Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JRIP

TANTANGAN GURU ABAD 21 DALAM MENGAJARKAN MUATAN SBdP DI SEKOLAH DASAR Ade Saputro; Okto Wijayanti
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 1 No. 3 (2021): Terbitan Ketiga - Desember 2021
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v1i3.77

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantangan, hambatan dan kinerja guru dalam mengajarkan muatan SBdP di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan subjek enam kepala sekolah dan dua belas guru yang ada di wilayah kecamatan kembaran. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran SBdP kurikulum 2013 di SD mengalami banyak kendala dan tantangan, beberapaa diantaranya yaitu muatan materi yang terlalu sedikit yang terdapat didalam modul sehingga guru harus mencari reverensi dari sumber lain untuk melengkapi materi, materi dianggap terlalu tinggi untuk anak SD sehingga selain guru yang kesulitan dalam menyampaikan materi siswapun kesulitan dalam menerimanya, guru terkendala ketika praktik karena memang rata – rata guru tidak mempunyai basic dibidang seni atau guru tidak disiapkan untuk menjadi guru yang menguasai seni, dan guru juga sering terkendala dalam hal media karena kebanyakan sekolah belum menyediakan sarana dan prasarana serta media yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam mengajarkan muatan pelajaran SBdP di SD wilayah kecamatan kembaran yaitu guru dengan latar belakang pendidikan S1 PGSD mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan guru dengan latar belakang pendidikan PGSD UT hal tersebut dikarenakan guru lulusan S1 PGSD sudah mendapat bekal berupa mata kuliah konsep dasar seni baik itu seni rupa, musik dan tari, usia guru, guru dengan usia yang lebih muda cenderung mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan guru yang sudah senior hal tersebut karena guru dengan usia yang lebih muda mempunyai semangat yang besar dan lebih kreatif dalam mengajar dan dari status kepegawaian guru tersebut, guru dengan status PNS mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan guru dengan status belum PNS. Upaya untuk meningkatkan kinerja guru agar lebih baik yaitu dengan mencari tambahan materi dari reverensi lain, berdiskusi dengan guru yang mempunyai basic dibidang seni, dukungan penuh dari kepala sekolah baik secara moral ataupun teori dalam pembelajaran seni dan keikutsertaan pada pelatihan seni yang bekelanjutan agar tercapainya tujuan pembelajaran SBdP.