Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN MUSIK KLASIK MOZART DAN INSTRUMENTAL MODERN KITARO TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Anggit Eka Ratnawati; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan sumber stresor kecemasan dan kejadian tidak terelakkan yang selalu menyertai kehamilan, terutama primigravida baik selama hamil, bersalin maupun setelah persalinan. Terapi musik disebut terapi pelengkap. Jenis musik yang bermakna medis adalah musik klasik Mozart karena menstimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan rileksasi. Selain itu ada musik new age Kitaro untuk menciptakan inspirasi, relaksasi dan optimisme. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan perbedaan musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Penelitian menggunakan metode quasi eksperiment, pendekatan pretest posttest design. Teknik sampel penelitian menggunakan consecutive sampling, sejumlah 38 ibu primigravida trimester III di wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Cilacap namun 2 orang mengalami drop out. Hasil analisis pada kelompok musik klasik Mozart didapatkan p value 0,641 (p > 0,05), kelompok instrumental modern Kitaro didapatkan p value 0,001 (p < 0,05), analisis dua kelompok didapatkan p value 0,001 (p < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan yang bermakna antara musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP WAKTU KEBERHASILAN INISIASI MENYUSU DINI DAN DURASI MENYUSU BAYI Etik Sulistyorini; Anies Anies; Hari Peni Julianti; Onny Setiani
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2014): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.21 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v5i2.93

Abstract

Latar Belakang:Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif adalah melalui pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi yang telah berhasil menemukan puting susu ibu melalui proses IMD akan berlanjut ke upaya menyusu. Durasi menyusu pertama bayi sangat penting diperhatikan karena akan berpengaruh pada produksi ASI selanjutnya. Salah satu faktor tidak berhasilnya proses IMD adalah kurang mampunya bayi beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang disebabkan karena kurangnya kecerdasan bayi secara mental, sosial dan emosionalnya. Kecerdasn mental, sosial dan emosional bayi dapat dibangun sejak dalam kandungan, yaitu melalui stimulasi yang positif berupa diperdengarkannya musik klasik. Musik klasik Mozart sudah terbukti dapat merangsang kecerdasan otak anak. Metode:Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan pendekatan post only with control group design. Menggunakan teknik purposive sampling, yang berjumlah 45 responden yang dibagi dalam 3 kelompok (kelompok intervensi 1, intervensi 2 dan kelompok kontrol). Analisa data univariat menggunakan distribusi frekwensi, analisa multivariat menggunakan analysis non parametrik manova. Hasil:Waktu keberhasilan IMD pada ketiga kelompok menunjukkan nilai signifikansi
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DENGAN DEMAM Etika Dewi Cahyaningrum; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F). Pengaturan suhu tubuh pada manusia dapat dibantu dengan cara kompres. Kompres hangat mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya besar, dan memungkinkan pasien atau keluarga tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik. Kompres bawang merah mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Tujuan penelitian adalah membuktikan perbedaan penurunan suhu tubuh anak dengan demam antara kompres hangat dan kompres bawang merah. Menggunakan desain penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest. Sampel penelitian berjumlah 34 anak dengan demam di Puskesmas I Kembaran Purwokerto. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata penurunan suhu sebesar 0,976oC (S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang merah rerata penurunan suhu sebesar 1,106oC (S.D ± 0,3699). Perbedaan rerata penurunan suhu antara kedua kelompok sebesar 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). Hasil Uji t tidak berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan rerata selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengan kelompok kompres bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih cepat mencapai suhu normal dibanding dengan pemberian kompres hangat.
PENGARUH TEKNIK PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Ketut Resmaniasih; Anies Anies; Hari Peni Julianti; Onny Setiani
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2014): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.829 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v5i2.92

Abstract

Latar belakang: Salah satu faktor kesehatan psikologis ibu adalah kecemasan, dimana kejadian kecemasan ini umum terjadi pada ibu hamil. kehamilan trimester III merupakan periode penantian dengan penuh kewaspadaan menunggu dan menanti masa persalinan, yang dapat meningkatkan perasaan cemas pada ibu hamil, dan membutuhkan intervensi untuk mengatasinya. Tujuan penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan diafragma terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III. Metode: Quasi-experimental studies dengan pendekatan pretest-posttest control group ini, dilakukan untuk mempelajari masing-masing 18 orang pada kelompok kontrol dan intervensi, yang berkunjung pada salah satu puskesmas di kota Palangka Raya setelah minggu ke-28 sampai minggu ke-37 kehamilan mereka dengan teknik consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan teknik pernapasan diafragma dengan menarik napas melalui hidung dalam empat kali hitungan, menahan nafas serta menghembuskan napas dalam enam kali hitungan, dilakukan selama 30 menit per hari selama tujuh hari. Kelompok kontrol hanya menerima pemeriksaan kehamilan rutin. Instrumen penelitian menggunakan alat ukur kecemasan HARS yang dimodifikasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS melalui uji t-test. Hasil: Hasil analisis pada kelompok intervensi didapatkan p value 0,005 (p0,05), analisis dua kelompok didapatkan p value 0,002 (p
PENGARUH PEMBERIAN JUS MELON TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL YANG MENGKONSUMSI TABLET FE Eni Rumiyati; Anies Anies; Apoina Kartini
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 10, No 2 (2019): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.83 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v10i2.278

Abstract

Latar Belakang : Pencegahan anemia selama kehamilan dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama 90 hari. Konsumsi vitamin C yang cukup diperlukan untuk membantu penyerapan Fe. Melon (CucumisMelo L) merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung vitamin C dan vitamin A yang dapat membantu proses penyerapan zat besi. Penelitian ini membuktikan pengaruh pemberian jus melon terhadap perubahan kadar hemoglobin ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe. Metode : Penelitian ini menggunakan metodequasy experiment dengan rancangan non randomized pretest and posttest with control group design, Pengukuran hemoglobin menggunakan alat mutiple quick check. Penelitian dilakukan pada 60 responden yang terbagi menjadi 4 kelompok (kontrol, pemberian jus melon 200 gr, pemberian jus melon 150 gr dan pemberian ju melon 100 gr). Analisis data dengan t-test dependent dan Anova. Hasil : Ada perubahan kadar hemoglobin pada kelompok perlakuan pemberian jus melon 100 gr dengan nilai p-value 0,004 dan pemberian jus melon 200 gr dengan nilai p-value0,000, semetara untuk pemberian jus melon 150 gr tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Terdapat perbedaan kadar hemoglobin pada perlakuan jus melon 200 gr dengan kontrol denganp = 0,001 dan terdapat perbedaan kadar hemoglobin perlakuan jus melon 200 gr dengan jus 100 gr denganp = 0,017 dengan IK 95%. Simpulan: Ada pengaruh pemberian jus melon terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe.
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT LAHIR BAYI DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2001 - 2003 Elmy Rindang T; Fatmah .; Anies Anies
GIZI INDONESIA Vol 29, No 2 (2006): September 2006
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v29i2.31

Abstract

THE RELATIONSHIP BETWEEN WEIGHT GAIN DURING PREGNANCY AND BIRTH WEIGHT IN SUKARAJA SUBDISTRICT, BOGOR IN 2001 - 2003Maternal body weight gain during pregnancy is important for women suffering from wasting when pregnancy started. Many studies in Indonesia show that low maternal weight gain during pregnancy (less than 10 kg) and high prevalence of pregnant women who had cronic energy deficiency (27.6%) are still problem. The objective of the study is to determine relationship between of maternal weight gain during pregnancy and low birth weight (2500-2999 gram) and its related factors. The study desain was cross-sectional, involving 270 pregnant women, at early stages (12 weeks) who delivered a normal body weight and full term babies ( 37 weeks). Data analysis was done using logistic regression. The result showed that the babies with low birth weight (2500-2999 gram)was 47.8 persen with the average weight of 3015 gram. The average of maternal weight gain during pregnancy was 9.098 kg and those who gained less than 9 kg during pregnancy was 48.9 persen. A significant relationship was found birth weight gain during pregnancy (p=0.000, OR 7.28, 95% CI; 4.25-12.46), and energy intake ((p=0.000, OR 5.15, 95% CI; 2.976-8.913). Multivariate analysis shows that the interaction between energy intake and weight gain during pregnancy is statistically significant (p=0.000, OR 5.8, 95% CI; 1.574-21.536). In conclusion, women who had gain weight at least 9 kg during pregnancy and energy intake more than 70 persen RDA might baby between with birth weight of less than 3000 gram. It is important especially to those who get pregnant suffering from wasting.Keywords: weight gain, pregnancy, birth weight
POLISI LALU LINTAS DI KOTA SEMARANG BERISIKO OBESITAS Emy Herliani; Muhammad Saleh; Sakundarno Adi; Anies Anies; Bagoes Widjanarko; Suharyo Hadisaputro; Sumy Hastry Purwanti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2015): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v5i1.350

Abstract

Obesity is a condition due to the imbalance of calories in the body. Obesity which appears in adolescence tend to continue into adulthood, and until the elder years. The purpose of this study is to determine the influence of obesity risk factors in traffic police.Methods : The design used case-control. The number of respondents were 90,  which  consist  of  45  cases  and  45 controls, which were selected using simple random sampling. Bivariate data analysis used chi-square and multivariate used logistic regression.Results : Two variables that were significantly associated are excessive calorie intake rate (OR = 10.95 and 95% CI = 3.22 to 37.16) and lack of physical activity (OR = 3.78 and 95% CI = 1.04 to 13 ,66). If respondents possess both of the factors, chances for obesity will equal to ( 88 % ).Conclusion : Risk factors are excessive calorie intake rate and lack of physical activity. It is expected to increase the role of leaders and institutions involved in the promotion of healthy living and obesity prevention through socialization. Keywords : Obesity, risk factors, excessive calorie intake rate, lack of physical activity
HIGIENE GENETALIA SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA IBU RUMAH TANGGA ( Studi Kasus Puskesmas Bandarharjo Semarang) Kumalasari Kumalasari; Anies Anies; Henry Setyawan; Bagoes Widjanarko; Muchlis A.U. Sofro
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.263 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i1.37

Abstract

Latar Belakang : IMS mengakibatkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang berdampak kepada kalangan perempuan terutama ibu rumah tangga, anak-anak dan orang-orang miskin. Faktor yang dapat mempengaruhi kejadian IMS meliputi semua aspek epidemiologi: umur, ras, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, status perkawinan, pengetahuan, sikap dan praktik dalam perawatan higiene genetalia. Puskesmas Bandarharjo memiliki angka kejadian IMS yang cukup tinggi 50 kasus di tahun 2014 dan 90% adalah ibu rumah tangga. Penelitian ini ingin membuktikan faktor higiene genetalia berpengaruh terhadap kejadian IMS pada ibu rumah tangga.Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method dengan desain studi kasus-kontrol, jumlah sampel sebanyak 80 dengan perbandingan 1:1 (40 responden masing-masing kelompok), di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Sebagai kasus adalah ibu rumah tangga yang positif IMS dan kontrol adalah ibu rumah tangga yang negatif IMS setelah diperiksa secara fisik dan laboratorium di Puskesmas Bandarharjo. Data di analisis secara univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistik), dilanjutkan indepth-interview.Hasil : Beberapa faktor yang terbukti berpengaruh terhadap IMS pada Ibu rumah tangga adalah tidak cebok sebelum melakukan hubungan seksual (OR=7,7; 95% CI 2,0-29,1; p=0,002), vaginal douching (OR=7,7; 95% CI 2,0-29,1; p=0,002), Pendapatan keluarga rendah < UMR (OR=4,0; 95% CI 1,4-14,3; p=0,030).Simpulan : Faktor higiene genetalia yang berpengaruh terhadap IMS pada Ibu rumah tangga adalah tidak cebok sebelum HUS, melakukan vaginal douching, pendapatan keluarga < UMR.