Muhammad Rusmin
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran Kualitas Fisik Bakteriologis Udara Dalam Ruang dan Gejala ISPA di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Gowa Tahun 2014 Surahmawati Surahmawati; Muhammad Rusmin
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 2 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.307 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas fisik bakteriologi udara dalam ruang dan gejala ISPA di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupa-kan penelitian kuantitatif, pendekatan yang di gunakan adalah deskriptif. Selanjutnya populasi da-lam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu populasi subjek adalah seluruh santri di Ponpes Bahrul Ulum, teknik sampling yang digunakan adalah purpossive sampling dan Populasi Objek (ruangan) yang meliputi kualitas fisik ruang yaitu suhu dan kelembapan yang diambil dengan com-posit sampling dan kualitas bakteriologis udara, teknik sampling yang digunakan adalah adalah teknik grabb sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) dari 38 santri ditemukan 2 santri (5,26 %) mengalami gejala ISPA yang tinggal pada ruangan ASP-A dan 36 santri (94,74 %) tidak menderita gejala ISPA terdapat pada ruangan ASP, ASP-B, KLS-A dan KLS-B (2) Semua ventilasi di 5 (lima) ru-angan (ruang belajar dan ruang tidur santri 100 % memenuhi syarat.(3) Kepadatan hunian di 5 (lima) ruangan, dua ruangan memenuhi syarat yaitu terdapat pada ruangan ASP dan ASP B kemudian tiga ruangan tidak memenuhi syarat terdapat pada ruangan ASP-A, KLS-A, KLS-B. (4) Suhu dan kelemba-pan udara di 5 (lima) ruangan (ruang belajar dan ruang tidur) santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kabupaten Gowa 100 % memenuhi syarat. (6) Angka kuman di 5 (lima) ruangan (ruang belajar dan ruang tidur santri 100 % memenuhi syarat.(7)Pencahayaan (lux) di 5 (lima) ruangan (ruang belajar dan ruang tidur santri) 100 % tidak memenuhi syarat. Kata Kunci: Kualitas Fisik, bakteriologis, udara dalam ruang, gejala ISPA
The Relationship Between Dengue Hemorrhagic Fever and Climate Change in Wajo District 2015-2019 Nurfadhillah Nurfadhillah; Andi Susilawaty; Muhammad Rusmin; Abdul Majid HR. Lagu; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2021): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.555 KB)

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an acute febrile disease caused by the dengue virus which enters human circulation through the bite of the aedes aegypti mosquito. Significant climate change that occurs over a certain period of time. In other words, climate change is also defined as changes in temperature, rainfall, wind speed and so on. This study aims to determine the relationship between the incidence of dengue hemorrhagic fever and climate change in Wajo Regency. This type of research is an analytical study with a correlation design in which to see the relationship between one variable and another. The results of this study indicate that there is a significant relationship between air temperature, rainfall, humidity and the incidence of dengue bleeding (p = 0.001 and r = -0.403), (p value = 0.001 and r = 0.403), (p value = 0.002 and r = 0.533) and there was no significant relationship between wind speed and the incidence of dengue hemorrhagic fever (p value = 0.632 and r = 0.057). It is hoped that in future studies using different designs, data sources, locations and variables and using all other climate variables that are thought to have a relationship with the incidence of dengue hemorrhagic fever. And secondary data used is longer. Keywords : Dengue Haemorrhagic Fever occurrence, air temperature, rainfall, humidity, wind speed
Hubungan Upah Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan UD. Mitra Philips Seafood Indonesia di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Hasbi Ibrahim; Irviani Anwar Ibrahim; Muhammad Rusmin; Sri Safitri Tambunga
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 2, July-December 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.89 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i2.6871

Abstract

Masalah produktivitas ini hampir semua dialami oleh setiap perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memberikan motivasi kepada karyawan dengan memberikan upah yang tinggi serta disiplin kerja harus di tingkatkan.Selain upah, faktor lain yang perlu di perhatikan oleh perusahaan adalah gaya kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan upah kerja dan gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawanUD.Mitra Philips Seafood Indonesia di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling yaituberjumlah 30 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.Hasil penelitian menununjukkan bahwa dari 30 orang responden terdapat 25orang (83,3%) responden yang memiliki upah sesuai dengan UMR yaitu ≥ Rp.2.002.652 dan 5 orang (16,7%) responden yangmemiliki upah dibawa UMR yaitu < Rp.2.002.652. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara upah kerja dengan produktivitas kerja (p value =0,593). Sedangkan variabel gaya kepemimpinan berhubungan terhadap produktivitas kerjaberdasarkan hasil statistik 19 orang (63,3 %) responden merasakan gaya kepemimpinan baik dan 11orang (36,7 %) responden merasakan gaya kepemimpinan kurang baik (p value =0,057). Karyawan disarankan untuk tetap memaksimalkan produktivitasnya, baik bagi karyawan yang memiliki produktivitas maksimal maupun karyawan yang produktivitasnya belum maksimal. Pimpinanperlu tetap mempertahankan bahkan jika perlu menciptakan suasana kerja yang mampu merangsang produktivitas karyawan yang lebih tinggi.
Gambaran Penatalaksanaan Program KB Melalui Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kecamatan Ujung pandang Kota Makassar Muhammad Rusmin; Muhammad Fais Satrianegara; Hasbi Ibrahim; Abdul Majid HR. Lagu; Nur Rahma
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 11, Nomor 1, January-June 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.04 KB) | DOI: 10.24252/as.v11i1.9424

Abstract

MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) terdiri atas alkon Implant, IUD, MOP dan MOW merupakan bagian dari program KB untuk mengatisipasi tingginya jumlah kepadatan penduduk di Indonesia. Selama tiga tahun terakhir program MKJP Kota Makassar terus meningkat mulai tahun 2014 sebanyak 5.459 akseptor dan meningkat ditahun 2015 sebanyak 6.693 akseptor kemudian meningkat lagi ditahun 2016 sebanyak 7.010 akseptor serta peningkatan terbanyak di Kota Makassar berada di Kecamatan Ujung Pandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi program KB MKJP di Balai KB Kecamatan Ujung Pandang Tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui teknik wawancara mendalam.Penentuan informan menggunakan teknik purposivesamplingsebanyak 11 responden.Hasil Penelitian: (1) perencanaan operasional rutin dilaksanaan dalam kegiatan staf meeting untuk menyusun beberapa kegiatan yang efektif dan efisien untuk mencapai target yang diberikan oleh DPPKB Kota Makassar namun perencanaan jangka panjang belum ada di Balai KB Kecamatan Ujung Panjang. (2) kepala UPT dan PLKB telah menjalankan tugas sesuai SOP yang ada dengan mengkoordinir seluruh penyuluh KB untuk mensosialisasikan dan mengajak PUSagar beralih dan menggunakan salah satu alkon jangka panjang. (3) pelaksanaan program KB melalui MKJP dimulai dengan sosialisasi oleh PLKB untuk menggunakan alkon jangka panjang, PUS akan mendapat konseling awal dan pilihan untuk menuju ke tempat pelayanan KB atau menunggu pelayanan KB mobile. (4) seluruh kegiatan dimonitoring langsung oleh DPPKB Kota Makassar melalui kehadiran, buku visum dan beberapa laporan yang dibuat serta hasil pencapaian setiap bulan yang rutin dikirim ke DPPKB Kota Makassar. (5) evaluasirutin dilaksanakan saat melaksanakan kegiatan staf meetingdemi tercapainya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Hubungan Upah Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan UD. Mitra Philips Seafood Indonesia Di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Hasbi Ibrahim; Muhammad Fais Satrianegara; Muhammad Rusmin; Sri Safitri Tambunga
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 11, Nomor 2, July-December 2019
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.389 KB) | DOI: 10.24252/as.v11i2.11928

Abstract

Masalah produktivitas ini hampir semua dialami oleh setiap perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memberikan motivasi kepada karyawan dengan memberikan upah yang tinggi serta disiplin kerja harus di tingkatkan.Selain upah, faktor lain yang perlu di perhatikan oleh perusahaan adalah gaya kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan upah kerja dan gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawanUD.Mitra Philips Seafood Indonesia di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling yaituberjumlah 30 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.Hasil penelitian menununjukkan bahwa dari 30 orang responden terdapat 25orang (83,3%) responden yang memiliki upah sesuai dengan UMR yaitu ≥ Rp.2.002.652 dan 5 orang (16,7%) responden yangmemiliki upah dibawa UMR yaitu < Rp.2.002.652. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara upah kerja dengan produktivitas kerja (p value =0,593). Sedangkan variabel gaya kepemimpinan berhubungan terhadap produktivitas kerjaberdasarkan hasil statistik 19 orang (63,3 %) responden merasakan gaya kepemimpinan baik dan 11orang (36,7 %) responden merasakan gaya kepemimpinan kurang baik (p value =0,057). Karyawan disarankan untuk tetap memaksimalkan produktivitasnya, baik bagi karyawan yang memiliki produktivitas maksimal maupun karyawan yang produktivitasnya belum maksimal. Pimpinanperlu tetap mempertahankan bahkan jika perlu menciptakan suasana kerja yang mampu merangsang produktivitas karyawan yang lebih tinggi.Kata Kunci :Upah Kerja, Gaya Kepemimpinan, Produktivias Kerja 
AN OVERVIEW OF PERFORMANCE MEASUREMENT USING A BALANCED SCORECARD METHOD AT FAISAL ISLAMIC HOSPITAL OF MAKASSAR Wihda Arfiah; Muhammad Rusmin; Syarfaini Syarfaini; Nildawati Nildawati; Syamsul Alam
Homes Journal = Hospital Management Studies Journal Vol 2 No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.388 KB) | DOI: 10.24252/hmsj.v2i1.18400

Abstract

Background:The Balanced Scorecard can translate organizational and strategic vision and mission into the operational goals and measure the performance for four different perspectivesObjective:The study was aimed at finding out the overview of performance measurement using the Balanced Scorecard method at Faisal Islamic Hospital of Makassar.Method: The study was descriptive quantitative research involving 11869 patients/families of patients as research population and 403 employees as the samples gathered using a Stratified Random Sampling technique. The collected data were then analyzed univariately.Result:The results of the study revealed that on the costumers’ perspective, the customers’ acquisition was the only indicator showing the unfavorable result decreased by 4.64%. In the financial perspective, the ROI indicator and effectiveness ratio had decreased by 18.96% and 59.6%, both indicators were stated to be less good. In the Internal Business perspective in terms of service quality the BOR and ALOS ratio were said to be less good. From the perspective of Learning and Growth it was very good where all indicators were in accordance with the standards. The four perspectives of the Balanced Scorecard were very influential on the hospital’s performance.Conclusion:By improving the costumers’ acquisition, the hospital income would increase as well.