Taman Posyandu
Pendampingan Pelatihan Perawatan Jenazah Sesuai dengan Syariat Islam Sukiyanto Sukiyanto; Rofiatun Nisa&#039;; Tsalitsatul Maulidah; Eli Mufidah
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.126 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v4i2.899

Abstract

ABSTRACTEvery living creatures, including humans, will inevitably experience death. Because taking care of the corpse is a form of caring and respect for fellow Muslims. So we as a Muslims must know the procedures and rules for treating corpse. Thus that this corpse care training can contribute to helping the community to add officers who can organize the corpse so that the difficulty in finding the corpse organizers is overcome and trying to improve the ability of Bluluk villagers, about  rules for treating corpse according to Islamic law. There are three steps used in the training for treating corpse, namely lecture method, FGD (Focus Group Discussion), and practice of genizah management. The results obtained from this training were the Muslim NU group, and the surrounding community gained an understanding and mastered the concept of managing corpses and mastering the basics of managing Muslim corpses so that they could apply them in practice by the Al-Qur’an and the Sunnah and pay attention to manners in each the process. And the Muslim NU group and the surrounding community were willing to form a corpse management team so that they could contribute to the community. Keywords: Training, corpse care. Islamic Law. ABSTRAKSetiap makhluk hidup, termasuk juga manusia pasti akan mengalami mati.  Karena mengurus jenazah merupakan salah  satu bentuk kepedulian dan penghormatan kepada sesama muslim. Jadi kita sebagai seorang muslim harus mengetahui tata cara dan aturan dalam perawatan jenazah. Sehingga pelatihan perawatan jenazah ini dapat memberikan kontribusi untuk membantu masyarakat untuk menambah petugas yang dapat menyelenggarakan jenazah sehingga kesulitan dalam mencari tenaga penyelenggara jenazah teratasi dan berupaya meningkatkan kemampuan warga masyarakat desa Bluluk, mengenai aturan dalam perawatan jenazah menurut syariat Islam. Terdapat tiga langkah yang digunakan dalam pelatihan perawatan jenazah ini yaitu metode ceramah, FGD (Focus Group Discussion), dan praktik pengurusan jeanzah. Hasil yang didapat dari pelatihan ini yaitu kelompok muslimat NU dan masyarakat sekitar mendapatkan pemahaman dan menguasai konsep mengenai pengurusan jenazah dan menguasai dasar-dasar pengurusan jenazah muslim, sehingga dapat mengaplikasikannya dengan praktik yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah serta memperhatikan adab-adab dalam setiap prosesnya. Dan kelompok muslimat NU dan masyarakat sekitar bersedia membentuk tim pengurusan jenazah sehingga dapat berkontribusi terhadap masyarakat.Kata Kunci: Pelatihan, Perawatan jenazah. Syariat Islam.