Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Model Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengelola Emosi Marah Nurhayati Nurhayati; Faijin -; Amiruddin -; Sulistia Indah
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.449

Abstract

Rasa marah merupakan bagian dari emosi yang dimiliki oleh semua individu, dalam kadar tertentu hampir setiap individu pernah mengalaminya. Terkadang individu sulit untuk mengontrol emosi marah, hal itu tergantung dari keterampilan individu dalam mengelola emosi marah yang muncul, oleh karena itu, guru BK perlu memberikan latihan agar peserta didik memiliki keterampilan dalam mengelola emosi marah melalui teknik tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan model experiential learning untuk melatih keterampilan pengelolaan emosi marah. Rancangan penelitian ini menggunakan True Experimental Pre-test, Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah peserta didik SMP Negeri 6 Kota Bima kelas VII. Subjek penelitian terjaring secara random sehingga diperoleh sejumlah 10 orang yang dibagi ke dalam kelompok eksperimen (n = 5) dan kelompok kontrol (n = 5). Instrumen lain yang digunakan adalah lembar penilaian diri, lembar tugas mengelola emosi marah dan pedoman observasi. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Two Independent Sample Test Mann Whitney untuk membandingkan perbedaan skor keterampilan pengelolaan emosi marah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien Z (-2.207) dengan signifikansi sebesar 0.027 yang berarti 0.027 di bawah nilai probabilitas yaitu (0.027 < 0.05). Berdasarkan hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang diintervensi dengan model experiential learning dan peserta didik yang diintervensi dengan bimbingan secara umum, sehingga model experiential learning efektif untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi marah peserta didik SMP. Hasil pelatihan menunjukan bahwa model experiential learning bisa untuk mengajarkan keterampilan mengelola emosi marah peserta didik SMP
FREKUENSI DENYUT JANTUNG DAN PERNAFASAN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS YANG DIANESTESI DENGAN PROPOFOL Erwin -; Amiruddin -; Hayatul Hamidah
Jurnal Medika Veterinaria Vol 7, No 2 (2013): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.567 KB) | DOI: 10.21157/j.med.vet..v7i2.2929

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh propofol terhadap frekuensi denyut jantung dan pernafasan tikus putih penderita diabetes melitus (DM) yang diinduksi dengan aloksan. Penelitian ini menggunakan 8 ekor tikus betina umur 3-4 bulan dengan berat badan ±150-200 g yang secara klinis dinyatakan sehat. Secara acak seluruh tikus putih dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 4 ekor tikus putih. Kelompok I(KI) sebagai kontrol dan  kelompok II (KII) sebagai tikus DM yang diinduksi dengan aloksan 150 mg/kg bobot badan. Sepuluh hari kemudian dilakukan pemeriksaan gula darah puasa pada semua tikus, selanjutnya dianestesi dengan propofol dan dihitung frekuensi denyut jantung dan pernafasannya. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pola split-plot dengan program SPSS 18. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi denyut jantung pada KI dan KII menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05) yaitu KI (383,13±44,72) dan KII (434,25±57,47), sedangkan pada waktu pengamatan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05). Frekuensi pernapasan pada KI dan KII tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05) yaitu dengan rata-rata KI (113,25+25,49) dan KII (119,00+28,83), namun perbedaan yang nyata terlihat pada periode waktu pengamatannya (P0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa propofol dapat diberikan pada pasien penderita DM
PENGARUH PEMBERIAN GETAH BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DAN POVIDONE IODINE TERHADAP KESEMBUHAN LUKA KASTRASI PADA KUCING (Felis domestica) JANTAN Amiruddin -; Syafruddin -; Zuraidawati -; Riani Desky; Tongku Nizwan Siregar; Arman Sayuti; Abdul Harris
Jurnal Medika Veterinaria Vol 9, No 1 (2015): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.217 KB) | DOI: 10.21157/j.med.vet..v9i1.2994

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian getah buah pepaya (Carica papaya, L.) dan povidone iodine terhadap kesembuhan luka kastrasi pada kucing (Felis domestica) jantan. Penelitian ini menggunakan enam ekor kucing yang dibuat luka kastrasi, dibagi dalam dua kelompok perlakuan. Kelompok I (K1) dioleskan dengan getah buah pepaya dan Kelompok II (K2) dioleskan povidone iodine dua kali sehari selama tujuh hari berturut-turut. Parameter yang diamati adalah kesembuhan luka dengan memperhatikan tingkat kemerahan pada luka, kebengkakan, cairan radang, dan pertautan tepi luka. Pengamatan dilakukan setiap hari dan data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luka kastrasi pada K1 lebih cepat sembuh yaitu pada hari ke 4-5 dibandingkan K2 yaitu pada hari 6-7. Getah buah pepaya bisa dijadikan alternatif pengobatan tradisional dalam penyembuhan luka terutama luka sayat.