Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gender dalam Tinjauan Islam Yoyoh Badriyyah
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 5 No 1 (2020): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam is a religion of empowerment, that is, a religion that requires the formation of the readiness and ability of each individual human being to carry out his role, namely to do good. Why is there an order in Islam to support the weak (dlo'if), look after orphans, and educate children? All of this is directed to the formation of mental and physical readiness to carry out his life existence. Thus, efforts to weaken, oppress, hegominate and tyrannize a person are things that Islam does not expect. The presence of gender as a marker of the existence of human genital variants - in Islamic views - is not something that needs to be contradicted. Both are just distinctions that have the same role and function, namely realizing divine values ​​(religion) which are true in accordance with His instructions (al-khoir) and the truth as a result of a just interpretation of the verses (al-ma'ruf). Thus, forms of injustice as a limitation effect of gender interpretations or interpretations of God's verses, are actually issues that need to be resolved. From this, the authors conclude that the gender movement as a form of movement to build justice and empowerment of men and women is not something that is against Islamic teachings but something that is in line with one of the teachings of Islam. Abstrak Islam adalah agama pemberdayaan yaitu agama yang menghendaki terbentuknya kesiapan dan kesanggupan tiap individu manusia untuk menjalankan perannya yaitu melakukan kebaikan. Mengapa di dalam islam ada perintah menyantuni orang lemah (dlo'if), memelihara anak yatim, dan mendidik anak-anak?. Semua ini diarahkan untuk terbentuknya kesiapan mental dan fisik untuk menjalankan eksistensi hidupnya. Dengan demikian, upaya-upaya pelemahan, penindasan, hegomoni dan tirani terhadap seseorang, menjadi hal yang tidak diharapkan oleh islam. Kehadiran gender sebagai penanda adanya varitas kelamin manusia –dalam tinjauan islam-bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangan. Keduanya sekedar distingsi yang memiliki peran dan fungsi sama yaitu mewujudkan nilai-nilai ketuhanan (agama) yang kebenarnya sesuai dengan petunjuk-Nya (al-khoir) serta kebenaran sebagai hasil interpretasi berkeadilan ayat-ayatnya (al-ma'ruf). Dengan demikian, bentuk-bentuk ketidakadilan sebagai efek keterbatasan dari interpretasi gender atau hasil interpretasi terhadap ayat-ayat Tuhan, sesungguhnya persoalan yang perlu diselesaikan. Dari sinilah, penulis berkesimpulan bahwa gerakan gender sebagai bentuk gerakan membangun keadilan dan pemberdayaan kaum laki-kali dan perempuan, bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran islam melainkan sesuatu yang selaras dengan salah satu ajaran islam.
Model Integrasi Antara Pendidikan Agama Islam Dengan Ilmu Psikologi Yoyoh Badriyyah
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 7 No 1 (2022): Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kajian ini membahas model integrasi nilai-nilai agama islam (PAI) dalam pembelajaran Psikologi. Kajian ini berangkat dari pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran Psikologi (yang selama ini masih dipandang jauh dari nilai-nilai keislaman). Tujuan dari kajian ini yaitu ingin mendeskripsikan model integrasi nilai-nilai keagamaan dalam pembelajaran Psikologi, yang digagas oleh Muhamamd Utsman Najati. Kajian ini merupakan jenis penelitian pustaka, dengan cara elakukan telaah terhadap karya-karya dari Muhammad Utsman Najati, khususnya terkait dengan integrasi nilai-nilai agama dalam Psikologi.Dalam menganalisis kajian pustaka ini, penulis menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menujukan bahwa model integrasi nilai-nilai agama islam dalam pembelajaran Psikologi bisa ditempuh melalui 3 tahapan: pertama, aspek nilai, mofel dan hasil. Abstract This study discusses the model of integration of Islamic religious values ​​(PAI) in psychology learning. This study departs from the importance of integrating Islamic values ​​in psychology learning (which so far is still considered far from Islamic values). The purpose of this study is to describe the integration model of religious values ​​in psychology learning, which was initiated by Muhamamd Uthman Najati. This study is a type of library research, by examining the works of Muhammad Uthman Najati, particularly related to the integration of religious values ​​in psychology. In analyzing this literature review, the author uses content analysis. The results of the study indicate that the model of integrating Islamic religious values ​​in psychology learning can be reached through 3 stages: first, aspects of value, model and results.
Entitas Manusia Dalam Quran Serta Implikasinyanya Dalam Pendidikan Dan Mitigasi Covid –19 Yoyoh Badriyyah; Eman Sulaeman
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini ini mengkaji soal entitas manusia dalam Alquran dan implikasinya dalam dunia pendidikan dan mitigasi dari covid 19. Kajian terhadap entitas manusia dalam alquran menjadi hal yang penting melihat posisinya sangat dasar dalam pemberian layanan pendidikan dan mitigasi covid 19. Tujuan dari penelitian ini menemukan suattu konsep dalam mitigasi wabah covid-19 dari pendekatan pendidikan dan pemahaman diri manusia atas dirinya sebagai makluk biologis dan psikologis. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian yaitu analisis teks / pustaka. Sedangkan objek kajiannya yaitu ayat-ayat Alquran serta teks-teks yang berkaitan dengan pendidikan dan covid-19. Dalam analaisis ayat, peneliti menggunakan pendekatan tematik, dimulai dari menghimpun ayat-ayat Al-Quran yang berkatian dengan entitas manusia, mengklasifikasikan dan menafsirkan dari sudut pandang pendidikan dan kesehatan. Hasil penelitian, diperoleh: pertama, manusia -dalam padangan Alquran- merupakan entitas yang terbangun oleh dua komponen dasar yaitu komponen biologis dan makluk psikologis; Kedua, kesadaran diri manusia sebagai makluk biologis dan psikologis berimplikasi terhadap pendidikan, bahwa kedua aspek tersebut perlu mendaptkan layanan pendidikan secara kuat dan seimbang supaya mampu menghadapi berbagai persoalan baik yang menyangkut fisik atau imunitas (seperti wabah covid) maupun psikis (seperti stres, kecemasan dan ketakutan); ketiga, pemulihan wabah covid-19,- dalam konteks pemahaman esensi manusia sebagai makluk biologis dan Psikologis- perlu didekati dengan dua hal, yaitu penguatan psisik / imunitas seperti pengobatan dan vaksinasi, serta pendidikan / penguatan psikis seperti pembiasaan berdzikir, berdoa, hiburan dan konsulting bagi pasen isoman. ABTRAC This study examines the human entity in the Qur'an and its implications in the world of education and mitigation of covid 19. The study of the human entity in the Qur'an is important considering its very basic position in providing educational services and mitigating covid 19. The purpose of this study is to find a concept in mitigating the covid-19 outbreak from an educational approach and human self-understanding of himself as a biological and psychological being. This research is descriptive qualitative, with research method that is text/library analysis. While the object of study is the verses of the Koran and texts related to education and COVID-19. In the verse analysis, the researcher uses a thematic approach, starting from collecting the verses of the Koran related to human entities, classifying and interpreting it from the point of view of education and health. The results of the study, obtained: first, humans -in the view of the Koran- are entities that are built by two basic components, namely biological components and psychological beings; Second, human self-awareness as biological and psychological beings has implications for education, that both aspects need to receive strong and balanced educational services in order to be able to deal with various problems, both related to physical or immunity (such as the covid outbreak) and psychologically (such as stress, anxiety and depression). Fright); third, the recovery from the covid-19 outbreak, - in the context of understanding the essence of humans as biological and psychological beings - needs to be approached with two things, namely physical strengthening/immunity such as treatment and vaccination, as well as education/psychic strengthening such as habituation of dhikr, prayer, entertainment and counseling. for isoman patients.
Pengembangan Model Pembelajaran PAI Berbasis Ekstrakurikuler Yoyoh Badriyyah
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 2 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i2.17

Abstract

There are many efforts made by schools in efforts to develop Islamic Education learning in schools. However, sometimes these efforts are still unable to solve the problems that arise in schools. Management of extracurricular programs in schools requires a well-planned and comprehensive design that includes all learning components. Because these learning components contribute to the success rate of the implementation of learning. Krida Nusantara, as a public-based school has shown a model in the development of Islamic Education learning in public schools, namely through an integrated approach with well-managed extracurricular religious programs. The results of this study show that the success of implementing Islamic Education learning in schools is supported by the extracurricular religious education program. (penag) which is well designed and implemented, starting from the aspects of learning design (learning objectives, teaching materials, process and evaluation), management staff (religious leaders), teaching staff, and controlling learning constraints. Abstrak Banyak upaya yang dilakukan sekolah dalam upaya pengembangan pembelajaran PAI di sekolah. Namun upaya-upaya tersebut terkadang masih belum mampu mengatasi persoalan yang muncul di sekolah. Pengelolaan program ekstrakurikuler di sekolah dibutuhkan suatu desain yang terencana dengan baik serta komprehensif mencakup seluruh komponen-komponen pembelajaran. Sebab komponen-komponen pembelajaran tersebut ikut andil mempengarhui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajran. Krida Nusantara, sebagai sekolah yang berbasis umum telah menunjukan sebuah model dalam pengembangan pembelajaran PAI di sekolah umum yaitu melalui pendekatan inegrasi dengan program ekstrakurikuler keagamaan yang terkelaola dengan baik.hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran PAI di sekolah karena ditunjang oleh program ekstrakurikuler pendidikan agama (penag) yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik, mulai dari aspek desain pembelajaran (tujuan pembelajaran, materi ajar, proses dan evaluasi), tenaga pengelola (pamong agama), tenaga pengajar, serta pengendalian kendala pembelajaran.
PERAN KEGIATAN REMAJA MASJID AL-QIYAM DALAM MEMEMBANGUN PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI PANCURAN UTARA KOTA CIREBON Yoyoh Badriyyah; Agung Agung; Astin Hastuti
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 32, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ath.v32i2.12070

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kegiatan remaja masjid Al-Qiyam Cirebon dalam membangun perilaku keagamaan yang baik dikalangan remaja, serta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi remaja Masjid Al-Qiyam dalam membangun moral keagamaan remaja di Pancuran Utara Kota Cirebon. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini yaitu pengurus masjid dan anggota remaja masjid Al-Qiyam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan remaja masjid Al-Qiyam mempunyai peran dalam membangun perilaku keagamaan remaja yang lebih baik. Upaya yang dilakukan oleh remaja masjid yaitu dengan pendekatan secara personal, lalu merancang dan melaksanakan kegiatan dengan tujuan membina akhlak dan memakmurkan masjid Al-Qiyam. Kegiatan rutin remaja masjid Al-Qiyam dalam membina perilaku keagamaan remaja adalah dengan mengadakan kajian islam seperti baca tulis Al-Qur’an, belajar hukum tajwid, latihan barzanji, halaqoh. Faktor pendukung kegiatan remaja masjid Al-Qiyam adalah adanya dukungan dari masyarakat sekitar dan bertambahnya anggota pada setiap periode. Faktor penghambat kegiatan remaja masjid Al-Qiyam yaitu kesibukan sebagian pengurus, semangat anggota yang menurun, jarak tempuh dari rumah ke masjid, dan adanya aktivitas lain yang berbenturan dengan jadwal kegiatan remaja masjid.Kata kunci: kegiatan remaja masjid, perilaku keagamaan AbstractThis research aimed to describe the role of the mosque youth activities of Al-Qiyam Cirebon to build good religious behaviours among the youth and the supporting and inhibiting factors faced by Al-Qiyam mosque youth to build the youth religious morality in the North Pancuran of Cirebon city. The type of this research was descriptive qualitative research with data collecting techniques through observations and interviews. The subjects of this research were the board and the members of Al-Qiyam mosque youth. The results of the research shows that the activities of Al-Qiyam mosque youth play a role in building better youth religious behaviours. Efforts done by the mosque youth are doing a personal approach and designing and performing the activities aiming to build the moral and to prosper Al-Qiyam mosque. The routine activities of Al-Qiyam mosque youth in building the youth religious behaviours are holding Islamic studies like the Quran reading and writing program, the tajweed study, and barzanji and halaqah practices. The factors supporting Al-Qiyam mosque youth activities are the support from the surrounding society and the increase of members in each period. The factors inhibiting Al-Qiyam mosque youth activities are the busyness of half of the board, the decreasing enthusiasm of members, the distance from homes to the mosque, and other activities happening at the same time with the mosque youth schedule. Keywords: mosque youth activities, religious behaviours
Entitas Manusia Dalam Quran Serta Implikasinyanya Dalam Pendidikan Dan Mitigasi Covid –19 Yoyoh Badriyyah; Eman Sulaeman
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini ini mengkaji soal entitas manusia dalam Alquran dan implikasinya dalam dunia pendidikan dan mitigasi dari covid 19. Kajian terhadap entitas manusia dalam alquran menjadi hal yang penting melihat posisinya sangat dasar dalam pemberian layanan pendidikan dan mitigasi covid 19. Tujuan dari penelitian ini menemukan suattu konsep dalam mitigasi wabah covid-19 dari pendekatan pendidikan dan pemahaman diri manusia atas dirinya sebagai makluk biologis dan psikologis. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian yaitu analisis teks / pustaka. Sedangkan objek kajiannya yaitu ayat-ayat Alquran serta teks-teks yang berkaitan dengan pendidikan dan covid-19. Dalam analaisis ayat, peneliti menggunakan pendekatan tematik, dimulai dari menghimpun ayat-ayat Al-Quran yang berkatian dengan entitas manusia, mengklasifikasikan dan menafsirkan dari sudut pandang pendidikan dan kesehatan. Hasil penelitian, diperoleh: pertama, manusia -dalam padangan Alquran- merupakan entitas yang terbangun oleh dua komponen dasar yaitu komponen biologis dan makluk psikologis; Kedua, kesadaran diri manusia sebagai makluk biologis dan psikologis berimplikasi terhadap pendidikan, bahwa kedua aspek tersebut perlu mendaptkan layanan pendidikan secara kuat dan seimbang supaya mampu menghadapi berbagai persoalan baik yang menyangkut fisik atau imunitas (seperti wabah covid) maupun psikis (seperti stres, kecemasan dan ketakutan); ketiga, pemulihan wabah covid-19,- dalam konteks pemahaman esensi manusia sebagai makluk biologis dan Psikologis- perlu didekati dengan dua hal, yaitu penguatan psisik / imunitas seperti pengobatan dan vaksinasi, serta pendidikan / penguatan psikis seperti pembiasaan berdzikir, berdoa, hiburan dan konsulting bagi pasen isoman. ABTRAC This study examines the human entity in the Qur'an and its implications in the world of education and mitigation of covid 19. The study of the human entity in the Qur'an is important considering its very basic position in providing educational services and mitigating covid 19. The purpose of this study is to find a concept in mitigating the covid-19 outbreak from an educational approach and human self-understanding of himself as a biological and psychological being. This research is descriptive qualitative, with research method that is text/library analysis. While the object of study is the verses of the Koran and texts related to education and COVID-19. In the verse analysis, the researcher uses a thematic approach, starting from collecting the verses of the Koran related to human entities, classifying and interpreting it from the point of view of education and health. The results of the study, obtained: first, humans -in the view of the Koran- are entities that are built by two basic components, namely biological components and psychological beings; Second, human self-awareness as biological and psychological beings has implications for education, that both aspects need to receive strong and balanced educational services in order to be able to deal with various problems, both related to physical or immunity (such as the covid outbreak) and psychologically (such as stress, anxiety and depression). Fright); third, the recovery from the covid-19 outbreak, - in the context of understanding the essence of humans as biological and psychological beings - needs to be approached with two things, namely physical strengthening/immunity such as treatment and vaccination, as well as education/psychic strengthening such as habituation of dhikr, prayer, entertainment and counseling. for isoman patients.