Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

FORMULASI PROPORSI STYROFOAM TERHADAP PASIR MERAPI DAN PENGARUHNYA PADA KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BATAKO RINGAN Saputro, Imam Trianggoro
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Rancang Bangun
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.812 KB) | DOI: 10.33506/rb.v3i1.8

Abstract

Pada saat ini, dunia konstruksi mengalami perkembangan yang pesat. Inovasi terhadap bata sebagai bahan bangunan banyak dilakukan. Hal ini karena bata konfensional cukup berat dengan berat volume lebih besar dari 1850 kg/m3. Batako ringan dihasilkan dengan mencampurkan material ringan ke dalam batako yaitu styrofoam. Styrofoam merupakan material ringan yang banyak dihasilkan dari barang buangan sehingga mudah diperoleh. Penelitian ini mencoba membuat batako ringan dengan mencampurkan bahan ringan styrofoam ke dalam batako. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi proporsi,berat volume, kuat tekan, dan kuat lentur dari batako styrofoam. Batako dibuat dari campuran semen, pasir, dan styrofoam. Proses pembuatan batako dilakukan dengan menggantikan volume agregat terhadap styrofoam sebesar 15%, 30%, 45%, dan 60%. Benda uji kuat tekan berupa silinder sedangkan benda uji kuat lentur berupa balok. Klasifikasi kuat tekan dilakukan menurut SNI 03-0349-1989. Hasil pengujian sampel silinder tanpa Styrofoam dan sampel silinder dengan penggantian volume styrofoam sebesar 15%, 30%, 45%, dan 60% menghasilkan berat volume yaitu 2052,92 kg/m3, 1866,58 kg/m3, 1639,01 kg/m3, 1396,26 kg/m3, dan 1044,68 kg/m3. Kuat tekan rata-rata setiap variasi silinder sebesar 8,703 MPa, 7,160 MPa, 6,012 MPa, 4,881 MPa, dan 2,876 MPa. Kuat Lentur rata-rata setiap variasi balok sebesar 1,810 MPa, 1,552 MPa, 1,495 MPa, 1,301 MPa, dan 0,883 MPa. Sesuai dengan hasil pengujian, batako dengan rasio styrofoam 30% dan 45% mempunyai kekuatan yang memenuhi klasifikasi III (SNI 03-0349-1989). Dengan memilih yang ringan dari 2 variasi batako, variasi styrofoam 45% yang paling sesuai untuk direkomendasikan.
Analisis Percepatan Tanah Puncak Akibat Gempa Pada Kota Sorong Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Saputro, Imam Trianggoro; Aris, Mohammad
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 4, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.767 KB) | DOI: 10.33506/rb.v4i2.168

Abstract

Sorong merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Papua Barat. Daerah ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap ancaman bahaya gempa bumi karena lokasinya terletak di antara pertemuan lempengan tektonik dan beberapa sesar aktif. Tingkat kerawanan terhadap gempa pada daerah ini cukup tinggi. Pada September 2016, BMKG mencatat bahwa terjadi gempa bumi dengan skala magnitudo sebesar 6,8 SR (Skala Ritcher) dengan kedalaman 10 meter dari permukaan laut dan berjarak 31 km arah timur laut kota Sorong. Gempa ini bersifat merusak. Akibat gempa ini, sebanyak 62 orang terluka dan 257 rumah rusak. Untuk itu diperlukan suatu analisis terhadap percepatan tanah puncak (Peak Ground Acceleration) terbaru sebagai langkah mitigasi yang nantinya dapat digunakan untuk perencanaan gedung tahan gempa.Pengumpulan data gempa pada peneltian ini yaitu data gempa yang terjadi sekitar kota Sorong pada rentang waktu 1900-2017. Data gempa yang diambil adalah yang berpotensi merusak struktur yaitu dengan magnitudo (Mw) ≥ 5 dengan radius gempa 500 km dari kota Sorong dan memiliki kedalaman antara 0 - 300 km. Setelah diperoleh data gempa maka dibuat peta sebaran gempa di wilayah kota Sorong. Percepatan tanah puncak dihitung berdasarkan fungsi atenuasi matuscha (1980) dan menggunakan pendekatan metode Gumbel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai percepatan tanah puncak (PGA) di wilayah kota Sorong pada periode ulang 2500 tahun atau menggunakan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun umur rencana bangunan diperoleh sebesar 708.9520 cm/dt2 atau 0.7227 g. Apabila melihat peta gempa SNI 1726-2012 yang menggunakan probabilitas yang sama maka nilai percepatan tanah puncak (PGA) ketika gempa bumi berkisar antara 0.4 g - 0.6 g. Nilai ini mengalami peningkatan yang berarti tingkat resiko terhadap gempa bumi pada wilayah kota Sorong meningkat.
KEKUATAN TEKAN PAVING BLOCK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH LAS ASETELIN Kurniati, Dwi; Saputro, Imam Trianggoro; Nurhidayatullah, Eka Faisal; Saputro, Cahyo Dita; Asyifa, Adwiyah
Jurnal Karkasa Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Karkasa - Desember 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i2.417

Abstract

Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang sering digunakan sebagai alternatif perkerasan jalan. Bahan yang digunakan untuk membuat pavingblock, terdiri dari campuran semen atau bahan perekat lainnya, air dan juga agregat. Penambahan bahan juga dilakukan untuk melakukan inovasi, maka pada penelitian ini limbah las asetelin menjadi bahan tambah atau campuran untuk pembuatan pavingblock. Bahan ini digunakan karena limbah las asetelin membuat lingkungan menjadi tercemar, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu membantu menjaga lingkungan. Pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelinbertujuan untuk mengetahui hasil kuat tekan dari persentase limbah yang digunakan sebesar 1%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 11%. Metode yang dilakukan adalah eksperimental dengan acuan dari SNI03-0691-1996. Hasil penelitian dari pembuatan paving block dapat dilihat pada pengujian kuat tekannya menghasilkan 1% sebesar 11,14 MPa, 3% sebesar 11,26 MPa, 4% sebesar 12,42 MPa, 5% sebesar 10,80 MPa, 6% sebesar 12,49 MPa, 7% sebesar 8,41 MPa, 8% sebesar 13,19 MPa, 9% sebesar 10,29 MPa, dan 11% sebesar 12,69 MPa. Hasil pengujian kuat tekan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelin 1%, 2%, 4%, 5%, 6%, 7%, 9%, 11% memenuhi klasifikasi kelas mutu D untuk taman dan 8% memenuhi klasifikasi kelas mutu C untuk pejalan kaki, serta sangat layak digunakan.
STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ABU BATU QUARRY PII Imam Trianggoro Saputro; Oktavianus Klau Bria; Magdafenta Simanjuntak
Jurnal Karkasa Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Karkasa - Juli 2020
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v6i1.213

Abstract

Pada saat melakukan perencanaan perkerasan suatu jalan maka daya dukung tanah adalah salah satu parameter yang menentukan. Kualitas daya dukung tanah dapat diketahui dengan pengujian California Bearing Ratio (CBR). Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki daya dukung yang rendah karena memiliki kembang susut yang tinggi. Oleh karena itu usaha perbaikan sifat tanah dilakukan untuk meningkatkan daya dukungnya. Pada penelitian ini, metode perbaikan daya dukung tanah lempung dilakukan melalui penambahan material abu batu sebagai bahan stabilisasi yang diperoleh dari salah satu quarry yang terletak di kota Sorong.Variasi penambahan abu batu pada tanah lempung sebesar 0%, 10%, 20% dan 30% terhadap berat kering tanah. Dari hasil pengujian yang dilakukan berurutan sesuai penambahan variasi abu batu di atas maka diperoleh nilai CBR sebesar 1.6%, 1.7%, 2.61%, dan 3%. Besar peningkatan CBR pada variasi penambahan abu batu sebanyak 10%, 20% dan 30% berturut-turut sebesar 6.25%, 63,12% dan 87.50% dari variasi normal. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa abu batu dapat digunakan untuk stabilisasi tanah lempung dimana semakin besar penambahan material abu batu ke dalam tanah lempung maka daya dukung tanahnya menjadi meningkat.
TINJAUAN DIMENSI SALURAN DRAINASE PADA RUAS JALAN FRANS KAISEPO KOTA SORONG Yusverison Andika; Imam Trianggoro Saputro; Yan Fredrik Bonai
Jurnal Karkasa Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Karkasa - Desember 2018
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v4i2.238

Abstract

Prasarana dan sarana atau infrastruktur diartikan sebagai fasilitas fisik suatu kota atau negara yang sering disebut pekerjaan umum yang meliputi bangunan fasilitas-fasilitas dasar, Drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Perencanaan drainase yang harus diperhatikan adalah data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Saluran drainase direncanakan untuk menampung debit rencana dengan aman berdasarkan data curah hujan Pada saluran yang ada di sepanjang daerah Jalan Frans Kaisepo kilo meter 8 SMEA tersebut sering terjadi genangan air setiap musim hujan nya maka perlu dilakukan kajian untuk menganalisis kapasitas saluran drainase tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan merencanakan dan menghitung kapasitas debit curah hujan yang masuk kedalam saluran drainase dengan kondisi rencana dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir pada saluran drainase, di ruas Jalan Frans Kaisepo kilo meter 8 Kota Sorong. Metode penelitian kali ini Debit rencana dihitung dengan mengunakan rumus rasional dan kapasitas saluran dihitung dengan rumus kontinuitas dan manning, logpearson III. Hasil analisa yang diperoleh diketahui dimensi saluran existing masih mampu mengalirkan debit air hujan , terjadi banjir disebabkan karena penumpukan sampah dan pendangkalan.
KINERJA CAMPURAN ASPAL PORUS BERBAGAI GRADASI PADA ASPAL PENETRASI 60/70 Oktavianus Klau Bria; Imam Trianggoro Saputro; Muh. Akhsan Samaila; Jhoni Mangi
Jurnal Karkasa Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Karkasa - Desember 2018
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v4i2.240

Abstract

Aspal Porus merupakan struktur dengan lapisan perkerasan yang memiliki rongga-ronga yang cukup antara 10-30% kadar rongga dalam campuran sehingga memungkinkan air tidak tergenang di permukaan jalan, meredam suara, mengurangi percikan air dan meningkatkan skid resisten sehingga meningkatkan keselamatan dalam berkendaraan. Permasalahan perkerasan aspal porus (open grade) secara umum terletak pada nilai struktural perkerasan seperti nilai stabilitas yang masih rendah dibandingkan dengan perkerasan gradasi rapat (dense grade). Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kinerja aspal porus dengan mengabil parameter dari stabilitas, flow, Marshal Question, Porositas dan Permeablitas dengan membandingkan tiga gradasi yang berbeda. Antara lain gradasi Austalia, gradasi Jepang dan gradasi New Zealand menggunkan aspal Penetrasi 60/70 Ex. ESSO dan material lokal aggregat kasar dan halus pada Quary baingkete kabupaten Sorong, Papua Barat. Hasil uji kinerja memenuhi parameter spesifikasi AAPA 2002 diperlihatkan oleh gradasi Jepang dengan Stabilitas 750 kg, Marshall Question 200 kg/mm, Porositas 15% dan Permeabilitas 0,19 cm/dt. Sedangkan gradasi Austalia dan New Zealand dibawah spesifikasi Marshal Question yaitu 140 dan 175 dapat dikatakan gradasi tersebut agak kaku dalam menerima beban, yang disyaratkan harus >200 kg/mm.
STUDI EKSPERIMANTAL KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN MATERIAL DARI KALI JODOH Yusverison Andika; Imam Trianggoro Saputro; Oby Bonde
Jurnal Karkasa Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Karkasa - Juli 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i1.372

Abstract

Beton merupakan bahan yang secara umum menjadi kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur. Penggunaan material lokal dalam pembuatan beton diharapkan dapat membuat harga konstruksi menjadi relatif lebih murah. Penelitian ini hanya pada gradasi, berat jenis, penyerapan, abrasi, dan kuat tekan beton K-250. Metode yang digunakan adalah SNI dimana metode SNI ini terdapat proses pengujian agregat kasar dan agregat halus, tata cara pencampuran beton. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil pengujian gradasi pasir pada zona I, gradasi batu maksimum 20 mm, berat volume pasir 1,795 gr/cm3, berat volume batu 1,569 gr/cm3, berat jenis batu 2,5862 dan penyerapan 1,078 %, berat jenis pasir 2,7489 dan penyerapan 1,010 %, kadar lumpur pasir 4,75%, abrasi 23,93%, kuat tekan beton yang didapat pada umur 28 hari iyalah 296,67 kg/cm2. Disimpulkan bahwa material batu dan pasir yang diambil dari Kali Jodoh, Kabupaten Tambrauw mutunya cukup baik digunakan untuk material beton.
KEKUATAN TEKAN PAVING BLOCK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH LAS ASETELIN Dwi Kurniati; Imam Trianggoro Saputro; Eka Faisal Hidayatullah; Cahyo Dita Saputro; Adwiyah Asyifah
Jurnal Karkasa Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Karkasa - Desember 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i2.421

Abstract

Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang sering digunakan sebagai alternatif perkerasan jalan. Bahan yang digunakan untuk membuat paving block, terdiri dari campuran semen atau bahan perekat lainnya, air dan juga agregat. Penambahan bahan juga dilakukan untuk melakukan inovasi, maka pada penelitian ini limbah las asetelin menjadi bahan tambah atau campuran untuk pembuatan paving block. Bahan ini digunakan karena limbah las asetelin membuat lingkungan menjadi tercemar, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu membantu menjaga lingkungan. Pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelinbertujuan untuk mengetahui hasil kuat tekan dari persentase limbah yang digunakan sebesar 1%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 11%. Metode yang dilakukan adalah eksperimental dengan acuan dari SNI03-0691-1996. Hasil penelitian dari pembuatan paving block dapat dilihat pada pengujian kuat tekannya menghasilkan 1% sebesar 11,14 MPa, 3% sebesar 11,26 MPa, 4% sebesar 12,42 MPa, 5% sebesar 10,80 MPa, 6% sebesar 12,49 MPa, 7% sebesar 8,41 MPa, 8% sebesar 13,19 MPa, 9% sebesar 10,29 MPa, dan 11% sebesar 12,69 MPa. Hasil pengujian kuat tekan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelin 1%, 2%, 4%, 5%, 6%, 7%, 9%, 11% memenuhi klasifikasi kelas mutu D untuk taman dan 8% memenuhi klasifikasi kelas mutu C untuk pejalan kaki, serta sangat layak digunakan
EVALUASI DESAIN PERKUATAN PELAT AKIBAT ALIH FUNGSI PEMBEBANAN Imam Trianggoro Saputro; Simon Rocky Sirken
Jurnal Karkasa Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Karkasa - Desember 2021
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v7i2.424

Abstract

Pada pembangunan gedung Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Sorong ditemukan bahwa bagian pelat atap gedung saat dihentakan kaki terjadi getaran yang cukup terasa. Perencanaan awal pelat diasumsikan sebagai pelat atap biasa namun terdapat penambahan beban berupa beberapa buah tendon air dan solar water heater. Oleh karena itu, muncul kekhawatiran akan kemampuan struktur pelat tersebut dalam memikul beban – beban yang bekerja pada struktur tersebut. Pihak kontraktor akhirnya menambahkan perkuatan berupa penebalan pelat di daerah pusat pembebananan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kekuatan dari struktur balok dan pelat setelah diberi perkuatan berupa penebaan pelat terhadap pembebanan yang bekerja, sehingga dapat diketahui kekuatan dari struktur balok dan pelat terhadap pembebanan tersebut. Metode yang digunakan yaity dengan menganalisis momen ultimit yang dapat ditahan oleh pelat dan balok. Selain itu, dilakukan pengecekan terhadap lendutan yang diijinkan oleh pelat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain perkuatan struktur pelat dinyatakan aman. Hal ini didasari oleh hasil pengecekan kemampuan balok dan pelat dalam menahan pembebanan yang terjadi di atasnya. Selain itu, hasil analisis terhadap lendutan pelat masih dalam batas ijin (aman).
FORMULASI PROPORSI STYROFOAM TERHADAP PASIR MERAPI DAN PENGARUHNYA PADA KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BATAKO RINGAN Imam Trianggoro Saputro
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Rancang Bangun
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.812 KB) | DOI: 10.33506/rb.v3i1.8

Abstract

Pada saat ini, dunia konstruksi mengalami perkembangan yang pesat. Inovasi terhadap bata sebagai bahan bangunan banyak dilakukan. Hal ini karena bata konfensional cukup berat dengan berat volume lebih besar dari 1850 kg/m3. Batako ringan dihasilkan dengan mencampurkan material ringan ke dalam batako yaitu styrofoam. Styrofoam merupakan material ringan yang banyak dihasilkan dari barang buangan sehingga mudah diperoleh. Penelitian ini mencoba membuat batako ringan dengan mencampurkan bahan ringan styrofoam ke dalam batako. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi proporsi,berat volume, kuat tekan, dan kuat lentur dari batako styrofoam. Batako dibuat dari campuran semen, pasir, dan styrofoam. Proses pembuatan batako dilakukan dengan menggantikan volume agregat terhadap styrofoam sebesar 15%, 30%, 45%, dan 60%. Benda uji kuat tekan berupa silinder sedangkan benda uji kuat lentur berupa balok. Klasifikasi kuat tekan dilakukan menurut SNI 03-0349-1989. Hasil pengujian sampel silinder tanpa Styrofoam dan sampel silinder dengan penggantian volume styrofoam sebesar 15%, 30%, 45%, dan 60% menghasilkan berat volume yaitu 2052,92 kg/m3, 1866,58 kg/m3, 1639,01 kg/m3, 1396,26 kg/m3, dan 1044,68 kg/m3. Kuat tekan rata-rata setiap variasi silinder sebesar 8,703 MPa, 7,160 MPa, 6,012 MPa, 4,881 MPa, dan 2,876 MPa. Kuat Lentur rata-rata setiap variasi balok sebesar 1,810 MPa, 1,552 MPa, 1,495 MPa, 1,301 MPa, dan 0,883 MPa. Sesuai dengan hasil pengujian, batako dengan rasio styrofoam 30% dan 45% mempunyai kekuatan yang memenuhi klasifikasi III (SNI 03-0349-1989). Dengan memilih yang ringan dari 2 variasi batako, variasi styrofoam 45% yang paling sesuai untuk direkomendasikan.