Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Kerentanan Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi Akibat Gempa Di Kota Banda Aceh aufar abdi; Muttaqin Hasan; Taufiq Saidi; Yulia Hayati
Journal of The Civil Engineering Student Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 April 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v4i1.17733

Abstract

Gempa bumi adalah fenomena alam berupa getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismic yang dapat mengakibat kerusakan struktur pada bangunan sehingga salah satu usaha mitigasi bencana gempa bumi adalah dengan memperkuat struktur bangunan. Gedung KANWIL BRI Banda Aceh sudah melewati berbagai gempa salah satunya gempa kembar tanggal 11 April 2012, yaitu gempa Simeulue I (8,3 SR). Untuk itu perlu dilakukan pengecekan ulang kerentanan struktur bangunan tersebut dengan memodelkan ulang struktur bangunan sesuai dengan spesifikasinya pada aplikasi SAP2000,  yang kemudian diberikan beban Pushover serta pembebanan Time History. Pengolahan data akan di analisis dengan aturan standar ATC-40, ASCE-41 serta dengan Incremental Dynamic Analysis (IDA). Berdasarkan hasil pushover dengan Respon spektrum kota Banda Aceh atas standar ATC-40 dan ASCE-41, gedung KANWIL BRI Banda Aceh didapat pada level kinerja Immediate Accupancy, kemudian dari hasil analisis dengan metode Incremental Dynamic Analysis (IDA) terhadap gempa Simeulu I, didapatkan kurva kerapuhan gedung di mana dengan skala 8,3 SR mengalami kemungkinan terjadinya kerusakan struktur Slight Damage sebesar 97,27%, 86,08% Moderate, 37,3% Extensive, dan untuk Collapse Damage sebesar 0,0004%.
PENANGANAN JEMBATAN PELAT GIRDER YANG MENGALAMI DEFLEKSI YANG BESAR DAN TEGANGAN BERLEBIH SETELAH PENGECORAN PELAT LANTAI Muttaqin Hasan; Mahlil Mahlil; Muhammad Jamil
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v9i2.17348

Abstract

Jembatan Gigieng Kabupaten Pidie dengan panjang bentang 35,76 m dan lebar 6,5 m dibangun dari struktur baja pelat girder dengan lantai dari beton bertulang. Sesaat setelah dilakukan pengecoran pelat lantai, struktur pelat girder mengalami defleksi sampai 30 cm di tengah bentangnya dan kelihatan bagian bawah pelat girder mengalami tarik yang besar, sehingga jembatan tersebut tidak bisa digunakan. Untuk mengetahui penyebabnya, maka dilakukan asesmen lapangan meliputi pengukuran penampang pelat girder, jarak sokongan lateral, sistem sambungan dan jumlah baut yang digunakan pada sambungan, kekencangan baut dan pemasangan pengaku pada pelat girder. Disamping itu juga dilakukan asesmen pada dokumen perencanaan. Selanjutnya dilakukan analisis struktur dan diperoleh penyebab pelat girder mengalami defleksi yang besar dan tegangan berlebih (over stress) adalah karena kurangnya tinggi total penampang pelat girder. Rendahnya tinggi total penampang pelat girder disebabkan kesalahan asumsi dalam desain, dimana perencana mengasumsikan penampang pelat girder sebagai penampang komposit baja beton dalam menahan beban mati dari pelat lantai dan berat girder sendiri. Upaya penanganan jembatan yang diusulkan dalam studi ini adalah dengan cara menghilangkan tegangan pada pelat girder dengan cara membongkar lantai jembatan sehingga kondisi pelat girder kembali ke keadaan semula, melakukan perkuatan struktur pelat girder dengan menambah profil I pada bagian bawah pelat sayap bawah girder dengan ukuran pelat badan 12,65 mm x 800 mm dan pelat sayap 260 mm x 20 mm di sepanjang 30 m panjang jembatan di bagian tengahnya dari baja mutu SM490 (Fy = 363 MPa), mengencangkan kembali baut-bautnya dan melakukan pengecoran kembali pelat lantainya.
DESAIN PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI DAN UMUR BANGUNAN MENGGUNAKAN CFRP SHEET Muttaqin Hasan; Mahlil Mahlil; Azzaki Mubarak
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.169 KB) | DOI: 10.24815/jts.v9i1.15945

Abstract

: Gedung Kantor Ikatan Guru Aceh pada Kantor Badan Kepegawaian Aceh ingin dirubah fungsinya menjadi Ge-dung Arsip, sehingga beban hidup yang akan bekerja menjadi lebih besar dari beban hidup desain. Disamping itu, gedung tersebut telah berumur 30 tahun, sehingga sudah terjadi degradasi kekuatan sebagian material pemben-tuk strukturnya. Berubahnya standar perencanaan struktur bangunan tahan gempa dari SNI 03-1726-1989 (standar pada saat desain) menjadi SNI 1726:2012 menyebabkan beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan tersebut menjadi lebih besar. Oleh karena itu, struktur gedung tersebut perlu diperkuat sehingga mam-pu melayani beban yang bekerja pada saat ini. Untuk maksud ini, maka telah dilakukan pengukuran dimensi ele-men struktur dan pengujian kuat tekan beton pada elemen struktur kolom lantai satu, kolom lantai dua, balok lan-tai, pelat lantai dan ring balok menggunakan hammer test. Jumlah tulangan, arrangement tulangan serta diameter tulangan pada elemen struktur tersebut diukur menggunakan alat profometer. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian tersebut dilakukan analisis untuk mendapatkan kekuatan tersedia dari balok lantai, pelat lantai, ring balok dan kolom. Berdasarkan beban yang bekerja pada saat ini, juga dilakukan analisis struktur untuk mendapatkan kekuatan perlu dari elemen struktur tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur bangunan tersebut tidak mampu melayani beban yang bekerja saat ini, sehingga dilakukan perkuatan struktur. Perkuatan struktur didesain dengan cara menggunakan externally wrapping system menggunakan material Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) sheet setebal 1,2 mm sebanyak satu lapis. Setelah dilakukan perkuatan struktur, ele-men struktur tersebut sudah cukup kuat melayani beban yang bekerja.
ULASAN MENGENAI KUAT LEKATAN ANTARA NATURAL FIBER REINFORCED POLYMER (NFRP) DENGAN BETON UNTUK PERKUATAN Shafira Salsabila; Taufiq Saidi; Muttaqin Hasan
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan
Publisher : Prodi Magister Teknik Sipil Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jarsp.v5i2.25546

Abstract

Retrofits and reinforcements are needed in structures that have experienced a decline in performance to continue to meet their strength requirements. Reinforcement of reinforced concrete structures can use the method of strengthening with Fiber Reinforced Polymer (FRP) which is made from synthetic fibers. But now there is a new innovation, namely FRP which is made from natural fibers. The use of natural fibers as the basis for composite materials can reduce the negative impact on the environment because the manufacturing process is environmentally friendly and renewable when compared to synthetic-based FRP. Some natural fibers that have been explored and researched consist of bamboo fiber, bagasse, hemp, abaca, and several other fibers that have high tensile strength values. The purpose of this study was to examine the characteristics of natural fibers which include tensile strength and the effect of NFRP material on structural reinforcement by externally bonding methods from various references and also to study the failure modes that occur in the test object. Furthermore, it is presented in a literature regarding the bond strength between NFRP material and concrete. There are several studies on bond strength that have been collected and seen various differences between the studies on the bond strength. Most of the composite process is the attachment of composites to the concrete surface by the hand lay-up method.