Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Supply Chain Menggunakan Metode Green Score di PT. XYZ Dodo Zulfikar; Dira Ernawati
JUMINTEN Vol 1 No 1 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.652 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai kinerja supply chain di PT. XYZ apabila diukur dengan menggunakan model green scor. PT. XYZ adalah perusahaan dengan memproduksi bahan aktif kimia untuk pertanian dan perkebunan. Permasalahan yang dialami perusahaan adalah perusahaan mulai mengembangkan tidak hanya produk yang ramah lingkungan tetapi juga management serta supply chain yang ramah lingkungan yang akan dimulai dari produk Guela. Setelah dilakukan verifikasi dari 18 indikator yang diajukan, melalui sesi wawancara diperoleh 14 indikator yang terverifikasi dan bisa dijadikan KPI. Pembobotan pada tiap KPI dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja atau scoring dengan menggunakan metode Green Supply Chain Operation Reference (GSCOR) dan mengevaluasi dengan menggunakan metode traffic light system (TLS). Berdasarkan tabel 4.67 dapat diketahui bahwa dari 14 KPI, 3 KPI yang masuk dalam kategori warna kuning, 1 KPI yang masuk kategori warna merah dan 10 KPI yang masuk kategori warna hijau. Nilai total pengukuran kinerja green supply chain pada PT. XYZ didapatkan sebesar 72,64 (Good). Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa kinerja green supply chain pada PT. XYZ berada pada warna hijau yang artinya kinerja supply chain sudah baik tetapi perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan performansi green supply chain PT. XYZ.
Analisis Performance Mesin Residual Oil Main Burner pada Unit PLTU 3/4 dengan Metode Reliability Availability Maintainability (RAM) di PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Gresik Luky Noviansyah; Erlina Purnamawati; Dira Ernawati
JUMINTEN Vol 1 No 2 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.947 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i2.12

Abstract

ABSTRAK PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Gresik merupakan anak perusahaan PLN BUMN produsen listrik yang salah satu penyuplai kebutuhan listrik di Jawa Timur. Salah satu unit pembangkit listrik Gresik yaitu PLTU unit 3 dan 4 yang mempunyai mesin kritis residual oil main burner pada sistem operasi listrik. Residual Oil Main Burner merupakan tempat pembakaran minyak yang dioperasikan ketika dibutuhkan dua pembakaran. Pada mesin residual oil main burner tidak terdapat penjadwalan pemeliharaan yang tepat. Maka dari itu perlunya kebijakan maintenance pada mesin residual oil main burner yang tepat. Metode yang digunakan Reliability Availability Maintainability (RAM) yang bertujuan untuk memprediksi kinerja keandalan, ketersediaan, kemampuan perawatan dari mesin sehingga memiliki performance mesin yang baik. Berdasarkan hasil perhitungan performance mesin dengan menggunakan metode Reliability Availability Maintainability (RAM), diperoleh nilai reliability sebesar 80,36% pada R(t) = 240 jam dan untuk mencapai nilai maintainability 81% dibutuhkan waktu perbaikan selama lima jam dengan inherent availability sebesar 99,31% dan operational availability sebesar 95,23%.
Pengurangan Bullwhip Effect Menggunakan Metode Vendor Managed Inventory (VMI) pada Supply Chain di PT. Alu Aksara Pratama Mohammad Alfin Al Farih; Dira Ernawati
JUMINTEN Vol 1 No 2 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.141 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i2.89

Abstract

Prediksi jumlah produksi dapat dilakukan dengan melakukan peramalan permintaan serta penggunaan metode yang tepat. Rantai pasok yang diteliti pada PT. Alu Aksara Pratama terdiri atas Manufaktur (Vendor) dan Kantor Penjualan. Awalnya peramalan dilakukan pada masing – masing level rantai pasok dengan metode peramalan yang berbeda – beda. Maka, di-perlukan penyeragaman metode peramalan pada masing – masing pelaku rantai pasok. Ber-dasarkan pengujian metode peramalan yang dilakukan yakni metode Winter’s Method. Model yang digunakan untuk menghubungkan antara peramalan dan pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan Vendor Managed Inventory (VMI). Perencanaan persediaan pada rantai pasok tidak dapat dilakukan secara sendiri – sendiri dan harus dipikirkan sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Pengendalian persediaan dilakukan dengan menggunakan perhi-tungan lot optimal yakni Economic Order Quantity (EOQ). Berdasarkan peramalan permintaan dan penentuan lot optimal, maka dapat dilakukan perhitungan nilai Bullwhip effect yang terjadi setelah penggunaan VMI pada rantai pasok mengalami perubahan yakni 1,359 menjadi 0,514 pada tingkat Manufaktur, sedangkan pada masing-masing tingkat Kantor Penjualan mengalami perubahan yakni 1,458 menjadi 0,501 pada kantor penjualan Banjarmasin, 1,657 menjadi 0,494 pada kantor penjualan Samarinda, 1,497 menjadi 0,888 pada kantor penjualan Makasar, 1,244 menjadi 0,493 pada kantor penjualan Kediri, 1,304 menjadi 0,508 pada kantor penjualan Jem-ber, 1,212 menjadi 0,499 pada kantor penjualan Jogja, 1,198 menjadi 0,499 pada kantor penjualan Surabaya, 1,267 menjadi 0,501 pada kantor penjualan Semarang, 1,327 menjadi 0,508 pada kantor penjualan Bali.