Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah terjadinya keterlambatan kedatangan bahan baku dan kualitas bahan baku yang tidak memenuhi standar perusahaan, sehingga perlu dilakukan pengembalian atau pemesanan ulang kepada supplier baru, yang menyebabkan bertambahnya waktu yang dibutuhkan dalam proses pengadaan bahan baku. Selain itu sering dijumpai tidak adanya sistem yang terintegrasi dalam penyimpanan data yang berhubungan dengan proses pengadaan bahan baku, seperti data supplier, dan data bahan baku. Kurang efektifnya sistem pengadaan bahan baku saat ini, dikarenakan pemilihan supplier yang masih secara subjektif. Tujuan dari makalah ini adalah merancang sistem pendukung keputusan untuk usulan pemilihan alternatif supplier secara objektif sehingga dapat mengintegrasikan sistem persediaan dan sistem produksi. Perancangan sistem ini mengambil studi kasus di PT. Sucaco Tbk. Perancangan sistem pendukung keputusan dimulai dengan menganalisasi kekurangan sistem saat ini dengan menggunakan kerangka PIECES, membuat matriks masalah, sebab, akibat, dan tujuan perbaikan sistem, dan mengamati aliran dokumen dari sistem pengadaan bahan baku saat ini. Selain itu, analisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dari pengguna sistem. Setelah melakukan analisa, tahapan perancangan sistem selanjutnya adalah merancang komponen data management dengan membuat diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Physical Data Model (PDM), dan Data Dictionary (Kamus Data). Selanjutnya adalah pembuatan database dengan menggunakan MySQL berdasarkan komponen data management. Perancangan sistem selanjutnya adalah merancang komponen model management. Model yang digunakan dalam perancangan sistem pendukung keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Perhitungan menggunakan model AHP menghasilkan urutan supplier terbaik yang kemudian digunakan untuk mempertimbangkan supplier yang akan dipilih dalam pembelian bahan baku. Tahap terakhir adalah perancangan komponen dialogue management atau user interface menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Hasil dariĀ perancangan sistem pendukung keputusan menunjukkan bahwa sistem dapat menentukan supplier terbaik. Selain itu, sistem pendukung keputusan yang dirancang memiliki sistem database yang terorganisir dan terintegrasi dalam penyimpanan data yang berkaitan dengan pengadaan bahan baku, seperti data supplier, data bahan baku, data purchase order, dan data sample bahan baku, sehingga sistem memudahkan pendistribusian data antar departemen. Perancanga sistem pendukung keputusan ini ditujukan kepada departemen purchasing, departemen finance, departemen inventory, departemen QA (Quality Assurance) dan departemen manufacturing