Achmad Machmud
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Permodelan Kesesuaian Habitat Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus) di Koridor Satwa Kapuas Hulu Kalimantan Barat Hari Prayogo; Thohari Thohari; Achmad Machmud; Solihin Solihin; Dedy Duryadi; Prasetyo Prasetyo; Lilik Budi; Sugardjito Sugardjito; Jito Jito
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2016.13.2.137-150

Abstract

ABSTRACTKapuas Hulu, as conservation districts, established regional wildlife corridor that connected Betung Kerihun and Danau Sentarum National Park as a Strategic Area District which highlight aspects of the environment. This wildlife corridor holds a prominent role in the movement of animals, especially orangutans of both national parks. This research was conducted to identify the impact of land use policies on the distribution of orangutans in the corridor. Although it has been designated as a wildlife corridor, many land conversion disconnecting wildlife corridors such as road construction, large-scale plantations development, land clearing for settlement, cultivation, and deforestation. However, the two national parks still offers a secure place for orangutans. A remote sensing technology was used to map the distribution and habitat suitability for the orangutan in the wildlife corridor. Seven parameters were observed to study the habitat of orangutans. The results revealed that the habitat suitability level of wildlife corridor was 49.94%, 46.61% and 3.46% for high, moderate and low level of suitability respectively. The results were supported by validation of 32.29% and 67.71% for moderate and high suitability respectively.Key words : Corridor, habitat, orangutan, wildlife suitabilityABSTRAKKabupaten Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi telah menetapkan daerah koridor satwa yang menghubungkan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum sebagai Kawasan Strategis Kabupaten yang menonjolkan aspek lingkungan. Koridor satwa ini memiliki peranan yang penting bagi pergerakan satwa terutama orangutan dari kedua taman nasional ini. Studi ini dilakukan untuk memahami dampak tata guna lahan terhadap sebaran orangutan, di koridor satwa. Pembukaan jalan, perkebunan skala besar, pembukaan lahan untuk pemukiman, perladangan serta penebangan hutan telah menjadi penyebab terputusnya habitat orangutan. Wilayah yang masih aman sebagai habitat orangutan adalah di dalam kawasan taman nasional. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh untuk memetakan sebaran dan kesesuaian habitat orangutan di kawasan koridor satwa. Tujuh parameter habitat orangutan digunakan dalam analisis spasial kesesuaian habitat. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa kawasan koridor memiliki tingkat kesesuaian habitat yang tinggi sebesar 49.94%, tingkat kesesuaian sedang sebesar 46.61% dan kesesuaian yang rendah sebesar 3.46%. dan hasil ini ditunjang dengan besaran nilai validasi untuk kelas kesesuaian sedang sebesar 32.29% dan kelas kesesuaian tinggi sebesar 67.71%.Kata kunci : Habitat, kesesuaian, koridor, orangutan, satwa