Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DISONANSI KOGNITIF PADA PERILAKU SEKS PRANIKAH Inge Hutagalung
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 2 (2016): December 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.04 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i2.52

Abstract

Survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2015 tentang perilaku seks pranikah di kalangan remaja menunjukkan, 30 persen responden telah melakukan hubungan seksual sampai tahap penetrasi. Kenyataan akan perkembangan perilaku seks pranikah ini membentuk sikap permisif yakni sikap positif terhadap perilaku seks pranikah. Fokus penelitian adalah disonansi kognitif pada sikap permisif terkait perilaku seks pranikah di kalangan remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analyses (IPA) atau Analisis Fenomenologis Interpretatif. Hasil penelitian memperlihatkan, pada informan yang tidak mengalami disonansi maka proses komunikasi berbentuk tindakan untuk tidak melakukan perubahan apapun pada salah satu elemen disonansi, seperti merubah keyakinan/kepercayaan atau merubah tindakan; tidak menambahkan elemen kognitif konsonan baru dalam hal ini termasuk upaya secara aktif untuk mencari informasi lain yang mendukung keyakinan yang dimiliki. Pada informan yang mengalami disonansi, dalam upaya mencapai konsistensi kognitif maka individu akan mencari informasi lain yang dapat mendukung tindakannya untuk menjauhi perilaku seks pranikah.
SOSIALISASI PERAN KELOMPOK SEBAYA PADA PROSES PEMILIHAN DAN PENOLAKAN INFORMASI PORNOGRAFI MELALUI INTERNET Inge Hutagalung
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 6, No 2 (2021): JAM (JURNAL ABDI MASYARAKAT)-MARET
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jam.v6i2.001

Abstract

Pornografi memiliki dampak buruk yang parah karena dapat meningkatkan jumlah remaja yang aktif secara seksual dan menciptakan masalah lain seperti kehamilan dan aborsi yang tidak diinginkan. Pornografi juga secara negatif mempengaruhi pertumbuhan otak individu yang mengaksesnya, yang dapat merusak bagian otak terutama korteks prefrontal yang terletak di dekat tulang frontal. Stimulasi berlebih terus menerus tanpa filter dari informasi pornografi dapat secara permanen merusak bagian otak. Pertanyaan yang muncul dalam menyikapi kondisi ini adalah mengapa remaja sering mengakses informasi pornografi? Penelusuran kajian terdahulu menyatakan bahwa remaja sering mengakses informasi pornografi karena didorong rasa ingin tahu. Karena dalam budaya Indonesia pornografi dianggap tabu dan juga memalukan ketika bertanya kepada seseorang tentang informasi perilaku seksual, termasuk pada orang tua dan guru, remaja biasanya bertanya dan merujuk kepada kelompok sebaya untuk mencari informasi tentang perilaku seksual. Memahami bahwa kelompok sebaya memiliki peran terhadap remaja dalam pencarian informasi perilaku seksual melalui informasi pornografi, perlu dilakukan sosialisasi peran kelompok sebaya di kalangan remaja pada proses pemilihan dan penolakan informasi pornografi melalui internet.
Perilaku komunikasi santri Kota Tangerang terkait informasi pornografi melalui Internet Inge Hutagalung
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.176 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i2.24552

Abstract

Penelitian terkait selective exposure terkait pornografi pada remaja DKI Jakarta telah dilakukan pada tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan kegunaan informasi berpengaruh kuat dibandingkan variabel dukungan kelompok dan keyakinan (belief) terhadap selective exposure. Adapun variabel keyakinan (belief) memiliki pengaruh yang paling lemah terhadap selective exposure. Hasil penelitian model teoritik yang telah dilakukan di kalangan remaja DKI Jakarta ini menimbulkan pertanyaan bagaimana jika pengujian model teoritik ini dilakukan di kalangan remaja pesantren. Hal ini menarik diteliti mengingat pola asuh di pesantren memiliki model pengasuhan yang tunduk pada pengasuh pesantren. Dalam penelitian ini uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis multivariat. Metode pengambilan sampel menggunakan sampel acak klaster (cluster random sampling). Hasil penelitian terkait selective exposure tentang pornografi para santri di kota Tangerang, menunjukkan bahwa dukungan kelompok sangat berpengaruh terhadap pilihan informasi pornografi secara langsung. Responden pria menyatakan pornografi memiliki kegunaan informasi, dan sebaliknya pada responden perempuan. Responden tergolong sensitif terhadap pornografi dan memiliki keyakinan negatif. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan adanya kepentingan terhadap informasi pornografi terkait edukasi seks, namun informasi tersebut tidak berpengaruh untuk menjadi petunjuk bagi kegiatan seksual.
Pengaruh Iklim Komunikasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kecamatan XYZ Bekasi Inge Hutagalung; Rajab Ritonga
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.619 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v6i2.16712

Abstract

Iklim organisasi merupakan keadaan di sebuah organisasi, tempat setiap anggotanya saling berinteraksi, membatasi diri, ataupun berinteraksi satu sama lain sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja sama dan peningkatan kinerja anggota organisasi. Iklim organisasi yang kondusif akan mendorong para anggota organisasi untuk saling berinteraksi satu sama lain yang dapat meningkatkan komitmen pada organisasi. Komitmen organisasi akan menjadi indikator kepuasan kerja karyawan, bersama efektivitas komunikasi interpersonal yang dilakukan. Di sisi lain, keterbukaan komunikasi dalam sebuah organisasi akan membuat suasana kerja menjadi kondusif dan nyaman. Dengan membiasakan diri untuk berketrampilan komunikasi yang baik di tempat kerja, maka karyawan akan mencapai kepuasan kerja. Dengan demikian, masalah penelitian adalah bagaimana pengaruh integrasi variabel iklim organisasi, komunikasi interpersonal, dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja. Apakah model integrasi variabel iklim organisasi, komunikasi interpersonal, dan komitmen organisasi bisa menggambarkan pengaruh terhadap kepuasan kerja? Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang model integrasi pengaruh variabel iklim organisasi, komunikasi interpersonal, dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja. Adapun paradigma penelitian yang digunakan adalah positivistik sedangkan metode penelitiannya adalah survei. Populasi penelitian ini adalah pegawai negeri sipil di Kecamatan XYZ, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling. Hasil penelitian membuktikan, variabel iklim organisasi dan variabel komunikasi interpersonal memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan variabel komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.