Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN SLUDGE INDUSTRI KERTAS SEBAGAI AGEN PEMBENAH TANAH PADA LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA Enny Widyati; Irdika Mansur; Cecep Kusmana; Iswandi anas; Erdy Santoso
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 2, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2005.2.2.127-134

Abstract

Menumbuhkan bibit  pada lahan  bekas tambang  batu bara  dihadapkan pada berbagai macam kendala akibat  kondisi  lahan bekas  tambang ini, yang kurang  mendukung kurena  pH  lahan rendah,   kandungun bahan organik lahan  (BOT)  rendah, kapasitas tukar kation  (KTK)  rendah, kurang seimbangnya unsur hara dan  terjadi  akumulasi logam berat,  Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan limbah Industri kertas (sludge) sebagai agen pembenah tanah untuk memperbaiki kondisi lahan bekas tambang batubara sehingga menjadi lebih optimum untuk menumbuhkan pada polbag kemudian dicampur secara homogen dengan masing-masing 0%, 25% dan 50% dengan slude dan sludge yang sudah dikomposkan. diberi penyiramansetia[ 3 hari sekaliuntuk menirukan kondisi dilapangansetalah 2 minggudilakukan pengukuran pH.KTK,S Total dan kandungan sulfat tanah. hasil penelitian menunjukan bahwa sludge 50% memberikan hasi yang paling  baik, meningkatkan   pH 103  %, KTK  167  %. S total don SO, diturunkan   sebanyak   87,05 % dibanding kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa sludge induslri kertas., mempunyai prespek yang baik untuk dikembangkan sebaga: agen pembenah tanah
KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EFEKTIVITAS CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA Enny Widyati; Irdika Mansur; Cecep Kusmana; Iswandi anas; Erdy Santoso
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 2, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2005.2.3.295-302

Abstract

Peranan  cendawan   mikoriza  arbuskula   (CMA)  dalam  membantu  pertumbuhan   dan ketahanan   tanaman yang  tumbuh  pada  lahan  marginal seperti  lahan bekas  tambang  sangat  penting.  Penelitian   ini bertujuan untuk mendapatkan    infonnasi   keanekaragaman    hayati  CMA  pada  lahan  bekas tambang   batubara   dan isolat yang paling  efektifuntuk    membantu pertumbuhan   bibit Acacia crassicarpa. Isolasi  dan pemurnian dilakukan menurut  metode  Brundett  et al. dengan  inang Pruearia.javanica. Sedangkan uji kompatibilitas dilakukan   dengan  bibit  A.  crassicarpa umur  7 hari. Pertumbuhan    diamati  melalui  pengukuran    tinggi setiap bulan  selama  3 bulan.  Setelah  3 bulan bib it dipanen  dan diamati nodulasi,  biomassa,  dan persentase akar terinfeksi  CMA. Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa pada lahan bekas tambang  batubara  di Sumatera Selatan  ditemukan   Scutelospora sp.,  Acaulospora sp.,  dan Glomus sp. Jenis  yang  mendominasi   adalah G/omus sp. Isolat  13 (Glomus sp.)  yang  diisolasi  dari A.  auriculiformis merupakan   isolat  yang  paling kompatibel   dan efektif,  terbukti  isolat  ini dapat  meningkatkan   tinggi,  biomas,  dan  nodulasi  tanaman  A. crassicarpa berturut-turut    sebesar  38 %, 201 %, dan  108 %. lsolat  ini juga mempunyai  produktivitas yang tinggi (256 spora/10  g inokulum)  dan infektif(84  %). Dengan demikian,  isolat ini dapat dikembangkan sebagai   inokulum  A. crassicarpa pada  kegiatan  revegetasi   lahan  bekas  tambang  batubara
Serapan Nitrogen pada Kedelai Varietas Mutiara 3 Akibat Pemberian Rhizobium dan Mikroba Pelarut Fosfat Taufiq Bachtiar; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Ishak Ishak
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.438 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4504

Abstract

Varietas Mutiara 3 merupakan salah satu varietas unggul kedelai yang dihasilkan melalui teknik mutasi radiasi. Pengembangan varietas kedelai unggul nasional harus didukung oleh teknologi pemupukan seperti pemanfaatan teknologi pupuk hayati. Penggunaan pupuk hayati rhizobium perlu memperhitungkan aspek kesesuaian antara bakteri Rhizobium yang diaplikasikan dengan varietas tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi rhizobium dan mikroba pelarut fosfat  terhadap tanaman kedelai varietas Mutiara 3. Seleksi isolat rhizobium dilakukan dengan melihat pola dan kecepatan tumbuh dalam media manitol ekstraks khamir, dan menguji secara invivo pada tanaman kedelai. Pengujian mikroba pelarut fosfat dilakukan dengan mengukur kelarutan P pada media cair Pikovskaya dengan metode fosfat biru molibdate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat jenis isolat, bakteri Rhizobiumisolat R1 sesuai untuk kedelai varietas Mutiara 3, dan secara signifikan meningkatkan bobot kering tanaman sebesar 19.75% dan serapan N sebesar 25.88% dari kontrol. Mikroba pelarut fosfat FPF4 mampu meningkatkan kelarutan P paling tinggi dalam media cair Pikovskaya sebesar 51.13 kali dari kontrol. Kombinasi Rhizobium dan mikroba pelarut fosfat  mampu mengurangi kebutuhan pupuk kimia sebesar 50%. Selain itu kombinasi rhizobium isolat R1 dan mikroba pelarut fosfat isolat FPF4 mampu meningkatkan bobot kering tanaman kedelai sebesar 41.67% dan serapan N sebesar 196.47% dari kontrol.
Studi Karakteristik Bakteri Pelarut Kalium (BPK) pada Lahan Tebu (Saccharum officinarum Linn) Laily Mutmainnah; Iswandi Anas; Budi Nugroho; Basuki Basuki
AGRITROP Vol 21, No 1 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v21i1.8976

Abstract

Kalium merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang cukup banyak. Kadar kalium dalam tanah terus menurun seiring dengan meningkatnya penggunakan pupuk kimia. Sebagian pupuk kimia telah diproduksi di Indonesia, kecuali kalium hampir seluruhnya berasal dari impor. Pengembangan produksi pupuk kalium di Indonesia sebetulnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan mineral primer maupun sekunder yang mengandung kalium. Sayangnya miner tersebut menyediakan kalium dalam bentuk yang tidak tersedia. Salah satu cara untuk menjadikan kalium tersedia adalah dengan memanfaatkan bakteri perakaran yang disebut Bakteri Pelarut Kalium (BPK). BPK merupakan bakteri yang memiliki kemampuan melarutkan kalium yang terikat pada mineral. Tujuan dari penelitian ini adalah isolasi dan karakterisasi BPK yang berasal dari lahan tebu. BPK diisolasi dengan cara ditumbuhkan pada media Alksandrov agar. Selanjutnya dilakukan seleksi BPK berdasarkan panjang diameter BPK. BPK terpilih kemudian dilakukan karakterisasi morfologi dan fisiologi. Hasil penelitian didapatkan 502 BPK dengan karakter morfologi utama memiliki bentuk bundar dengan tepian licin, elevasi berbentuk cembung dan warna koloni bening serta memiliki gram positif. Selain itu BPK memiliki karakter fisiologis utama bersifat anaerob, motalitas positif, dan megatif pada uji katalase serta fermentasi gula